Tittle: Blooming in Kitchen
Pairing: ChanSoo (Chanyeol-Kyungsoo)
Other pairing: temukan didalamnya
Genre: romance, teenagers, with a little bit comedy
Rate: T
Note: woaah *deep bow* terimakasih sekali atas respon yang cukup baik di fanfict KrisBaek gue sebelumnya. Maaf ya gue gabisa bales reviewnya satu per satu. Tapi kalau kalian mau review lagi gue bakal seneng banget. Ah, gue author newbie di ini. Semoga kalian menikmati karya gue yang engga bagus-bagus amat ini. Hahaha... sekali lagi, *deep bow* makasih
ChanSoo
Dua anak laki-laki dengan asyiknya menatap layar laptop didepan mereka. yang satu mengeluarkan senyum mesumnya, dan yang satu lagi hanya menunjukkan wajah poker face andalannya. Bukan karna disengaja, dari lahir wajahnya memang sudah begitu... jangan heran, jangan heran. Sedangkan layar laptop itu tengah menunjukan sebuah video yang menampakan wanita dan laki-laki yang tengah bergumul diatas ranjang.
Padahal adegan-adegan itu sungguh panas dan memancing siapapun untuk terangsang. Tapi dua anak laki-laki ini malah menonton dengan sikap kalem. Jangan heran, jangan heran...
"oouuhhh.. Kim Jongin, Oh Sehun... bisakah kalian stop video ituu?" jangan lupakan si Do Kyungsoo yang juga sedang berada di kamar itu. dia tidak bisa fokus membaca komiknya jika suara-suara desahan itu mendominasi. Walau sebenarnya komik itu tidak memerlukan konsentrasi juga untuk dibaca.
Dua orang lain tak mendengarkan keluhannya. Mereka masih setia menonton video itu. Kyungsoo jadi ingat kakaknya yang juga sama mesumnya dengan dua sahabatnya itu. "hei, kalian dengar atau tidak?!"
"harus kah kita dengarkan dia?" Jongin bertanya pada Sehun. "dengarkan siapa? Memang ada yang bicara?" timpal Sehun tanpa menoleh. Kyungsoo bisa mendengar percakapan mereka yang memang disengaja untuk menyindirnya. Dia berdecak sebal dan melempar komiknya kearah mereka yang pada akhirnya malah mengenai kepala Jongin.
"aww!" hanya itu respon Jongin, selanjutnya dia kembali konsentrasi. Kyungsoo memutar bola matanya malas. Dia keluar kamar dengan membanting pintunya, hingga tempelan hiasan bertuliskan "Do Kyungsoo" hampir saja terjatuh dari pintu tersebut. dia menuruni tangga dan mendapati hyungnya baru saja pulang.
"aku pulang... hai manis" seperti biasa Do Myungjoo menampakan seringai nakalnya ketika menatap adiknya. Kyungsoo bertemu satu orang mesum lagi dalam hidupnya. Dia hanya melengos dan menuju ke dapur untuk minum air.
"aku pulang bukannya disambut... manis, berikan aku satu ciuman" Myungjoo menghampiri Kyungsoo dan memeluknya dari belakang. Memajukan bibir agar dapat mencuri satu kecupan di pipi Kyungsoo. Dengan tega Kyungsoo mendorongnya hingga terjatuh ke lantai. "iisshh! Mesum kurang ajar!"
"appo..." Myungjoo mengusap bokongnya "kau itu adikku atau bukan? Padahal saat kecil dulu kau suka menciumku!"
"itu waktu kecil! Sekarang aku sudah dewasa dan mengerti bahwa kecupan yang selalu kau katakan sebagai rasa kasih sayang kakak-adik adalah kecupan yang berarti memuaskan nafsu bejatmu!" aura ratu setan muncul di wajah Kyungsoo. Myungjoo tersenyum manis "itu karna memang aku sayang padamu~~"
Dia berdiri dan mengacak rambut Kyungsoo, lalu pergi ke kamarnya. Kyungsoo menghela napas dan juga kembali ke kamarnya. Dia melihat posisi Sehun dan Jongin yang sudah berubah. Mereka kini sudah menutup laptop dan bersiap-siap untuk pulang.
"kalian mau pulang?"
"iya kami mau pulang... tugas matematikanya sudah diselesaikan Sehun. Jadi kita tinggal bersantai sajaaaa" Jongin menepuk pundak Sehun. Sehun hanya mengangguk-angguk. Kyungsoo menampakkan senyum lebarnya dan memeluk Sehun dramatis. "ku pikir kau hanya menonton porno saja, tapi ternyata kau juga menyelesaikan tugas kita. Lain kali begitu saja lagi" Kyungsoo berkata tanpa rasa bersalah
"ah, ku tendang juga kalian... kalau kalian yang kerjakan nanti malah tidak beres. Aku tidak mau gelarku sebagai ahli matematika hancur karna manusia idiot seperti kalian" lagi-lagi Sehun menunjukkan poker facenya.
"kalian yang idiot, bukan aku" Kyungsoo buru-buru mengklarifikasi. Jongin memelet dan menoel dagu Sehun. Hanya bermaksud menggoda. "jangan sentuh.." Sehun menepis tangannya. "memangnya kenapa?" Jongin terkekeh.
"sentuhanmu itu virus... nanti aku jadi bodoh sepertimu" Sehun keluar kamar lebih dulu setelah memasukkan laptop dalam tasnya. Jongin mengejar. Mereka bertemu Myungjoo setelah turun tangga. Kyungsoo mengantar dua sahabatnya itu sampai keluar.
"hai.. kalian mau pulang?"
"iya kami mau pulang hyung! Besok kami kemari lagi!" teriak Jongin yang sudah berada di teras. "oke. Salam pakaian dalam!"
"semangat orgasme terpanjang! Hahahaa.." Kyungsoo menggeleng kepala. Bisa kah dia mengasingkan diri saja dan menjauh dari orang-orang mesum di sekitarnya? Demi Tuhan...
"Kyung... sebentar lagi ulang tahunmu. Mau kubelikan sesuatu?" Myungjoo menegur. Kyungsoo mengerutkan alis "kalau mau memberi kado, ya berikan saja.. kenapa harus tanya? Itu namanya bukan kejutan lagi"
"ah kau ini kalau bicara itu langsung to the point" Myungjoo mencubit pipi gembul adiknya. "aku tidak suka basa-basi"
"kau punya pacar?" Myungjoo bertanya dengan santainya. Dan Kyungsoo juga merasa biasa saja. ini pertanyaan sensitif bagi sebagian orang. Kyungsoo tidak termasuk pada sebagian orang itu "belum.. aku belum punya"
"berarti akan segera punya kan?"
"entahlah..."
ChanSoo
Kyungsoo suka memasak. Sejak lama dia berniat ingin mencari pekerjaan paruh waktu yang berhubungan dengan memasak. Jongin sudah bekerja paruh waktu dengan menjadi pelatih dance di sebuah klub. Sehun tidak mau bekerja, biasa.. dia itu anak manja. Ini saatnya mencari uang yang banyak untuk liburan musim panas nanti, dan Kyungsoo ingin melakukannya.
Liburan nanti mungkin dia hanya akan menghabiskan waktu dengan Jongin dan Sehun. Kalau tidak pergi ke lotte world, mungkin mereka akan ke pantai. Tapi kata Jongin tidak akan asyik kalau tidak mengajak wanita.
"tanpa payudara dan bikini berwarna terang, akan jadi apa musim panas kita? Aah!" mereka tampak sedang berdiskusi di ruangan kelas. Sehun menggaruk dagunya seakan berpikir keras. Kyungsoo hanya menaruh kepalanya malas diatas meja. "tanpa kalian yang mesum, mungkin hidupku akan bahagia..." tambah Kyungsoo. Sehun mendelik tanda tak terima.
"yang mesum itu Jongin, bukan aku!"
"disaat begini tidak usah saling menyalahkan... kalian sama saja" sungut Kyungsoo dengan mata bulatnya yang seperti orang kaget itu. Jongin memijat keningnya "jangan sok frustasi! Bisa kah kau bersikap biasa saja tanpa wanita?" sungut Kyungsoo lagi.
"kau ini kenapa sih? Apa wanita tidak menarik di matamu, Do Kyungsoo?"
"jangan-jangan kau menyukai laki-laki?" Sehun menuding. Kyungsoo malas bicara. Lelah menghadapi dua sahabatnya yang rusuh itu. "hei! Mau liburan bersama?" tanya Moonkyu dan Tao yang datang-datang langsung sok akrab.
"si panda ini pasti akan mencari perhatian Sehun sepanjang waktu" kini Jongin yang menuding.
"ku cari perhatiannya, karna aku menyukainya" Tao mulai picisan dan menatap Sehun dalam-dalam. Sehun sudah ingin muntah, tapi Moonkyu memijat tengkuknya "sudah sudah... kita join bersama agar liburan kita menyenangkan. Setuju?"
"aku sih mau saja... tapi si panda ini pasti akan mencari perhatian Sehun sepanjang waktu" Jongin mengulangi kalimatnya. Tao segera menghajar dia "ku tarik penismu baru tau rasa!"
"rasa apa? Rasa nikmat mungkin ada... hahaha" si hitam itu memang sudah tidak punya apapun lagi selain mesum dalam otaknya. Kyungsoo yang sekarang memijat keningnya "jadi bagaimana?" tanyanya yang membuat semua hening. "akan ku ajak Joonmyun dan koloninya" kata Moonkyu mengakhiri rapat tersebut
.
.
.
"jatuh cinta itu seperti apa?" gumam Kyungsoo. Dia sedang asyik mengaduk sup rumput laut. Fokus, tapi tak begitu tertarik dengan hasil masakannya. Myungjoo menghampirinya dan mendengar gumaman itu "memangnya jatuh cinta itu menyenangkan?" Kyungsoo seperti orang gila yang bicara sendiri. Myungjoo hanya berdoa semoga adiknya tidak gila. Tunggu, Kyungsoo bergumam tentang jatuh cinta.
Ini saatnya bagi Myungjoo 'mengajari' adiknya. Jadi kakak itu menyenangkan bukan? Selain bisa menendang pantat adiknya, dia juga bisa menularkan virus 'bejat'.
"jatuh cinta itu seperti bunga yang merekah dengan lambat namun mengagumkan.." Kyungsoo mengasah pisau. "ah tidak tidak... jatuh cinta itu, jika kau merasakannya... seperti ada ribuan kupu-kupu yang menggelitik perutmu... ya kecuali perutmu sudah diisi dengan tteokboki, kupu-kupu itu tidak akan terasa. Yang ada kau merasa panas karna terlalu pedas"
Demi Tuhan, kakaknya ini bicara apa? Selalu saja mengganggu ketentramannya. Kyungsoo memotong timun dengan gerakan tukang potong daging.
TAK! TAK!
Myungjoo berhenti mengoceh. "Kyung... itu timun, bukan daging. Haha.. kau jadi mirip Jinrak ahjusshi" dia tertawa terbahak-bahak. "pergi, mesum... atau aku potong lehermu" kata Kyungsoo tanpa menoleh. Myungjoo tidak berani bicara lagi. Dia pergi.
Kyungsoo merasa konyol. Kenapa dia tiba-tiba jadi memikirkan soal rasanya jatuh cinta. Oh itu karna tadi dia melihat telenovela sekolah. Cinta sepanjang jalan Tao dan Sehun. Sayang Jongin menginterupsi dan menghancurkan sesi PDKT Tao pada Sehun. PDKT yang sudah berjalan selama hampir 1 tahun. PDKT yang tidak selesai-selesai dan membuahkan hasil.
Laki-laki bertubuh kecil itu meraba kedua pipinya yang terasa panas. Dia melanjutkan lagi acara memasaknya.
ChanSoo
"ah kau ini untuk apa mengumpulkan uang dan bekerja paruh waktu? Kalau kau ingin memasak, kau memasak saja disini" bibi Yungjin membuka pintu kedainya. Kaki mungil Kyungsoo masuk dan mengikutinya. kedai bibi Yungjin itu baru berjalan sekitar 4 bulan. Kyungsoo bisa mencium aroma kue-kue yang harum. kedai ini adalah kedai cake dan cookies. Makanan manis tersebar disini.
Kalau Kyungsoo membawa Jongin dan Sehun dia pasti sudah malu karna duo idiot itu akan mengunyah semua kue-kue ini. Perut mereka itu seperti karet. Kyungsoo jadi ingat ruffy. Tapi Jongin dan Sehun bukan ruffy.
"nah... kokiku baru ada satu orang. Dia lulusan Perancis dan jago membuat kue. Kau suka membuat kue kan?"
"aku suka memasak, termasuk membuat kue... aku sedang banyak belajar" Kyungsoo mengangguk. Bibin Yungjin selalu suka senyum Kyungsoo yang manis itu. ia mengusap rambut halus Kyungsoo "aku sudah menganggapmu seperti anakku sendiri. Kau anak yang baik... kapan ibumu pulang dari Jepang?"
"entahlah... untuk sementara di rumah aku hanya bersama si me- maksudku Myungjoo hyung. Hehe.."
"ah yasudah... nah, kenalkan. Ini Xi Luhan. Dia yang mengelola kasir" Luhan menghampiri Kyungsoo. Kyungsoo kagum dengan wajah cantiknya. Sungguh cocok dengan kedai kecil yang nyaman ini. Auranya sungguh lekat "salam kenal, aku Xi Luhan..."
"dia sepupu Yifan dari cina" ah iya, Kyungsoo tak melihat Yifan sejak tadi. Biasanya dia menemani ibunya kemana-mana. "hai.. salam kenal juga"
"dia lebih tua darimu, maka panggil dia hyung" bibi Yungjin tersenyum dan melangkah ke dapur. Meninggalkan Luhan dan Kyungsoo "semoga kau betah kerja disini..." kata Luhan. Kyungsoo mengangguk "terimakasih.. hyung sudah lama bekerja disini?"
"aku sudah dari 3 bulan yang lalu.. disini ada aku sebagai kasir, dan Yixing yang melayani pembeli. Dia belum datang. Oh iya, kami sudah punya pattisier seperti yang tadi bibi katakan"
"hum... dia pattisier dari Perancis?"
"iya. Tapi... dia orangnya sedikit arogan. Tidak apa-apa... walaupun arogan dia orang yang kikuk dan lucu" apa bedanya? Kyungsoo merasa dia akan betah kerja disini. "dia akan membantumu dalam memasak. tahan-tahan saja ya? Hahaha.."
"pasti. Aku akan tahan... aku mau mengumpulkan uang untuk liburan musim panas"
"bukankah sudah terlambat jika bekerja bekerja dari sekarang? harusnya kau mencari pekerjaan dari jauh-jauh hari"
"tidak.. tabunganku masih cukup banyak. Aku hanya ingin mencari tambahannya saja. dan aku benar-benar ingin bekerja sebagai koki" mereka tertawa bersama. Luhan melihat Kyungsoo yang begitu imut dan manis. "aku gemas padamu"
"gemas?" ah, lihat mata bulat yang seperti orang kaget itu? lucu sekali. Luhan mengajak Kyungsoo ke dapur dan melihat-lihat. Dapurnya cukup besar dan Kyungsoo jadi menelan ludah. Dia sangat gugup. Ini tantangan yang cukup berat untuknya. Ini akan mengolah kreatifitasnya lebih jauh lagi tentang masak memasak.
"untuk sementara mungkin kau hanya dijadikan asisten oleh si pattisier itu... tapi dia pasti akan mengajarimu cara membuat kue" Kyungsoo menatap Luhan yang lebih tinggi darinya.
"oh iya iya..." Kyungsoo mengangguk. "Luhan?" panggil seseorang yang suaranya sungguh berat dan rendah. Kyungsoo dan Luhan menoleh. Pria itu, tinggi sekali... tubuhnya tegap dan dia kini berjalan kearah mereka
"ada apa ini?" tanyanya lagi.
"dia akan bekerja disini... perkenalkan dirimu" suruh Luhan. Kyungsoo membungkuk "salam kenal, aku Do Kyungsoo.."
"oh.. dia akan menemani Yixing?"
"bukan.. dia jago masak, dan mungkin kau akan terbantu jika ada dia" ucap Luhan riang. Kyungsoo hanya tersenyum. Padahal dalam hati dia takut setengah mati. Tatapan mata pria itu sungguh mengintimidasi. Pria itu memandang Kyungsoo dari atas hingga bawah, dari bawah hingga atas lagi. Cih, tidak sopan sekali.
"heu... kau bisa masak apa?"
"eum... apapun" kata Kyungsoo sedikit berpikir. Pria itu menunjukkan seringaiannya "baik... tapi tidak akan ku biarkan kau membuat kue"
"loh, justru dia disini karna dia bisa memasak" kata Luhan tak terima. Kyungsoo makin sebal saja dengan pria semampai itu "aku tidak mau membuat kue dengan orang yang tidak punya pengalaman" tekannya didepan Kyungsoo telak.
"Park Chanyeol, hargai semangatnya... dia itu anak dari sahabatnya bibi Yungjin. Sopan sedikit!" Luhan mendorong Chanyeol kasar. "bukan berarti dia ku anggap sebagai raja disini. Seperti kau yang juga sepupu Yifan" Chanyeol meletakkan tasnya diatas meja dan menatap Kyungsoo dingin.
"aku tidak yakin dengan kemampuanmu... terlihat dari penampilanmu yang gemulai begitu" katanya mencibir. Alis Kyungsoo berkedut.
PLAK!
Chanyeol melotot dan memegangi pipi kanannya. "lihat saja besok, apa yang akan terjadi" cecar Kyungsoo tajam setelah menampar Chanyeol keras. Luhan menganga...
Chanyeol tersenyum sinis. Boleh juga... "baik, kita lihat besok. Apa yang akan terjadi"
.
.
.
Jongin, Sehun, Moonkyu, Joonmyun dan Tao terlihat sedang diskusi lagi. Apa sih? Paling-paling soal wanita berbikini yang harus mereka ajak di liburan nanti.
"Krystal bagaimana?" lagi-lagi Sehun mengusap dagunya seakan berpikir. Jongin menyahut dengan cepat "boleh juga!"
"Amber?" Tao bertanya dengan polosnya "dia tidak akan tidur di kubu perempuan, Tao-er... dia akan tidur di kubu kita. Kau pikir dia itu bergender apa?" cibir Moonkyu mengorek hidungnya. Kalau sudah soal Amber, tak akan ada pembicaraan atau ucapan-ucapan kagum.
Kyungsoo sedang badmood kali ini. Dia dengan bodohnya menampar Chanyeol kemarin. pattisier yang akan bekerja dengannya nanti. Sial, dia menyesal... bagaimana kalau hari ini dia tidak bisa menunjukkan kemampuan membuat kuenya didepan Chanyeol?
"ah, Suzy!" Joonmyun memekik. Setelah memekik, dia dihajar yang lain. "jangan keras-keras bodoh! Kau mau yang lain mendengar kita, hah?" Jongin menarik rambut Joonmyun. Pria pendek itu hanya manyun dan mengusap lengannya yang tadi di gampar Moonkyu.
"kalau begini, bagaimana jadinya? Kyungsoo, berikan usul sedikit!" protes Sehun.
"aku tidak tau... aku hanya akan fokus liburan tanpa memikirkan apapun nanti" katanya malas.
"serius? Kau tidak akan ikut kami berlari dan bermain air di pantai bersama para wanita? Halooo, ini Krystal dan Suzy!" aish, setelah berteriak Moonkyu dihajar yang lain. Joonmyun paling gencar menggampar belakang kepalanya. Balasa dendam itu enak..
"mau ku sobek mulutmu itu?" ancam Jongin. Tao hanya tertawa terbahak-bahak sejak tadi. Moonkyu komat-kamit kesal.
"oke oke.. apa hanya Krystal dan Suzy?" tanya Sehun pelan. Jongin berpikir lagi. "Jiyeon juga boleh..."
"ku pikir akan lebih menyenangkan kalau ada Minah... dia itu ceria dan pembawa suasana" Tao memberi usul. Ah iya, anak kelas 2-D si Minah itu memang hiperaktif. Jika disatukan dengan Jongdae, maka kelas akan berubah jadi seperti pasar Arab.
Kyungsoo manyun. Minah, Krystal, Suzy.. sama sekali tak ada yang menarik perhatiannya. Dia melihat Jongdae dan Jino yang baru datang dan menghampiri mereka. "oke, fix ya? Krystal, Suzy, dan Minah" tekan Sehun.
"ha? Apa? Minah?!" kaget Jongdae terlalu senang. Dan setelah memekik, dia dihajar beramai-ramai.
.
.
.
Kyungsoo membuang permen karetnya. Dia menarik nafas dan menghembuskannya pelan sebelum masuk ke dalam kedai. "selamat sore.." salamnya ketika sampai di dalam.
"selamat sore... ah, musim panas. Tidak ada jam pelajaran tambahan?" Luhan menghampirinya. Sungguh tampan dengan seragam hitam ungu khas kedai itu. "tidak ada.. makanya murid-murid bersorak senang tak akan pulang sampai jam 12 malam. Haha"
"bagus lah... silahkan ke dapur. Kedai akan segera di buka" katanya ramah. Kyungsoo mengangguk.
"hai Kyungsoo.." sapa Yixing yang datang dari belakang membawa toples coklat. "hai, hyung..."
"selamat bekerja.. semoga kau betah disini" Kyungsoo mengucapkan terimakasih. Yixing sungguh lucu dengan lesung pipinya itu. Kyungsoo melangkah ke dapur. Dia melihat namsan tower tiba-tiba menjadi dua. Ah bukan, itu Yifan dan Chanyeol. Sedang bicara serius.
"Yifan hyung?" tegur Kyungsoo. Yifan menoleh dan tersenyum. Dia langsung memeluk Kyungsoo dan Kyungsoo membalas pelukan itu "aku rindu padamu!" pekik Kyungsoo.
"aku juga merindukanmu, soo soo. Haha.." pelukan mereka merenggang dan Yifan mengusak rambut Kyungsoo pelan "bagaimana sekolahmu?"
"menyenangkan. Sebentar lagi liburan musim panas"
"oh ya, benar. Hei, kita akan sering bertemu disini. Aku yang mengelola kedai ini" kata Yifan dengan wajah tampannya. Kyungsoo terpesona dengan wajah itu. dia melirik Chanyeol yang tidak tertarik dengan momen temu kangennya bersama Yifan. Pria itu sibuk mempersiapkan alat-alat untuk membuat kue.
"nah, hobi memasakmu akan diasah disini"
"iya. Makanya aku semangat sekali" Yifan mengusap pipinya lembut "semoga kau betah... selamat bekerja" setelah itu dia pergi keluar. Kyungsoo mengganti bajunya di ruang ganti pegawai. Setelah itu menghampiri Chanyeol.
"aku akan mulai dari mana?" tanyanya sedikit gugup. Tapi Kyungsoo tidak boleh menyerah hanya karna sikap Chanyeol yang arogan.
"mulai apanya?" tanya Chanyeol balik tanpa memandangnya.
"aku ingin membuat kue" tembak Kyungsoo langsung. Chanyeol mendongak dan sedikit kagum.. betapa manisnya Kyungsoo dengan seragam koki itu. tubuhnya jadi kelihatan tambah mungil dengan seragam yang tampaknya berukuran agak besar.
"sudah kubilang─"
"pokoknya aku ingin membuat kue, minggir!" Kyungsoo mendorong tubuh Chanyeol. Chanyeol tampak kesal dan mendorong tubuh Kyungsoo kembali. Kyungsoo berdecak dan mendorong lagi tubuh Chanyeol.
"pergi dari sini! Jangan menyentuh apapun!" bentak Chanyeol. "tapi aku mau membuat kue!" kesal Kyungsoo. Luhan, Yixing, dan Yifan masuk ke dalam dapur dan kaget melihat Kyungsoo dan Chanyeol berdiri berhadapan dengan tatapan mata saling membunuh.
"kau tidak punya keahlian!"
"tapi aku punya kemauan!"
"eum.. Luhan, bisa kah kita pisahkan mereka?" bisik Yixing. "apanya yang mau dipisahkan? Yifan, lakukan sesuatu. Mereka tidak bisa akur" tegur Luhan pada Yifan yang masih kaget
"hei, hentikan kalian... dapur ini bisa hancur kalau kalian bertengkar begini" tegur Yifan pelan.
"kau mengganggu pemandanganku, pendek!"
"jangan sok tau, telinga layar!"
Yifan, Yixing, dan Luhan langsung sweatdrop setelah mendengar makian itu.
TBC
Sekali lagi, mind to review? Thanks *deep bow*
