DISCLAIMER : MASASHI KISHIMOTO (PINJEM KOMIK NARUTO NYA BENTAR YA MAS hoho~~)

GENRE : ROMANCE, ACTION, HURT/COMFORT, ANGST

PAIRING : SasuHina | slight GaaHina | slight SasuIno

RATED : T/M (WARNING! BUAT JAGA-JAGA!) gak tau yang pasti ada sesuatu yang eksotis diFF ini!

WARNING : OOC, AU, CANON, TYPO'S, OR BAHASA YANG GAJE.

WONDERGRAVE, PROUDLY PRESENT :

MY CEO

DOR..DOR..DOR..

Bunyi dentingan pistol menggemparkan malam yang begitu tenang, berkali-kali jeritan orang tak terhalang terdengar bersama hempasan-hempasan kasar yang sungguh membuat gedung kotor itu tampak semakin mengerikan. Seorang berambut pendek indigo yang asyik menakut-nakuti musuh yang awalnya berjumlah lebih dari 100 itu kini tinggal 10, sehingga membuat dia menyeringai senang.

"ottoke? Haruskah kita hancurkan mereka sekarang?" wanita bersurai pirang dan dikuncir dua disampingnya menyeringai membalas seringaian seseorang berambut indigo itu, ia memasukkan beberapa peluru lagi ke katana yang ada ditangan kanan dan kirinya.

"of course, it's very amused." Balasnya dengan menggunakan bahasa eropa yang mendunia itu, sedang seorang bersurai indigo itu membalasnya dengan cengiran yang kemudian tanpa aba-aba menembak tepat kekepala seorang musuh yang tinggal selangkah lagi keluar gedung mengerikan itu, niatnya yang hendak kabur sungguh sangat tak beruntung karena agility yang dipunyai oleh dua orang kalap yang membunuh 100 orang sekaligus, mereka berdua benar-benar monster. Mereka sangat berharap dewi fortuna berpihak kepada mereka yang jumlahnya lebih banyak dari dua monster cantik itu.

Tatapan horror makin ditampilkan oleh ke9 orang lainnya yang sudah siap sedia menghadapi dua monster yang ada dihadapan mereka, kuda-kuda, pukulan baseball, pisau, serta alat lainnya mereka pegang dengan gemetaran. Seorang bersurai indigo itu meniup katananya yang masih berasap akibat tembakannya barusan sehingga membuat wanita bersurai pirang didepannya mendekat dan memutar pistolnya diudara lalu ia salto sampai ke tepat belakang temannya itu dan saat ia sampai membelakangi temannya, pistol yang terlempar diudara itu sampai ketangannya dengan tepat dan cool.

"what are you waiting for hina-kun?"

"ch—nappeun yojja!"

"what? Should i call you hina-chan?"

"geuman ee! Kita mulai saja tsuna-eonni."

DOR..DOR..DOR..

Ω

NIGHTLIFE. Itulah satu kata yang bisa kau ungkapkan ketika melihat suasana lampu berkelap kelip liar memenuhi sebuah Club yang cukup terkenal diberbagai kalangan dari kalangan remaja sampai dewasa, dari kalangan pekerja sampai mafia, hampir semua badboy maupun badgirl berkumpul disana menikmati kebebasan mereka dari secumpuk pekerjaan maupun secumpuk masalah yang mengerubungi mereka hingga mencekik mereka, deadline antara hidup dan mati. Karir mereka dipertaruhkan. Namun, ketika telah menginjakkan kaki di Club yang notabenenya bernama—JackPot ini, pikiran apapun akan menghilang, pelayanannya sangat memuaskan dan begitu liar. Perdagangan narkoba, ganja, serta senjata illegal pun tak pelak sering dilaksanakan di Club liar ini, dan hebatnya...Club ini tidak akan pernah ketahuan sejengkal pun, itulah salah satu kehebatan pemilik dari Club Malam ini, aksi kriminal nya sangat terselubung dari tangan aparat kepolisian, Akatsuki corp.

#LIKE A G6 – Far East Movement

Sesosok pria memasuki area berbahaya Club Malam Jackpot tersebut, ia memakai kaos hitam yang membentuk tubuh bidangnya dan juga celana jeans bewarna serupa, kacamata hitam tak luput dari matanya, rambut raven yang bewarna kelam dan juga sepasang mata onyx yang tajam yang sangat menawan tertampilkan ketika ia melepas kacamata hitamnya itu. Cara berjalannya yang elegan menandakan dia berasal dari kalangan atas. Wajahnya nya sangat rupawan, terpahat sempurna. Sehingga tak seorangpun yang dapat menahan pesonanya, mereka berlomba-lomba bersanding dengannya, walau hanya untuk One Night Stand, mereka rela menyerahkan diri mereka.

Dibelakang lelaki rupawan itu, ada dua lelaki yang tak kalah rupawan tersuguhkan, mereka tak kalah tampan dari lelaki yang ada didepan mereka.

Rambut blonde dan hitam kelam itu begitu menyala, ditambah betapa mempesonanya dan modisnya mereka, ketampanan itu~~~ Oh...inilah salah satu alasan wanita-wanita remaja mendatangi Club populer ini, ya..mereka rela mengorbankan waktu belajar mereka hanya untuk melihat pesona Trio Tigers nan mempesona ini,

Uchiha Sasuke, Naruto Uzumaki, dan Sai. Setiap wanita yang mereka lewati, pasti meleleh dan mata mereka tak akan bisa mengerjap walau sedetikpun, seakan takut ketiga malaikat itu akan lenyap dari tatapan mereka.

Mereka bertiga langsung disambut hangat oleh seperkumpulan wanita yang tak kalah menarik di Club itu, mereka langsung menyadari kehadiran Trio Tigers itu lalu mempersilahkan mereka duduk disofa VIP dan paling strategis di Club itu lalu dengan sigap mereka berbicara hangat layaknya teman yang sangat akrab dan beberapa dari mereka menggerayangi pemuda pemuda tampan itu.

"seperti biasa, kau sangat tampan sasuke-kunn~~~~~" wanita berambut merah maroon itu bergelayut manja, ia melingkarkan tangannya di leher sasuke dari belakang, dengan tenangnya sasuke menyeringai lalu mencium bibir wanita itu dengan penuh gairah. Kedua temannya yang lain, hanya menatapnya dengan tatapan mencibir, lalu karena tak mau kalah, masing-masing mereka juga langsung menarik salah seorang wanita yang berada didekat mereka dan mulai melakukan aksi yang sama.

"kau juga sangat menggairahkan karin." Sasuke melepas ciuman panas itu lalu meminum wine yang ada ditangannya, kini giliran sasuke yang memperhatikan naruto dan sai yang sepertinya juga sangat menikmati waktu panas mereka.

"Hai...pelanggan tetap! Whats up bro!" seorang laki-laki dengan rambut blonde yang diikatnya tinggi kebelakang dan menyisakan poninya sehingga menutupi mata kirinya menegur Trio Tigers itu dengan riangnya. Menyadari panggilan tersebut, naruto langsung menghentikan kegiatan panasnya dan langsung berdiri untuk menyambut salam dari teman akrabnya itu.

"OY! Dei-kun ... what's up Man!" setelah menyambut tangan naruto, deidara juga tak lupa memberi salam erat kepada sasuke dan juga setelah itu melirik sai, karena sepertinya sai tak suka diganggu, ia langsung mengurungkan niatnya dan kembali tersenyum kearah sasuke dan naruto.

"Bro! Ada berita menarik apa hari ini bro? Katanya ada primadona baru di Jackpot ini?"

Ujar naruto sambil mengunyah kacang dan sesekali menyesap wine, deidara terkekeh lalu melihat-lihat sekeliling seperti mencari orang.

"haha...sepertinya sang pemilik lagi disana bro, aku juga tak tau jelas. Tak ada yang baru."

"ahahaha,,, tapi club ini benar-benar panas." Naruto hampir menyemburkan wine yang ia sesap melihat aksi sai dengan wanita cumbuannya yang semakin-semakin *uhuk-uhuk(cough)* ehmm...

"oyyy...sai, maukah kau kupesankan kamar hotel Jackpot?" ujar deidara yang memergoki aksi sai agar tak melanjut ke yang lebih jauh. Sai sontak menghentikan aksinya lalu menatap tidak setuju kearah deidara. Deidara tambah terkekeh lalu memalingkan mukanya kearah sang pemilik mata kelam, Uchiha Sasuke. Baru saja deidara ingin mengatakan sesuatu namun langsung dipotong oleh sasuke.

"mana ratu balap yang kau janjikan ha?" deidara hanya tersenyum mendengar pertanyaan sasuke, lalu ia menunjuk kearah pintu masuk bar.

"aku baru saja mau mengatakannya, itu dia."

Sasuke mengalihkan pandangannya ke pintu masuk Club Malam Jackpot itu. terlihat konan dan matsuri yang membawa seorang gadis bersurai merah muda dan memiliki mata emerald hijau terang yang sangat menawan, baju yang dikenakannya berupa tank top dengan jaket jeans cansee ditambah rok mini juga sepasang sepatu boots selutut, menambah kemenawanan gadis itu. sasuke hanya menyeringai, dimana naruto terpesona melihat wanita bersurai pink yang mendekati mereka itu.

Wanita itu tersenyum begitu tiba disofa VIP menyambut lelaki-lelaki tampan yang berada disana tanpa mengalihkan pandangan mereka. Konan dan matsuri memberi salam kepada sasuke, naruto, sai juga deidara lalu mengenalkan wanita bersurai merah muda itu.

"dia adalah sakura haruno, the queen of race." Mendengar apa yang dikatakan konan, sakura langsung menyenggol siku konan, ia tak terlalu pede menyanding gelar itu. sakura menyadari tatapan dari kedua pasang mata onyx yang sangat tajam. Ia menyukai pandangan lelaki bermata onyx itu, lalu ia memberi senyum termanis sehingga membuat lelaki itu menyeringai.

"aku tidak percaya." Pernyataan dari sai sontak membuat sakura berpaling kearahnya.

"tch—kalau begitu langsung kita buktikan saja." Sasuke beranjak dari tempat duduknya mengisyaratkan bahwa ia sudah tak sabar untuk memulai pesta balapan bersama the queen of race itu. teman-temannya pada setuju lalu mereka pada beranjak, namun langkah mereka terhenti ketika mendengar sebuah musik yang sangat berisik berasal dari primadona stage dance club itu, merasa terusik mereka mengalihkan pandangan mereka kearah primadona stage tersebut.

Seorang wanita bersurai indigo pendek mencuat kebelakang dengan foni dan jambang disisi pipi chubbynya. Pakaiannya yang bisa tergolong sexy—dengan baju ketat lengan panjang dan berakhir dipertengahan pahanya yang putih menggoda. Baju itu bermotif bling-bling. Ia berjoget molek ditiang primadona tersebut, seakan tiang besi itu adalah lawan dansanya. Berjoget eksotis, sehingga membuat para lelaki mendekatinya dan berdansa didekatnya. Sasuke menyeringai, lalu seringaiannya itu teralihkan ketika melihat seorang lelaki berambut oranye dengan mata spiralnya yang sepertinya kesal mendekati wanita yang sedang bermolek ria dengan tiang itu. ia menarik wanita tersebut lalu mengajaknya kebelakang panggung, sasuke mengernyit heran.

"hahhh...dei-kun sekarang apa?" ujar konan seketika sehingga membuat sasuke menatap tajam kearahnya. Deidara hanya tersenyum tidak enak kearah sai, naruto dan terutama kepada sasuke yang terlihat sangat terganggu.

"aku tidak pernah melihat wanita itu." sai menatap menyelidik kearah konan dan deidara bergantian, lalu naruto tak mau kalah penasaran.

"ya, kau menyembunyikan primadona dari pelanggan tetapmu?"

Merasa terintimidasi, deidara hanya mengedikkan bahunya lalu menyeringai.

"tak usah dipikirkan, dia memang selalu seperti itu. dia tak terlalu sering datang kesini, namun setiap datang kesini dia pasti selalu melakukan hal yang konyol yang seperti kalian lihat barusan."

Melihat ekspresi deidara, sasuke merasa tak ada yang disembunyikan, matanya kembali menatap kepergian gadis bersurai indigo pendek itu, lalu sudut bibirnya terangkat. 'menarik' ujarnya dalam hati. Melihat teman-temannya yang lain sepertinya masih berkonsentrasi dengan penjelasan dari deidara. Sasuke mengambil kesempatan tersebut untuk mencari wanita bersurai indigo tersebut, ia merasa tertarik karena wanita itu membuat gairahnya mencuat.

Ω

"hentikan hina-chan! Ada masalah apalagi sekarang? Hemp?"

"hhhh...ne—naga-kun, jangan hentikan aku lagi! Aku benar-benar stress sekarang." Wanita bernama hina itu berusaha melepaskan cengkeraman tangan dari pein, sang pemilik Club Malam Jackpot sekaligus adalah sahabat sekaligus lelaki yang sudah dianggap sebagai kakak laki-lakinya itu. pein terlihat kesal terhadap tingkah Gadis labil didepannya ini.

"hina-chan...jangan lakukan lagi. Ok!"

"lalu, bagaimana caraku memuaskan rasa stressku naga-kun?"

"kau seperti wanita rendahan, dan aku tak suka itu."

Pein menatap serius wanita itu, namun ia hanya menatap balik dengan tatapan seribu tanya, kemudian sebuah tawa yang keras membelah malam itu menguar bebasnya, pein hanya termangu menunggu wanita itu berhenti tertawa. Tawa yang dibuat-buat itu tergantikan oleh rasa sedih, air mata bening dari mata wanita itu keluar tak beraturan. Kemudian beberapa detik kemudian ia terduduk dan menangis ditanah, dia meraung-raung keras, ingin menampilkan semua rasa pilu yang ia rasakan saat ini. Pein memijit-mijit sebentar kepalanya yang terlihat tidak pusing lalu menggeleng-gelengkan kepalanya menatap gadis didepannya itu.

"hina-chan, jangan kekanak-kanakan...bangunlah!"

Wanita itu tambah menangis sekeras-kerasnya, pein hanya tertegun memandangnya lalu ia berkacak pinggang. Tiba-tiba, suara langkah kaki menginterupsi mereka. Pein memperhatikan manusia yang datang menghampiri mereka. Lelaki itu sangat pein kenal, ia adalah langganan di Club malam miliknya, ia hanya tersenyum miris kearah lelaki itu. lelaki itu menyeringai lalu terkekeh melihat tingkah wanita bersurai indigo yang terkapar ditanah sambil meraung-raung.

"hai..what's up bro! Maaf atas pemandangan yang kau lihat." Sasuke hanya mengedikkan bahunya lalu kembali menatap ke wanita bersurai indigo itu.

"jangan kau pedulikan dia. Dia memang selalu seperti ini." Sasuke masih terpaku mendengar nyanyian indah yang keluar dari wanita itu yang sebetulnya adalah tangisan kepiluan, entah bagaimana, wanita ini membakar gairahnya.

"sepertinya kau mengenal dia." Ujar sasuke singkat sambil menyeringai kearah pein, pein hanya menepuk bahu sasuke lalu menunjuk wanita yang masih meraung-raung itu.

"dia, sangat kekanak-kanakan. Dia hanya stress dan tak tau hal apa yang bisa mengalihkan rasa stressnya." Pein lalu menepuk-nepuk kepala wanita itu sehingga membuatnya beranjak dari tanah, ia menatap tajam kearah pein lalu memukul-mukul lengan pein yang berotot. Sedang sasuke masih menatap wanita itu. wanita itu menyadari kehadiran sasuke lalu dengan muka yang cemberut dan suara yang sesengukan ia memberanikan diri melihat sasuke yang sudah dari tadi menatapnya intens. Lalu, entah kenapa wanita itu merasa dirinya terancam, sehingga ia menyembunyikan dirinya dibelakang pein. Reaksi wanita itu yang imut membuat sasuke semakin ingin menerkamnya saat itu juga. Tapi, ia masih dalam keadaan normalnya. Ia menyeringai nakal, seraya mendapat ide kotor diotaknya.

"aku tau bagaimana cara menghapuskan stressmu, nona." Sasuke mulai berbicara dengan suara berat baritonenya itu, sehingga membuat wanita itu sedikit bergidik. Pein menatap wanita itu.

"tidak apa-apa hina-chan. Dia temanku." Pein mencoba menyingkirkannya dari punggung miliknya.

'hina—chan?' namanya?

Itulah yang ada diotak sasuke sekarang, nama gadis yang membuat gairahnya tiba-tiba naik itu.

"kalau kau tak keberatan, boleh aku bawa hina-chan pergi?" sasuke melakukan penawaran kepada pein. Pein hanya menatapnya tajam, seakan-akan memberi perlindungan defensif untuk hina.

"dia bukan primadona club." Sasuke menyadari tatapan tajam milik pein, ia membalas dengan tatapan yang tak kalah tajam.

"tenanglah, aku hanya mengajaknya bersenang-senang. Kau mau atau tidak hina-chan?"

Hina menatap sasuke yang sedang menyeringai kearahnya, pein menggenggam tangan hina yang menggenggam kuat bajunya.

"janjilah, kau tidak akan melakukan hal yang buruk." Ancam pein, sehingga membuat sasuke terkekeh.

"tentu saja, aku hanya ingin mengajaknya bersenang-senang. Ayo." Dengan cepat, sasuke langsung menarik tangan gadis yang bernama hina tersebut, hina melihat pein yang ada dibelakang, pein tersenyum lalu mengangkat tangannya dan 'bye-bye' bisiknya. Lagipula pein juga agak capek melihat hina datang tiba-tiba dan langsung berbuat ulah ke Clubnya, bukannya pein kesal dengan dengan adik angkatnya yang satu ini, namun ia mempunyai pekerjaan lainnya. Ahh ya benar, ia harus menghadiri acara balapan dimana bintang tamunya adalah sakura haruno, seorang Queen of Race. Tapi, bagaimana mungkin, sasuke uchiha sang Raja Balap Jackpot baru saja meninggalkannya dan bersenang-senang dengan hina. Aduh...! pein menepuk kepalanya, lalu ia mengingat bahwa sai juga naruto tak kalah hebatnya dalam balap, ummm...setidaknya dicoba dulu.

Ω

Sasuke menyeret hina masuk kemobil BMW Ascari A10 black miliknya, hina hanya menatapnya bingung dan masih penuh banyak tanya, ya...laki-laki yang ia dengar bernama sasuke ini menyeretnya tanpa meminta izin darinya, padahal hina tadi belum memutuskan mau ikut atau tidak. Menyadari bahwa hina masih termangu disamping mobil, sasuke mendongak dari jok miliknya.

"masuklah, aku akan menemanimu." Seringaian sasuke bukan menenangkan gadis itu, ia malah bergidik dan lagi-lagi merasa terancam.

"aku bahkan belum menyetujuinya." Dengan santainya ia melangkah masuk kemobil sasuke dengan melipat kedua tangannya didada.

"lalu, kau masuk? Tch—kau tak akan mampu menolakku." Sasuke menyeringai penuh kemenangan.

'Kenapa si tuan sasuke ini berlagak mengenalnya? Padahal ia sama sekali tak mengenal tuan sok tampan ini.' Itulah sekelebat omelan yang ada diotaknya saat ini. Hina menatap pemandangan jalan dari mobil yang baru berjalan itu. sasuke sangat fokus dengan jalanan yang ada didepannya.

"haahhhhh...aku mau ayam rebus! Berhenti! Berhenti! CEPAAAAATTTTTT!"

Sasuke yang terfokus langsung memberhentikan mobilnya, ia menatap gadis itu yang entah dari kapan sudah keluar dari mobil miliknya, dan berlari menuju sebuah toko kecil yang menjual ayam rebus, itulah menu utama restaurant kecil itu, sasuke tertawa meremehkan lalu ia beranjak keluar juga dari mobilnya lalu mengikuti hina ke restaurant itu.

Saat menunggu pesanan tersebut, hina terlihat tidak sabaran, ia tidak bisa diam. Sesekali dia menoleh kanan dan kekiri entah apa yang dicarinya, lalu kadang kakinya bergerak-gerak menghentakkan kakinya ketanah lalu tangannya kadang dipukul-pukul kebibirnya. Sasuke hanya terpaku melihatnya, bukan—lebih tepat mata nakal milik sasuke itu telah menelusuri badan gadis itu dari tadi.

Pesanan akhirnya datang, sasuke membelalakkan matanya ketika melihat betapa ngerinya nafsu makan gadis itu. dia memesan Double Big Chicken Boil. Setelah pesanan itu datang, hina langsung menyantap ayamnya dengan rakus-rakusnya. Sampai-sampai sasuke merasa dikalahkan oleh pesona ayam rebus itu, sasuke menyandarkan dagunya dengan tangan kanannya sambil memperhatikan intens lagi kearah hina. Hina masih menikmati ayam tersebut sampai tulang-tulangnya pun digigit-gigitnya hingga sum-sum ayam keluar, lalu dengan mantap ia menjilati tulang itu. entah apa yang ada dipikiran sasuke saat ini, seringaiannya dan tatapannya susah ditebak, yang pastinya ia masih saja dalam tengah-tengah gairahnya. Namun, kecerdasan sasuke tak akan berkurang hanya karena gairah, mata onyx nya yang tajam menyadari adanya orang mencurigakan yang sepertinya baru saja menaruk sesuatu dibagasi mobil BMW Ascari A10 nya, ia menyipitkan matanya, ia tak yakin dengan apa yang ia sangka namun pelaku itu cepat-cepat pergi, ia tidak sadar bahwa sasuke sudah menyadari kelakuannya.

Seketika terdengar suara sirine polisi terdengar.

'SHIT!' umpat sasuke dalam hati, ia sudah menduganya dari tadi. Ia mengutuk dirinya karena tak mengunci mobilnya sebelum ia pergi kerestaurant ayam rebus ini, lalu dengan cepatnya ia menyambar tangan hina dan meneyeretnya untuk cepat-cepat pergi kembali ke mobil BMW Ascari A10 miliknya, hina ternganga lalu dengan tak ikhlas ia beranjak dari ayam rebus tersayangnya. Dengan cepat, sasuke memutar kunci, menarik persneling, lalu menekan gas kuat-kuat, tak peduli bahwa kecepatannya sudah lebih dari batas normal, ia melaju dengan cepat, menghantam angin dan juga dengan lincahnya menghindar dari mobil-mobil yang ada dijalan, hina menatapnya kagum namun tak ada waktu untuk kekaguman, ia menatap kebelakang mobil, mobil polisi masih mengikutinya. Pikiran negatif muncul sekelebat dari pikirannya, pistol-pistol milik polisi itu seketika menghujam kaca-kaca BMW Ascari A10 milik sasuke.

"DAFUQQ!" sasuke kembali menambah kecepatannya tanpa mempedulikan hina yang terombang-ambing dari tadi.

"apa kau ada senjata api?!" sasuke menatap kearah hina, ia tak percaya dengan apa yang dikatakan oleh gadis itu.

"kau lupa denganku? Senjata api adalah kebutuhanku!"

"tak ada waktu bernostalgia, beri aku senjata api!"

"untuk apa?"

"CEPATLAHHH!" sasuke tak suka nada memerintah dari gadis bernama hina itu. karena biasanya dialah yang memerintah, dialah tuan besarnya dan tidak ada yang berhak—SIAPAPUN untuk mengaturnya.

"ada di jok belakang! Jangan macam-macam kau!"

"tch—diam dan lihatlah!" sasuke bisa merasakan seringaian dari gadis yang mulai mencari senjata api di jok belakang. Dapat! Wahhh subarashi...senapan yang dimiliki sasuke cukup besar dan keren, seingat hina ini adalah shotgun jenis ASG CZ75

Hina mengklik tombol pembuka jendela atas mobil BMW Ascari A10 sasuke sehingga membuat sasuke terkejut.

"mau apa kau bodoh! DUDUK DAN DIAMLAH! KAU GILA YA?"

Sasuke menarik narik kaki hina yang mulai beranjak keluar jendela, hina merasa risih, ia mencubit lengan sasuke sehingga membuatnya menjerit lalu mengumpat sebal 'SHIT!'

"jangan ganggu aku! Menyetir saja!" menyadari bahwa jarak mobil polisi mulai mendekat, sasuke menambah kecepatan mobilnya hingga Full bahkan Lebih.

Suara tembakan yang sasuke kenali berasal dari shotgun tersayangnya itu, membuatnya tersentak namun ia menyeringai sambil melanjutkan fokusnya kejalan.

DORR...DORRR...DORRR...BANG!

Dengan hanya 4 kali melesatkan peluru, hina mengenai sasarannya, YA...roda mobil polisi itu gembes semua sehingga akhirnya mobil polisi itu kehilangan kendali dan menabrak pohon disamping jalan, setelah tuntas hina kembali kedalam mobil dan ia mendapati bahwa sasuke terkekeh. Baru saja hina ingin memprotes kekehan lelaki tersebut sebelum akhirnya ia terjungkal kebelakang karena sekarang sasuke sedang melakukan DRIFT di tikungan tajam yang menghalangi jalannya mobil BMW Ascari A10 milik sasuke.

CKIITTTT...

Mulut hina sempat terbuka lebar menyadari aksi yang dilakukan sasuke tadi.

Sasuke melirik hina dari sudut matanya. "seharusnya kau tak perlu melakukan aksi tadi, kau bahkan tak tau bahwa mobilku adalah salah satu Runner Up mobil tercepat didunia." Sasuke terkekeh memamerkan mobilnya dan aksi driftnya barusan.

"tapi, aku penasaran. Darimana kau belajar melesatkan shotgun?"

Sasuke bertanya dengan nada mengejek dan merendahkan. "tidak buruk"

Hina geram lalu menatap sasuke tak setuju. "memang apa pedulimu?"

Sasuke hanya diam dan masih menyeringai mendengar pertanyaan hina, lalu ia pun menancapkan gasnya lagi, lebih ngebut dari yang tadi, dasar pembalap LIAR.

Sasuke memberhentikan mobilnya disebuah apartemen yang terlihat sangat mewah dan berkelas, hal itu membuat hina ternganga, 'ngapain dia membawaku kesini?' lamunan hina tersadar ketika sang bungsu uchiha membuka pintunya dan menarik tangannya.

"ini apartemenmu?" tanya hina, dan hanya dibalas seringaian dari sasuke.

Sasuke memasuki lobi apartemen, para karyawan apartemen itu menatapnya terkejut lantas mereka langsung memberi hormat ketika melihat tuan mudanya melewati mereka.

"selamat datang tuan muda sasuke." Ebisu terlihat takut-takut menyapa tuan mudanya yang tiba-tiba datang tanpa memberitau mereka sehingga membuat mereka tak siap untuk menerima tuan mudanya datang, namun karena itu Ebisu, yang tak dapat diremehkan begitu saja, dengan cepat mengambil tindakan, siap tak siap, itu tuan mudanya. Sasuke hanya mengangguk membalas sapaan pelayannya itu, lalu kembali menyeret hina untuk pergi keruangannya, sasuke sudah seperti cacing kepanasan seakan-akan tak dapat menahan 'sesuatu'.

Hina diseret kekamar apartemen sasuke, hina sempat terkagum melihatnya, begitu rapi dan maskulin sekali. Warna biru tua bernuansa kegelapan namun tetap terlihat fresh dan sangat cocok dengan gaya lelaki bernama sasuke itu. wangi mint menguar diruangan itu, hina sempat terlena dan tidak menyadari bahwa sasuke mulai menatapnya liar lagi.

"kenapa kau menatapku seperti itu?" hina menjauhkan dirinya dari sasuke dengan tatapan horror, sedangkan sasuke hanya menyeringai lalu terkekeh.

"sudah cukup actingnya Bitch-san." Ujarnya lalu kembali mendekati hina dan langsung mendekapnya erat. Hina semakin menatapnya horror dan ketakutan, ia berusaha berontak namun nafas yang memburu didepannya itu mendekapnya lebih erat.

"LE...LEPASKAN! AKU...AAAAA..." sasuke menggigit leher jenjang milik hina dengan ganas tanpa menghiraukan wanita yang menjerit itu.

"geuman ! siljelo dangsin-eun mueos-eul hago sip-eo ? dangsin michyeoss-eo?!" (hentikan! Apa yang sebenarnya kau lakukan? Apa kau gila? ) sasuke menghentikan kegiatan sepihaknya yang menurutnya seru itu, lalu menatap hina. Ia kaget, namun ekspresinya masih saja datar.

"bahasa apa yang kau pakai? Jangan bermain-main lagi. Apa kau benar-benar tak mengenalku?"

"mueos-eul ! dangsin-eul al-a? ? ? aya ... dangsin-eun jeongmal michyeoss-eo ." (apa katamu? Aku mengenalmu? Hey,, kau benar-benar gila!) setelah mengatakan hal tersebut, hina mengambil kesempatan, ia memukul bagian tubuh sasuke yang sudah menegang dari tadi.

BUGH...

"SHIT !" sasuke merasakan badannya seperti dibelah, setruman tersebut menjalar keseluruh tubuhnya, rasanya seperti mau mati, ia tersungkur kebawah sambil meringkuk-ringkukkan badannya, ia menatap tajam kearah gadis tersebut.

Gadis bernama hina itu, terkekeh puas. Dengan angkuhnya ia menatap SANG SASUKE UCHIHA RENDAH.

"hei ! inteobyu! naneunpeulima donna suyang hyeongje-ui keulleob jenjang anieyo. geulimja gaissneun geoscheoleom nappeun yeoja anieyo! sog jal saeng-gin namja leul silhyeonhaessseubnida . gippeum eunhalusbam eobs-seubnida. jangnan kkuleogi namja."

(*author lupa arti yang ini -_-" intinya, hina marahin sasuke dan bilang kalau dia bukan wanita rendahan)

Sasuke hanya bisa terpaku kesakitan mendengar kata-kata yang dikatakan gadis itu—entah bahasa apa sasuke tak mengerti, yang ada disekelebat pikiran sasuke saat ini, BERANI-BERANI NYA WANITA RENDAHAN sepertinya, memukul JUNIOR nya. Hebat ! darimana ia mendapat keberanian seperti itu? sasuke melakukan semua ini bukan karena ia tak mengenal gadis bersurai indigo itu. ia memang familiar dengan gadis tersebut, ya sekarang sasuke yakin mengenalnya. Gadis itu adalah HINATA HYUUGA. Dia pikir bisa MEMBODOHI SANG UCHIHA? Mungkin hari ini sasuke yang kalap kesakitan namun tunggulah! Sasuke yakin, Bitch-san yang bernama Hinata Hyuuga itu merindukan siksaannya karena sewaktu JHS dahulu, hampir setiap hari sasuke mem-bully gadis lemah itu. Sasuke masih ingat bagaimana caranya ia meminta ampun kepada sasuke dengan lembut dan penuh ketakutan. HAHA...JANGAN HARAP BISA BEBAS DARI KUNGKUNGAN SANG UCHIHA SASUKE.

=ToBeContinue=

A.N : tema FF ini? Ummmm... entahlah XXD pengennya tentang dunia liarnya sasuke HOHOHOHOHOH... tapi gak jelas mau apa, sebenarnya Cuma pengen membuat aksi sasuke yang nge-Drift mobil balap. Dan untuk pairing? *geleng-geleng* ga tau mau apa... masih bingung HOHOHOHO, sepertinya sasuhina,atau gaahina ya? Dua-duanya aja dehhhh...

Oh ya, ngomong-ngomong yang mobil sasuke BMW Ascari A10 itu memang betul-betul nominasi mobil tercepat YKYKYKYKYKY...dan juga shotgun sasuke benar-benar ada XXD *searching* kemudian, bahasa yang hina-chan pake itu, pastinya reader udah tau kan? *nyenggol-nyenggol reader* itu bahasa korea :D yupzz... 100! Hina-chan sebetulnya sempet study di Korea selama 3 tahun, ia meditasi karena suatu hal... umm.. mungkin suatu hal itu akan menjadi konfliknya. Hohoho... kira kira lanjutin gak ya? Menurut reader pantas gak dilanjutin? Atau delete aja? :D

Kalau menurut reader bagus, wondergrave akan lanjut!

wondergrave siap menerima tantangan ! mohon dukungannya XXD... RnR,RnC,RnF,RnFav or just READ? It's ok

WITH LOVE –WONDERGRAVE-