PERKENALAN TOKOH

Sawada Tsunayoshi : Pemuda dengan ciri-ciri bersurai coklat, manik mata berwarna coklat , berhidung bangir, dengan bibir tipis merah semerah delima, berkulit agak sedikit kecoklatan. Pemuda dengan tinggi badan 165 cm dan berat 45 kg ini, yang baru saja menginjak usia ke 17 tahun, ia adalah pemuda miskin yang hanya bekerja sebagai buruh bangunan. Hidup dengan ibu serta ketiga adik tirinya di sebuah rumah kecil yang penuh dengan tambalan kayu disana sini. Rumah yang tak layak untuk disebut sebagai sebuah rumah.

Byakuran Gesso : Pemuda dengan ciri-ciri memiliki surai berwarna putih, dengan mata sipit berwarna ungu, serta tato yang juga berwarna ungudi pipi kirinya, berkulit putih. Pemuda dengan tinggi sekitar 181 cm ini adalah seorang pemimpin di sebuah perusahaan yang cukup terkenal Millefiore Company. Pemuda yang sangat menyukai makanan bernama marsmallow ini tinggal di sebuah mansion mewah di kawasan Namimori, mansion yang penuh dengan aksen berwarna putih.

Rokudo Mukuro : Pemuda dengan ciri-ciri bersurai ungu kebiru-biruan dengan model seperti buah nanas, bermata dwi warna—satunya biru dan satunya lagi merah—memiliki kulit yang putih. Tinggi pemuda ini sekitar 180 cm, menyukai hal-hal yang berbau ilusi. Ia seorang artis yang terkenal, tinggal disebuah mansion yang cukup megah. Ia tinggal dengan saudara sepupunya di dalam mansion tersebut.

Kozato Enma : Pemuda berwajah baby face, dengan beberapa luka di wajah yang setiap hari ia dapatkan, bersurai merah dengan mata sayu. Namun dibalik semua itu ia menyimpan sesuatu yang cukup berbahaya.

Sawada Nana : Wanita yang sangat ramah pada siapapun, memiliki hati yang sangat baik. Wanita dengan surai coklat pendeknya ini adalah sosok ibu yang ideal. Ibu dari seorang Sawada Tsunayoshi.

Reborn :Sosok bayi yang memiliki banyak talenta, selalu mengenakan sebuah topi feodoranya, dengan jas hitam.

Fuuta :Bocah berusia merupakan adik kedua Sawada Tsunayoshi, pemilik surai coklat muda dengan manic mata yang juga serupa dengan warna surainya itu.

Lambo :Bayi bersurai hitam-keriting-tebal- dengan tanduk ini adalah adik dari SawadaTsunayoshi yang berumur sekitar 5 tahun, suka mengenakan pakaian dengan motif warna sapi—hitam, putih. Sangat manja tapi kadang-kadang ia mengerti apa yang harus ia lakukan ketika snag kakak membutuhkan bantuannya.

I-pin :Bayi dengan surai hitam yang dijalin satu ini merupakan adik keempat dari Sawada Tsunayoshi yang saat ini berusia 5 tahun, bermata sangat sipit dan juga memiliki penglihatan yang buruk, suka mempelajari bahasa mandarin, dan suka dengan makanan bernama Gyouza.

Hibari Kyouya : Pemuda bersurai hitam dengan mata sipit, seorang yang sangat disiplin dalam hal apapun, dan jika ia melihat hal yang tidak ia sukai maka ia akan 'menggigit sesuatu itu sampai mati!'

Yamamoto Takeshi : Yakyuu freak, bisa dikatakan seperti itu untuk pemuda yang satu ini adalah ace dari klub baseball di sekolahnya. Pemilik surai hitam ini suka sekali hal unik dimana hal unik itu akan ia anggap sebagai suatu permainan.

Gokudera Hayato : Pemuda pintar dengan surai silver bermodelkan gurita—maka dari itu ia sering disebut dengan Tako-head/kepala gurita. Keahlian selalu menggunakan dynamite jika ia bertarung dengan gangster dari sekolah lain.

Sasagawa Ryouhei : Si pecinta tinju satu ini adalah sosok pemuda bersurai putih dengan memiliki semangat yang luar biasa.

Chrome Dokuro : Gadis pemilik surai ungu kebiru-biruan sama seperti sang kakak sepupunya yaitu Rokudo Mukuro.

Giotto : Pemuda misterius.

Alaude : Kakak dari Hibari Kyouya, mengenai sifat hampir sama.

Asari Ugetsu : Kakak dari Yamamoto Takeshi, sifatnya pun hampir sama.

Knuckle : Seorang pendeta di sebuah gereja, sepupu jauh dari Sasagwa Ryouhei.

G : Sepupu dari Gokudera Hayato.

Sasagawa Kyoko : Adik dari Sasagawa Ryouhei.

Miura haru : Sahabat dari Sasagawa Kyoko.

Bianchi : Kakak dari Gokudera Hayato.

Beberapa tokoh akan menyelip di tengah-tengah cerita tentunya akan disertai dengan beberapa penjelasan mengenai tokoh tersebut, jadi readers tenang saja ya…

Oke lanjut ke cerita~

Tittle:LOVE 'n' SOUL

Rated: T & M

Pair: XX x Sawada Tsunayoshi

(Bisa readers duga dari pengenalan tokohnya kan? ^^)

Disclaimer : Amano Akira

Genre : Drama, Romance, Hurt/comfort, Family

Warning : BL, YAOI, MATURE CONTENT, TYPO(s), OOC, ETC….

===ONE===

"Nee~ Tsuna, Lambo-san lapar~" ia menatap sang kakak yang tengah duduk sambil meniup-niup api di bawah sebuah tungku yang berisikan rebusan sayur-mayur. Tsunayoshi berhenti dari kegiatannya tersebut, ia palingkan wajahnya menatap kearah sang adik.

"Tunggulah sebentar lagi Lambo," ia kasihan, kasihan melihat sang adik yang kini menatapnya setelah menangis dengan hebat karena saking laparnya. Ia yang saat ini masih memegangi perutnya, matanya mulai berkaca-kaca lagi, ia rupanya sudah lelah mengamuk dan kini mulai lagi mengeluarkan air matanya. Tsunayoshi hanya menatap sang adik, kemudian mendengus kecil.

"Lambo-san.. hiks.. lapar.. hiks.." ujarnya pelan bersamaan dengan air matanya yang mengalir perlahan.

Tsunayoshi mendekat kearah adiknya itu.

"Nee, Lambo, bersabarlah ya, makanannya sebentar lagi selesai," ia menepuk pelan kepala bersurai tebal itu, menenangkan si kecil.

"Hu—um…" ia mengangguk kecil menanggapi pernyataan sang kakak.

GRUGGGG~

"I-pin?" Tsunayoshi menatap adiknya yang satu lagi yang melakukan hal yang sama dengan adik ketiganya.

"I-pin lapar~" ujarnya pelan. Ia tidak mengamuk seperti yang dilakukan Lambo beberapa saat yang lalu, ia hanya diam disana sambil memegangi perutnya yang semakin berbunyi keras.

"I-pin…" ujar Tsunayoshi pelan. Ia menghela nafas berat, seberat tantangan yang ia hadapi dalam hidupnya ini.

Tsunayoshi menghampiri I-pin, ia mengelus puncak kepala sang adik lembut. Tanpa sebuah kata hanya berupa sentuhan yang menenangkan, I-pin mengerti, ia menganggukkan kepalanya, seolah mengatakan 'I-pin tak apa-apa' walau ia tahu bagaimana rasanya menahan lapar apalagi di usia seperti mereka.

Tsunayoshi beranjak dari sana, kembali berkutat dengan kegiatannya, menyalakan api agar sayur-mayur yang terdapat dalam tungku itu cepat matang dan ia bisa memberikan makanan kepada adik-adiknya itu.

Lalu kemana perginya sang Ibu? Mengapa harus ia yang memasak dan mengurus sang adik?

Ibunya bekerja sebagai seorang buruh cuci, ia mulai bekerja dari pukul 09.00 pagi hingga pukul 03.00 sore. Dan selama itu ialah yang mengurus keadaan sang adik. Setelah ibunya sampai di rumah, ialah yang pergi keluar untuk bekerja sebagai penambah agar kebutuhan mereka terpenuhi—tapi tetap saja hingga sekarang pun pemenuhan kebutuhannya masih sangat kurang. Memang semenjak ia kecil yang ia tahu hidup keluarganya memang miskin, dan mereka pun bertambah miskin semenjak kepergian sang ayah—Sawada Iemitsu—yang entah kemana. Yang ibunya katakan hanya ayahnya sedang mencari pekerjaan untuk memperbaiki keuangan keluarganya, namun sampai sekarang ia belum kembali semenjak kepergiannya tujuh tahun yang lalu, kabarnya ayahnya saja ia sama sekali tidak tahu. Walaupun begitu sang ibu tetap tersenyum menerima semuanya.

BLUPPP… BlUUBBB….

Ia mengangkat penutup panci diatas tungku itu, ia mengambil isi dari panci itu dengan sendok, menyicipi hasil masakannya.

"Ok," ia berujar pelan, meletakkan sendok itu tepat disebelah tungku itu. Mengangkat panci berisikan irisan sayur-mayur sisa kemarin. Dituangnya isi panci itu keatas sebuah mangkuk plastik besar yang bagian sampingnya berisikan tambalan lak ban. Ia meniup-niup uap yang keluar dari hasil masakannya itu, cukup harum.

Ia beranjak dari sana, di langkahkannya kaki itu menuju kearah adiknya yang sedang tertidur karena menunggu matangnya masakannya.

"I-pin, Lambo," ia menepuk pelan pipi chubby kedua adiknya itu.

"Nggg… Tsuna," ujar mereka bersamaan, masih mengusap pelan kedua kelopak matanya.

"Ayo makan, masakannya sudah matang," ia beranjak menuju ke dapur tempat ia meletakkan semangkuk sayur-mayur hasil masakannya itu.

"Ayee! Makan! Lambo-san lapar nyehee!" seru Lambo sambil mengikuti Tsunayoshi dibelakangnya. Dan kini ia sudah duduk sambil memainkan kedua sumpitnya diatas meja.

"I-pin, makan!" seru I-pin, ia juga melakukan hal yang sama seperti Lambo.

Terlihat betapa senangnya kedua bocah itu ketika Tsunayoshi menuangkan sayuran dalam mangkuk besar itu keatas mangkuk makanan milik kedua bocah itu.

Lambo yang tak sabar karena perutnya terasa sangat lapar, melahap makanan yang tersajikan dihadapannya.

"Lambo, makannya pelan-pelan!" Tsunayoshi menegur cara makan bocah itu yang berserakkan.

Lambo tak menghiraukan sama sekali teguran dari Tsunayoshi, ia nampak sangat menikmati makanan di hadapannya saat ini.

"Tsuna? Tsuna tidak makan?" I-pin menatap Tsunayoshi heran.

"Tidak, aku sudah kenyang, kalian makanlah," Tsunayoshi menatap I-pin sambil tersenyum kecil. Kemudian ia membalikkan badannya melangkah menuju kearah panci yang kini harus ia bersihkan.

"Nggg…." I-pin nampak berpikir sebentar melihat punggung sang kakak, kemudian ia melanjutkan lagi acara makannya itu.

===Sawada Tsunayoshi===

"Kaasan, Ittekimasu~" ia menutup gerbang berwarna hitam itu dengan pelan, melambaikan tangannya pada sang ibu yang masih berdiam di depan pintu rumah sambil menatapnya.

"Itterasshai~ Tsu-kun," sang ibu kini melambaikan sebelah tangannya kearahnya sambil tersenyum manis.

"Jaa, Tsuna," Lambo ikut melambaikan tangannya pada Tsunayoshi.

"Hati-hati Tsuna-ni," Fuuta—bocah bersurai coklat muda dengan syal berwarna hitam-putih itu melambaikan tangannya juga kearah sang kakak.

"Arigatou na~, hehehe," Tsunayoshi pun kini melangkahkan kakinya menuju tempat dimana ia bekerja selama setahun ini.

===CIAOSSU===

===Review Onegaishimasu===