Ini FF YunJae yang pertama kali saya publish :D
mohon saran dan kritikan ^^ dan...
mungkin cerita selanjutnya sedikit tidak sinkron dgn ttle nya :D mian ^^v

Title : Love In The Ice

Cast : YunJae dll...

Warning : bukan cerita yang bagus, soal nya masih baru ^^ ceritanya gk jelas... pembagian yang kurang rapi dan bahasa yang mungkin aneh :D

Rated : T (M-nya gak banget - banget kok XD soalnya gak bisa :)

Chapter 1

Angin dingin yang terasa menusuk kulit berhembus kencang, membuat Jung Yunho terus mengumpat sambil memasuki halaman universitas barunya. Hal itu membuatnya memeluk tubuhnya sendiri.

"kenapa bisa dingin seperti ini!? Sial!"

Ia menarik nafas keras - keras setelah sampai di teras luas universitasnya. Ia langsung memasuki gedung besar itu. Melihat sekeliling, memperhatikan sebentar mahasiswa dan mahasiswinya. Ia harus segera menemukan ruangan Profesor Kim, agar ia bisa cepat memasuki kelasnya.

"di mana ruangannya?", tanya Yunho pada dirinya sendiri.

"annyeonghaseyo, bisa kau tunjukkan ruangan Profesor Kim?", tanya Yunho pada seorang namja jangkung.

"eoh. Apa kau mahasiswa baru?", tanya namja itu pada Yunho.

"ahh, ne. Jung Yunho imnida.", kata Yunho sambil menundukkan badannya sedikit.

"ohh, ne. Shim Changmin imnida. Ruangan Profesor Kim ada di lantai 3. Di lorong kedua.", kata Changmin menjelaskan.

"ah, ne. Gamsahamnida.", kata Yunho sambil menundukkan badannya sekali lagi, lalu pergi meninggalkan namja bernama

Shim Changmin itu.

"silakan masuk.", terdengar suara berat dari dalam ruangan setelah Yunho mengetuknya tiga kali.

"permisi.", kata Yunho pelan sambil berjalan memasuki ruangan itu.

"saya mahasiwa baru di universitas ini. Jung Yunho imnida.", kata Yunho sopan.

"ohh. Kau putra Tuan Jung, kan? Astaga, kau sudah dewasa rupanya. Aku melihatmu terakhir kali ketika kau 5 tahun.", kata Profesor itu panjang lebar.

"ehh? jeongmalyo?", tanya Yunho spontan, tanpa memikirkan kesopanannya lagi.

Profesor Kim hanya tertawa mendengar pertanyaan Yunho. Yunho hanya nyengir sedikit. merasa tidak enak hati dengan sikapnya.

"ehh? Bukankah kau Shim Changmin?", tanya Yunho pada namja yang baru saja melewatinya.

"eoh? Jung Yunho-ssi? Kau di kelas ini juga?", tanya Changmin sambil tersenyum lebar.

"ne, aku fakultas hukum.", jawab Yunho sambil membalas dengan senyum juga.

"Yoochun hyung! Junsu hyung! Kemari sebentar.", panggil Changmin pada dua namja yang ada di sudut ruang kelas.

"Waeyo?", tanya salah satu namja yang menurut Yunho berwajah imut, dan lebih kekanak - kanakan dari namja yang satunya. Walaupun Changmin yang paling terlihat kekanak - kanakan.

"dia mahasiswa baru, kenalkan dia Jung Yunho. Yunho-ssi, ini Park Yoochun, dan ini Kim Junsu.", kata Changmin tanpa melepaskan senyumnya.

"annyeonghaseyo.", kata kedua namja itu hampir bersamaan.

Yunho hanya membalas dengan senyum kecil. Dalam waktu bersamaan, seseorang membuka pintu ruang kelas mereka, hal itu membuat Yunho menoleh. Dan untuk beberapa saat, Yunho merasa terpaku dengan apa yang dilihatnya.

Namja dengan jaket selutut yang tidak dikancingkan, kaos V-neck berwarna hitam, mengekspos bagian leher dan dadanya yang berwarna seputih salju. Rambutnya berwarna kecoklatan, wajahnya juga berwarna seputih salju. Big doe eyes dengan warna hitam bening. Celana jeans berwarna biru dan sepatu boot berwarna hitam.

"ehemm.", suara itu membuat Yunho sedikit terkejut dan langsung kembali melihat ke arah Changmin, Junsu, dan Yoochun.

"ahh... sepertinya ia memakan satu korban lagi.", kata Junsu lalu tertawa.

"ne?", tanya Yunho dengan sedikit malu.

"apa kau gay?", tanya Yoochun spontan.

"mwo!?", tanya Yunho terkejut.

Ketiga orang itu hanya tertawa keras.

"apa ia tak kedinginan? Udara sekarang sangat dingin, bukan?", tanya Yunho tiba - tiba.

"dia penggemar musim dingin.", kata Yoochun santai, sambil menarik kursi yang ada di belakang Yunho.

"apa maksudmu?", tanya Yunho heran.

"apa kau menyukainya?", tanya Junsu.

"ani~ aniyo. Aku hanya heran.", jawab Yunho gugup.

"sangat sulit untuk mendapatkan perhatian namja cantik itu...", kata Yoochun menggantung.

"terlalu sulit malah...", lanjut Changmin tiba - tiba.

"membuatnya bicara saja sangat sulit.", kata Junsu melanjutkan.

"ehh?"

"hemm! Sangat sulit membuatnya bicara. Ia hanya akan bicara dengan dosen. Ia tak banyak~ ani, tidak pernah bicara dengan teman - temannya seperti kita saat ini.", kata Changmin.

"waeyo?", tanya Yunho semakin penasaran.

"ia sangat tertutup. Tak pernah bicara dengan sesama mahasiswa atau mahasiswi lain, sekalipun dalam kegiatan kelompok. Ia hanya akan bicara dengan dosen. Ia benar - benar namja cantik yang sangat dingin. Kudengar, ia jadi seperti itu sejak kepindahannya pada tahun keduanya di SMA. Dia tinggal seorang diri di apartemennya. Tak ada yang tahu latar belakang keluarganya.", kata Yoochun panjang lebar.

"apa ia pernah bicara dengan kalian bertiga?", tanya Yunho.

"hanya Changmin.", jawab Junsu.

"aku sudah membuat ringkasan materinya. Malam ini, aku tak bisa bisa ikut mengerjakannya bersama. Lalu ia pergi, tanpa menunggu jawaban dariku.", kata Changmin.

"sedingin itukah?", tanya Yunho lirih.

~~~ Love In The Ice ~~~

"Eomma!", teriak Yunho ketika memasuki dapur.

"omoo... Yunho-ya! Kau ini mengagetkan saja!", kata seorang wanita paruh baya -Nyonya Jung- sambil membersihkan tangannya dengan lap yang ada di atas meja makan.

"aish! Oppa kekanak - kanakan sekali.", komentar seorang gadis yang sedang menaruh semangkuk nasi di meja makan.

"yak! Jung Ji Hae!", teriak Yunho.

"sudah... sudah... sekarang mandi dan ganti pakaianmu. Lalu makan malam. Abeoji-mu akan pulang sebentar lagi.", kata Nyonya Jung.

"arraseo.", kata Yunho sambil beranjak meninggalkan dapur.

"Oppa, Abeoji bilang ia ingin bertemu denganmu malam ini di ruang kerjanya.", kata gadis yang dipanggil Ji Hae tadi.

"eumm. ne.", jawab Yunho lalu menuju ke kamarnya di lantai dua.

Yunho melepas tasnya dan langsung menghempaskan tubuhnya di atas bed king size-nya.

"sedingin itukah dia? Tunggu... aku belum mengetahui namanya!"

"ahh... Babo-ya!", kata Yunho bergumam sendiri.

~~~ Love In The Ice ~~~

Yunho memasuki kelasnya untuk mata kuliahnya pertamanya hari ini. Kelas itu masih sepi, sepertinya ia mahasiswa pertama yang datang.

Yunho mengambil tempat duduk di bagian belakang. Ia menaruh tasnya, melepas beanie berwarna hitam yang dipakainya lalu berjalan mengelilingi kelas itu sebentar, ia langsung berhenti di tempat yang ditempati namja cantik itu kemarin. Dipaling depan, sebelah kanan kelas.

"aku gay? Aku memikirkanmu semalaman.", kata Yunho, lalu tertawa kecil, menertawai dirinya sendiri.

Yunho mendongakkan kepalanya ketika ada yang membuka pintu kelas.

Dan namja cantik itu sedang berdiri di sana, memandangnya sebentar, lalu masuk ke dalam. Yunho hanya terpaku, antara merasa terkejut dan senang.

Namja cantik itu tak peduli, ia mengambil tempat di paling depan bagian kiri, satu baris dengan Yunho, dan langsung terfokus pada buku yang dibawanya.

Yunho berjalan pelan mendekati meja namja cantik itu, lalu berhenti di sebelah namja cantik itu.

"apa kau tak kedinginan?", tanya Yunho pelan.

Namja cantik itu diam saja, ia tetap membaca bukunya.

"pakai ini.", kata Yunho sambil melepaskan sarung tangan hitam yang sedang digunakannya. Ia sendiri tak mengerti, kenapa ia melakukan ini.

Namja cantik itu mengangkat wajahnya dari buku di depannya, memandang dingin Yunho, lalu menghempaskan uluran tangan Yunho dan sarung tangan hitamnya.

"bukankah cuacanya sangat dingin? Kenapa kau hanya menggunakan pakaian seperti ini?", tanya Yunho lagi, walaupun wajah dingin itu yang menatapnya, ia merasa mendapat satu respon berharga.

"sebenarnya apa pedulimu?", tanya namja cantik itu, sambil memandang tajam ke arah Yunho.

"aniyo, hanya saja aku heran. Bukankah tahun ini udaranya sangat dingin, mengapa kau bersikeras tetap berpakaian seperti ini?", tanya Yunho panjang lebar.

"tidak usah ikut campur. Kau kira berapa lama kau di universitas ini!? Berhenti mencampuri urusanku. Dan tolong, jangan tanya apapun tentangku pada teman - temanmu! Kau pikir aku tuli!? Suara kalian terlalu keras untuk menceritakan tentang orang lain!", namja itu langsung menutup bukunya dengan keras, dan beranjak pergi.

~~~ TBC ~~~

selesai satu chapt. :))

mohon kritik dan saran :))

apa aja boleh dahh (:

Gamsahamnida ^^ *bungkuk 90derajat* :))