WINTER VACATION
Pandora Hearts © Jun Mochizuki-sensei
Genre: Friendship, Humor
Rated: T (buat jaga-jaga aja)
Warning(s): OOC, OOT, crazy, lebay, abal, gaje, dll.
Summary: Musim dingin telah tiba, kini saatnya murid-murid Pandora Gakuen menikmati hari-hari liburnya. Sharon mengajak teman-temannya untuk menginap di rumahnya. Inilah pengalaman super heboh yang pernah dirasakan Sharon.
Enjoy! ^^
.
Chapter 1: Sharon Alone
Saat pulang sekolah…
"Wah, senangnya libur telah tiba... Libur telah tiba... Libur telah tiba... Jadi teringat dengan lagu anak-anak yang dibawakan Tasya... Hahaha... Iya, kan Sharon?" kata Alice semangat, tapi Sharon hanya diam dan tertunduk lesu.
"Sharon?" tanya Alice sedikit kawatir.
"Huuwwwwaaaaaaaaa! Alice! Gue sedih nih, karena selama liburan gue sendirian.. Kak Xarks ada tugas dari kantornya untuk pergi ke Benua Afrika.. Huhuhuhu.. Crot! Hmmph!" kata Sharon sambil mengelap ingusnya di baju Alice. "Huhuhu"
"Sharon, gue tahu perasaan lo itu... Tapi..," kata Alice sambil mengelus-elus rambut lembut Sharon.
"Tapi apa, Alice? Huhuhu," tanya Sharon yang masih bersedih.
"Tapi gak usah ngelap ingus lo di baju gue, dong! Cape, deh!" jawab Alice dengan nada sedikit (?)kasar.
"Ah, ma... maafkan gue, Alice.. Hiks.. Gu.. gue bersihkan, deh... Hiks... Alice jangan ma... marah, ya... Hiks...," kata Alice dengan suara yang terisak-isak, terkesot-kesot, dan terpenggal-penggal karena Sharon masih menangis. Sharon pun mengeluarkan sapu tangannya dari tas antiknya yang dia bawa ke sekolah.
Dengan gerakan ligat bin super cepat ala giat, Sharon membersihkan ingusnya yang ada di baju Alice.
"Eh? Bau apaan, nih?" tanya Alice sambil mengendus-endus bajunya yang baru dibersihkan Sharon.
"Kok gak mirip bau ingus, sih?" tanya Alice lagi.
"Ha? Masa' sih? Hebat banget ingus gue," kata Sharon sambil ikut-ikutan mengendus-endus baju Alice yang secara tiba-tiba tidak menangis lagi.
Acara endus-mengendus ini pun menjadi daya tarik tersendiri sehingga menarik perhatian murid-murid lain untuk melihat aksi Sharon dan Alice.
"Eh? Ini kan bau parfum gue," kata Sharon setelah puas mengendus-endus baju Alice.
"Ha? Pantesan gue ngerasa gak asing lagi dengan bau ini. Tapi kenapa bisa?" tanya Alice.
Sharon pun mengecek tas yang tadi dia mengambil sapu tangannya.
"OMG! Parfum gue tumpah dan pas mengenai sapu tangan yang gue pakai buat ngelap baju lo, Alice!" ujar Sharon kaget.
"A.. apa? Emang lo bawa parfum ke sekolah?" tanya Alice.
"Ehm.. Buat ngilangin bau badan aja.. Hehe," jawab Sharon senyam-senyum pamer gigi.
Saat ini, keluarga Rainsworth sedang makan malam bersama di ruang makan kesayangan mereka.
Terlihat Sharon hanya memainkan makanannya di atas piring dengan menggunakan garpu tanpa niat untuk memakannya. Dia terlihat sangat lesu.
"Ada apa Sharon? Kau terlihat lesu," tanya Ayah Sharon yang khawatir melihat anaknya yang tidak bersemangat.
"Hah... Ayah, aku bosen di rumah sendirian.. Kak Xarks pergi selama seminggu, aku kesepian ayah," jelas Sharon lesu sambil mengeluh.
"Hmm... Sharon, besok kau mau jalan-jalan dengan ayah?" tawar Ayah Sharon.
"Benarkah? Tentu saja aku mau," sahut Sharon senang, matanya berkilau-kilau.
"Bagus, ayah. Kau memang ayah yang baik," puji Ibu Sharon, Shelly Rainsworth.
"Jadi, besok kita mau ke mana, ayah?" tanya Sharon bahagia. Wajar Sharon senang karena selama ini dia jarang sekali bahkan tidak pernah berjalan-jalan bersama ayahnya.
"Ke ragunan," kata Ayah Sharon mantap penuh percaya diri.
PLETAK! PLAK! PLUK! BRAAAKK!
Ayah Sharon terbaring tak berdaya dan mati rasa di lantai. Pukulan harisen mematikan dari Sharon pun melayang tanpa ampun ke arah ayahnya. Padahal Sharon berharap berjalan-jalan bersama ayahnya ke Paris, Amerika, Australia, dll. Pokoknya ke luar negeri, deh!
"Bertahanlah suamiku," kata Ibu Sharon membangunkan Ayah Sharon dari lantai.
"Iiih! Ayah apa-apaan, sih? Masa' ngajak aku jalan-jalan ke ragunan? Emangnya aku anak kecil apa? Huh!" kata Sharon kesal sambil ngomong sendiri di dalam kamarnya.
"Hah.. Seandainya sepupu-sepupuku ada yang datang menginap ke rumahku...," kata Sharon putus asa sambil menghela nafas.
"Datang menginap ke rumahku? Aha! Aha aha aha!" kata Sharon amper putus asa, tiba-tiba bola lampu Sharon pun menyala yang berarti Sharon baru mendapatkan ide bagus.
Di rumah keluarga Baskerville, Alice sedang bermalas-malasan di kamarnya. Dia baru saja kesal karena kalah dalam bermain game online. Karena capek akan kekesalan dan kemalasannya, Alice pun ingin mengambil makanan yang dia simpan secara diam-diam di laci meja belajarnya. Ketika hendak mau mengambilnya, tiba-tiba Hp-nya berbunyi pertanda bahwa ada 1 message masuk.
"Hmm? Lagi-lagi SMS dari Sharon. Pasti SMS gak penting.. Nyemak-nyemakin memori gue aja. Males ah, bukanya... Nanti aja... Makan dulu..."
Setelah puas makan 10 bungkus roti berisi daging, Hp Alice berbunyi lagi, tapi dengan ringtone yang berbeda, Alice pun mengangkat telepon itu.
"Ha... Halo, Sharon..."
"Alice, lo lama banget sih balas SMS dari gue! Balas, dong! Gue kan jarang-jarang SMS lo!"
"Iya, ntar gue balas, deh! Jarang? Sering kale! SMS-SMS lo yang gak penting itu yang hampir sejam sekali dari siang sampe malam buat memori gue penuh!"
"Ya eyalah... Ini kan gaya anak gaul, geto!"
"Anak gaul? Anak alay kali, ya?"
"Sudah, sudah! Whatever, up to you! Yang penting cepetan balasnya. Lo ada pulsa, kan?"
"Iya, iya! Ada, kok."
"Oke, gue tunggu balasan dari lo!"
"Yup."
Setelah dimarahi lewat telepon sama anak gaul (katanya) yaitu Sharon, Alice pun membuka SMS dari Sharon yang sudah 1 jam dia tinggalkan.
"APA? INI NAMANYA PEMAKSAAN!"
~Hello, everybody! Thx bgt yah,, bwt kalean yg udah mo bca xmx dari gw. . Gw terharu bgtz. . . Skrg, gw lagi sedih ne. . Kk trcinta gw,, Kak Xarks lg prg k n gw sendirian. . Ms bokap gw mo ngajak gw jln2 k ragunan? Ha? Plis,, d. . Gw kan bkn ank kcl, iy gx? Jd, gw minta k kalean u/ nginap in my house, 3hr aja. . Pliss,, gw mhon. . Bsk gw bakalan nunggu kalean sampe kalean dtg k rmh gw! Klo kalean gx dtg, gw bkalan nyebarin rahasia kalean! Gw tnggu kalean jm 8! Xmx gw d blz,, yah. . Thx bwt mua'a. . Muah. .
^Sharon^ ~
(Mari kita perbagus kalimatnya!)
~Hello, everybody! Thanks banget ya, buat kalian yang udah mau baca SMS dari gue. Gue terharu banget. . Sekarang, gue lagi sedih, nih. Kakak tercinta gue, Kak Xarks lagi pergi ke Benua Africa and gue sendirian. Masa' bokap gue mau ngajak gue jalan-jalan ke Ragunan? Ha? Please, deh. Gue kan bukan anak kecil, iya gak? Jadi, gue minta ke kalian untuk nginap in my house, 3 hari aja. Please, gue mohon. Besok gue bakalan nunggu kalian sampe kalen datang ke rumah gue! Kalau kalian gak datang, gue bakalan nyebarin rahasia kalian! Gue tunggu kalian jam 8! SMS gue dibalas, ya. Thanks buat semuanya. Muah.
^Sharon^~
Ternyata di tempat lainnya, SMS Sharon juga datang ke Oz Vessalius, Eida Vessalius, dan Gilbert Nightray.
"A... APA? Gawat kalau sampai ada yang tahu kalau gue masih ngompol!" batin Alice.
"Aduh, jangan sampai ada yang tahu kalo gue punya 3 pacar!" batin Oz.
"Ba... bagaimana ini? Kalau Eida tidak datang, bisa-bisa hubungan Eida dengan Vincent ketahuan!
Padahal Vincent kan udah punya pacar Lottie!" batin Eida. Sepertinya sikap Eida tidak beda jauh dengan kakaknya, Oz.
"Dasar! Jangan sampai ada yang tahu kalo gue phobia kucing! Selama ini acting gue sudah cukup bagus untuk menutupinya! Aarghh!" batin Gilbert.
"Hah! Baiklah, gue (Eida) datang!" Inilah kesimpulan dari pemikiran mereka berempat.
"Sharon, tumben kamu bangun lebih pagi dari biasanya di hari libur," ujar Ibu Sharon.
"Iya, bu. Pagi ini Sharon kedatangan teman-teman Sharon yang akan menginap di sini selama 3 hari," sahut Sharon.
"Apa? Mengapa kamu tidak bilang terlebih dahulu ke Ibu? Ibu kan masih bisa dandan dulu ke salon langganan Ibu, menyiapkan kue, membuat jus untuk kalian nanti," seru Ibu Sharon.
"Aah.. Nggak perlu repot-repot, bu..," kata Sharon tidak enak hati.
TOK! TOK! TOK!
"Yeay! Mereka sudah datang! Sharon pergi untuk menyambut mereka dulu, ya bu," kata Sharon senang. Sharon pun segera berlari-lari kecil, berlari-lari sedang, dan akhirnya berlari-lari besar menuju gerbang depan rumahnya.
"Hai, semua! Gimana udah siap untuk tantangan 3 hari ini?" tanya Sharon penuh semangat kepada semua sahabatnya ketika dia telah membuka pintu gerbang.
Semua?
Oh, ternyata Alice belum datang!
"Loh? Alice kok gak ada?" tanya Sharon bingung.
"APA? Kak Alice sudah tidak ada? Huwaa…. Kenapa Kak Alice begitu cepat pergi meninggalkanku…. Huhuhu….." teriak Eida histeris sambil menangis.
"Ei... Eida... Maksud kakak… bu- bukan begitu... Eida... ehm... maksud kakak... kenapa Kak Alice belum datang... Jadi... Eida jangan nangis, ya.." kata Sharon kalang kabut menenangkan adiknya Oz.
"Oh, begitu," sahut Eida dengan sigap.
Eh, jadi air matanya yang tadi ke mana? Kok hilang?
"Eida, kamu gak usah lebay, deh," ujar Oz.
"Iiih, kakak apaan, sih? Eida kan lebay keturunan dari ayah," sahut Eida.
"Oh, iya ya," jawab Oz singkat. Maklum, ayah Oz dan Eida memang Extra Lebay!
"Ehm, gak apa-apa, sih.. Yang penting, adik kelasku ini tetap manis," ujar Sharon gemas sambil mencubiti pipi Eida.
"Auww, sakit…"
Tak lama kemudian, Alice pun datang.
"Hei, Kelinci Bodoh! Kenapa kau datang lama sekali?" tanya pemuda yang biasa disapa Gil itu kepada Alice. Setelah lama diam bagai patung akhirnya dia angkat bicara.
"Diam kau, Ganggang Laut!" teriak Alice, lalu menoleh ke arah Sharon. "Sharon, sorry gue telat. Tadi gue mesti bantuin nyokap gue yang lagi bikin kue."
"Wah, ternyata Kelinci Bodoh bisa bikin kue ya," kata Gil sinis.
"Apaan sih, lo! Yang bikin kue tu nyokap gue. Gue bantuin ngabisin kuenya," kata Alice setengah malu. Dia malu karena tidak bisa bikin kue.
"Ooh. Wajar," sahut Gil.
"Sudah, sudah! Ayo masuk!" ajak Sharon. Sharon pun mengantar mereka berempat ke kamar mereka.
"Aku, Alice, dan Eida ada di kamar yang ini. Nah, Oz dan Gil ada di kamar sebelahnya," jelas Sharon sambil menunjuk dua kamar yang bersebelahan.
"Baiklah! Hei Ganggang Laut! Jangan sampai lo salah masuk ke kamar ini," kata Alice sambil menunjuk 'Kamar Wanita'.
"Gue gak akan pernah mau masuk ke kamar itu!" jawab Gil, wajahnya memerah kayak buah tomat. Hihihi...
Setelah mereka membereskan kamar masing-masing, mereka berkumpul bersama di ruang santai. Mereka membicarakan berbagai hal, dari masalah sekolah sampai masalah keluarga mereka. Ketika sedang asyiknya bercakap-ria ala 'Anak Gaul', tiba-tiba..
"Sharon! Sharon! Sha… rooonnn…."
"Ada apa, ayah? Kenapa ayah menari-nari ala balet campur orang gila seperti itu?" tanya Sharon, dia ragu apakah ayahnya ini normal atau tidak.
"Hari ini, kita jadi ke Ragunan, tidak?"
"Maaf, ayah. Sharon tidak bisa. Ada teman-teman Sharon di sini. (Sebenarnya Sharon juga gak minat pergi!)"
"Hmm... Kalau begitu, kita pergi ke Ragunan sama-sama saja! Ayo semuanya siap-siap! Kita akan ke Ragunan! Yeay!"
"Sha... Sharon?"
"Ada apa Oz?"
"Kenapa ayahmu begitu semangat mau ke Ragunan?"
"Entahlah... Mungkin ada saudaranya di sana.."
"Gila! Beneran?"
"Ya enggaklah! Lo kali yang gila!"
"Anak-anak, itu yang namanya gajah. G A J A H. GAJAH. Yang lehernya panjang itu jerapah. J E R A P A H. JERAPAH."
"Ayah, sudah cukup! Tanpa ayah terangkan kami semua sudah tahu kalau yang itu gajah dan yang itu jerapah!"
"Wah, kau cepat bisa mengucapkannya, ya. Yak, selanjutnya..."
"Sharon, apakah lo sudah pernah memeriksakan ayah lo ke dokter jiwa? Sepertinya ada kelainan di kejiwaannya," bisik Alice.
"Pengennya sih, begitu. Kenapa ya, gue bisa punya ayah lebay kayak dia. Masih sulit untuk dipercaya. Hah…," kata Sharon pasrah sambil menghembuskan nafas. Lalu dia melihat ayahnya yang masih berbicara ngawur-ngidul bagaikan seorang pemandu wisata.
"Ma.. Maaf, Paman! Apakah kita bisa pulang saja sekarang?" tanya Gil ketika mereka akan menuju kandang harimau.
"Ah, ternyata kalian sudah lelah, ya. Kalau begitu, kita pulang saja. Ayo!" kata Ayah Sharon. Tapi kekecewaan tampak di wajahnya.
"Ternyata benar! Pasti ada saudara ayah di sini!" pikir Sharon menduga-duga.
"Hari sudah malam. Tapi Sharon dan semua sahabatnya yang (dipaksa) menginap di rumah Sharon belum bisa tidur. Akhirnya, mereka berkumpul di ruang santai.
Setelah berkumpul, keheningan menyelimuti ruangan tersebut.
Detik-detik berlalu.
Membuat mereka semakin kaku.
Dan akhirnya...
"Hei, Kelinci Bodoh! Terima ini!" teriak Gil sambil melempar bantal yang ada di ruang santai tepat mengenai wajah Alice. Kebetulan di ruang santai itu ada beberapa bantal untuk santai-santai supaya bisa semakin merasakan kesantaian seseorang yang sedang merasakan santai ketika waktu santai.
BUGH!
"Auw! Lo berani nyerang gue pake bantal, ya Ganggang Laut! Tunggu sebentar!"
Tidak lama kemudian...
"Jeng! Jeng! Gue bawa sapu lidi! Sini lo! Jangan kabur!"
BUGH! Gil melempar bantal lagi dan tepat mengenai Alice.
"Hei! Lo apa-apaan, sih? Jangan kabur lo!"
Gil pun berlari menghindar dari serangan sapu lidi yang beruntun dari Alice. Tentu saja Alice mengejarnya. Mereka kejar-mengejar mengelilingi ruangan tersebut!
"Eida, buruan ambil semua bantalnya," bisik Sharon.
"I... Iya..."
"Ups... Tidak boleh!" kata Oz sambil menyembunyikan bantal di belakangnya.
"Eh, kasih gak tu bantal?" paksa Sharon.
"Enggak!"
"Huh! Eida, jaga tu orang. Kakak pergi dulu mau ambil sesuatu. Alice, jaga Gil juga. Pokoknya kalian berdua jaga Oz dan Gil agar mereka tidak ke luar dari ruangan ini!"
"Siap, Bos!" kata Alice dan Eida bersamaan.
Setelah beberapa detik kemudian…
"TAARAA! Gue bawa sapu 2 buah buat gue dengan Eida. Alice tetap dengan sapu ijuknya. Baiklah. Pertandingan dimulai dari sekarang!"
Baiklah. Bisa kita lihat di sisi kanan kita ada Sharon, Alice, dan Eida sebagai Tim CEGA (Cewek Gaul). Lalu di sisi kiri kita ada Gil dan Oz sebagai Tim COCO (Cowok Cool). Nah, bagaimanakah pertandingan antara Tim CEGA dan Tim COCO? Kita lihat di Chapter 2!
Tim CEGA VS Tim COCO
TBC
.
Yak. Pertandingan melawan maut (?) antara hidup dan mati (?) antara Tim CEGA dan Tim COCO akan kita lihat di Chapter 2! .
Bagi siapa saja yang sudah punya pikiran terhadap pertandingan tersebut, silahkan tampung pikiran-pikiranmu di REVIEW!
Bagi yang memiliki saran, kritik, pujian, pesan, dll., silahkan segera tampung juga di REVIEW!
Jangan lupa, REVIEW!
So, thanks buat yang sudah mau baca fanfic ini! ^o^
Mohon maaf kalau banyak kesalahan dalam penulisan fanfic ini…. =="
Sekali lagi, ingat REVIEW!
Sharon: Udahan, ah! Tidur sana! Udah malam. Review terus!
Author: *ngacir*
Sharon: Woi! Mau kabur, ya? Ayo Tim CEGA, kita cegah dia!
Tim CEGA: See you again in Chapter 2!
XD
