"Lima fakta mengenai Sasha Brauss, si gadis kentang pecinta makan yang manis."

About Potato Girl

[By: Natsume Rokunami]

Rated: K+

Humor / bit Romance

.

Fict pertama di fandom Snk. *senyum bahagia* /plak

Minta krisarnya, ya. :')

.

Hajime Isayama © Shingeki no Kyojin

.

Warning: typo(s), EYD buram(?), fict pertama di fandom ini jadi maklumi kalau hancur, bahasa jerman ancur, words pendek, sisanya tambahkan sendiri. /dikunyahAnnie

.

Don't Like, Don't Read.

.

Happy Reading! ^^

.

Five Fact About The Potato Girl

1) Beggar Lebensmittel

"Annie~" seorang gadis manis dengan rambut dikuncir bernama Sasha Braus sedang merayu-rayu Annie agar memberinya sepotong roti (syukur kalau dikasih sama sup kentang krimnya sekalian).

Annie tak menggubris.

"Annie~"

"..."

"Annie, ayolah~" Sasha colek-colek lengan Annie, yang sama sekali tak menggubrisnya.

Sasha menghela napas, usahanya pada Annie tidak berhasil. Tapi ia tak patah arang, ia akan mencobanya pada Mikasa.

Maka, sekarang ia berjalan menuju meja tempat Mikasa makan.

"Heeei~, boleh aku minta sepotong roti?" tanya Sasha sambil menumpukan dagu dimeja Mikasa. Mikasa duduk bersama Eren dan Armin.

Mikasa tetap dengan kalem mengunyah rotinya, tanpa sekalipun melirik pada Sasha.

"Heeei, ayolah, perutku lapar."

Mikasa tetap tak menjawab.

Sasha terus membujuk Mikasa, dan akhirnya Mikasa menjawab. "Rotiku hanya untuk Eren."

Alhasil, Sasha manyun sekarang.

"Hei."

Sasha menoleh ke asal suara disebelah Mikasa, Eren menyapanya.

"Kau mau roti, kan? Ini." Eren memberikan rotinya pada Sasha. Mata Sasha langsung berbinar.

"Eren?" Mikasa memandang Eren dengan tanya, sedangkan Armin hanya menjadi penonton saja sambil asyik mengunyah kentang dimulutnya.

Eren memberikan Mikasa pandangan tak-apa-apa. Sasha menerimanya dengan sepenuh hati.

"Terima kasih, Eren!"

Eren mengangguk sambil tersenyum kecil.

Sasha pun memakan roti pemberian Eren, lalu melanjutkan petualangannya kembali dari meja ke meja, mencari adakah orang lain lagi yang mau memberikannya roti. Sasha menemukan sosok Berthold, ia terkekeh-kekeh.

Dengan naluri nyolong, Sasha mengendap-endap ke dekat Berth, lalu mencolong sepotong roti punya Berth. Sasha pun segera lari dari sana secara diam-diam, sedangkan Berth tak menyadari bahwa rotinya sudah lenyap. Ia sedang asyik berbicara dengan teman disebelahnya.

Sewaktu tangan hendak mengambil roti, Berthold kebingungan karena rotinya lenyap entah kemana.

Sasha takkan puas hanya dengan dua potong roti, maka ia tetap melanjutkan petualangannya.

2) Jemals stehlen Fleisch

"Heeeei! Lihat ini!" Sasha menghampiri teman-teman Survey copsnya yang sedang membersihkan meriam diatas Wall Rose.

Mereka menoleh pada Sasha. Sasha menyingkap sedikit jaket seragamnya sambil nyengir.

"Aku mengambil daging sapi dari dapur! Hehehe...!"

Connie mukanya mulai melebar(?), "Kau melakukannya lagi."

"Sasha, kalau ketahuan gimana?" Historia meringis cemas.

Sasha terkekeh, "Tenang saja! Aku punya teknik mencuri yang hebat—"

"Oh? Milik siapa itu, Fräulein Braus?"

Sasha berjengit sewaktu mendengar suara dibelakangnya, sedangkan teman-temannya langsung berwajah pucat. Mereka bergumam ketakutan, "K-Kopral..."

'Matilah aku', Sasha meringis dalam hati. Ia menoleh kebelakang patah-patah.

Seorang pria berumur puluhan tahun agak, ehem, kurang tinggi sedang berdiri dibelakangnya dengan pandangan kau-ketahuan-olehku.

Beberapa saat kemudian, Sasha dihukum push-up 100 kali oleh sang kopral bernama Levi Ackerman.

3) Jovial

"Ayo, kita kalahkan titan-titan itu! Hei, kenapa kalian hanya diam saja?" Sasha terus menyemangati rekan-rekannya yang terpuruk tanpa harapan dibawah langit mendung. Mereka berada diatap salah satu rumah penduduk.

Tak ada yang menjawab Sasha. Sasha meringis saat tatapannya bertemu dengan sosok Armin Arlert yang sedang menangis frustasi disudut tak jauh dari mereka. Ada kabar bahwa Eren dan Mikasa telah ditelan titan, dan Armin mulai nangis-nangis dipojokan.

"Kenapa kalian ini? Kita harus tetap melawan titan tersebut! Ingat, sumpah prajurit kita?"

Tak ada yang menjawab Sasha.

Sasha tetap tersenyum lebar, meskipun dalam hati mulai goyah. "Hei, ayolah. Kenapa kalian diam saja? Balas perbuatan titan-titan itu!"

"Diamlah, Sasha. Kita sedang galau sekarang." Connie menyahut ditengah kepundungannya.

Jean yang berada disebelah Connie sedang nangis-nangis banjir, sampai ada cairan kental keluar dari hidungnya. "Mikasaku... Mikasaku... OOH! Aku belum sempat menyatakan cinta padanya!"

Connie menjitak Jean yang malah meracau tentang dilema cinta pada Mikasa Ackerman.

"Ayolah! Kenapa kalian—"

BRAK!

Ada seseorang mendarat diatap rumah penduduk tempat mereka bergalau ria. Sasha melihat pada orang yang membuat perkataannya terpotong. Yang lain pun melihat padanya.

"Bisakah kalian berhenti menjadi bunga layu sekarang? Mereka selamat." Levi menenteng Eren dan Mikasa –yang dipenuhi lendir bagai selaput—dikedua tangannya.

Mereka syok melihat Eren dan Mikasa, terlebih dengan Armin dan Jean.

"EREN! MIKASA!"

"MIKASAKU~~!"

Mereka serabutan menghampiri Levi, sampai menabrak Sasha yang berdiri tak jauh dari Levi. Sasha hampir terinjak-injak bila Historia tidak segera menarik kaki Sasha menjauh agar tak terinjak.

Walaupun hampir meregang nyawa akibat mau diinjak oleh teman-temannya, Sasha tetap memasang raut wajah ceria sambil cengengesan pahit(?).

4) Essen zerlumpten

"Haup ... Haup ... Kraus ... Nyam ..." suara orang yang sedang makan disalah satu sudut rumah penduduk sungguh terdengar mengganggu. Ya, mengganggu, bila keadaan sedang gawat darurat begini.

"Ooii... Sasha! Kenapa mojok disitu sambil makan kentang?! Cepat kita lawan titan-titan itu sebelum mereka sampai di Wall Sina, bodoh!" Jean ngedumel-dumel sambil terbang kesana-kemari nebas titan disekitar Sasha pakai pedang, tentu terbangnya bukan pakai pedang. Pedang kan bukan sapu terbang(?).

"Nyam ... Nyam ... Tunggu—! ... Kraus ... Aku isi energi dulu!" sahut Sasha ditengah kesibukannya makan kentang dengan khidmat.

"Oi, Sasha! Yang benar saja—WOAAA! SASHA, AWAAAAAS!" Jean berteriak keras. –lebih tepatnya menjerit—

"Ng—?"

BATS!

Seekor titan hendak meraih Sasha, namun Sasha sudah keburu lompat. Tapi jari titan tersebut menyenggol tangan Sasha yang memegang kentang sewaktu Sasha lompat tadi.

KRASH.

Dan sang kentang terpuruk dilantai tersebut diinjak oleh kaki titan tanpa sengaja, alias gak tahu disana ada kentang.

Sasha melotot dramatis, "KENTAAAA~NG!"

Lalu, entah setan darimana yang merasuki Sasha, mata Sasha menatap benci benci benci benci benci sekali pada si titan yang melongo bodoh, tak tahu apa yang terjadi, yang penting ia ingin makan Sasha.

"AWAS KAU!" Sasha mencabut kedua pedangnya, menembak 3D Manuvernya ke dinding seberang sana.

ZYUUT.

SYAAT! SYAAT! SYAAT!

WUSH...

Jean menganga kaget, dipastikan akan ada lebah masuk kedalam mulut si kuda itu. Ia terpana oleh Sasha yang mulai menghajar si titan sambil bersalto cepat diudara kesana-kemari ala Levi.

(Levi diluar dinding bersin seketika)

Sasha ngamuk dengan serpihan kentang mengotori sekitar mulut dan pipinya.

Jean gemetar, "S-Sejak kapan Sasha bisa sehebat itu membunuh titan...?"

5) Ich lerne es von Korporal

"Sasha! Gerakanmu menakjubkan sekali!" puja Jean kepada Sasha, tumben kagak gengsi.

"Ehehehehe...!" Sasha terkekeh malu sambil mengusap tengkuk belakangnya.

"Iya, Sasha! Kami juga lihat!" anggota-anggota Survey cops ikut memuji.

"Aku merasa familiar dengan gerakan Sasha tadi." Mikasa mengingat-ingat, merasa deja vu akan gerakan Sasha vs Titan tadi.

"Eh? Apa?" Eren menoleh kepadanya.

"Kau berlatih sangat keras pasti, ya!" Connie berkata.

"Ehehehehe, tentu saja! Latihan dari kopral itu berat sekali, lho." Sasha menjawab sambil cengengesan, merendahkan hati.

( Krik ... krik ...)

Angin dan gumpalan rumput kering berbentuk bundar imaginer numpang lewat.

"A-Apa...?" mereka gemetar sedikit. "K-Kopral?"

Sasha mengangguk, "Yang mengajariku dan menemaniku latihan adalah Kopral Levi. Dia memberiku latihan khusus. Berat sekali, lho, rasanya. Menjadi muridnya itu su—"

"APAAA?!"

Shock overload.

"Si pendek tua itu?" Eren mangap syok. Mikasa terkejut sadar, baru nyadar kalo gerakannya mirip Levi.

"Kopral kejam itu?!" Jean ikut mangap.

Yang lain masang wajah syok.

Sasha mengangguk lugu, "Ya, memangnya Levi siapa lagi yang kalian kenal?"

"Ke-ke-ke-kenapa?!"

"Kenapa apanya? Ini kan demi kemajuanku!"

"Tapi, tapi! Memberi latihan khusus hanya untukmu?!"

"Iya."

Hening kembali.

Pikiran mereka tertuju pada satu pertanyaan, 'Apa hubungan dibalik hubungan(?) antara Sasha dan Levi-heichou?'

(Levi yang lagi dalam perjalanan pulang menuju dinding bersin keras seketika. Hanji mulai selidik bin selidik pada kesehatan Levi yang mungkin tertular penyakit Titanius sapiens(?), kali aja bisa jadi bahan penelitian)

.

.

OWARI

(dengan begitu gaje bin garing)

.

.

A/N: Hiks... awalnya gak pingin bikin begini. Harusnya ada 10 fakta.

Lalu kenapa ada bumbu RiSha segala disini...?

Natsu gak ada komentar lah soal fict abal garing ini...

Mind to Review?