Hi everyone!

This is my second fic

Genre: Romance/Poetry

Rate: T

Pair: Utakata/Hotaru

Warns: OOC, AU, dan cara penulisan yang masih perlu ditambal disana-sini.

ENJOY

L-Ly Three Kazumi

Presents

.

.

.

BUBBLES

. . . . .

Akankah rasa sakit ini berakhir

Perih yang menusuk

Hatiku berlumuran darah

Perasaan yang tenggelam

Rasa cinta

. . . . . .

Angin berhembus pelan. Menyibak lembut rambut gadis yang sedang duduk di ayunan tua itu, yang kadang membuat sang gadis menggigil kedinginan. Keemasan ufuk barat tidak menyurutkan niat gadis itu untuk tetap disana. Dalam alun gerakan ayunan yang perlahan, dia, Hotaru, bersenandung pelan, seakan menerjemahkan perasaannya pada alunan-alunan melodi ciptaannya sendiri. Melodi yang mengalun dari hati. Hati yang terluka dan kesepian. Siapa pun yang mendengarnya akan bisa membaca perasaan gadis tadi. Semakin jelas karena jejak air mata yang tampak jelas di mata sendunya. Ya, dia baru saja menangis. Menangis untuk seseorang yang telah meninggalkannya. Menangis untuk seseorang yang sangat dicintainya. Menangis untuk seseorang yang tak akan kembali untuknya lagi.

. . . . .

Melepasmu

Hal terberat dalam hidupku

Terlalu berat

Malam

Kini tak segemerlap dulu

Seakan bintang-bintang juga ikut berkabung

Atas kepergianmu

. . . . .

Hotaru's POV

Aku berjalan menyusuri tepian sungai. Cahaya matahari yang tadi keemasan, telah digantikan oleh temaram lampu di jalanan. Entah mengapa, malam ini terasa begitu sunyi, sepi, dan hampa. Malam ini, besok dan seterusnya akan kujalani tanpanya lagi. Sulit. Itu yang kurasakan. Tapi aku harus bisa. Masih banyak yang harus aku lakukan di kehidupan ini. Aku tidak akan ikut mati hanya karena kepergiannya. Tapi biarkan, biarkan aku menangis untuk malam ini. Hanya untuk malam ini.

. . . . .

Tapi kutahu aku bisa

Hidup

Dan berarti

Bagi orang-orang yang menyayangiku

. . . . .

Kini aku terbaring di atas kasurku. Kutatap langit-langit kamar, membayangkan wajahmu terpatri disana, tersenyum simpul padaku. Seakan memberitahuku jika kamu baik-baik saja disana. Kutatap dalam-dalam mata safir indah milikmu. Dalam bayangan, masih kuingat matamu yang menyinarkan semangat dan pantang menyerah. Masih kuingat cengiranmu yang menawan. Dan masih kuingat pula sikapmu yang cool mendadak jika kamu merasa malu dengan rona tipis di pipimu. Dan juga sangkalan-sangkalanmu yang konyol dan sering tidak masuk akal. Tapi, justru ini yang kusikai darimu. Itulah sifatmu yang katamu turunan dari ibumu yang telah lama meninggal. Dan kini kau menyusulnya.

'Kau senang kan, ne, Naruto-kun?'

Aku masih menangis. Membiarkan perasaan sedih ini tumpah bersama air mata yang bening. Aku akan terus menangis untuk malam ini. Sampai aku lelah dan terlelap.

_ _h0taRu_ _

TBC ..

Apa pendapat kalian tentang fic ini?

RnR yaa…

Cheers

L-Ly Three Kazumi