Selfish

Langit-langit kamar itu berwarna putih gading, seluruh ruangan ini di dominasi dengan warna putih warna kesukaan pemiliknya. Dari kamar itu dia dapat mendengarsuara deru kendaraan, tetangga sebelah yang membuat keributan di pagi hari, dan gonggongan anjing yang menyebalkan.

Yuta menoleh, mendapati pasangannya yang masih tertidur pulas. Dia tersenyum mendapati ekspresi wajah yang berbeda, wajahnya yang polos sangat berbeda ketika bercinta dengannya.

Mmm Yuta

Suaranya ketika berbisik di telinganya teringat jelas beserta kejadian semalam. Tangannya yang memegang erat pinggulnya, erangannya, dan hangat tubuhnya. Telinganya mulai memanas membayanginya, dia mengusap wajahnya malu.

Yuta menjauhkan tangan yang memeluk pinggangnya tetapi tangan itu kembali dan memeluknya lebih erat. Yuta menoleh.

Jaehyun dengan mata tertutup berkata. "Jangan pergi," jarinya mengusap kulit telanjangnya.

"Ternyata kau sudah bangun," Yuta meletakkan tangannya di atas tangan Jaehyun yang masih memeluknya,"kukira kau masih tidur."

"Bagaimana aku bisa tidur kalau ada yang menatapku terus menerus," Jaehyun membuka matanya dan tersenyum, senyuman yang dapat melelehkan hati kecilnya. "Dimana kecupan untukku?" Jaehyun mendekatkan wajahnya menunggu ciuman dari kekasihnya, bibirnya mengerucut.

"Kau bau!" Yuta mencubit pipinya yang lumayan berisi. Diberikannya satu kecupan tepat di atas lesung pipinya. "Nah, kau puas? Aku harus pergi sebelum jam 10," dia melepaskan tangan Jaehyun dan menginjakkan kakinya ke atas lantai yang dingin. Yuta terdiam, dia tidak ingin pergi dari pelukan hangatnya yang terasa aman dan nyaman.

Yuta masih terduduk di atas kasur dengan punggung membelakangi Jaehyun, dia menatap jendela dan merenung. Merenungkan apa yang telah ia buat, merenungkan perasaannya yang terbagi dua.

Sentuhan lembut di punggungnya cukup membuat Yuta tenang.

"Kau bisa kembali kapan pun kau mau, aku akan selalu menunggumu."

Tangan itu berhenti mengusapnya dan Yuta pergi ke kamar mandi.

Dia sadar apa yang dilakukannya salah tapi dia sendiri tidak dapat mencegah dirinya sendiri. Yuta menyalahkan dirinya, menjambak rambutnya frustasi.

Ketika dia keluar dari kamar mandi aroma masakan membuatnya melangkah ke dapur. Jaehyun duduk di kursi dan sudah memakai pakaiannya. Beberapa piring berisi makanan menyambut kedatangannya.

"Morning," Jaehyun tersenyum dengan tangan di bawah dagunya ,"kau pasti lapar."

Yuta tidak dapat menahan senyumannya, dia mengangguk dan mengambil kursi di depan Jaehyun.

00

Untunglah bulan ini memasuki musim dingin jadi Yuta tidak perlu repot-repot menyembunyikan bekas gigitan Jaehyun dengan make up. Dia mengalungkan syalnya dengan terburu-buru dan bergegas pergi.

"Tunggu, hyung," Jaehyun menarik tangannya.

"Apa lagi?" tanya Yuta sedikit sebal karena dicegat.

Jaehyun merapikan syalnya yang semula berantakan. "Semoga kalian berbaikan kembali," katanya dengan nada kecil. Matanya tak menatap Yuta.

Yuta ingin sekali memegang pipinya tapi dia urungkan. Dia menarik syalnya untuk menutupi mulutnya dan menunduk, "thanks," balasnya. Dia berbalik menuju pintu dan tanpa menoleh pergi dari rumah yang sudah ia anggap sebagai rumah keduanya.

Setelah pintu dibelakangnya tertutup Yuta menarik napas dalam menahan tangisannya.

Taeyong menungguku di rumah

Dan dia melangkah dengan berat hati meninggalkan Jaehyun sekali lagi.


author's note: drabble tengah malam. nct comeback. need more jaeyu