Author : Hann Hunnie

Title : Cokelat rasa vanilla

Cast : Kim Jongin, Oh Sehun, and other cast.

Pairing : KaiHun, etc.

Warning : yaoi, boy x boy, Mpreg, gak suka ? Gak usah baca -_-

.

.

.

Happy Reading

.

.

.

"Rasanya kita sudah lama ya tidak berlibur ke Jeju" namja manis paruh baya bernama Joonmyun itu melirik suami nya yang tengah fokus menyetir.

"Hmm ... Kita baru berlibur ke sana dua bulan yang lalu loh, mom" Yifan -sang suami- menanggapi ucapan istrinya tanpa mengalihkan pandangan dari jalanan kota Seoul.

Joonmyun mempoutkan bibirnya. "Hish ... Itu bukan liburan, tapi perjalanan bisnis. Mommy kan hanya menemani daddy menemui client waktu itu"

"Tapi sama saja kan ? Sama sama pergi ke Jeju, kkk" namja tampan berusia 41 tahun itu terkekeh pelan membuat sang istri mendengus kesal.

"Ayolah dad, lagian waktu itu Sehunnie tidak ikut kan ? Mommy ingin liburan bersama daddy dan Sehunnie, rasanya sudah lama sekali kita tidak berlibur bersama. Benarkan Hunnie ?" Joonmyun melirik putra semata wayangnya yang duduk di jok belakang.

"Hmm ..." Namja manis bernama Sehun itu hanya begumam tanpa mengalihkan pandangannya dari buku yang sejak tadi ia tekuri.

"Sehunnie kok jawabnya gitu sih ?" Si mommy menoleh ke belakang, menatap Sehun yang masih sibuk dengan buku catatannya.

"..."

"Ih Sehunnie kenapa ? Ja-"

"Udahlah mom, Sehunnie lagi konsen belajar tuh. Mungkin ada ulangan di sekolah nya" Yifan menghentikan laju mobilnya tepat di depan gerbang sekolah Sehun. Namja tampan itu menolehkan kepalanya ke belakang.

"Hunnie sudah sampai"

"Iya dad" Sehun tersenyum sambil membereskan buku bukunya.

"Belajar yang rajin ya sayang, jangan nakal"

"Hmm ... Iya mom" tanggap Sehun mendengar nasihat mommy nya itu. "Hunnie pamit ya mom, dad" namja cantik berumur tujuh belas tahun itu beringsut mendekati kedua orang tuanya lalu mencium pipi Yifan dan Joonmyun bergantian sebelum ia keluar dari mobil yang di kendarai daddy nya.

"Bye Hunnie" Joonmyun melambaikan tangannya.

"Byee mom, hati hati" Sehun tersenyum, ia membalas lambaian tangan mommy nya.

.

Namja cantik itu melangkahkan kakinya memasuki gerbang sekolah dengan beberapa buku catatan yang di peluknya.

"Pagi Sehunnie, kau terlihat manis hari ini" satpam penjaga gerbang sekolah nya itu menyapa Sehun seperti biasa.

Sehun tersenyum. "Terimakasih pak. Selamat pagi juga" balasnya, ia membungkukan badannya sekilas sebelum melanjutkan perjalanannya(?).

.

Koridor sekolah yang Sehun lewati sudah terlihat ramai, ada beberapa siswa yang menyapa nya juga dan berkata 'kau terlihat manis pagi ini'. Hhhh ... Namja cantik itu hanya membalasnya dengan senyuman karena-

Serius, kalimat pujian seperti itu akan terdengar membosankan saat kau mendengarnya hampir setiap hari. -_-

"Sehun!"

"Ya ?" Sehun menoleh tanpa menghentikan langkahnya.

"Ini, puisi yang kau minta, jumlahnya ada lima buah dan itu adalah karya terbaik di klub ekskul kami, kau bisa memilihnya satu untuk di tempelkan di mading" seorang siswa yang memanggilnya itu memberi kan beberapa kertas pada Sehun.

"Hmm ... Baiklah, Terimakasih. Yuta-kun"

"Sama sama, Hunnie ya" namja bernama Yuta itu tersenyum sebelum berlari berlainan arah dengan si namja cantik.

"Sehun!"

"Ya ?"

"Pinjam buku catatan sejarah mu, aku belum mencatat materi minggu kemarin"

Sehun mengambil buku catatannya di dalam tas, kemudian memberikannya pada seorang siswa yang mencegatnya -lagi, dan itu bukan Yuta, okay ?

"Ini, tapi jangan lupa kembalikan saat jam istirahat ya ?"

"Okay Sehun, Terimakasih"

"Sama sama, Jaemin ah" Sehun kembali melanjutkan langkahnya menuju kelas yang berada di ujung koridor lantai dua.

"Hunnie ya"

Namja cantik itu menoleh saat ada seseorang yang memanggilnya -lagi.

"Ya ?"

Seorang namja mungil setengah berlari menghampiri Sehun.

"Ini piagam olimpiade matematika dari kepala sekolah, kau bisa mengambil medali nya di ruang kepsek nanti saat jam istirahat"

"Ah ya, Terimakasih Baekhyun"

"Sama sama. Oh iya, minggu depan lomba pidato bahasa inggris tingkat nasional, sekolah mendaftarkan mu sebagai wakil. Jadi, kau harus siap ya ?"

"Hmm ..." Sehun mengangguk. "Kapan pun aku akan selalu siap"

"Satu lagi" namja bernama Baekhyun itu menahan tangan Sehun.

"Apa ?"

"Kim Jongin ingin bertemu dengan mu saat jam istirahat nanti"

Sehun menaikan sebelah alisnya. "Kim Jongin ?"

Baekhyun mengangguk. "Itu, ketua ekskul illegal di sekolah kita, klub pecinta alam"

"Oh ..." Sehun mengangguk. "Jadi ekskul pecinta alam belum juga di legalkan sekolah ya ?"

"Syarat nya kan harus ada ijin dari ketua osis dulu, baru bisa di ajukan ke kepala sekolah dan wakasek kesiswaan"

"Lalu kenapa tidak minta ijin pada ketua osis ?"

"Please Sehun" Baekhyun memutar bola matanya malas. "Ketua osis sekolah kita itu bernama Wu Sehun yang juga adalah namja manis yang sedang menggobrol dengan ku saat ini!"

Sehun tertawa mendengar ucapan sebal teman bereyeliner nya itu. "Nah kenapa mereka tidak minta ijin padaku ?"

"Ck" Baekhyun berdecak. "Kau ini pikun apa bagaimana sih ? Jongin itu sudah meminta ijin ratusan kali padamu dan kau sama sekali belum pernah mengijinkan klub pecinta alam untuk jadi salasatu ekskul di sekolah kita"

Namja cantik itu mengendikan bahunya. "Lagian menurut ku ekskul pecinta alam itu tidak terlalu bermanfaat untuk anak seusia kita. Aku lebih suka kalau si Kim Jongin itu membuat ekskul semacam KIR"

"Yayaya dan hanya orang orang yang berotak Einstein seperti mu yang bisa masuk kesana" ucap Baekhyun malas. "Sudah ah aku harus kembali ke kelas, jangan lupa temui Kim Jongin dan ambil medali emas mu di ruang kepsek ya"

"Hmm ... Kalau aku tidak lupa~"

.

.

.

"Jongin!"

Namja tampan berkulit tan eksotis yang tengah sibuk mencatat atau lebih tepatnya mencontek itu mendongak, menatap namja jangkung yang kini tersenyum lebar sambil berjalan ke arahnya.

"Bagaimana dengan rencana mu ?" Namja jangkung bernama Chanyeol itu mendudukan dirinya di kursi yang berada di depan bangku Jongin -si namja tan-.

"Rencana apa ?" Tanya Jongin tanpa menghentikan kegiatan menulisnya.

"Ck, rencana yang kau bicarakan semalam mengenai perkemahan musim panas"

"Oh" namja tan itu menghentikan kegiatannya. "Akan ku bicarakan pada ketua osis jam istirahat nanti"

"Kau yakin si Sehun akan memberi ijin klub kita untuk mengadakan acara itu ? Ingatkan kalau klub kita itu belum di legalkan sekolah dan proposal pengajuan kita selalu di tolak Sehun ?"

"Aku akan mencoba membicarakannya dulu dengan Sehun. Mungkin saja sekarang dia sudah berubah pikiran"

"Hngg ..." Chanyeol memutar bola matanya mendengar ucapan temannya itu. "Ku kira kau sudah tau cara ampuh agar Sehun menginjinkan kita untuk mengadakan kegiatan itu"

"Kita hanya harus meyakinkan Sehun saja. Kalau dia tidak mengijinkannya lagi, berarti terpaksa aku harus mengancamnya"

Chanyeol menaikan sebelah alisnya. "Mengancam ?"

"Yeah" Jongin mengangguk. "Mengancamnya dengan mengatakan kalau aku tak akan segan segan untuk memerkosanya sampai dia hamil kalau dia tidak menginjikan klub kita untuk membuat kegiatan lagi. Hahahahaha"

"Hngg ..." Lagi, Chanyeol memutar bola matanya.

"Kau memang gila, Jongin"

.

.

.

Jam istirahat baru saja berbunyi sepuluh menit yang lalu. Namja cantik bernama Sehun itu kini tengah berjalan menuju kantin. Baekhyun bilang sih, Jongin mengajaknya bertemu di kantin sekolah.

Sehun mengedarkan pandangannya mencari sosok namja tan yang ternyata menempati meja di pojok paling kanan kantin. Tanpa pikir panjang, namja cantik itu kembali melangkahkan kakinya mendekati Jongin yang kini sedang sibuk menikmati ramyun nya.

.

"Maaf terlambat" Sehun mendudukan dirinya di hadapan Jongin, membuat namja tan itu menhentikan acara makannya.

"Tidak apa apa. Aku juga baru kemari" ucapnya bohong. Padahal Jongin sudah menghabiskan dua mangkuk ramyun saat menunggu kedatangan(?) Sehun. XD

Sehun tersenyum tipis. "Jadi ada apa ?"

"Ekhem" Jongin berdehem pelan. "Jadi begini, Sehun-sshi. Aku ingin membicarakan masalah mengenai klub pecinta alam yang aku ketuai"

Namja cantik itu menaikan sebelah alisnya. "Bukankah klub mu itu illegal ? Kenapa belum di bubarkan juga ?"

"Ya aku tau itu. Kau selalu menolak proposal perijinan ku untuk membuat klub ini menjadi ekskul yang legal"

Sehun mengangguk. "Nah kau tau itu. Jadi, apa kau meminta ku bertemu untuk kembali meminta ijin agar ekskul yang kau ketuai di legalkan sekolah ?"

"Tidak, bukan itu" ucap Jongin. "Tapi aku ingin kau menyetujui kegiatan yang akan aku selenggarakan"

"Apa .. Itu ?" Tanya Sehun.

"Perkemahan musim panas" jawab namja tan itu dengan senyum mengembang di bibirnya.

"Huh ? Perkemahan musim panas ?"

"Ya" Jongin mengangguk. "Kami akan melaksanakannya tiga hari lagi, saat semua murid tingkat satu dan dua di liburkan karena jadwal ujian seneung. Kami juga mengajak siswa yang tidak ikut ekskul kami untuk ikut"

Sehun terdiam sejenak.

"Jongin-sshi, begini ya" namja cantik itu menatap Jongin. "Aku sudah tidak menginjinkan klub mu untuk menjadi salasatu ekskul di sekolah, begitu juga dengan semua kegiatannya. Aku tidak akan menginjinkan satupun kegiatan yang kalian lakukan, karena apa ? Karena ekskul kalian saja illegal, bagaimana aku bisa mengijinkan kegiatan kalian ?"

"Tapi kau yang membuat ekskul ku illegal! Aku sudah membuat beberapa proposal perijinan dan kau selalu menolaknya" ucap Jongin kesal.

"Karena memang itu yang harus ku lakukan. Alasan kenapa aku menolak proposal perijinan mu ? Karena menurut ku, klub yang kau ketuai itu tidak terlalu bermanfaat untuk para siswa"

Jongin membulat kan matanya. "Tidak bermanfaat bagaimana ? Klub yang aku ketuai ini bisa membuat para siswa lebih mengenal dan bersahabat dengan alam. Itu sangat bermanfaat untuk membangun kesadaran para siswa tentang penting nya menjaga alam"

"Okay, teori nya memang seperti itu. Tapi dalam praktiknya ? Kebanyakan klub pecinta alam hasil riset study banding ku ke setiap sekolah, klub hanya akan aktif pada saat mereka akan melakukan kegiatan seperti perkemahan saja. Kegiatan yang sebenarnya lumayan berbahaya karena itu akan menimbulkan dampak buruk"

"Dampak buruk bagaimana ?" Tanya Jongin bingung.

"Aku pernah mendengar kalau ada siswa anggota klub pecinta alam di salasatu sekolah yang aku kunjungi, hamil setelah mengikuti kegiatan perkemahan" ucap Sehun setengah berbisik.

"Ffpppttt" Jongin menahan tawanya saat mendengar ucapan pelan Sehun.

Namja cantik yang merasa di tertawakan itu cemberut. "Kenapa malah ketawa sih ? Itukan memprihatinkan! Bagaimana nasib siswa itu saat akhirnya harus keluar dari sekolah karena kegiatan yang tidak bermanfaat seperti itu"

"Astaga ... Sehun, apa yang kau maksud itu adalah salasatu siswa Harin High School ?"

Sehun mengangguk. "Kau tau juga ya kasus itu ?"

Jongin kembali tertawa membuat Sehun semakin mempoutkan bibirnya.

Kenapa Jongin malah ketawa sih ?

"Ya Tuhan, Sehun hahahaha" Jongin mencoba menghentikan tawanya melihat wajah tertekuk namja cantik di hadapannya itu.

"Okay begini cerita sebenarnya" namja tan itu benar benar menghentikan tawanya sekarang. "Jadi, siswa itu bukanlah hamil setelah ia ikut berkemah. Tapi, memang sudah hamil sebelumnya. Saat dokter UKS memeriksanya, siswa itu sudah hamil satu bulan, sedangkan perkemahan nya baru selesai seminggu sebelum ia ketahuan hamil. Jelas saja itu bukan lah karena dia ikut berkemah"

"Eh benarkah begitu ?" Tanya Sehun sambil mengerjapkan kedua matanya.

Jongin terkekeh. "Tentu saja. Memang nya aku terlihat seperti pembohong ?"

Sehun cemberut. "Tidak sih" ucapnya pelan.

"Jadi, apa karena itu kau tidak pernah melegalkan klub kami ?"

"Tidak juga. Bukan hanya masalah itu yang membuat ku tidak kunjung melegalkan klub buatan mu itu. Tapi ada faktor lain yang membuat klub mu itu tidak masuk kriteria standar layak untuk di jadikan sebuah ekskul"

"Ck, apalagi ?"

"Anggota klub mu yang tidak lebih dari lima belas orang, kkkkk"

Jongin mendengus. "Kau tidak pernah menginjinkan ku untuk melakukan promosi! Pantas saja kalau klub pecinta alam memiliki sedikit anggota"

Namja cantik itu tertawa membuat kedua matanya menyipit membentuk eyesmile cantik yang mampu membuat Jongin sedikit terpana(?). XD

Duhhh Jongin baru sadar kalau ketua osis nya itu lumayan cantik, kkk.

"Baiklah Jongin. Aku akan pertimbangkan masalah melegalkan klub mu menjadi ekskul resmi sekolah dan mengurus perijinan kegiatan yang akan klub mu itu laksanakan. Tapi aku butuh proposal perijinannya lagi, lalu kegiatan lengkap yang akan dilakukan saat perkemahan nanti. Dan aku mau data lengkap anggota, tujuan di buatnya klub pecinta alam dan apa apa saja kegiatannya. Aku harap kau bisa membuat kegiatan yang menarik banyak minat siswa tentang alam, dan itu bukan hanya berkemah"

Jongin tersenyum. Akhirnya ... Si cantik itu mau mempertimbangkan nya, kkkkk.

"Itu masalah gampang Sehun, tapi aku ingin keputusan bisa di ambil secepatnya. Karena aku benar benar butuh ijin dari mu untuk melaksanakan kegiatan ku tiga hari lagi"

"Hmm ... Akan ku usahakan. Aku menjanjikan perijinan kegiatan akan segera aku tangani tapi untuk perijinan melegalkan ekskul, itu akan rumit jadi tidak bisa cepat cepat. Butuh waktu sekitar satu bulan, jadi untuk kegiatan perkemahan tiga hari lagi, kegiatan akan diadakan di bawah tanggung jawab osis" namja cantik itu menjelaskan dengan detail.

Jongin mengangguk paham. "Baiklah, Terimakasih untuk kerja samanya, Sehun-sshi"

Sehun tersenyum. "Hmm ... Ya. Kau bisa mulai memberitahu para siswa perilah kegiatan perkemahan ini. Kalau kau mau, kau bisa memasang pengumumannya di mading, nanti kau datang saja ke ruang osis dan minta ijin sekbid mading"

"Ya, itu bisa di atur"

"Baiklah, kalau begitu aku pamit ya ? Tidak ada yang akan di bicarakan lagi kan ?"

Si namja tan menggeleng. "Tidak"

"Yasudah, sampai jumpa lain waktu. Kim Jongin-sshi" Sehun membungkukan badannya sekilas sebelum kemudian berbalik meninggalkan Jongin yang masih senyum senyum sendiri itu.

"Sehun!"

Namja cantik itu menoleh saat Jongin memanggilnya.

"Ya ?"

"Err ..." Jongin menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Kau ... Kau mau ikut berpartisipasi untuk kegiatan klub kami ?"

Sehun tersenyum.

"Lihat saja nanti, mommy ku tidak pernah mengijinkan ku untuk mengikuti kegiatan seperti itu. Tapi akan aku usahakan"

.

.

.

TBC

.

.

.

Gimana gimana ? Mind read and review ?

See you

Hann Hunnie