Crossover Naruto x Tokyo Ghoul

Naruto by Masashi Kishimoto

Tokyo Ghoul by Ishida Sui

Pairing : Naruto x Rize

Genre : All

Rated : M

Warning : Typo bertebaran, tidak sesuai eyd, garing, gaje, plus Lime.

SummaryBagaimana jika Rize belum mati, dia diselamatkan oleh pria baik hati dan memberinya tempat tinggal, bagaimana kehidupannya sekarang? simak cerita satu ini.

-- Fall In Love --

Naruto menatap wanita berambut pink dengan tatapan malas, si wanita berkacamata itu berceloteh tanpa henti yang membuat Naruto pusing. Ayolah, Naruto sudah mengalah dan tidak mengungkit masalah yang pagi tadi telah terjadi.

Semua itu bermula saat perempuan berambut pink itu dengan seenaknya menggodanya, Naruto saat pagi itu tidak bisa tidur nyenyak. Itu semua karena wanita itu menjilati tangannya seperti kucing.

~Flashback On~

Naruto membuka matanya pada pagi yang cerah itu. Naruto melihat ke arah sampingnya dimana Rize sedang memeluk lengannya, entahlah Naruto juga tidak tau nama lengkap Rize karena dia tidak memberitahunya, setahunya dia menyelamatkan gadis itu dari crane yang akan jatuh menimpanya.

"Uhn...". Rize membuka matanya pelan mengerjakannya beberapa kali hingga dapat melihat objek dengan jelas.

"Sudah bangun Putri tidur". Naruto mengatakan itu serta memberi senyumnya pada Rize.

Rize bangkit dan duduk di kasur, meregangkan tangannya ke atas yang membuat dadanya bergoyang. Naruto dengan otak mesumnya melihat itu meneguk ludahnya.

"Naruto-kun, Ohayou". Rize mengatakan itu serta tersenyum manis.

~Cup

Ciuman yang diberikan Rize pada bibirnya membuat Naruto terdiam.

"Ara~ apa Naruto-kun suka morning kiss nya". Rize mengatakan itu dengan nada yang menggoda.

"Ck, jangan menggodaku Rize atau Kau tau apa yang terjadi selanjutnya". Naruto mengatakan itu dengan datar.

"Dingin sekali Kau padaku Naruto-kun". Rize berpura-pura sedih, "Tapi.. Aku ingin kau mencoba melakukannya denganku". Rize tersenyum menggoda melihat ke arah Naruto.

"Jangan sekarang, aku sedang tidak mood melakukannya". Ucap Naruto tanpa mengubah ekspresinya.

"Um...benarkah, kalau begitu..". Rize menjilati tangan Naruto dari bagian atas kemudian turun ke bagian bawah.

Naruto mendesis merasakan jilatan Rize di tangannya, Rize masih menjilati itu hingga ke jari-jari Naruto. Air liurnya tampak membasahi tangan Naruto.

"Kubuat Kau mendesahkan namaku kali ini Rize". Naruto tersulut gairahnya dan mendorong Rize jatuh ke kasur.

Warning : Lime

~Cup

Ciuman penuh gairah ia berikan kepada Rize yang menikmati itu.

~emmhhh

Ciuman itu semakin ganas dan bergairah, lidah mereka juga ikut bergulat disana.

~mmmhhhhh ~puaahh

Setelah 5 menit ciuman itu berhenti dan meninggalkan jejak saliva di mulut mereka.

"Uhhh ~ahn". Rize mendesah saat Naruto menggerayangi dadanya.

"Kau sangat suka uhh...dadaku ya". Naruto membuka kaos Rize dan tampak dada yang wow dengan bra warna hitam.

"Jangan ditahan sayang~". Naruto berbisik di telinga, sesekali menjilatnya yang membuat Rize mendesah kecil.

Naruto mulai meremas payudara milik Rize yang membuat sang empunya mendesah tertahan.

"Ahhh~ uhnn ~ awhh..jangan ahhh.. digigit baka". Rize mendesah dan berteriak karena putingnya digigit.

Naruto masa bodoh, dia melanjutkan aktivitasnya. Dia menghisap puting dada bagian kanan milik Rize.

"Sshhh~ su-su-sudaahhh Naruhhh". Rize ingin berbicara normal pun tidak bisa karena Naruto terlalu kuat menggigit dadanya.

"Baiklah saatnya menu utama". Naruto membuka celananya dannnn

(Skip Time karena ini Lime bukan Lemon :v)

Ehem jadi setelah itu Naruto mengeluarkan benihnya di dalam membuat Rize marah-marah dan memukul kepala si pirang.

"Berhentilah berceloteh Rize". Naruto mengatakan itu dengan nada malas.

"TIDAK! Kau dengan seenaknya mengeluarkannya di dalam, bagaimana jika aku hamil". Ucap Rize.

"Kau itu dasar..apa segitunya Kau jika aku menghamilimu". Naruto tak ambil pusing masalah yang barusan terjadi.

"Bukan begitu...hanya saja..". Rize menundukkan kepalanya sedikit. Dia tampak sedih secara dia adalah Ghoul yang notabene dibenci oleh kaum manusia.

"Kau masih mempermasalahkan hal itu heh..". Naruto bangkit dari duduknya. "Kau tahu, sebelum ada dirimu di hidupku Aku hanyalah seorang manusia dengan kesepian yang menemaniku". Naruto mengatakan itu dengan nada sendu.

"Aku lebih memilih terluka secara fisik karena masih bisa diobati dengan obat daripada kesepian yang obatnya adalah sebuah teman dan kasih sayang". Rize menatap Naruto dengan pandangan sulit dimengerti.

"Aku memang bukan Ghoul, tetapi kenapa warga kota takut saat melihatku. 5 tahun yang lalu akhirnya aku tahu, Aku adalah sebuah hasil dari eksperimen ilmuan gila yang menaruh DNA kitsune ke dalam tubuhku menjadikanku manusia setengah kitsune". Naruto menundukkan kepalanya.

Rize yang tidak kuat melihat hal itu memeluknya dengan penuh kasih. "Katakan Rize...Apa aku juga manusia normal". Ucap Naruto.

"Ssttt tenanglah Naruto-kun, Aku dulu berpikir aneh tentang manusia. Aku menganggap manusia adalah seonggok daging yang dibuat untuk dimakan Ghoul. Tetapi setelah kau menyelamatkanku waktu itu entah mengapa aku mulai menyukaimu yang sebagai manusia". Rize menyudahi pelukannya dan memandang ke wajah Naruto.

"Kau ingat saat kau dengan tegas mengatakan Aku tidak boleh memakan manusia yang masih hidup". Rize mengatakan itu dengan tersenyum.

"Dan kau juga ingat saat aku menolak dan malah menyerangmu berakhir dengan kekalahanku". Ucap Rize kemudian menarik Naruto untuk duduk di sofa.

"Kau sangat kuat Naruto, Aku tahu itu. Jadi janganlah membenci dirimu sendiri karena aku sangat mencintaimu". 4 bulan hidup bersama Naruto membuatnya memiliki perasaan pada makhluk pirang itu.

Naruto menatap ke arah mata Rize, "Dan itu berlaku juga untukmu Rize". Naruto mengatakan itu dengan tatapan tajamnya.

Naruto bangkit dari duduknya dan mengambil sesuatu di lemari kamarnya. Sebuah kotak berwarna hitam di tangannya. Rize yang melihat Naruto kembali dengan membawa kotak nampak penasaran.

"Rize, aku senang kau selama ini menemaniku, kesepian di dalam diriku menghilang karenamu, Aku ingin kau selalu bersama dalam waktu dan hidupku yang tersisa ini, sungguh aku sangat mencintaimu, Maukah kau menikah denganku?". Naruto mengatakan itu yang membuat Rize menutup mulutnya tak percaya.

Rize matanya tampak sudah berkaca-kaca karena senang mendengar perkataan Naruto. "Ya...Aku mau Naruto-kun". Balas Rize yang membuat Naruto memeluknya seketika.

~3 tahun kemudian~

Tampak Naruto dan Rize sedang duduk di sofa sambil menonton TV. Yah setelah kejadian lamaran itu Naruto memutuskan untuk menikahi Rize seminggu setelahnya.

"Apa dia sudah tidur Rize-chan?". Tanya Naruto.

"Hm...Karuto sudah tidur". Rize menjawab sambil memeluk Naruto. Karuto adalah buah hatinya dengan Naruto yang masih berumur 2 tahun, rambutnya kuning seperti ayahnya, dan mata ungunya seperti milik Rize.

Naruto menikmati pelukan hangat istrinya itu. Semenjak menikahi Rize, hidup Naruto semakin lengkap ditambah kehadiran Karuto di keluarga mereka. Naruto akan selalu menjaga istri dan anaknya.

Tayangan TV membuat Naruto dan Rize menoleh. Di TV tampak seorang pria bersurai hitam dari CCG yaitu Furuta Nimura. Di TV tampak dia berbicara mengenai perdamaian yang akan tercapai dengan memusnahkan seluruh populasi Ghoul.

"Furuta Nimura". Ucap Rize. Naruto menoleh ke arah Rize yang tampak benci dengan pria itu.

"Are...Kau mengenalnya sayang". Naruto berkata kemudian menoleh lagi ke arah TV.

"Tentu, Dia mempunyai kaguneku". Rize mengatakan itu kemudian menoleh ke arah Naruto.

"Bagaimana bisa?". Naruto tampak penasaran.

"Saat kejadian waktu aku tertimpa crane dan reruntuhan bangunan, 2 ekor kaguneku terpotong. Ilmuan yang menemukan kaguneku memasukkannya ke dalam tubuh manusia yaitu Furuta salah satunya". Jelas Rize panjang lebar.

"Salah satunya? Jika begitu siapa yang kedua?". Tanya Naruto.

Rize melirik Naruto sebentar, "Kaneki Ken". Ucapan singkat itu membuat Naruto terdiam.

"Souka...Dia yang berhasil mengalahkan Arima Kishou no Shinigami dari CCG". Naruto tampak tak percaya dengan kenyataan itu.

"Aku tak menyangka, pecahan kagunemu bisa sekuat itu sayang". Naruto memeluk erat Rize.

"Hm...itu masih buatan belum yang aslinya, tetapi sekuat apapun Aku, Kau tetap yang terkuat Anata". Rize membalas pelukan Naruto.

"Tunggu, jika Distrik 20 hancur bukankah tempat kita akan menjadi incaran selanjutnya". Naruto tampak terkejut tidak menyadari hal itu.

"Yah kau benar Naruto-kun". Rize bangkit dari duduknya. "Kalau begitu kita harus ke tempat Organisasi yang didirikan Raja bermata satu yang baru". Saran Rize.

"Kau yakin? Bukankah Kau sudah lama dianggap mati". Ucap Naruto tampak tak yakin.

"Tidak masalah, waktu kita bersembunyi telah berakhir Anata. Sekarang saatnya kita tampil di dunia Ghoul yang baru". Rize mengatakan itu dengan senyumannya yang indah.

Naruto menghela nafas sejenak, "Baiklah, perkataanmu adalah perintah bagiku Tsuma". Ucap Naruto dengan gaya ala bangsawan. Sedangkan Rize terkikik geli melihat tingkah Naruto.

~TBC or End? ~

Hai hai kembali lagi dengan author gaje ini :v yang membawa fic baru dengan Crossover baru.

Saya sebenarnya mencoba membuat fic ini Oneshoot tapi tidak bisa ternyata, rencananya saya akan membuat Twoshoot jika ada waktu. Yah saya juga harus mengurus Fic 'Real Dream' yang masih 30% proses dan 'The Great Exorcist' masih 50%.

Silahkan like dan review, author mengucapkan banyak terimakasih.

Bagi author kalian adalah penyemangat saya untuk menulis fic.

Oke mungkin segitu dulu dari author, jika ada yang kurang atau salah ketik bisa komen di review pasti author baca kok.

Daaa di next chap.

...Log Out...