Dengan susah payah, akhirnya James Potter berhasil mendapatkan hati seorang Lily Evans saat mereka kelas tujuh di Hogwarts. Kini keduanya menjadi sepasang kekasih. Tetapi ternyata memiliki seorang pacar tidaklah seindah dan seromantis kisah-kisah romantis yang bisa didengar di radio atau dibaca di novel. James mengalami betapa beratnya memiliki Lily sebagai kekasihnya. Kadang sampai kesal, ingin marah, tidak bisa berkata-kata karena bingung bagaimana mengatakannya, sampai-sampai jika ekspresi James ingin ditulis mungkin hasilnya 'ASDFGHJKL'. Iya, saking aneh dan absurd, dirinya sendiri tidak bisa mendefinisikan kasus-kasus yang ia alami.

.

.

Disclaimer: JKR. Terinspirasi dari sekian meme yang author temukan di facebook dan sekian video lucu yang author temukan di instagram.

Warning: Era Marauders, mungkin OOC, tidak AU, AR, kumpulan DRABBLE James x Lily, author tidak mengambil ketuntungan.

.

.

ASDFGHJKL
Kasus Pertama: Surat Menyurat

by Fei Mei

.

.

Walaupun tiap hari James dan Lily bisa bertemu satu sama lain selama di Hogwarts, tetap saja keduanya sering berkirim surat lewat pos burung hantu ke kamar masing-masing. Maklum, baru resmi pacaran belum lama, jadi masih sangat kasmaran, ingin selalu berkomunikasi terus padahal keduanya sekelas dan tinggal di asrama yang sama.

Setiap malam keduanya berkirim surat. Saat James mendapat surat dari Lily, James segera mengirim balasannya, begitu pula dengan sebaliknya. Burung hantu yang mereka pakai adalah burung hantu James.

Suatu ketika, sekitar satu jam setelah burung hantunya pergi mengantar surat pada Lily, James belum juga mendapati hewan peliharaannya kembali. Tumben sekali, biasanya paling lama burung hantu tersebut kembali pulang sekitar 30 menit setelah keluar kamar. Yah, mungkin Lily menulis surat yang panjang, pikir James.

James kembali menunggu sampai dua jam berikutnya, dan piaraannya masih belum pulang. Wah, ada apa ini? Akhirnya karena sudah lelah menunggu, James pun terlelap di ranjangnya.

Esok paginya, pemuda berkacamata itu bertemu dengan kekasihnya di ruang tengah asrama. Dengan wajah tanpa rasa bersalah, Lily menghampiri pacarnya sambil tersenyum manis.

"Selamat pagi, James!" sapa Lily.

"Pagi, Lily," balas James. "Kenapa kau tidak membalas suratku semalam?"

"Oh, itu, soalnya hari ini kan, adalah ulangan Transfigurasi, jadi semalam aku ingin belajar," jawab Lily.

"Kenapa kau tidak bilang sebelumnya? Kan, aku jadi menunggu sampai malam, jadi kurang tidur," kata James dengan nada agak kesal, memasang muka kesal juga karena memang ia kurang tidur.

"Lho, kamu marah?" tanya Lily bingung.

"Aku tidak marah!" jawab James. "Tapi setidaknya kan, kamu bisa beritahu aku sebelum kita kembali ke asrama kemarin, biar aku tidak usah sampai terkantuk-kantuk menunggu balasanmu!"

"Ih kamu jangan bentak-bentak begitu, dong!" sekarang malah Lily yang kesal. "Kamu menyebalkan!"

Lalu sambil berlinang air mata, Lily pun beranjak meninggalkan James. James melihat air mata Lily, kemudian jadi merasa bersalah, lalu mengejar kekasihnya. Begitu ia berhasil menyusul gadis keturunan muggle itu, ia meminta maaf.

"Maaf, Lily, aku tidak akan membentakmu lagi, jadi tolong berhenti menangis," katanya.

Lily hanya mengangguk pelan sambil menyeka pipinya. Sebenarnya James jadi kepikiran, kenapa harus dia yang minta maaf akhirnya?

Sekitar seminggu kemudian, Sirius mengajak James untuk membuat keonaran di salah satu kamar penghuni asrama Gryffindor, tepatnya murid kelas satu. Ini dilakukan saat malam hari, dan James tidak memberitahu Lily soal ini –ia lupa. Dan karena ia sedang 'sibuk' dengan Sirius, James pun tidak bisa mengirim surat pada kekasihnya.

Jadilah ketika ia kembali ke kamarnya setelah beruat onar, ia langsung merasa bersalah saat melihat surat di meja belajarnya. Memang hanya ada satu, sih, tapi James khawatir Lily menunggu balasannya sampai tidak tidur. Tetapi pemuda itu melihat jam dindingnya, sudah lewat tengah malam, tidak mungkin gadisnya masih terjaga hanya karena menunggu balasannya. James pun rebah di ranjangnya, berniat untuk meminta maaf pada Lily.

Pagi harinya, dua sejoli ini seperti biasa bertemu di ruang tengah asrama. Baru mau menyapa kekasihnya, James langsung dibentak Lily.

"James! Kenapa kau tidak membalas suratku?!" tanya Lily sambil bertolak pinggang.

"Eh, aku kemarin ada urusan dengan Padfoot, jadi tidak bisa membalas suratmu ..." jawab James sambil nyengir.

"Kenapa kau tidak memberitahuku dulu sebelumnya?! Aku menunggu balasanmu sampai satu jam dan akhirnya aku memutuskan untuk tinggal tidur!" kata Lily masih kesal.

"Kamu marah?" tanya James pelan.

"Iya, soalnya kamu menyebalkan!" jawab Lily.

"H-hei! Waktu kamu lupa memberitahuku minggu lalu, aku tidak menyebutmu menyebalkan padahal aku menunggu balasanmu sampai tiga jam! Kau baru menunggu satu jam dan sudah seperti ini?!" balas James.

"Kamu jangan marah-marah begitu dong!" kata Lily.

Lalu Lily menitikan air mata, lalu beranjak meninggalkan kekasihnya. James melihat Lily menangis, kemudian menyusulnya, lalu minta maaf.

Lagi-lagi, James berpikir, kenapa ia jadi serba salah? Ketika dia salah, Lily marah, Lily menangis, dia minta maaf. Ketika Lily salah, dia marah, Lily marah, Lily menangis, dia minta maaf. Kenapa jadi begitu? Pada akhirnya Sirius, Remus, dan Peter hanya bisa menepuk bahu James yang sedang bingung.

.

.

~TBC~

.

.

A/N: fanfict multichap Fei yang lain enggak didiscontinued loh ya, terutama Knock Knock Knock. Plot buat chapter 2 untuk fanfict itu udah ada, tinggal ngetiknya aja, tapi males #WOI. Jadi ya Fei bikin ini dulu. Ini drabble ya, semuanya James x Lily, dan mungkin gak akan nyambung jalan ceritanya.

Review?