Mystic Messenger © Cheritz co.
warn: kinda plotless. spoiler untuk rute seven.
Namaku
by misorai
Terkadang, lidahmu masih terbalik dalam menyebut namaku.
Aku memang memintamu untuk memanggilku dengan nama asliku ... memanggilku Saeyoung, bukan Seven. Bukan Luciel. Bukan 707. Dan aku tahu kamu berusaha meninggalkan kebiasaan memanggilku Seven. Setelahnya kamu akan mengeluarkan permintaan maaf bertubi-tubi, lalu berjanji akan berhenti memanggilku Seven, dan semacamnya. Lalu aku akan menenangkanmu dan mengatakan bahwa aku tidak marah ataupun kecewa.
Tapi tentu, kamu memang sangat keras kepala, ya?
"Sev-aeyoung!"
Kamu yang berusaha memelintir namaku malah membuatku terbahak-bahak. Wajahmu memerah. Seperti biasa ketika kamu malu, kamu akan menutup wajahmu dengan kedua tangan. Kamu mengambil bantal dari sofa dan melemparnya tanpa ampun kepadaku yang masih menahan perut lantaran puas tertawa.
(Tentu saja kekuatan lemparanmu tidak membuatku jatuh atau sakit. Jika ada, aku kasian dengan bantal yang kini tergeletak tak berdaya di lantai karena mengenai tubuhku yang kuat. Aku bukan sombong, ya.)
"Ugh, aku berusaha!" rintihmu.
Aku tahu, aku tahu. Tentu saja aku tahu.
Tawaku terhenti, akhirnya aku bisa jelas melihat dirimu di depanku-kamu telah membalikkan badanmu, seolah sudah muak melihat eksistensiku yang tiada henti menggelakkanmu. Aku mencolek bahumu. "Hey."
Kamu bergeming.
Kini aku berjalan ke depanmu dan berkata lembut (tentu saja lembut, aku memang orang yang lembut. Kamu setuju, kan, nadaku ini lembut?), "Aku tahu kamu berusaha." Kamu memalingkan wajah. "Lagipula, nama Saeyoung juga sementara..."
Matamu membesar kaget. Wajahmu langsung dihadapkan kepadaku. Ekspresi khawatir jelas terlihat pada air mukamu. Aku hampir kasihan untuk mengatakan-
"...karena kalau sudah tua nanti aku akan menjadi Saeold."
Lemparan bantal sofa darimu berlanjut hingga satu jam berikutnya.
.
.
fin.
note1: a very short drabble for relieving my stress. dunno. writing makes me calm.
note2: saya bermaksud untuk bikin ff mystic messenger yang lebih "serius"
note3: terima kasih karena telah membaca.
note4:...saya gak tahu ini genrenya apa. terlalu garing untuk dikategorikan humor garing.
note5: maaf kalo ternyata sudah ada fanfic sejenis ini. saya jarang berkelana.
