"Kita Sempurna"
Kita saling menatap dan saling mengasiani diri kita sendiri. Kita terpojok dan berada di bagian tersisih dari ujung dunia. Kita mulai berjalan, saling menghampiri. Lalu berkata "Aku ada di sini, untuk memelukmu, melengkapimu."
Naruto milik Masashi Kishimoto
Cerita ini hanya fiktif dan murni buatan saya
Saya hanya meminjam karakter Naruto dan tidak mendapatkan keuntungan berupa materi dari hal ini.
...
Enjoy
.
.
CTAR!
Suara petir yang menyambar-nyambar di luar sana menggelegar. Hujan deras masih mengguyur Tokyo seperti biasa. Ada perasaan takut dan was-was dari seorang wanita berambut merah muda yang duduk meringkuk di atas ranjangnya. Wanita itu semakin takut saat matanya hanya melihat kegelapan selebar apapun dia membukanya.
"Sasuke-kun.."
Panggilnya lirih dengan jari yang semakin mengepal di sweternya. Dia hanya berharap suaminya datang dan duduk di sebelahnya. Tapi lelaki itu malah pergi meninggalkannya setelah mengantar Sakura untuk kembali ke kamarnya. Entah apa yang sedang dilakukannya, tapi Sasuke tidak kembali sejak tadi. Hujan semakin deras dan Sakura semakin ketakutan.
CTAR!
Suara petir sekali lagi bergemuruh. Sakura berjingit kaget saat mendengarnya dan memilih untuk menekuk lututnya. Matanya terpejam erat dan wajahnya bersembunyi di sana sementara kedua lengannya memeluk lutut dengan bergetar. Dia membenci hujan dan petirnya dan semakin membencinya saat dia tidak bisa nelihat apapun agar bisa berlari dan sembunyi.
"Sasuke-kun.." Panggilnya semakin pelan dan bergetar.
Wanita itu kaget sekaligus merasa lega saat merasakan sebuah elusan di punggungnya. Kepalanya segera mendongak dan kedua tangannya meraba-raba sekitar hingga di genggam pelan oleh sebuah tangan lain yang lebih besar dari miliknya. Sakura menghembuskan nafas lega dan membalas genggaman tangan itu lebih erat. Ada kelegaan luar biasa dan rasa penuh syukur yang membanjirinya.
"Sasuke-kun.."
Hangat. Itulah yang dirasakannya saat tubuhnya sudah berada dalam dekapan suaminya. Sakura merapatkan tubuhnya. Membalas pelukan Sasuke dan menenggelamkan kepalanya dalam dada keras suaminya. Ada kehangatan dan wangi yang tidak asing di sana dan itu membuat Sakura merasa nyaman dan tenang.
"Aku takut.."
Bisiknya dengan suara serak. Ada elusan yang kembali menyambutnya. Elusan yang terasa lembut dan hati-hati di kepalanya. Wanita itu tersenyum kecil. Petir di luar sana seakan tidak terdengar lagi baginya dan kegelapan yang menyelimutinya jadi terasa tenang tidak menakutkan.
Pelan-pelan Sakura bisa merasakan tubuhnya dibaringkan dan dia mendapatkan pelukan yang lebih dalam. Tubuhnya semakin meringkuk, tenggelam dalam dekapan hangat suaminya. Hujan masih deras di luar sana dan petir masih mengikutinya. Tapi Sakura bisa merasakan tubuhnya yang tenang dan matanya yang terasa berat. Usapan masih terasa di kepalanya dan membawanya semakin jauh tenggelam, mengenyahkan petir dan hujan yang menakutinya.
.
.
.
Mereka hanyalah dua orang beruntung yang bisa saling menikahi. Sakura Haruno hanyalah wanita tuna netra dan Sasuke Uchiha adalah seorang lelaki yang kehilangan suaranya. Pernikahan mereka bukan karena cinta, tapi memang sudah di atur. Orang tua mereka adalah sahabat lama sekaligus rekan bisnis, dan mereka percaya anak mereka bisa saling menjaga satu sama lain dan melengkapi satu sama lain. Memang awalnya tidak berjalan mudah. Ada penolakan tegas dari Sasuke dan Sakura yang terlalu ketakutan untuk mempercayai orang lain selain keluarganya. Tapi pada akhirnya mereka tetap menikah setelah saling dikenalkan selama hampir satu bulan.
Keduanya sadar mereka tidak sempurna. Sakura dengan matanya dan Sasuke dengan kebisuannya. Dunia mungkin sudah menyisihkan tempat bagi mereka berdua. Tidak ada orang yang benar-benar bisa memahami perasaan mereka. Karena keduanya sudah dalam lingkup yang berbeda. Dan pernikahan ini semakin mempertegas siapa mereka sebenarnya. Tapi keduanya juga sadar bahwa tidak ada yang bisa dilakukan selain menjalani hidup seperti apapun dunia mereka saat ini. Keduanya memutuskan mengambil pernikahan ini sebagai kesempatan untuk melihat dunia yang sudah dibangun khusus untuk mereka. Melihat bagaimana semuanya akan berjalan sesuai takdir dan ketentuan mereka. Mereka ada, tercipta tidak sempurna untuk saling melengkapi dan hidup di bagian tersisih dari dunia ini. Sebuah dunia yang hanya bisa bisa di pahami oleh keduanya.
.
.
.
AN
Senang rasanya bisa nulis ide lama. Saya tergila-gila dengan hujan sampek akhir-akhir ini bikin seting pas hujan melulu. Tapi saya emang suka banget. tapi sya gak tau caranya deskripsi suara petir.. uuh
Semoga kalian bisa menikmatinya ya.. saya jadi merasa agak aneh dengan kata 'sempurna' karena terlalu sering baca pas edit cerita ini.
Sekian buat cerita kali ini. Maaf klo msih banyak kesalahan. Saya mohon kritik, saran, dan tanggapannya untuk memperbaiki tulisan saya.
Terimakasih.
