After Rain
Marriage Life/Hurt Comfort/ Crack Pair and Official Pair/GS/Broken/ EXO
Cast : Baca dan temukan
Warn : Typos bertebaran, Cerita abal, Nggak suka cabut aja haha
Dianjurkan sambil mendengarkan "Fools" versi covernya Jungkook sama RapMon :*
Happy Reading~~ :*
Only Fools
"Prang!"
Suara pecahan barang terdengar lagi, kini bercampur tangis dan jeritan seorang wanita. Beberapa kali bentakan dari suara berat laki-laki. Saling mengumpat dan saling menuduh. Seorang bayi perempuan berusia sekitar 1 tahun sedang menangis kencang didalam box bayinya.
"Oke, kalau kau ingin semuanya berakhir aku akan mengambulkannya" desah pria itu frustasi
"Aku yang ingin berakhir? Hah kau lucu sekali Kim jelas-jelas kau yang membuat ini semua berakhir" teriak sang wanita sambil mengusap air matanya kasar.
Dengan tertatih wanita itu menuju kamarnya dan mengendong bayi cantiknya yang menangis. Ada sobekan disudut bibirnya dan tentu saja beberapa memar dibagian tubuhnya yang lain. Wanita itu menenangkan bayinya sambil memasukkan beberapa potong baju ke dalam tas yang agak besar. Sambil menimang-nimang bayinya yang tak kunjung berhenti menangis wanita itu juga mengemas beberapa potong perlengkapan sang bayi.
Butuh waktu sekitar 30 menit untuk melakukannya. Bayi mungilnya sudah cukup tenang dipelukannya. Semakin susah kini wanita itu berjalan dengan membawa koper dan satu tas besar dipundaknnya.
"Sampai bertemu di pengadilan Kim Jongin" ucap wanita itu parau dengan air mata yang kembali jatuh di pipi gembilnya.
Pintu apartemen itu tertutup, meninggalkan seorang pria yang terduduk lemas di lantai dengan keadaan yang tak jauh dengan wanita yang sebelumnya. Pria yang bernama Kim Jongin itu mengeram kesal dan memukulkan tangannya ke dinding. Kini pria itu terisak setelah membuat tangannya berdarah. Dadanya sakit namun ia tidak bisa melakukan apapun untuk menghentikan wanitanya tadi.
"Aku akan memaafkan semua kesalahanmu Kim Jongin, tapi kau tau aku tidak menerima penghianatan dan kebohongan"
Kata-kata itu terus terngiang di telinga Jongin. Ia masih ingat jelas senyum malaikat yang tercetak di bibir hati itu ketika mengucapkannya. Namun, terkadang godaan datang tanpa mampu ditahan oleh manusia biasa. Seorang malaikatpun tidak selamanya selalu memaafkan bukan?
~AfterRain~
Langit malam yang pekat menyembunyikan semua luka pada wajah wanita yang kini tengah berdiri di depan gerbang sebuah mansion yang sangat besar. Tak lama gerbang itu terbuka dengan penjaga yang buru-buru membukanya. Raut muka kaget terlihat jelas pada muka sang penjaga kala melihat wanita didepannya. Tanpa menanyakan apa-apa penjaga tersebut membantu membawa barang-barang bawaan wanita itu. Kemudian ia berteriak memanggil rekannya yang lain untuk membantunya.
Seorang wanita paruh baya berlari tergopoh-gopoh ketika mendengar suara temannya memanggilnya. Sama dengan penjaga tadi wanita itu juga menatap kaget. Belum juga mencapai pintu tubuh wanita itu sudah ambruk dengan lutut yang menyentuh tanah terlebih dahulu.
"Astaga, nona muda" wanita paruh baya yang tak lain maid dirumah itu menghampiri wanita yang dipanggil nona muda itu.
Dengan hati-hati maid itu membawa masuk sang nona muda ke dalam mansion. Mendudukkannya di sofa mewah di ruang tamu.
Mendengar suara gaduh seorang wanita cantik yang berusia hampir 50 tahun berlari menuruni tangga dengan panik. Kaget? Jelas. Bahkan ia tidak dapat mengatakan apapun melihat putrinya yang sangat kacau. Dia adalah Nyonya Park, ibu dari wanita yang sekarang tengah menundukkan wajahnya menangis di sofa. Tidak bertanya wanita itu membawa putrinya ke dalam pelukannya setelah meminta sang maid mengendong bayinya.
Suara tangis pilu itu makin terdengar keras seakan memberi tahu semua yang mendengar tangisannya akan rasa sakit yang teramat sangat. Tidak ada yang mengerti apa yang sebenarnya terjadi namun tangisan itu sudah memberitahukan bahwa putri dari keluarga ini sedang mengalami kesakitan.
"Kyungie ah, eomma disini sayang" Nyonya Park mengelus punggung putrinya dengan sayang. Tidak ada respon dari wanita yang sedang menangis itu.
"Kyungie ah, kasihan Lovy jika kau seperti dia juga ikut menangis" Nyonya Park kembali bersuara ketika melihat cucunya terbangun dari tidurnya dan kini menangis keras.
Wanita yang dipanggil Kyungie itu melepaskan pelukan eommanya, menghapus air matanya kemudian mengendong sang buah hati yang menangis. Mendekap bayi itu sayang, mencium pipi gembilnya lembut.
"Lovy lapar ya?" masih dengan suara paraunya wanita itu kini membuka kancing kemejanya bersiap memberi asi untuk putrinya.
Melihat putrinya yang langsung berubah ketika memperlakukan anaknya membuat Nyonya Park mengulas senyum tipis. Putrinya itu sungguh luar biasa batinnya.
"Bibi Shin, tolong siapkan kamar Kyungsooku dan bawa barang-barangnya ke kamarnya" ucap Nyonya Park kepada maidnya yang dijawab dengan anggukan.
Setelah bayi yang bernama Lovy itu tertidur, Nyonya Park membawa Kyungsoo ke kamarnya yang terletak dilantai dua mansion ini. Kyungsoo menidurkan Lovy diranjang queen sizenya. Nyonyo Park masuk dengan membawa beberapa obat-obatan dan wadah berisi air hangat. Melihat putrinya yang tengah melamun di sisi tempat tidurnya sambil memandangi bayi cantik yang sedang tertidur membuat Nyonya Park ikut duduk di sisi putrinya.
Kyungsoo mengalihkan tatapannya pada eommanya, mata bulatnya kini nampak kembali mengembun. Nyonya Park tersenyum lembut kemudian membelai pipi gembil putrinya. Menyentuh beberapa lebam dan luka di wajah ayu putrinya yang menghasilkan ringisan pelan dari Kyungsoo. Dengan telaten Nyonya Park mengobati luka-luka itu. Tidak ada percakapan dan rupanya komunikasi antar ibu dan anak ini berhasil tanpa ada kata-kata yang terucap.
Setelah mengobati bagian wajah, Nyonya Park menganti baju Kyungsoo yang masih diam seperti manekin. Air mata turun begitu saja ketika melihat memar di sekitar lengan putrinya. Tidak banyak luka memang ditubuh Kyungsoo hanya saja sebagai seorang ibu hatinya menjadi sakit melihat kondisi anaknya. Kyungsoo kini sudah terbalut dengan piyama tidur bewarna baby blue membuatnya terlihat lebih baik dari sebelumnya.
"Kyungie, istirahatlah eomma tahu kau lelah" Nyonya Park mengecup kening Kyungsoo kemudian beranjak untuk keluar.
Belum juga mencapai pintu langkah Nyonya Park berhenti ketika melihat suaminya yang kini masuk kamar Kyungsoo. Tubuh jangkung itu menghampiri Kyungsoo dengan tergesa. Bahkan tubuhnya masih terbalut pakaian kerja, nampaknya pria ini baru saja pulang. Melihat keadaan putrinya yang penuh dengan luka membuatnya membuang nafas keras.
"Sayang, biarkan Kyungie istirahat kita bicarakan besok" ujar Nyonya Park yang tampaknya sudah siap mengintrogasi putrinya.
Tuan Park memeluk putrinya lembut sangat lembut bahkan. Mengecup puncak kepala putrinya lama kemudian tersenyum.
"Kyungie sayang, ada appa dan eomma disini cerikanlah jika sudah siap. Sekarang princessnya appa harus istirahat" Kyungsoo yang melihat sang appa memperlakukannya seperti saat gadis dulu tersenyum tipis. Tuan Park menidurkan Kyungsoo tak lupa menyelimutinya kemudian keluar bersama sang istri.
Kyungsoo tidak langsung tidur setelah orang tuanya keluar dari kamarnya. Ia menghela nafasnya panjang dan menahan air mata untuk tidak kembali tumpah. Kyungsoo memiringkan tubuhnya memeluk putrinya yang sedang tertidur pulas. Kyungsoo mencium pipi gemuk itu dengan sayang. Perlahan Kyungsoo menarik ujung bibirnya, tersenyum kecil.
"Bodoh kau Park Kyungsoo, lihatlah masih banyak orang yang menyayangimu dan membutuhkanmu! Jadi sekarang jangan menangisi laki-laki sialan itu dan bersiaplah untuk hari yang baru" guman Kyungsoo menyemangati dirinya sendiri.
Tentu saja itu hanya ucapan penyemangatnya, walau sebenarnya tidak mungkin sebuah luka sembuh dalam semalam bukan? Pada saat musim hujan, hujan tidak akan turun sehari saja bukan? Ya, Kyungsoo harus menjalani kesakitannya dulu.
TBC/DELETE
Hallo reader, author sugar bawa ff baru..
Yang atu belum lanjut malah bikin baru maafkan daku..
Semoga ada yang suka sama cerita ini..
Btw, aku menghapus sequel Morning Addiction gegara ada yang gagal paham..
Sebenarnya sempet down soalnya ngerasa buruk banget, eh ini malah bikin crack pair..
Aku tunggu responnya kalau menginginkan cerita ini lanjut, jika tidakpun aku mungkin tidak ber-ff-an ria dulu..
Sebagai author newbie review dan saran sangat dibutuhkan..
Thanks~~~
