Huwalowww... ni Cuma ide yang melintas dikepala abis sahur.. wkwkwkwkwkwkwk.. jadi rada" ancur gitu dhee..!! XD!! Ni fic serius.. g pke author note didalemnya nnti.. Trus, aku rada singkatin.. Abisnya aku jengkel ma brontok yang gy mnyerang kompku.. XD!! Yawdah.. met baca .. Oh iiap, pairingnya ginran.. wwkwkwkwkwkwk.. tmenku yg request tuh.. XD.. Fanfic bleach k 2..
Apakah kau mengerti??
Malam itu, malam musim salju..
"Yuki.."
Aku tidak bisa memejamkan mata semenit pun, aku ingin pergi ketempat itu.. Mengenang masa lalu.. Walaupun harus membuka luka lagi.. Aku ingin mengenangnya..!! Daerah divisi 11 yang sudah gelap ini hanya membuatku kesal..
Rangiku berjalan menuju tempat itu.. Bangunan tua itu.. Perlahan-lahan, pintu bangunan tua tersebut dibuka.. Berharap ada sesuatu yang membuatnya lega.. Tapi..
"Apakah kau mengerti??" tanya Rangiku pelan..
"Apakah kau mengerti rasanya ditinggalkan??" bentak Rangiku sendirian dibangunan itu..
"Dikhianati.."
Perlahan-lahan, satu persatu air mata menetes dari muka Rangiku.. Luka masa lalunya kembali.. Sambil menekuk kakinya dilantai Rangiku mengingat masa lalunya bersama Gin.. Yang akhirnya menghianati dirinya..
"Apakah kau mengerti??" tanya Rangiku disela-sela tangisannya..
"Ditinggalkan untuk sesuatu yang buruk!" jeritnya..
"Apa yang membuatmu memilih jalan yang salah itu??"
"Jalan yang seharusnya tidak kau ambil!"
"Apa kau mengerti apa yang kurasakan selama ini??"
"Kesedihan yang selama ini kurasakan itu berbeda!!" bentak Rangiku mengeluarkan semua amarah yang ada didalam hatinya..
"Berbeda! Ini berbeda!! INI BERBEDA!!"
"GIN!! APA YANG KAU MAKSUD SELAMA INI??"
"Kenapa??" tanya Rangiku pelan..
Luka yang mendalam dihati Rangiku perlahan-lahan terbuka.. Kesedihan yang sudah lama ia pendam kembali datang kehatinya.. Dadanya terasa sesak mengingat masa lalunya.. Ia percaya Gin tidak akan kembali lagi..
Benarkah??
"APA KAU MENGERTI RASANYA??" bentak Rangiku..
"Baka.."
"Untuk apa aku menangis seperti ini??"
"Untuk apa aku menangisi hal yang sudah lewat.."
"Satu yang ingin kutanyakan,"
"APA KAU MENGERTI RASANYA DITINGGALKAN..??" bentak Rangiku..
"Ya, aku mengerti.."
Jawaban itu membuat Rangiku mengangkat kepalanya .. Suara yang sudah lama ingin ia dengar..
"Aku mengerti.. Harus aku katakan berapa kali??"
"Gin??" tanya Rangiku kaget..
"Aku disini.."
Dilihatnya sosok yang sudah lama ia ingin temui.. Dia masih sama seperti dulu.. Senyumannya masih ada diwajahnya..
"Bisa kau ulangi ucapanmu barusan??" tanya Rangiku lembut..
"Aku mengerti apa yang kau rasakan.."
"Taidama.. " ucap Gin sambil masuk kedalam bangunan itu..
Perlahan-lahan..
Gin mendekatkan wajahnya ke wajah Rangiku ..
"Gomen na, Rangiku.."
"Jangan katakan itu lagi.. Aku sudah memaafkanmu.. " ujar Rangiku pelan ..
Gin mendekatkan bibirnya ke bibir Rangiku..
Kini bibir mereka bersentuhan.. Beberapa saat kemudian, Gin melepaskan ciumannya, dan mengajak Rangiku keluar..
"Saljunya indah.." ujar Gin pelan..
'Ojisama to Yuki no Yoru..' pikir Rangiku dalam hati..
