Gadis anggun yang dipanggil hime itu menyukai musik bergenre alternative, pria raven dari sekolah berandal sebelah itu mengambil barang paling berharganya. "jadilah gadisku" "kau.. Uchiha Sasuke?" "bagaimana kalau kita menikah saja hime?"
Disclaimer: © Masashi Kishimoto
That Raven Boy © JasperLeaf
Genre: Romance
Warning: Gaje, full typo, OOC fatal. (OOC itu seni saudara)
That Raven boy
Di suatu kota yang bernama Konohagakure, terdapat 2 sekolah yang tepat bersebelahan. Bernama Hoshioko High School dan Shizuoko High School. Keduanya memang merupakan sekolah yang 'ternama', dikarenakan terdapat perbedaan mencolok diantara kedua sekolah ini. Yes, hell and the heaven….
Di Hoshioko. Surga. Ya itu kata yang tepat untuk mendeskripsikan Hoshioko. Air mancur dengan patung malaikat malaikat kecil beserta gerabahnya. Taman bunga yang ditata sedemikian rupa sehingga menghasilkan nilai estetika yang tinggi. Gedung sekolah yang indah dan terlihat sangat nyaman. Anak anak murid yang berseragam rapi dan berkelakuan selayaknya murid sekolahan. Sangat berkebalikan dengan Shizuoko.
Grafitti beserta gambar tak senonoh yang digambar dengan usilnya oleh para murid di gerbang depan sekolah. Cat tembok yang mulai keropos(?) dan pudar karena termakan oleh waktu, belum lagi adanya bekas tapak bola kaki(?) berlumpur yang menempel didinding. Memang sering terjadi hal tidak lazim disekolah itu. Tak ayal penduduk sekitar sering menjuluki kedua sekolah itu dengan surga dan neraka.
Siswa dari kedua sekolah memang saling bermusuhan, tak pernah akur. Dikarenakan sering terjadinya perselisihan, kedua pihak sekolah pun setuju untuk memberi sedikit jarak antara bangunan sekolah. Dibangunlah sebuah lahan kosong yang dikelilingi oleh dinding dinding yang bias dibilang lumayan tinggi dan pepohonan. Baik murid hoshioko dan shizuoko menamai lahan ini sebagai lahan kematian. Ada ada saja memang.
XOXOX
Namanya Hyuuga Hinata. Kerap dipanggil 'Hime' oleh murid murid Hoshioko. Kelakuannya, penampilannya bahkan latar belakang keluarganya membuat ia memang pantas mendapat panggilan itu.
Rambut indigonya yang panjang dan terlihat sangat lembut itu ia ikat ponytail sehingga memperlihatkan kulit tengkuknya yang seputih susu itu. Tas sekolahnya yang ia sandang makin menambah keanggunannya. Dialah ratu sekolah Hoshioko.
Pagi itu, masih setengah jam lagi sebelum lonceng pertanda sekolah dimulai, Dia duduk dengan manisnya di kursi taman di lahan kematian. Ya, tak pernah ada yang berani mengunjungi lahan ini selainnya pikirnya. Lahan kematian sebenarnya tak semenyeramkan seperti doktrin kakak kakak kelas sebelumnya. Lihat saja, gadis itu duduk tenang dengan anggunnya disana. Tak disadarinya ada sepasang mata yang mengamatinya.
Dia mengeluarkan mp3 playernya tak lupa headset lavendernya yang selalu setia menemaninya kemana saja. Dia tampak menekan beberapa kali layar mp3nya sampai….
"Sorega sonzai shinai koto no zetsubou~ To sonzai suru koto no zankoku wo~, Souzou wo shite ite boku wa sukoshimata. Mekuru peji no te wo tomeru~" dia menyanyikan sepotong lirik dari One Ok Rock dengan mengikuti tiap beatnya tanpa kesalahan sedikitpun. One Ok Rock, Band kesukaan gadis itu. Ya, ini salah satu rahasia terbesar dari Hyuuga Hinata. Gadis ini menyukai genre music alternative. Yang sangat bertolak belakang dengan penampilannya. Ia menyembunyikan ini dari semua orang karena takut image-nya sebagai 'hime' mereka rusak.
Harus diakui Hinata sering risih dengan panggilan yang mereka ciptakan itu tapi yah mau bagaimana lagi, kini dia mulai terbiasa dengan itu dan sejujurnya, dia menyukainya…
"Kau memang gadis yang menarik Hyuuga" gadis itu sontak terperanjat setelah mendengar suara itu. Darahnya berdesir lebih cepat 5 kali dari biasanya. Matanya mencari sosok manusia di tiap sudut dari lahan kematian. Tepat. Sosok itu berada di atas. Dia berada di puncak dinding itu. Terlalu berbahaya untuk ditiru dirumah memang. Sambil tersenyum menyeringai lelaki itu melirik gadis itu.
Gadis itu menatapnya tak peduli. seragam merah-abu abu. Shizuoko. Berandal. Rentetan hal yang membuatnya tak peduli pada lelaki itu. Dia menatapnya kecut. Merapikan barang barangnya dan hendak segera pergi dari tempat itu secepatnya, sebelum lelaki itu memutar ulang rekaman suara dari sang 'rocker'.
Rona merah jelas terlihat dimuka si gadis Hyuuga. Di muka bak bonek porselen itu. Terdengar kekeh puas dari lelaki bersurai raven itu. Hinata tampak sangat geram, antara marah dan malu bercampur aduk.
"Kau-kah Hyuuga Hinata? Hime-nya Hoshioko?" sindir lelaki raven itu. Masih menatapnya dari atas sana.
"di-diam kau" Hinata membalikkan tubuhnya kini menatap langsung si rambut raven. Anehnya, tak tampak lagi rona merah diwajahnya melainkan senyum yang benar benar tampak dibuat buat.
"ck. Masih saja belagu"
"apa urusan anda? Se-sekarang lebih baik anda menghapus rekaman itu, dan anggap ini tak pernah terjadi" ucap Hinata masih tersenyum.
"baiklah. Temui aku seusai sekolah ya hime-ku" lelaki itu tersenyum sambil mengedipkan sebelah matanya (sekali lagi OOC itu berkah saudara).
Hinata yang emosinya sudah berada dipuncaknya kini tak lagi berpikir jernih. Ketakutan rekamannya tersebar, harga dirinya akan hilang, dipanggil 'hime-ku' oleh lelaki asing yang menyebalkan. Putuslah saraf 'anggun' dari diri hinata. Dilemparnya tas sekolah miliknya berharap mengenai kepala raven itu. Namun apa boleh buat tanpa ia sadari lelaki itu sudah tak lagi berada di atas sana.
Tasnya melayang. Menyebrang dinding shizuoko. Tanpa mengenai lelaki raven. Sia sia.
1 detik
2 detik
3 detik
"aaaaaaaaaaaa tasku!"
XOXOX
Pria itu terkekeh puas, tas gadis itu kini berada tepat di sebelah kaki kanannya. Tak melukainya sedikitpun. Rupanya gadis itu tidak menutup tasnya dengan benar. Beberapa benda tercecer keluar seperti handphonenya dan sehelai sapu tangan. Kekehan tawa pria raven berhenti saat melihat sapu tangan putih tersebut. Memungutnya dan terdiam untuk beberapa saat..
"siapapun kau tolong kembalikan tasku!" teriaknya dari seberang sana. Biarpun pelan namun dapat terdengar jelas oleh lelaki itu.
(Chapter 1 End)
Sekian untuk saat ini, Jesi benar benar penulis yang sangat baru. Tolong dimaklumi hehehe, Jesi juga nunggu review dari kalian^^ *suara gagak bersuara(?)* arigatou gozaimasu^^
