Please Don't Cry

Chapter 1

Cast : HunHan

Temukan seiringnya berjalannya chapter

.

.

Genre : Romance, Hurt/sad, YAOI

.

.

.

Maaf readers si author hanyalah seorang sasaeng yang baru menginjak apa itu nama nya Kpop dan apa itu EXO. Jadi entalah dari Author banyak baca ff jadi pengen buat sendiri dan ini asli karangan dari si penulis dan murni dari otak gesrek author. Maafkan jika ceritanya kurang kekinian atau apalah itu. Saya hanya ingin membuat para 'kalian' terlihat senang jika membaca ini. Apalagi jika ada kata2 korean disana dan kata2 itu kurang tepat. Maafkanlah karena author baru belajar bahasa tempat lahir 'plakk'. Sudahlah~ hempasss.. langsung ke cerita.. Yehet~~

.

.

.

.

.

"Hueeee, heeee…hikss..hiksss" terdengar suara isakan bayi perempun yang terlihat sangat murung dan berantakan yang berada di tengah2 taman kota dengan sampingnya ada segundukan tas/koper tepatnya. Ia terus terisak tangis, sampai ada seseorang petugas kebersihan 'mungkin' berjalan mendekati bayi perempuan yang tengah terisak-isak itu. #oi berceceran skali bahasa gue .#grogi

"aigoo, kenapa anak cantik menangis eh? Dimana eoma'mu cantik" ucap ahjuma tua itu menolehkan padangannya ke kanan-kekiri dengan tatapan bingung. Ia berhenti dari padangannya dan tertuju pada bongkahan #es kali ye. Yang terdapat di samping bayi perempuan ini. "apa ini?" ucap sang ahjumma. Seketika ia menemukan sepucuk surat yang berada di atas tas itu lalu ia membaca nya dan seketika ia menoleh kea rah anak yang sedang terisak tangis lalu mengendongnya ke dalam pelukannya sambil berkata "tenanglah cantik, kau aman bersama ahjumma, cup..cup.." lerai ahjumma itu dengan menepuk-nepuk pelan punggun bayi kecil itu. Sejenak ia berfikir…

'jika aku membawa bayi ini apakah suami ku menerimanya? Bagaimana jika tidak? Hidupku saja sudah susah untuk makan ber-2 apalagi ditambah aku membawa bayi ini ke rumah' bingung melanda ahjumma itu. Lalu ia melepaskan gendongannya yang sedari tadi bayi perempuan itu telah tertidur pulas di dekapannya. Di letakkan kembali bayi itu pada tempat bayi yang tadi telah berada di bawah bayi itu. Lalu ia bergerak maju dan membawa peralatan kebersihannya itu. Namum sesaat ia..

'yatuhan apa yang sedang aku fikirkan apakah aku tega membiarkan bayi kecil itu sendirian di tengah dinginnya udara disini' ahjuma menoleh kembali ke bayi itu yang berada di ranjangnya. Seketika ia beranjak mundur dan befikir ulang 'tuhan berikan kelancaran' lalu ia mengendong bayi itu serta membawa tas/koper yang berada di samping bayi mungil itu. Dengan tangan kiri nya memba alat kebersihan.

Sampailah sang ahjumma di rumah nya, gubuk tua yang 'mungkin' dikatakan rumah juga tidak pokoknya jauh dari kata 'rumah' . dia meletakkan alat kebersihannya disamping rumah sambil menepis keringat yang ada dipelipisnya dia merasa sangat capek namun sesaat ia tersenyum kecil memandang bayi perempuan itu telah bangun dan tersenyum2 kecil sedari tadi. Dia merasa sangat tenang saat melihat bayi itu tersenyum manis untuknya. ..

JDARR

"Astaga yeesung mengapa kau baru pulang! Apakah kau lupa bahwa kau maih punya suami! Atau mungkin kau menganggapku sudah mati. Ia!" ucap kasar lelaki yang tadi membuka pintu dari dalam cukup keras sehingga membuat bayi itu menangis. Lelaki itu pun terbelalak melihat sesosok bayi mungil berada di dekapan istrinya dan sedang menangis. "anak siapa itu?! Apakah ia anak dari selingkuhanmu! Katakan padaku" ucap kasar lelaki itu pada sang istri. "astaga oppa, cukup kau membuat bayi ini terkejut dan menangis, masuklah aku akan menjelaskan semua kepadamu. Ayolah, tidak enak jika didengar tetangga lain" ucap sang ahjumma sambil memegang lengan suaminya. Mereka masuk kedalam rumah..

Hening sesaat saat sang ahjumma mulai menidurkan bayi mungil itu di dekapannya. Sang suami hanya menatap tajam istrinya dan bayi yang di gendong.

Dan beberapa saat bayi itu mulai tertidur dan terlelap, lalu sang ahjumma meletakkan bayi itu segera di kasur yang keras disampingnya. Lalu beranjak ke tempat suaminya yg sedang menatap sinis sang istri.

"oppa" ucap pelan wanita itu kepada lelaki itu. "waee.. jelaskan sekarang juga atau kubunuh kau!" kata sang suami. "aku menemukannya saat aku sedang berjalan akan pulang di tengah taman kota oppa, pikirku aku tidak perduli dengannya tapi lama-kelamaan aku merasa iba saat bayi itu menangis cukup keras saat diterpa udara dingin, lalu aku mengendongnya kan membawa pulang bersamaku" tutur sang wanita. Dengan hentakan kaki sang suami wanita itupun sempat kaget.

"aku mengerti maksudmu membawa bayi pulang dengan bermaksud mengasuhnya kan? Benar perkataanku kan yeesung!" ucap suami kasar. "kau piker hidup kita enak? Cukup? Membeli sbungkus kopi saja aku tidak bisa bagaimana bisa kau membawa bayi ini pulang tanpa berfikir ulang dan membicarakannya pada ku? Hahh?! Kau memutuskannya sepihak saja" lanjutnya.

"oppa, aku tau hidup kita serba kekurangan akan tetapi mungkin bayi ini akan membawa kita pada arti keberuntungan oppa, bayi ini adalah sumber rezeki kita nanti, oppa aku mohon biarkan aku merawatnya sbg anak kita oppa, ne?"tutur sang istri. Sang suami pun menggeram dengan tangan di hentakan di meja yang ada dihadapannya dngan cukup keras.

"BUANG ANAK ITU YEESUNG! ATAU KAU YANG AKAN KU BUNUH SEKRANAG JUGA.. HAAAA!" ucap sang suami.

Suara keras itu pun membuat sang bayi yang terlelap menjadi terbangun kembali dan menangis cukup keras.

"Oppa" wanita mulai mendekati bayi mungil itu lagi lalu menggendongnya "cup..cupp.. anak manis eomma ada disini nak.. cup..cupp" dielus-elusnya kepala mungis bayi itu dengan lembut dengan wanita itu.

Sang lelaki itu muak sudah apalagi saat anita itu berbicara "eomma ada disini nak" seolah-olah ia adalah ibu dari bayi itu.. ia berjalan menuju wanita itu yang melainkan adalah istrinya dengan wajah merah sangar. "Apa yang kau—" tatap lelaki itu pada bayi mungil yang sedang menangis itu. Lalu runtuhlah kemarahannya melihat senyum manis terukir di pipi bayi manis itu. Sejenak ia tertegun 'mengapa aku terlihat sangat menyayanginya? Anak saja bukan' batin sang lelaki dengan bingung.

"aku mohon oppa" raut wajah sang istri memelas dihadapan nya. Tenttu saja sang suami nya mula berkaca-kaca. 'manusia biadab mana yang tega membuang bayi secantik dan semanis ini, bisa2nya!' batin suami menatap mata indah sang bayi bak russa kecil yang sedang menangis kelaparan.

Berfikir sejenak "baiklah.. kita asuh bayi ini" ucap suami menunduk. Ia menyerah karna wajah berbinar bayi itu sangat melihatkan rasa iba. lalu sang suami pun pergi.

Senyum manis terukir di wajah sang istri "aku tahu ini kau yang sesungguhnya Kyuhyun" ya nama suami nya adalah Park Kyuhyun dan ia jelas Park Yeesung memakai marga suaminya.

.

.

.

.

.

.

7 tahun telah berlalu sehingga bayi mungil yang dulu berada di tengah taman kota sudah mulai menginjak masa anak-anak. Terlihat cantik dengan rambut diikat 2 sedang tersenyum manis pada Appanya yang sedang menggodanya sedari tadi.

"ahh appa, cukup appa Luhan gelii.. haha.. appa" ya anak itu bernama Park Luhan seorang anak yang ditemukkan ahjuma petugas kebersihan di tengah taman kota.

"tidak sayang..appa akan terus mengganggumu.." appa? Iya suami yeesung sudah spenuhnya menerima Luhan.

.

.

.

FLASHBACK ON.

"Aku senang kau menyetujuinya oppa, " ucap lembut sang istri

Sang suami pun hanya diam memandang bayi yang tengah digendong istrinya itu.

"aku akan mencari kerja untuk membiayai dia nanti.." tutur sang suami

Mata sang istri terbelalak heran ia sudah menikah dengan suaminya selama hamper 5 tahun tapi tidak sedikitpun pernah melihat sang suami beranjak dari rumah untuk mencari kerja atau uang, tapi sekarang sejak ada bayi itu suaminya menjadi sangat tegas dan ingin mencari kerja.

"oppa..ka—"

"iyya aku akan mencari kerja untuk memberi makan anak ini, aku tidak akan membiarkanmu bekerja sendirian hanya untuk member makan 2 orang manusia yang berada dirumah ini.. tekatku sudah kuat.." tutur sang suami.

"oppa. Aku sangat mencintaimu.. saranghae.." memeluk pelan suaminya karna bayi mungil itu masih berada didekapannya

"nado saranghae.." balas sang suami. "Lalu akan kita beri nama apa pada anak kita ini oppa?" Tanya sang istri.

"eumm.. bagaimana jika Luhan? Kita tambahkan dengan Park didepannya, karena dalam bahasa Cina Luhan berartikan Rusa. Sedangkan mata bayi itu menyipit bak rusa kecil yang cantik" tutur sang suami.

"oppa nama itu sangat bagus, aku menyetujuinya opaa".. senyum indah terukir di wajah sang istri

Dan sejak itu sang suami bersikap lemah lembut kepada istrinya dan tidak pernah berbuat kasar lagi.

Kok bisa? Entah mengapa. Apa karena ada bidadari kecil itu sudah datang kehidupannya membuat ia sadar.

FLASHBACK OFF

"sudah..sudah berhenti membuat anak eomma geli appa.." wanita paruh baya datang menghampiri Kyuhyun dan Luhan yang sedang bercanda yaitu sang pahlawan Luhan yaitu Yeesung. Sang Eomma. Sedang membawa Sedikit Biskuit dan 2 cangkir susu hangat.

"Eomma.. appa nakal eomma.." berdiri dibelakang eomma-nya

"mau kemana Luhan.. Appa akan memakan-mu happ..happ" geridik sang Appa sambar berlari kecil kearah Luhan..

"eommaa…" teriak Luhan terta.

"Sudah..sudah sini Luhan minum dulu susunya. Keringat di dahimu sudah mulai bercucuran ini.." tutur eomma-nya sambil mengelap lembut sang anak.

Mereka bertiga pun duduk bersama.

"bagaimana dg masalah sekolah baru Luhan? Sudah selesai?" Tanya sang suami sambil meneguk secangkir buatan istrinya.

"Sudah appa, semuanya sudah selesai meskipun ada sedikit kendala dg masalah biaya, tapi sudah berakhir" ucap eomma

"eomma.. apa besok aku bisa bersekolahh? Aku sangat senang sekali eomma.." ucap Luhan dg meloncat-loncat kegirangan di depan Ortu'nya

"Luhann.. kau bisa jatuh nak.. duduk disini." Ditariknya tangan Luhan Oleh sang Appa.

.

.

.

.

Keesokan harinya

.

.

"yeeehyy Luhan sekolahhh…" ucap senang Luhan

"Luhan kesini sarapan dulu sayang…" ucap eomma-nya

"nee.. eomma aku akan mempunyai banyak teman bukan..?" Tanya Luhan girang

"Iya sayang, kau akan mempunyai banyak teman." Susul Appa sembari akan duduk di kursi meja makan yang akan pergi bekerja.

Yaa sejak itu ia bekerja, meskipun hanya seorang klining servise disebuah perusahaan besar di tengah Seoul tapi ia besyukur dapat member nafkah anak istrinya.

"Appa akan mengantrkan Luhan ke sekolah kan Appa.." Tanya Luhan dengan suapan eomma-nya

"nee..jika kau menginginkannya Luhan" jawab sang Appa.

Melihat kedua orang yang sangat ia sayangi sedang berbincang Yeesung merasa bahagia ada Luhan dikehidupan mereka.

.

.

.

"eommaa.. byee.. saranghae" ucap Luhan sambil berjalan dg gandengan sang appa.

.

.

.

.

Sesampainya di skolah Luhan 'Seoul Elementary School'

.

.

.

"appa kita sudah sampai bukan?" Tanya luhan

"iya sayang kita sudah sampai disekola baru Luhan. Kajja, appa akan mengantarkanmu" gandeng sang Appa

.

.

.

.

TBC

.

.

.

Maafkan author jika cap1 sepanjang ini, u/ cap1 ini kita bicarakan dulu masalah keluarga Luhan.

Untuk capcap selanjutnya..eumm.. RA-HA-SIA hihiw^

.

.

.

Jelek? Emang aishhh smoga satu dari kalian ada yang me-Review setidaknya 1 orang.

Mungkin chapter ini membutuhkan 20+ chapter. Hihih^^ Cuma bilang ya.

Kalo banyak yang review aku cepet next'nya *mwhh..:*

.

.

See u next cap ^^