Aomine itu mesum
Tidak perlu bold , italic dan underline .
Semua anggota Team Basket—baik yang sekarang maupun yang sudah mantan—sudah tahu dengan jelas
Saksi-saksi hidup akan kemesuman itu juga tidak perlu menjelaskan didepan media atau mengupload foto bukti nyata
Dai-chan bahkan pernah memesan majalah-majalah tidak jelas itu menggunakan alamat rumahku ! dasar ahomine !
Gadis cantik nan bohay yang menjabat sebagai Sahabat dan Manager telah membuat pengakuan
3 langkah ke arah kiri , disela-sela rak selimut. Itu brankas majalah porno Aomine –nanodayo
Bahkan sang pakar Perbintangan sudah berucap, alhasil semua orang langsung mempercayai
Asalkan dia masih bisa mencetak banyak skor , tidak masalah buatku
Berbahagialah Aomine karena Kapten Sadis bergunting yang pernah menjadi atasannya berultimatum demikian
Tapi ...
Bahkan bagi seorang yang licik namun cerdas bak Imayoshi , kemesuman Aomine yang satu ini sudah tidak bisa dinalar oleh nya
"Jadi Aomine... bisa jelaskan kenapa kamar mandimu berubah jadi tempat menempel foto Kise ?"
Aomine itu mesum—ditambah agak bodoh
.
.
.
.
Kuroko No Basket - AoKise FanFiction
Author : LSA
Cast :
Aomine Daiki
Kise Ryouta
Bersama tokoh-tokoh lainnya ~
Pair : AoKise
Disc : All is not mine, except this Story. Kuroko no Basuke (C) Fujimaki Tadatoshi
Warning : Its YAOI/BoysLove. BoyXBoy. Typos. OOC dan Absurd plot HUMOR GARING
Rate Fic : T
Genre : Tidak terdefinisikan… (seriusan ...)
Lenght : Sepanjang cintaku pada midorima ._.
'Author-Note'
"Ff kedua di fandom KnB ^^ Happy reading
Aomine-kun, kenapa suka Mai-chan ? padahal . . .
Siang setelah pulang sekolah biasanya akan ada latihan, tapi dikarenakan tumbangnya Manager sexy mereka—Momoi Satsuki , akhirnya Klub Basket meliburkan latihan
Sudah 3 hari tercatat Momoi dihantam demam, karenanya atas nama solidaritas dan Rasa kasih sayang pada sang Manager , anggota inti Basket Toou Gakuen sepakat menjenguk Momoi
Tampang sudah cakep
Wajah sudah songong—maaf mereka harus songong soalnya mereka runner-up Inter High—
Oleh-oleh sudah ditangan
Imayoshi diam didepan gerbang sekolah mereka, mengedarkan pandangan ke rekan teamnya
"Mana Aomine ? Kan dia yang jadi petunjuk jalan"
Sepertinya rencana bertandang kerumah Manager sexy akan terhalang banyak tikungan
.
.
.
Nama : Kise Ryouta
Ciri : Rambut kuning pirang , Suara cempreng
Usia : 17 tahun
Pekerjaan : Model Murid Pemain Basket—silakan anda cerna sendiri maksudnya
Hobi : Tebar pesona
Cita-cita : Jadi Pil—Mau coba cium kurokocchi-ssu !
Mau jadi Pilot
Iya pembaca, anda tidak salah baca kok, Kise ingin jadi Pilot
Tolong abaikan suara mewek manja disekitar anda, Terima kasih
Talent : Godain seme-seme kece
Status : Taken
Sudah dimaklumi seantero Kaijou High School jika saja misalnya ada kerumunan gadis yang memekik sana sini
Pasti ditengah-tengah mereka ada sesosok makhluk ikemen berambut kuning
"Wah , makasih buat kuenya kemarin-ssu , enak lhoh ~ kapan-kapan lagi ya-ssu"
Kyaaaaa
"Eh ?! handuknya buat aku ? Makasih-ssu ~ ~ !"
Kyaaaa
"Heeh ? mau jadi pacarku-ssu ? Aduh gimana ya –ssu ~ aku ini ngga cakep-cakep amat lhoh-ssu ~"
Kyaaaa
"Kamu mau menerima aku apa adanya-ssu ? waahh kamu kok baik banget sih-ssu ~"
Kyaaaa
"Oi Kise !"
"KYAAAAAA !"
Bukan
Bukan para gadis yang menjerit , itu barusan suara Kise
Iya pembaca, saya tahu kok kalau suara nya 11:12
Sekejap pemuda bersurai Kuning tadi sudah berpindah tempat , dimana kini ia menempel manja didada pemuda yang barusan memanggil
"Aominecchi kenapa lama ~ ? padahal aku sudah lapar sekali-ssu"
"Ck ! jangan manja . Ini tempat umum"
"Biar saja-ssu ~ lagian aku kan pacarnya Aominecchi , jadi wajar kalau manja ke aominecchi-ssu ~"
Nama : Kise Ryouta
Posisi : Small Forward
Special Ability : Perfect Copy
Status : Fix-Humu
.
.
.
"Aomine teme ! awas saja kalau ketemu akan ku pu—"
Crot !
"S-Sumimasen ! sumimasen Wakamatsu-san ! Sumimasen ! !"
Imayoshi menghela nafas
Kenapa anak buah nya seperti ini ?
Yang satu agak tertib tapi emosian
Yang satu nurut tapi gampang panik
Yang satu mode silent terus
Yang satu lagi udah males nggak nurut pula
Suara minta maaf Sakurai masih terdengar ditambah Wakamatsu yang emosi , belum lagi Susa—yang tumben—menenangkan dua belah pihak yang bertikai hanya karena semprotan air mineral
Sungguh Imayoshi ingin pulang saja
Tapi mengingat mandat dari Pelatih mereka, ia menahan amarah dan hasrat pulangnya
Segerombol pemain basket itu memilih berhenti diperempatan Maji Burger, sejenak istirahat sembari mencoba untuk menghubungi Aomine
Imayoshi diam didepan pintu masuk Maji Burger saat mata tajamnya menangkap 2 kepala berwarna mencolok
Bukan
Bukan pink-pink ala Momoi
Atau merah darah ala Ace sekolah sebelah
Ini Kuning dan Biru—
Ya Biru nya biru tua
Familiar sekali kan ?
"Aominecchi ~ suapin dong-ssu ~"
"Kise makan sendiri ! tanganmu buat apa sih ?"
Meski begitu satu kentang goreng berpindah dari tangan si biru tua ke mulut si kuning
"Aominecchi sini-in dong tangannya ~ aku mau potoin sama tanganku-ssu"
"Ck ! merepotkan"
Tapi tangannya mau-mau saja menggenggam tangan si kuning
Duh ! Imayoshi jadi rada eneg
Kok dua orang itu bahagia sekali, sementara dia dan gerombolannya merana
Sakurai dan Susa sudah menahan Wakamatsu yang akan mengamuk, sementara Imayoshi masih diam
Ya meski diam, otaknya sudah berputar menyusun rencana licik
"Sakurai, sinikan ponselmu ~" pintanya ke Sakurai yang langsung dipenuhi
Klik !
Satu foto
"Aww ~ aominecchi ~ jangan begitu dong ~ aku jadi malu-ssu~ aku pesan minum satu lagi saja ya-ssu ~ biar tidak segelas berdua ~ aduhhh ~ aku malu-ssu kalau wajahnya Aominecchi deket begitu ~"
Mas, tolong ingat ya kamu itu kalau kesekolah masih pakek celana lho
Ngomongnya kok menimbulkan keambiguan gender begitu ~
Imayoshi mengode anak buahnya untuk keluar dari Maji Burger. Tak lama ia menempelkan ponsel Sakurai ditelinganya,
"Aomine ?"
"E-eh ? kapten ? a-ada apa ?"
Sakurai hanya mengelus dada saja melihat Aomine yang kelihatan panik di mejanya, ia melirik Kaptennya
"Kau dimana ? kita kan sudah janji akan menjenguk Momoi hari ini"
Aomine mengacak rambutnya, lalu berucap asal,
"Anu , ini masih disupermarket. Disuruh ibu satsuki beli makan malam. Kapten memang dimana ?"
Sekali lagi Sakurai hanya bisa berdoa akan keselamatan rekannya itu.
Aomine-san semoga selamat dunia akhirat ya ~
"Aku masih disekolah—"
Imayoshi berjengit kaget saat tiba-tiba ada kepala biru muda lewat didepannya, mana pakek menyapa segala,
"Domo ~ Imayoshi-san"
Untung Imayoshi sehat jantung
"Ya sudah Aomine, aku sudah tahu rumah Momoi. Teruskan saja belanjamu"
Pip !
"Imayoshi-san sedang apa bergerombol disini ? Mau tawuran ? SMA Rakuzan masih jauh lho Imayoshi-san"
Kuroko , maaf sayang , kamu agak asal kalau ngomong ...
Sakurai membungkuk sopan , "Anu Kuroko-san , kami ingin kerumah Momoi-san."
Kuroko mengangguk, ia menunjuk kearah Aomine dan Kise, "Oh .. dengan Aomine-kun juga ?" Sakurai mengangguk
"Tapi sepertinya Aomine-kun masih kencan dengan Kise-kun, apa mau kuantarkan saja ?"
Imayoshi berterimakasih pada Kuroko yang memuluskan rencananya, sementara Sakurai lagi-lagi berdoa
Aomine-san semoga cepat sadar ~
.
.
.
"Ku antar sampai sini saja"
Kise merengut bak remaja putri
"Aominecchi ~ ayo mampir kerumahku-ssu~ ~"
Tangannya memeluk lengan Aomine, ditambah gerakan bak anak kecil merengek meminta jajan
"Ck ! aku harus segera pulang , akhir pekan saja aku akan menginap ditempatmu"
Mata kise seperti lampu jalan depan rumah Aomine
Terang sekali
"Yeyy ! janji ya-ssu , awas kalau bohong seperti minggu kemarin, aku minta putus-ssu"
Mas Kise tolong ucapannya ...
"ck ! iya iya aku janji"
Cup !
Satu kecupan perpisahan dan Kise akhirnya mau pulang.
Setelah siluet Kise menghilang, secepat kilat Aomine langsung berlari lawan arah menuju rumahnya
Mampus ! gue lupa kalau hari ini mau jenguk Satsuki
Eh tapi ...
Aomine langsung menghentikan lariannya saat mata tajamnya menangkap sekelebat gambar cewek yang nggak asing
HORIKITA MAI SPECIAL PHOTOBOOK [RED EDITION]
"Anjir ! gue lupa hari ini photobook mai-chan yang baru dirilis ! Uang gue habis buat kencan sama Kise !"
Maaf pembaca, Aomine memang agak nista
.
.
.
Geng Too Gakuen (ditambah Kuroko) sudah tiba didepan sebuah rumah yang terlihat rapi dan bersih berpagar coklat,
"Ini rumah Momoi-san, dan yang disana berpagar hitam , itu rumah Aomine-kun" info Kuroko pada Imayoshi.
Sang Kapten tersenyum—licik—pada si babyblue
"Wah, terima kasih ya Kuroko, kau sampai capek-capek mengantar kami. Aku sangat berterima kasih. Tapi ... apa kau cukup dekat dengan keluarga Aomine ? kami ingin mampir lebih dulu"
Sakurai mulai berdoa dibelakang Imayoshi
Aomine-san , tolong segeralah sadar akan dosamu hari ini ~
Kuroko menggeleng pelan, "Aku cuma dekat dengan Aomine-kun, tapi Momoi-san sudah sangat dekat kok dengan keluarga Aomine-kun. Imayoshi-san bisa ajak Momoi-san kerumah Aomine-kun ..."
Satu anggukan Imayoshi dan Kuroko beranjak pergi,
"Ssa ... minna~ kita harus segera menjenguk Momoi , ne ?"
Sakurai menghela nafas, "Anu Imayoshi-san , rasa-rasanya niat Imayoshi-san sudah berubah ya ..."
.
.
.
"Dai-chan baka ! uhuk—"
Susa langsung menyerahkan satu gelas air ke Managernya, ia barusan membantunya makan dan minum obat lalu Sakurai bercerita soal kejadian saat perjalanan ke rumah Momoi
Sahabat macam apa yang malah kencan disaat sahabatnya ini sakit dirumah sendirian
"Awas saja dai-chan ~ akan kubakar semua majalah mai-chan mu ..."
Aura hitam menguar dari tubuh Momoi, Susa sampai berpikir ingin menelpon Okumura-sensei dari fandom sebelah—takut Momoi kerasukan setan
Tak hanya Momoi, Imayoshi malah kini sudah saling lempar seringai dengan si sexy itu
"Imayoshi-san ~ mau kerumah Aomine-kun ? ~" Sakurai lagi-lagi berdoa saat mendengar nada sing-a-song Momoi
Aomine-san , tolong ~ cepatlah memohon ampunan ~
.
.
.
Nista
Mesum
2 kata itu keluar terus-terusan dari bibir Momoi saat mendapati keadaan kamar Aomine
Poster Horikita Mai berbagai ukuran—dan berbagai pose—terpasang di dinding
Tipikal kamar pribadi cowok SMA
"M-Momoi-san , ini pertama kalinya masuk kesini ya ?" tanya Wakamatsu, Momoi menggeleng,
"Dulu sejak kecil aku sudah sering kesini, tapi sejak SMA sudah tidak pernah. Habis Dai-chan selalu melarangku ... katanya gadis tidak boleh masuk kamar cowok"
Sakurai mengelus dada bersyukur, ternyata Aomine-san masih punya kesadaran moral
"Tentu saja kau tidak boleh masuk kesini ... ahahaha kemarilah ~" Imayoshi sudah tertawa licik didepan pintu kamar mandi yang ada di kamar itu
Langsung saja Momoi dan yang lain menuju kesana, mereka menahan tawa sekaligus umpatan
"Dai-chan ternyata ..." - Momoi
"Percuma punya poster cewek bohay kalau ternyata ... pfftt—" - Wakamatsu
"Astaga Aomine..." - Susa
Sakurai kembali menghela nafas
Aomine-san, aku berdoa semoga kau selalu dalam lindungan tuhan
.
.
.
"Oi Satsuki !"
BRAK !
Sudah Nista, Mesum , tidak sopan pula
Untung jago cetak skor, jika tidak sudah Imayoshi depak Aomine dari Teamnya
"Oh ~ Konichiwa A-o-mi-ne-kun !" Sapaan Imayoshi terdengar seperti sapaan malaikat maut
Ini rumahnya sendiri, tapi Aomine merasa dia baru saja salah masuk rumah.
Soalnya ... sejak kapan rumahnya menyekam dan beraura setan begini ?
Gulp !
Ia memaksakan tersenyum balik ke arah Imayoshi dan Momoi yang duduk rapi di ruang tamu. Tapi Aomine tahu, dibalik senyum Kapten dan Managernya itu ... ada segudang bencana.
Drap
Drap
Drap
Bruk ! !
Suara derap langkah terdengar dan Aomine sontak menjerit saat tumpukan Majalah dan Photobook Mai-chan kesayangannya kini tertimbun dibawah kaki Imayoshi—yang berpose like a boss
"Oi ! Wakamatsu teme ! dari mana k—"
"3 langkah ke kiri, di antara rak selimut ... benarkan Dai-chan ?"
Senyum ceria Momoi hanya memperburuk suasana, Aomine menatap teamnya panik,
"O-Oi ! kalian kenapa hah ? b-bukannya kalian ingin menjenguk Satsuki ? kenapa malah dirumahku ?—"
"Dai-chan juga, bukannya Dai-chan disuruh ibuku belanja makan malam ? kenapa malah di Maji burger dengan Ki-chan ?"
Sakurai menyerahkan ponsel Momoi ke Imayoshi,
"I-ini Imayoshi-san, s-sudah saya foto semuanya ~"
Aomien mendelik, "OI RYOU AP—"
"S-sumimasen ! sumimasen Aomine-san ! sumimasen ! sumimasen ! !"
Imayoshi tergelak, Sakurai berlindung dibelakangnya,
"Jadi Aomine... bisa jelaskan kenapa kamar mandimu berubah jadi tempat menempel foto Kise ?"
Aomine ingin pulang ke pelukan Akashi saja kalau begini ceritanya
.
.
.
Sudah 3 jam dan ceramah Momoi belum selesai juga, padahal Aomine sudah sujud pasrah didepan nya dan Imayoshi, mana majalah Mai-channya semua dibakar
Aomine tertindas !
Jangan diceramahi terus
"Dai-chan ! dengar ya ! kalau sampai Dai-chan berbohong seperti ini lagi , aku tidak mau tahu ! aku tidak mau bicara padamu lagi !"
Jangan !
Nanti yang memasakkan, mencucikan baju, lalu membangunkan Aomine setiap hari siapa ?
Sebentar—Mbak Satsuki ini sahabatnya atau Ibunya ?
Karena diserang oleh 2 pihak—Momoi dan Imayoshi—Aomine akhirnya mengaku kalah dan salah.
"Iya iya paham ..." sautnya setengah ikhlas, setengahnya lagi mendongkol
Aomine berdiri, tiba-tiba kembali mendapatkan kepercayaan diri untuk melawan
Iya lah , dia malu pada Slogan hidupnya kalau sampai akhir tunduk pada Momoi dan Imayoshi
Yang bisa mengalahkan aku hanya aku ! awas saja Momoi kampret ! akan aku hapus semua foto tetsu di komputernya
"Tapi , kalian juga tidak bisa seenaknya membakar majalah dan photobook Mai-chan ku ! aku kan membelinya dengan uang ku sendi—"
"Lalu masalah foto di kamar mandi ?"
Kicep
Aomine langsung kicep mendengar pertanyaan Imayoshi
Apasih salahnya pasang foto pacarnya di kamar mandi ?
Oh . . . apa gara-gara dia backstreet an ?
Mereka marah karena nggak dapet PJ ?
"Aku nggak bisa bayangin apa aja yang udah Dai-chan lakuin ke Ki-chan ! hiks ~ kasian Ki-chan yang polos dapet pacar mesum kayak kamu ~"
Momoi kampret !
BRAAK !
Aomine dan yang lain berjengit kaget saat mendengar suara pintu depan rumah Aomine didobrak paksa,
"AOMINECCHIIII ! ! ! BAGAIMANA INI-SSU ? ! ? ! ? ! AKU MUAL-MUAL-SSU ! ! ! J-JANGAN JANGAN AKU HAMIL-SSU ! ! ! ! AOMINECCHIIIII ! ! ! !"
"K-Ki-chan ? ! ? "
"OI KISE BOGE ! ! ! KAU ITU COWOK ! ! ! TIDAK BISA HAMIL BODOH ! ! !"
"TAPI AKU MUAL-MUAL-SSU ! ! ! MANA RASANYA KEPALAKU PUSING ! ! AOMINECCHI ! ! AKU TIDAK MAU TAHU ! ! HARUS TANGGUNG JAWAB-SSU ! !"
Sakurai menggeleng melihat adegan saling teriak didepannya,
"Percuma Aomine-san punya segudang majalah Mai-chan , kalau ujung-ujungnya humu sama Kise-san..."
-Selesai-
Maafkan keisengan dan kegaringan ff ini , saya juga nggak ngerti kenapa saya berani klik genre humor di kotak pilihan genres
Mohon maaf Lahir batin buat Mas Daiki dan Mas Ryouta yang saya nistakan ~
Sialakn tinggalkan jejak berkenan, saran kritik gratis ~
/bow
-OMAKE-
Midorima menghela nafas saja saat Takao masih tertawa terbahak sejak 10 menit lalu. Ini bermula saat Midorima mendapati email dari Momoi. Email itu berisi foto kamar Aomine yang ternyata dibalik poster Horikita Mai ada foto-foto sexy dari photoshoot Kise , juga tak ketinggalan foto kamar mandi yang penuh foto Kise serta scene kencan Aomine dan Kise di Maji Burger
"wkakakaka ! ! ! mana dikamar mandi penuh foto kise pula ! ! niat banget mau dibuat fa—"
"Takao ! ! jaga ucapanmu !"
"Wkwkw ~ ne ne Shin-chan ~ jangan-jangan kau juga seperti Aomine... jangan-jangan isi kamar mandimu fotoku—Aww !"
"Bakao ! mati sana !"
.
.
.
"Are ? Sei-chan ? kenapa tertawa sendiri ?"
Akashi menoleh dan menunjukan ponselnya ke Mibuchi, si cantik itu kemudian ikut tertawa,
"Nah ! iya kan Sei-chan ~ apa ku bilang ~ saat pertandingan semifinal Inter-high itu aku melihat Aomine-kun menatap terus butt Kise-kun ~ Ahahaha ~"
"Mibuchi , jangan terlalu frontal..."
-BENERAN Selesai-
