Part I - Pekerja Baru


Musim panas telah tiba, membuat seorang pemuda dengan surai crimson hitam itu menghela napas sejenak dari pekerjaannya paruh waktu di sebuah minimarket dekat flat tempat tinggalnya.

"Kagami-kun, daijoubu?" tanya teman satu pekerjaan yang memiliki surai baby blue.

"Eh, da-daijoubu Kuroko, ada apa?" tanyanya yang kini tengah duduk di kursi usai mengangkat dus-dus berisi minuman kaleng yang diangkutnya ke gudang.

"Tidak, hanya saja kau tampak lelah, tak istirahat terlebih dahulu? Sisanya biar aku yang melakukannya, Kagami-kun,"

"Santai saja, Kuroko. Lagipula, aku masih mampu mengangkat sisanya, kenapa tidak kau saja yang istirahat?" ujarnya balik dan Kuroko nama pemuda itu hanya bisa terkekeh pelan.

"Kenapa tertawa? Aku serius, teme..." timpalnya kini dengan mengibas-ibaskan handuk kecil dilehernya. Jujur saja, musim panas kali ini benar-benar menguras tenaga, terlebih udara yang memang bikin cepat lelah.

"Maaf, Kagami-kun. Aku tertawa karena tingkahmu yang lucu, lagipula... Kenapa kau tak mencari pekerjaan tetap yang layak?" ujarnya kini dengan menatap polos Kagami.


"My Maid Angel"


Disclaimer: Fujimaki Tadatoshi (Kuroko No Basuke)

Story: Allegro Worrick

Pair: Aomine Daiki x Kagami Taiga (AoKaga)

RATED: ME

Warning: AU (Alternate Version), Lemon (Mature 18+), SMUT, Omegaverse, BDSM (sweet), YAOI, STRAIGHT, OOC, OC, Typo, Gaje, dan sebagainya.

Genre: Romance, Drama, Slice of Life, Hurt/Comfort, dsb.


(DON'T LIKE DON'T READ)


Kagami yang mendengar pertanyaan Kuroko menatapnya serta diselingi dengan helaan napas.
"Memangnya pekerjaan apa yang layak bagiku? Aku hanya lulusan sarjana ekonomi, tapi pekerjaan sangat sulit dicari, Kuroko," jelasnya

Sedang pemuda surai baby blue itu hanya memasang wajah datarnya sambil ber-oh-ria, hingga sebuah tepukan bahu mendarat di pundak Kagami.

"Jangan menyerah begitu, Kagami, kau pasti mampu mencari pekerjaan yang lebih layak dari pekerjaan paruh waktumu di sini," pungkas pria surai cokelat muda dan memiliki senyuman ramah.

"Itte- Kiyoshi-san! Haahh... Benar sih, tapi aku tak tahu lowongan mana yang akan menerimaku. Bahkan semua perusahaan banyak yang menolakku," balasnya yang lagi dan lagi menghela napas lelah.

"Kagami-kun, kenapa kau tak melamar bekerja sebagai pekerja rumah tangga? Atau koki misalnya? Kau kan hebat dalam memasak, terlebih aku mendapat informasi lowongan pekerjaan di perumahan elit Miracle tepatnya di daerah Shinjuku, Tokyo,"

"Haaaaa-!? Dan lagi sejak kapan kau mendapat informasi itu, Kuroko?!" tukas Kagami yang setengah kaget serta tak percaya.

"Aku mendapatkannya dari akun social mediaku, Kagami-kun. Sedang disini tertulis, ini lihat saja," ujarnya seraya memberikan ponselnya kepada Kagami.

"Bagus sekali Kagami, dengan begini kau akan dapat pekerjaan barumu, ahahahahaha," tutur pria yang bernama Kiyoshi Teppei.

Kagami hanya cengo dengan sikap Kiyoshi yang selaku Manager di minimarket 24 jam itu. Ia pun kembali menolehkan tatapannya ke arah layar ponsel milik kuroko, dan membacanya dalam diam.

- Lowongan Kerja -

Dicari seorang pekerja rumah tangga untuk sebuah rumah yang berada di perumahan elit MIRACLE daerah Shinjuku.

Kriteria:
- Seorang Pria umur max 25th
- Ahli dalam bidang apapun: antara lain, Memasak, membersihkan rumah, dan lainnya.
- lulusan terakhir SMA/S1
- Bersih, Sehat dan Rapi
- Juga bisa diajak bertanding one on one dalam basket.
- Gaji tinggi

Tertanda
Aomine Daiki

Kagami menghela napas pelan kala usai membaca iklan lowongan pekerjaan tersebut.
"Kriterianya aneh, sedang di sini hanya tertulis untuk pria?"

"Bukannya itu bagus, Kagami-kun. Justru dengan begini, kau bisa mendapatkan kesempatanmu tuk pekerjaan lebih dari ini," ucap Kuroko sedang Kiyoshi hanya bisa ikut menganggukkan kepala.

"Tapi- Kuroko, Kiyoshi-san, aku sudah nyaman di sini," ucapnya yang kembali ragu.

"Ini demi kebaikanmu, Kagami. Lagipula, minimarket ini juga tak akan lama bertahan," jelas Kiyoshi

"Heee- kenapa begitu Kiyoshi-san?!" tukas Kagami kaget.

"Hahahaha, kenapa kaget? Aku serius, Kagami... Lagipula, Kuroko juga sudah mendapatkan pekerjaan yang layak, sebaiknya kalian istirahat saja," tutur Kiyoshi yang berlalu begitu saja meninggalkan mereka.

Sedang Kuroko sudah menghilang, membuat Kagami mendengus dan ia mau tak mau mengiyakan perkataan sang manager.

"Baiklah, aku akan mencobanya, sebagai pekerja di sana," gumamnya kemudian berlalu menuju loker tuk mengambil bekal yang ia punya.


- My Maid -


Keesokan harinya, Kagami telah bersiap tuk menuju perumahan elit Miracle, seperti yang ia lihat iklannya di akun sosmed milik Kuroko kemarin, ia bahkan sudah menimbangnya semalaman, hingga membuat dirinya tak bisa tidur sama sekali.

Sampai pada akhirnya ia pun meyakinkan dirinya tuk mengambil pekerjaan tersebut. Ya, Kagami yakin dan ia sudah bertekad sepenuhnya tuk mengambil kerja yang lebih layak, juga tuk membayar flatnya yang agak nunggak 2 bulan. Kalo dirinya tak segera mencari kerjaan yang layak, bisa-bisa Riko sang pemilik Flat akan marah. Tapi, untungnya Riko Aida sang pemilik flat tak marah, dia baik sebenarnya, jika kau membayar dengan cepat.

"Haaahhh, baiklah! Aku sudah siap, sekarang waktunya kesana!" serunya seraya berlari kecil tuk keluar dari flat. Setelah keluar dan menutup pintu serta menguncinya. Kagami dengan segera berjalan menuju halte bus yang menuju Stasiun Shibuya.

• • • •

Tak lama, Kagami pun sampai di Stasiun Shibuya, ia segera berlari kecil tuk membeli tiket. Setelah membeli tiket, ia pun turun ke bawah tuk naik kereta KRL tujuan Shinjuku.

3 menit berlangsung, Kagami pun naik ke dalam kereta. Untungnya kereta hari ini tak terlalu penuh, jadi ia bisa duduk dan menatap ponselnya tuk sekedar mengecek notif sosmed miliknya. Bahkan itu juga banyak pesan dari Kuroko yang memberikan semangat untuknya.

Kagami hanya bisa tersenyum seraya membalas pesan dari Kuroko serta dari Kiyoshi-san sang manager, bahkan ia juga membalas pesan dari beberapa temannya.

20 menit kemudian, kereta yang dinaiki Kagami pun sampai tujuan, ia segera mengantongi ponselnya ke dalam saku celana. Ia pun turun dari sana dan kembali melangkah ke halte bus.

Bahkan, udara panas yang mulai menyerangnya pun tak membuat Kagami mundur, ia tetap ingin melamar pekerjaan tersebut. Walaupun pekerjaan itu hanyalah sebagai pekerja rumah tangga, yang penting bagi dirinya ini adalah pekerjaan tetap bagi dirinya.


- My Maid -


Kagami kini telah sampai di sebuah gerbang perumahan elit Miracle.
"Jadi-" ucapannya terputus kala ia pada akhirnya ditegur seorang security penjaga.

"Maaf, bisa saya bantu Tuan?" tanyanya kepada Kagami. Kagami tersentak kaget, ia pun menoleh ke asal suara.

"Ah- maaf, tapi apa benar ini perumahan elit Miracle?!" tanyanya memastikan jika dirinya tak salah.

"Iya benar, ada perlukah?" ujar satpam dengan surai agak blonde keabuan, bahkan tertulis namanya di name tag, jika security tersebut bernama Kensuke Fukui.

"Hai' aku ingin melamar pekerjaan di sebuah rumah milik- bentar, aku lihat dulu," ucapnya seraya mengambil ponsel serta mengecek tentang iklan lamaran kerja yang dikirim Kuroko.

"Rumah siapa? Ku rasa disini tak ada membuka lowongan kerja. Diantara kelima pemilik yang ada disini, seperti Tuan Akashi Seijuuro, Tuan Midorima Shintaro, Tuan Kise Ryouta, Tuan Murasakibara Atsushi, sepertinya ti-" ucapannya terputus kala Kagami menegurnya.

"Tuan Aomine Daiki, dia yang membuat iklan tersebut," ucap Kagami mampu membuat Kensuke Fukui sedikit kaget.

"Heee-? Kau yakin, dia yang membuat iklannya, anak muda. Lagipula, dia itu tipikal yang sedikit mengerikan terlebih sudah banyak pekerja yang keluar dari rumahnya, karena sering dibentak apalagi main basket? Itu yang ku dengar dari mantan beberapa pegawainya," bisik Kensuke.

"Aku yakin, pak! Lagipula, aku melihat iklannya, ini..." ucap Kagami menunjukkan bukti iklan kepada Kensuke Fukui.

"Wah, iya... Baiklah, rumahnya nomornya 5, cat biru," ucap Kensuke menepuk pundak Kagami. Kagami mengangguk paham, ia pun segera masuk ke dalam perumahan Miracle.

"Berjuanglah, semoga kau diterima nak!" seru Kensuke dan Kagami hanya kembali mengangguk.

• • • •

Pemuda dengan surai Crimson hitam itu meneguk air liurnya dengan susah payah. Terlebih omongan security depan yang mengatakan kalo prmilik rumah bernama Aomine Daiki ini ialah seorang yang mengerikan?

Dan Kagami pun segera menggeleng pelan, menjauhkan pikiran buruk tersebut. Ia lagi dan lagi menghela napas pelan tuk berusaha tenang. Dilangkahkan kakinya ke arah gerbang berwarna hitam. Ia sedikit kaget kala gerbang tersebut terbuka sendiri.

Kembali Kagami menarik serta menghela napasnya, dan ia pun menuju pintu rumah besar itu. Ini terlalu besar bagi dirinya, jika tinggal sendiri. Diketuknya pintu tersebut, tak ada jawaban. Kagami mengerutkan kedua alisnya, bingung. Dirinya bingung, karena tak ada jawaban hingga muncul suara entah dari mana, mampu membuat dirinya bergidik ngeri.

"Oi, kau yang berdiri di depan pintu, segera berjalanlah ke samping, ada pintu samping. jalan ke dalam sana. Kau akan menemukan lapangan basket," titah suara tersebut, membuat Kagami kembali celingukan. Ternyata, yang ia dengar ialah suara dari alat samping pintu.

Menuruti titah suara yang ia dengar, Kagami menuju pintu samping. Ia masuk ke dalam gang kecil dan ternyata pintu samping tersebut menyambung ke halaman belakang yang luas.

"Ini terlalu luas, dan itu- lapangan basket?" selorohnya tanpa sadar, sampai ia mengerutkan kedua alisnya, menatap serius ke arah lapangan. Hingga sebuah tangan merangkul lehernya dari samping.

"Bagaimana? Keren bukan?" ucap suara tersebut, Kagami mengangguk pelan, dan ia tersadar akan sesuatu. Membuat dirinya tersentak lalu menjauh melepas tangan yang merangkul lehernya.

"Hoaaahhh- siapa?!" histerisnya seraya menatap pria dim dengan surai navy blue.

"Aomine Daiki, yoroshiku, nahh... Kau kesini ingin melamar pekerjaan sebagai pengurus rumah tangga kan? Atau bisa kita sebut Maid-butler? Tapi aku suka nama Maid," ujarnya dengan seringai tipis, Kagami meneguk ludah pelan. Ia tak menyangka bisa berbicara langsung dengan pemilik rumah.

"Iya, lagipula kenapa disini sepi?" tanyanya bingung.

"Sepi, ada butler sih hanya saja, ada dua kurasa, ah lagipula itu tak penting, sebaiknya kau dan aku bertanding one on one, kau bisa basketkan?" ujar Aomine, sedang Kagami kembali mengangguk pelan.

"Yosh! Ayo kita bertanding!" seru Aomine dan berjalan ke arah lapangan. Kagami mengikuti Aomine, kemudian mereka pun melakukan tanding one on one.


- My Maid -


Pertandingan yang menguras tenaga, membuat Kagami terlihat sangat lelah, bahkan pertahanannya tak lengah sekalipun, mampu membuat Aomine kian bersemangat.

Hingga waktu telah menunjukkan pukul 4 sore.
"Hahhhh... Aku lelah!" seru Kagami yang terkapar di lapangan. Aomine terkekeh pelan, ia menghampiri Kagami dengan dua botol ion dingin yang telah ia ambil dari vending machine dekat lapangan.

"Ini untukmu, kau bermain sangat bagus, walaupun... Aku yang menang," tukasnya dan tersenyum puas.

Kagami bangun dari rebahannya, ia pun menerima botol ion tersebut lalu meneguknya dengan ganas.
"Ahhkkhh-! Aomine-san juga sangat hebat," ucapnya yang begitu lelah.

"Uhm, ya begitulah... Lagipula, baru ini aku dapat lawan yang bisa menyamaiku dalam one on one, oh ya, siapa namamu?" tanya Aomine yang juga telah menghabiskan minuman ionnya.

"Taiga- Kagami Taiga, yoroshiku Aomine-san," ucapnya dan tersenyum polos.

"Ouh, yoroshiku, Kagami... Oh ya, kau diterima dan ini file yang kau harus baca. Terlebih, mulai lusa kau harus tinggal di sini, mengerti? Kau bisa masak juga bersih-bersihkan?" ujarnya kembali memastikan jika Kagami mendaftar kesini gegara iklannya.

"Uhm... Aku bi-sa heee- benarkah? Jadi, aku diterima? Lagipula, kenapa aku harus tinggal disini? Aku punya flat," tuturnya.

"Kau harus pindah kesini, karena, bagaimana nanti kalau aku sarapan?" tukas Aomine.

"Ah, iya juga... Kalau begitu terima kasih, dan aku akan membacanya dirumah, aku sangat senang sudah diterima," ucapnya yang kemudian berdiri laku berojigi.

"Ya itu tak masalah, oh ya kau lulusan apa?" tanyanya kembali.

"Lulusan sarjana ekonomi, Aomine-san," jawab Kagami dengan polosnya.

"Heee- begitu ya, baguslah. Mungkin, kapan-kapan aku bisa bertanya denganmu tentang perekonomian dalam perusahaanku," ujar Aomine yang berlalu tuk masuk ke dalam rumah.

Kagami hanya bisa cengo, dan ia kembali menggeleng kepala laku berojigi lagi serta mengucapkan terima kasih banyak telah diterima bekerja di rumah Aomine Daiki yang diketahui ialah seorang pengusaha ternama. Itupun Kagami baru tahu akibat semalam ia searching di dunia maya.

Pada akhirnya Kagami pun beranjak serta berpamit pukang. Ia pun kembali ke flatnya, tuk membereskan semua barang-barangnya ke dalam kotak. Karena, ia diharuskan tinggal di sini.


つづく


Kembali dengan Author Allegro Worick! Semoga kalian menyukai story saya yang agak absurd bin gaje hehehe...

AoKaga only.. Aish ada omegaversenya loh... love it, semoga suka ya readers

Happy Read!

Allegro Worick