Dia berjalan dengan tenang, karena memang seperti itulah kepribadiaannya. Seseorang yang tenang layaknya genangan air yang tak pernah tersentuh angin. Atau mungkin bisa juga kita menyebut dia pendiam, dari sedikitnya jumlah kata yang dia ucapkan dalam satu hari. Sebut juga dia seorang penyendiri, karena dia memang selalu memilih untuk larut dalam pikirannya sendiri ketimbang berbicara dengan orang lain. Ah, namun dari semua julukan tadi, hal yang paling tepat menggambarkan namja itu adalah apatis-anti social. Dia lah Cho Kyuhyun, seseorang yang begitu sulit membuka dunianya.
Bahkan dengan wajah tampan bak patung porselen yang diukir indah oleh seorang seniman terhebat di dunia, tak mampu membuat orang – orang di sekitarnya berani mendekati lingkaran kehidupan seorang Cho Kyuhyun. Terbukti dari para siswa yang diam dan tak berani menyapa nya ketika dia berjalan memasuki kelas. Bukan karena mereka takut, namun mereka semua tahu bahwa tak mungkin mereka bisa 'menyentuh' Cho Kyuhyun.
Namun, se-apatis nya Cho Kyuhyun, bukan berarti benar – benar tak ada seorang pun yang berhasil masuk ke dalam kehidupannya kecuali keluarganya. Ya, ada satu orang. Seseorang yang kini tengah tersenyum dan menarik sebuah kursi di samping meja Kyuhyun. Satu – satunya makhluk dalam ruangan kelas tersebut yang bisa berbicara dengan leluasa seakan – akan melupakan betapa apatis nya seorang Cho Kyuhyun. Dialah-
"Selamat pagi Kyu!"ucapnya sembari tersenyum kearah Kyuhyun.
-Kim Kibum.
-How To Love-
By Himi Chan
Cast: Yesung, Kyuhyun, Super Junior member, and others
Genre: Drama, Romance, Complication
Pairing: Kyu-Sung
Rated: T
Desclaimer:
All character are belong to God and their self, tapi.. YESUNG boleh buat saya kan?
Warning: GS, OOC, membosankan, dan hal – hal buruk lainnya yang akan menjadi efek samping setelah anda membaca ini mungkin saja terjadi.
Himi Chan
Present
"Hey, Kyu…"panggil Kibum.
"Hmm.."
"Apa kau tak pernah merasa bosan?"
Kyuhyun memandang Kibum datar, sepertinya pertanyaan Kibum ini sedikit sensitive baginya. Namun dia tak berniat menjawab pertanyaan tersebut.
"Hey ayolah.. hidupmu ini seperti selembar kertas buram yang kosong. Tak menarik sama sekali. Bahkan satu – satunya orang yang berani berbicara dengan mu, hanya aku. Banyak wanita yang mengagumi mu, tapi tak ada satupun yang berani mendekatimu. Kau ini manusia, tapi tingkahmu seperti robot. Apa kau tak pernah merasa bosan dengan dirimu sendiri?"ucap Kibum blak – blakan di hadapan Kyuhyun.
Mungkin jika orang selain Kibum, tak mungkin mengatakan hal seperti ini pada Kyuhyun. Ya, hanya Kibum yang bisa, karena hanya dia satu – satunya orang yang bisa bertahan dengan sifat Kyuhyun selama bertahun – tahun. Untuk 5 tahun berada di kelas yang sama dengan Kyuhyun, membuat Kibum sedikit mengerti mengenai seseorang yang ada di hadapannya saat ini.
"Bukan urusanmu.."jawab Kyuhyun singkat.
"Hey… dengarkan aku. Setidaknya belajarlah untuk hidup dalam kehidupan yang sebenarnya. Cobalah untuk jatuh cinta kepada seseorang.."
-How To Love-
By Himi Chan
Kaki jenjang itu melangkah dengan sedikit tergesa. Memang tidak seperti biasanya, karena sifatnya yang selalu tenang membuatnya terlihat sedikit berbeda ketika berjalan dengan tergesa seperti ini. Salahkan dirinya sendiri yang terlalu asyik berada di dalam perpustakaan yang menurut kebanyakan orang tidak menarik. Karena memang, kebiasaannya untuk membaca tak pernah bisa dihilangkan. Baginya dengan membaca dia mendapatkan suatu kepuasan batin tersendiri. Dengan membaca dia belajar dan membunuh waktu yang begitu luang. Apalagi mengingat posisinya yang kini telah berada pada ujung tahun terakhir, dimana sebentar lagi dia akan menghadapi ujian kelulusan dan ujian masuk perguruan tinggi.
Namun konsekwensi yang harus dia terima saat ini adalah terancam kehilangan bis terakhir yang bisa mengantarnya pulang ke apartemennya. Bis terakhir akan berangkat sekitar 5 menit lagi, sedangkan dia masih berada di dalam area sekolah yang jaraknya cukup jauh untuk mencapai halte terdekat. Dan berdasarkan hukum fisika yang berlaku, dengan daya yang dia keluarkan saat ini sangatlah mustahil baginya untuk mencapai halte tersebut dalam waktu 5 menit. Dan benar saja, ketika dirinya tiba bus terakhir telah lewat, meninggalkannya seorang diri di dalam halte.
Hari memang sudah cukup sore, menjelang gelap. Bisa saja dia memberhentikan sebuah taksi, namun dia tak melakukannya. Entahlah, pikirannya memerintahkannya untuk tidak melakukan hal itu dan memilih untuk pulang dengan berjalan kaki. Agak gila memang, jarak antara sekolah dan apartemennya sekitar 45 menit berjalan kaki dan dia tak pernah sekalipun melakukan hal itu sebelumnya. Namun, apa salahnya mencoba?
Dan inilah akhirnya. Setelah 30 menit dia tempuh, kini jarak ke apartemen nya hanya tinggal 1,5 kilometer lagi. Yah, sejujurnya dia merasa lelah namun tak masalah baginya, karena dengan begini dia mendapatkan sebuah pengalaman baru. Pemandangan jalanan yang selalu dia lewati setiap hari namun tak pernah dia perhatikan. Jalanan, pertokoan, lampu – lampu kota, dan sebuah taman.
Setidaknya belajarlah untuk hidup dalam kehidupan yang sebenarnya…
Ah, benar juga perkataan Kibum. Ada baiknya jika dia tak selalu terkurung dalam dunia nya dia memang harus belajar untuk hidup dalam kehidupan yang sebenarnya, bersosialisasi dengan orang lain, berteman dekat, saling mencurahkan hati. Tapi tetap saja, hal itu bukanlah hal yang mudah baginya.
Entah mengapa langkah kakinya mengantarnya masuk ke dalam taman yang tengah dia lewati. Taman yang tak cukup luas, namun indah di malam hari karena di penuhi dengan lampu – lampu yang memancarkan cahaya penuh warna, seakan menggantikan keindahan langit di atas sana. Langkah kakinya tak terhenti, hingga tanpa sengaja dia menemukan sosok yang seolah bagaikan sebuah lukisan terindah yang pernah dia lihat. Di bawah sebuah pohon yang dihiasi lampu – lampu kecil dengan sinarnya yang berpendar membias di atas kulit putih bak helaian bloodroot di musim semi. Sosok yang tengah bersenandung kecil dengan suaranya yang merdu tepat beberapa meter di depannya. Sosok yang kini tengah mengalihkan dunia Kyuhyun sepenuhnya, membuatnya lupa akan daratan yang tengah dia pijak. Sosok yang berhasil membuat jantung seorang Cho Kyuhyun untuk pertamakalinya merasakan detakan yang berbeda, lebih cepat, lebih hangat, dan begitu menggetarkan jiwanya.
Cobalah untuk jatuh cinta kepada seseorang..
-How To Love-
By Himi Chan
"K-kyu..?"
Kyuhyun menoleh kearah suara yang memanggilnya.
"Kau benar – benar Kyuhyun kan?"
"Kau pikir?"
Kibum memberikan tatapan tak percaya kearah Kyuhyun. Jujur saja, ini terlalu menakjubkan baginya. Melihat Kyuhyun yang sebelumnya selalu memasang wajah datar tanpa ekspresi kini malah sering terlihat tersenyum kecil seorang diri. Ini suatu rekor tersendiri bagi Kyuhyun!
"Apa ada yang salah dengan otakmu? Kemana Cho Kyuhyun si muka datar yang ku kenal?" tanya Kibum sembari mengambil tempat untuk duduk di samping Kyuhyun.
Kyuhyun hanya mendengus mendengar kata – kata Kibum yang terdengar mengejeknya.
"Apa yang membuatmu begitu bahagia akhir - akhir ini?"tanya Kibum sekali lagi, jujur saja tingkah Kyuhyun yang berbeda ini membuat rasa penasaran dalam dirinya membuncah.
"Apa kau mendapatkan hadiah uang won?"
Kyuhyun menggeleng.
"Lalu?"
"Kata – katamu yang kemarin.."jawab Kyuhyun menggantung, membuat Kibum mengernyitkan dahinya kala mendengarnya.
Kyuhyun menghela nafas panjang sebelum melanjutkan kata – katanya tadi, mencoba menarik segala kepercayaan dalam dirinya.
"…sepertinya, aku jatuh cinta…"
-How To Love-
By Himi Chan
Aku pernah mendengar bahwa cinta itu seperti zat adiktif, mungkin memang benar. Semenjak pertemuan Kyuhyun dengan 'seseorang' yang memikat hatinya di taman kota, berkali – kali Kyuhyun sengaja pulang berjalan kaki hanya untuk bisa masuk ke taman dan bertemu dengan orang itu. Meskipun hanya bisa melihat dari jauh layaknya seorang stalker, tapi Kyuhyun merasa begitu bahagia. Kyuhyun, dia bukan orang bodoh yang tak menyadari bahwa dirinya sedang jatuh cinta, tapi dia juga bukan seseorang yang pintar dalam mengungkapkan perasaan apalagi perasaan cinta. Rumit.
Dan untuk hari ini, setelah mendengar beberapa petuah yang diucapkan Kibum ketika mengetahui bahwa dirinya sedang jatuh cinta, Kyuhyun pun mulai memberanikan diri untuk melakukan pendekatan.
Seperti sebelumnya, Kyuhyun sengaja pulang berjalan kaki dan menuju ke taman kota. Dan seperti biasa pula Kyuhyun berjalan menuju ke sebuah bangku taman yang ada di bawah sebuah pohon tempat dimana seseorang yang membuatnya jatuh hati biasa duduk. Jujur saja, Kyuhyun gugup. Bahkan untuk bertemu seseorang yang belum pernah dikenalnya dia begitu gugup. Telapak tangannya dingin dan gemetaran.
Setelah mengumpulkan seluruh rasa kepercayaan dirinya, Kyuhyun pun duduk di bangku itu. Dengan ditemani sebuah ice cream digenggamannya yang dia jadikan kedok untuk bisa duduk di samping orang itu.
flashback
"Kau jatuh cinta?! Kau benar – benar merasakan jatuh cinta, Kyu?!"tanya Kibum tak percaya. Meskipun bisa dibilang dia merasa sangat heran, namun tak bisa dipungkiri jika Kibum juga merasa senang. Pasalnya, kini Kyuhyun yang selama ini dia kenal sebagai namja apatis bisa sedikit terbuka dengannya dan ternyata bisa juga merasakan apa yang dinamakan jatuh cinta.
"..entahlah, aku tak begitu yakin."jawab Kyuhyun ragu.
"Tunggu, apa kau merasa berdebar saat melihat orang itu?"
Kyuhyun mengangguk.
"Apa kau juga merasa begitu bahagia bisa melihatnya?"
Lagi – lagi Kyuhyun mengangguk.
"Ketika kau melihatnya, rasanya kau melupakan semua yang ada di sekitar mu, kau hanya bisa melihat orang itu di pandanganmu. Apa itu benar?"
Kyuhyun diam untuk beberapa saat, tidak langsung menjawab pertanyaan Kibum yang satu ini. Sepertinya dia butuh sedikit waktu untuk berfikir.
"Sepertinya… iya.."
Kibum menjentikkan jemarinya, sembari tersenyum lebar dan mengalungkan sebelah lengannya di bahu Kyuhyun.
"Tak salah lagi, kau memang jatuh cinta.."
"Tapi…"ucap Kyuhyun ragu.
"Wae? Ada yang salah?"
Kyuhyun diam tak menjawab, sepertinya dia memikirkan sesuatu.
"Ada yang salah dengan orang yang kau sukai itu? Dia wanita, bukan?"tanya Kibum.
"Ne, dia wanita."
"Cantik? Manis?"
"Keduanya, dia sangat cantik dan juga manis."
"Bagaimana bentuk tubuhnya? Tinggi? Pendek? Apa dia langsing?"
"Cukup tinggi, tapi dia sedikit 'berisi', dan juga dia…"
"Dia? Kenapa?"tanya Kibum penasaran.
Namun Kyuhyun hanya diam membisu. Tak menjawab pertanyaan Kibum atau pun melanjutkan kata –katanya tadi. Dan kembali terhanyut dalam pikirannya sendiri.
Flashback end
Jantung Kyuhyun semakin berdetak keras kala melihat wanita itu duduk di sampingnya. Wanita dengan rambut hitam legamnya yang tergerai indah sebahu. Paras eloknya dengan dua bola mata obsidiannya bak bulan sabit, hidung mancung, serta bibir peach nya yang semerah cherry. Begitu cantik dan mempesona, meskipun bentuk tubuh yang terlihat sedikit berisi dengan perutnya yang terlihat membuncit.
Ya, kalian tidak salah membaca. Perut wanita itu memang terlihat membuncit. Ini lah satu fakta yang sulit Kyuhyun katakan pada Kibum tadi. Fakta bahwa Kyuhyun tengah jatuh cinta pada… seorang 'wanita hamil'. Cinta pertama Kyuhyun yang jatuh pada wanita yang tengah mengandung anak dari orang lain.
-How To Love-
By Himi Chan
Oke, kembali pada saat ini dimana Kyuhyun masih duduk dengan gugupnya di samping wanita hamil yang bahkan dia tak tahu namanya itu. Ice cream yang ada di tangannya kini sudah sedikit mencair. Sedangkan Kyuhyun yang sama sekali tak berniat untuk memakan ice cream miliknya, masih asyik dengan perasaan gugupnya.
"Permisi.."
Suara lembut ini terdengar, Kyuhyun menoleh keasal suara ini. Tepat di sampingnya, wanita hamil yang telah memikat hatinya berbicara padanya.
"Ne?"jawab Kyuhyun.
"Eum, bolehkah aku meminta ice cream anda? Ah, tidak. Ijinkan aku membelinya dari anda.."tanya wanita itu.
Kyuhyun memandang sedikit heran kepada wanita itu.
"Maaf jika permintaanku sedikit aneh, tapi sepertinya calon bayiku yang membuatku seperti ini…"ucap wanita tersebut sembari mengelus perut buncitnya.
Dan tanpa disangka oleh wanita itu, Kyuhyun segera menyodorkan ice cream yang ada di tangannya kepada wanita itu sembari tersenyum tulus.
"Silakan, ini untukmu."ucap Kyuhyun.
"Gomawo."ucap wanita itu sembari meraih ice cream di tangan Kyuhyun dan segera memakannya.
Hening. Untuk beberapa saat tak ada lagi interaksi diantara mereka, Kyuhyun yang kembali diam dalam gugupnya dan wanita hamil itu yang tengah sibuk memakan ice creamnya. Beberapa kali terlihat Kyuhyun menghela nafas, mungkin berusaha untuk menghilangkan rasa gugupnya dan menetralisir denyut jantungnya yang semakin berdetak keras. Bahkan hanya dengan percakapan singkat dengan wanita itu bisa membuat jantung Kyuhyun seolah – olah akan melompat keluar.
"Boleh aku tahu nama mu?"tanya Kyuhyun pada akhirnya.
Wanita hamil itu memandang polos kearah Kyuhyun. Mata indahnya mengerjap beberapa kali, dan bibirnya sedikit mengerucut imut. Sungguh kembali membuat Kyuhyun jatuh hati.
"Ah, perkenalkan. Namaku Cho Kyuhyun."ucap Kyuhyun kembali sembari mengulurkan telapak tangannya pada wanita itu. Dia sadar tak sopan jika meminta tahu nama seseorang tanpa memperkenalkan diri terlebih dahulu, terlebih pada seorang wanita -yang disukainya-
Wanita itu tersenyum simpul sembari membalas uluran tangan Kyuhyun.
"Yesung, namaku Kim Yesung.."
-How To Love-
By Himi Chan
Cukup lama dua insan itu saling berbincang, mengakrabkan diri, mengenal satu sama lain. Tak jarang keduanya tertawa ketika membicarakan hal yang mereka anggap lucu dan terlihat antusias ketika membicarakan suatu hal yang menarik bagi mereka. Padahal baru saja mereka berkenalan, namun mereka berdua telah merasa nyaman satu sama lain. Apalagi untuk orang seperti Kyuhyun, yang sebelumnya terkenal begitu apatis, namun kini seakan – akan telah bertansformasi menjadi seseorang yang begitu menyenangkan dan mudah diajak bicara. Sebuah perubahan yang cukup signifikan.
"Kyuhyun-sshi, kau mau menyentuh perutku?"tanya Yesung tiba – tiba.
"Eh? Apa boleh?"tanya Kyuhyun sedikit terkejut dan tak yakin.
Yesung mengangguk mantap, tanpa ragu dia segera meraih salah satu telapak tangan Kyuhyun dan menggiringnya menuju ke arah perutnya. Yesung meletakkan telapak tangan Kyuhyun tepat diatas perutnya.
"Bagaimana? Apa kau merasakan sesuatu?"tanya Yesung.
Sejujurnya Kyuhyun kembali merasa gugup, untuk pertamakalinya dirinya bersentuhan langsung dengan Yesung, dan untuk pertamakalinya pula dia menyentuh perut dari seorang wanita hamil. Bukan sembarang perut, namun perut yang menyimpan suatu kehidupan lain di dalamnya.
"D-dia bergerak.."ujar Kyuhyun ketika dia merasakan suatu pergerakan dari dalam perut Yesung.
Yesung tersenyum lebar.
"Ah! Apa kau merasakannya? Bayiku menendang – nendang, sepertinya dia begitu senang sekarang."ucap Yesung.
Kyuhyun mengangguk, mengiyakan pertanyaan Yesung. Secara reflek, dia segera membelai lembut perut Yesung. Penuh sayang, cinta, dan kasih. Dengan senyuman lembut yang mengiringi keduanya, begitu bahagia dan terlarut dalam asa masing – masing.
Yesung sedikit terkejut ketika melihat Kyuhyun yang tiba – tiba saja mendekatkan kepalanya kearah perutnya sembari tersenyum.
"Bayi kecil, cepatlah lahir ke dunia.. aku dan eomma mu menunggumu di sini.."ucap Kyuhyun berbisik pada perut Yesung, seakan – akan tengah berbicara pada janin Yesung.
"Cepatlah lahir, baby. Eomma menunggumu.."ucap Yesung tersenyum lembut dan telapak tangannya bergerak membelai perut nya sendiri.
Kedua orang itu tersenyum, meskipun mata mereka tak saling bertatapan. Namun dari bola mata mereka, terpancar sebuah kebahagiaan yang sama.
"..Kyuhyun-sshi, sepertinya aku harus pulang sekarang. Terimakasih untuk ice cream yang kau berikan tadi, aku permisi."ucap Yesung yang mulai sadar jika hari sudah beranjak malam.
Yesung beranjak berdiri dan menganggukkan kepalanya tanda permisi. Dirinya sudah akan berjalan pergi jika saja Kyuhyun tidak tiba – tiba menahan pergelangan tangannya.
"Eh?"Yesung sedikit terkejut.
"Boleh, aku mengantarmu pulang?"tanya Kyuhyun.
"..Aku khawatir jika kau pulang seorang diri, lagipula kau sedang hamil."lanjutnya.
Yesung diam beberapa saat. Bukan memikirkan apakah dia akan menerima tawaran Kyuhyun untuk mengantarnya atau tidak, karena dia dari awal dia sudah cukup senang mendengar Kyuhyun yang ingin mengantarnya pulang dan tentu saja menerima tawaran itu dengan senang hati. Namun, dia diam saat melihat wajah Kyuhyun yang terlihat begitu gugup di depannya. Suatu pemandangan menarik bagi Yesung.
"Ehm.. baiklah. Kyuhyun-sshi, tolong antarkan aku si wanita hamil ini hingga ke rumah dengan selamat, arra?"ucap Yesung menggoda Kyuhyun yang gugup.
"Tentu saja.."jawab Kyuhyun sembari tertawa kecil.
.
.
Dan di bawah langit yang telah menghitam karena gelap malam, dengan kerlip bintang yang bertaburan tak beraturan. Dua insan itu berjalan beriringan. Bagi Kyuhyun, moment ini bagaikan surga baginya. Tak pernah sekalipun dia menyangka dapat berbincang bahkan hingga bisa mengantar Yesung pulang ke rumah. Hal sederhana memang, namun begitu berarti baginya.
"Errr… Yesung-sshi.."panggil Kyuhyun, kembali mencoba membuka percakapan.
"Ne?"
"Boleh aku tahu berapa umur mu?"tanya Kyuhyun.
"Wae?"ujar Yesung heran.
"A-aniyo.. hanya saja, kau sepertinya seumuran denganku bahkan menurutku kau terlihat lebih muda dariku…"
Yesung menghentikan langkah kakinya sejenak dan menghadap kearah Kyuhyun. Dia pun sedikit mencondongkan kepalanya kearah Kyuhyun.
"Biar kutebak.. Apa kau pikir aku ini seorang remaja yang hamil diluar nikah?"
Kyuhyun segera menggeleng gugup, meskipun dalam hatinya dia tak dapat menyangkal jika memang seperti itulah yang dia pikirkan.
Dan Yesung hanya tersenyum kecil melihat wajah gugup Kyuhyun.
"Jika dilihat dari seragam yang kau kenakan, sepertinya kau adalah murid tahun terakhir di senior high school. Benar?"tebak Yesung lagi, dan kali ini Kyuhyun mengangguk meng iya kan.
"Asal kau tahu saja, Kyuhyun-sshi. Terakhir kali aku mengenakan seragam sepertimu adalah 4 tahun yang lalu. Itu artinya aku 4 tahun lebih tua darimu."ujar Yesung sembari mengacak rambut Kyuhyun seperti anak kecil, meskipun kenyataannya Kyuhyun jauh lebih tinggi darinya.
Kyuhyun mengerutkan keningnya, dia sedikit tak percaya dengan apa yang dia dengar. Jadi, Yesung 4 tahun lebih tua darinya? Tapi sungguh itu tak nampak seperti kelihatannya. Kyuhyun yakin jika ada orang lain di sini, mereka akan percaya jika Kyuhyun mengatakan bahwa Yesung adalah adiknya atau teman sebayanya. She's too babyface..
"Dan Kyuhyun-sshi, kau pasti terlalu serius menghadapi kehidupanmu.."ujar Yesung kini sembari menyentuhkan kedua ujung jari telunjuknya di tiap sudut bibir Kyuhyun dan menariknya berlawanan arah.
"Tersenyumlah.. kau tampak lebih muda dariku saat tersenyum.. dan juga lebih tampan.."ungkapnya sembari tersenyum lebar tepat di depan wajah Kyuhyun.
Dan Kyuhyun pun ikut tersenyum lebar atas perlakuan Yesung. Bahkan keduanya kini tertawa kecil. Dan setelah beberapa saat, mereka kembali berjalan beriringan lagi. Kembali ke niatan awal yang sempat tertunda, mengantar Yesung pulang.
"Apa aku harus memanggilmu 'noona' ?"tanya Kyuhyun.
"Ah, shireo. Tetap panggil aku Yesung saja. Aku lebih senang kita seperti ini."jawab Yesung.
"Emm.. baiklah. Yesung-sshi, berapa usia kehamilanmu?"tanya Kyuhyun kembali membuka percakapan disela – sela perjalanannya mengantarkan Yesung pulang.
"Besok, aku tepat hamil 8 bulan.."ujarnya tersenyum sembari membelai lembut perutnya.
"Bagaimana dengan suamimu? Apa dia tahu kau pergi ke taman kota di malam hari seperti ini?"
Pertanyaan Kyuhyun ini sontak menghetikan langkah Yesung. Tubuhnya membatu untuk beberapa saat. Namun dengan segera Yesung kembali seperti semula.
"Dia sedang melakukan bisnis nya di luar negeri…"jawab Yesung.
Kyuhyun tahu ada yang berbeda dengan sikap Yesung saat ini. Mungkin tak ada yang salah dengan topic pembicaraan ini, namun Kyuhyun sadar sepertinya dia tengah menyentuh titik sensitive di hidup Yesung.
"Ah, Kyuhyun-sshi itu rumahku. Terimakasih kau sudah mengantarkanku. Senang bertemu denganmu, aku permisi.."pamit Yesung pada Kyuhyun dan akhir nya berjalan masuk menuju sebuah rumah yang ada di hadapannya namun-
"Yesung-sshi!"
-langkahnya harus terhenti karena Kyuhyun memanggilnya.
"Ne?"jawab Yesung sedikit keheranan.
"A-apa besok kita bisa bertemu lagi?"tanya Kyuhyun gugup.
Yesung tersenyum simpul mendengar pertanyaan Kyuhyun.
"Ah, akan sangat menyenangkan jika kita bertemu lagi besok…."
Kyuhyun sudah menampakkan raut sangat berharap saat ini. Bukankah sudah kukatakan, cinta itu seperti zat adiktif, membuat Kyuhyun ingin lagi dan lagi bertemu dengan Yesung. Karena pertemuan hari ini terasa begitu singkat bagi Kyuhyun.
"…tapi aku ada janji untuk pergi ke dokter untuk memeriksakan kandunganku."
Dan sontak raut wajah Kyuhyun berubah menjadi suram.
"Tapi, jika kau tak keberatan aku ingin memintamu untuk mengantarkanku besok. Apa kau mau?"
Ekspresi wajah Kyuhyun kembali berubah, namun kali ini berubah menjadi tersenyum cerah.
"T-tentu saja, aku mau. Aku akan menjemputmu besok sepulang sekolah."jawab Kyuhyun bersemangat.
Yesung benar – benar yeoja yang hebat. Dia telah berhasil membuat Kyuhyun yang selalu berwajah datar menjadi memiliki banyak ekspresi hanya dalam beberapa saat.
"Baiklah, sampai jumpa besok, Kyuhyun-sshi.."
"Ne, sampai jumpa besok, Yesung-sshi."
Kini Kyuhyun berbalik setelah sosok Yesung menghilang di balik pintu rumahnya. Dan kalian tak akan bisa membayangkan betapa gembiranya Kyuhyun saat ini. Ini semua karena Yesung.. wanita yang baru saja dikenalnya..
-How To Love-
By Himi Chan
"Kyuhyun!"
Terlihat Kibum yang menghampiri tempat duduk Kyuhyun. Mereka berdua memang tidak sekelas tahun ini, padahal beberapa tahun sebelumnya mereka selalu sekelas. Membuat Kibum tak ayal sering merindukan mantan teman sebangkunya itu dan sering datang menemui Kyuhyun di kelasnya.
Sedangkan Kyuhyun yang namanya dipanggil oleh Kibum tadi, tak sekalipun mengacuhkannya. Kyuhyun terlihat sibuk membaca sebuah buku yang ada di atas mejanya.
"Hey, Kyu! Ayo ke kantin!"ajak Kibum.
Kyuhyun hanya menggeleng, menolak.
"Ayolah… aku akan mentraktirmu hari ini!"tawar Kibum lagi.
"Shireo."jawab Kyuhyun singkat, pandangannya masih terfokus pada buku yang dibacanya.
"Ayolah, Kyuuu… temani aku ke kantin. Jebaall.. apa kau tak lapar?"rengek Kibum.
Kyuhyun melirik satu – satunya teman dekatnya itu, namun kemudian pandangan matanya kembali jatuh ke buku yang dia baca.
"Ani, aku masih kenyang."
Kibum mendengus kesal mendengar jawaban Kyuhyun yang menurutnya sangat menyebalkan itu. Tak habis akal, Kibum segera merampas buku yang di baca Kyuhyun dan berlari meninggalkan Kyuhyun.
"Ya! Kim Kibum!"teriak Kyuhyun.
"Aku menunggumu di kantin, Choo~"teriak Kibum gembira karena berhasil membuat Kyuhyun kesal dan menuruti permintaannya untuk menemaninya ke kantin sekolah. Kibum yakin, Kyuhyun pasti mengikutinya ke kantin karena buku yang dibawa oleh Kibum tadi karena dia hafal sekali watak Kyuhyun tak pernah bisa lepas dari sebuah buku.
Setelah tiba di kantin, Kibum berhenti sejenak, entah mengapa dia sedikit penasaran dengan buku yang di baca Kyuhyun tadi. Jujur saja, dia sedikit merasa pegal di tangannya karena buku Kyuhyun yang di bawa Kibum saat ini tak bisa di bilang kecil. Buku ini cukup tebal.
"Nah.. Cho Kyuhyun.. mari lihat apa yang sedang kau baca.."ucapnya bermonolog sembari membuka halaman demi halaman buku tersebut.
Dan tak lama dahi Kibum membentuk sebuah kerutan. Alisnya saling bertautan, melihat deretan huruf – huruf kecil yang memenuhi tiap halaman buku tersebut. Bukannya Kibum bodoh karena tak mengerti apa isi dari buku tersebut, tapi..
"Ige mwoya? Sejak kapan Kyuhyun tertarik membaca hal seperti ini? Ginekology*…"
*Ginekologi : ginekologi adalah ilmu yang mempelajari kewanitaan. (science of women). Namun secara khusus adalah ilmu yang mempelajari dan menangani kesehatan alat reproduksi wanita (organ kandungan yang terdiri atas rahim, vagina dan indung telur). Namun juga kerap kali disebut sebagai Ilmu Kandungan^^
-How To Love-
By Himi Chan
"Janin anda sehat dan menurut hasil USG yang baru saja dilakukan tadi, saya tidak melihat adanya kelainan pada calon bayi anda."
Berlatar sebuah ruangan dalam sebuah rumah sakit dimana sosok seorang dokter dengan wajahnya yang teduh kini tengah duduk berhadapan dengan Kyuhyun dan juga Yesung. Keduanya, baik Kyuhyun maupun Yesung tak dapat menghindari raut kelegaan dan kebahagiaan ketika mendengar apa yang baru saja di katakan oleh dokter tadi.
"Dan sepertinya anda harus bersiap mulai dari sekarang. Saya perkirakan 3-4 minggu lagi janin anda akan lahir. Tetaplah menjaga pola makan anda dan mulai mempersiapkan diri menuju hari kelahiran nanti."nasehat sang dokter tersebut.
"Baik dokter, terimakasih. Kami permisi."
Dan setelah mengucapkan kalimat tersebut, Kyuhyun dan Yesung pun segera beranjak pergi dari ruangan praktek dokter tersebut. Keduanya berjalan beriringan melewati lorong rumah sakit dengan senyuman lebar yang terkembang di raut wajah masing – masing, terlebih Yesung. Tak bisa mereka tutupi betapa bahagia mereka mengingat tak lama lagi janin yang ada di dalam perut Yesung akan lahir, bahkan Kyuhyun yang notabene tak memiliki hubungan apapun dengan Yesung tetap saja merasa sangat bahagia.
"Selamat, Yesung-sshi.."ucap Kyuhyun.
"Huh?"Yesung menghentikan langkahnya di tengah lorong dan menoleh kearah Kyuhyun, dia menunjukkan raut wajah yang penuh dengan tanda tanya karena jujur saja dia tak terlalu memperhatikan apa yang baru saja dikatakan oleh Kyuhyun padanya.
"Selamat, Yesung-sshi. Karena sebentar lagi kau akan menjadi seorang ibu."ulang Kyuhyun dengan senyuman tulus menghiasi wajahnya.
"Gomawo, Kyu."ucap Yesung sembari membalas senyuman Kyuhyun.
Entah mengapa, seketika itu Kyuhyun merasakan sesuatu di dadanya. Melihat senyuman Yesung saat ini, membuat jantungnya berdetak lebih cepat. Dalam kristal beningnya, dia seakan – akan melihat wajah Yesung berkali – kali lipat lebih manis dari sebelumnya. Senyuman Yesung seakan membuatnya terhipnotis dalam dunia fana penuh kebahagiaan. Dan Kyuhyun sadar, jika dia telah jatuh cinta untuk yang kedua kalinya pada Yesung.
Tanpa keduanya sadari, terlihat dari kejauhan seorang perawat yang tengah mendorong sebuah brankar berisi pasien kearah Kyuhyun dan Yesung. Perawat tersebut terlihat tergesa – gesa mendorong brankar tersebut. Lorong rumah sakit dimana mereka berdiri sekarang memang tak terlalu lebar, dan yang menjadi masalah adalah Yesung yang berdiri di tengah lorong. Kyuhyun yang menyadari hal ini sontak segera menarik tangan Yesung dan membawa Yesung ke dalam pelukannya. Tubuhnya memeluk erat Yesung, begitu protektif.
Dan lagi – lagi, untuk beberapa saat dunia seakan berhenti berputar. Sang waktu tengah membeku dalam pikiran kedua sejoli itu. Dalam jarak yang hanya terbatas oleh helai pakaian yang mereka kenakan, bisa mereka rasakan detak jantung masing – masing yang berdetak begitu cepat, bagai genderang yang menderu.
"K-kyu.."ucap Yesung sembari mencoba melepas pelukan Kyuhyun.
"Ah! Mianhe, a-aku tak sengaja, Yesung-sshi.."ucap Kyuhyun yang kini terlihat salah tingkah.
"Gwenchana.. tak perlu meminta maaf, aku yang seharusnya berterimakasih padamu karena menolongku."
"A-ah, ne.."jawab Kyuhyun sembari mengusap tengkuknya.
Keduanya menjadi canggung, ah Tuhan..
Namun, tanpa diduga Yesung segera meraih telapak tangan Kyuhyun ke dalam genggamannya. Mengundang raut penuh tanya di wajah Kyuhyun, tak mengerti dengan apa yang Yesung lakukan.
"Dengan begini kau lebih mudah melindungiku dan menolongku jika aku dalam bahaya.."ujar Yesung tersenyum.
Bisa Kyuhyun lihat kini jemari tangannya dengan jemari tangan Yesung saling bertautan erat, seakan tak dapat dipisahkan. Ada getaran tersendiri yang dia rasakan dari sentuhan kulit Yesung di telapak tangannya, getaran yang tak dapat dia ungkapkan melalui kata – kata. Yang pasti, dia merasa begitu bahagia dapat menggenggam tangan Yesung.
Bukan hanya Kyuhyun, namun begitu juga yang dirasakan oleh Yesung. Kedua bola mata bening mereka saling memandang, tanpa berkata – kata menikmati moment yang mereka rasakan saat ini. Membiarkan getaran yang berasal dari tautan jari mereka menyalur hingga ke seluruh jiwa dan hati mereka. Memberi waktu pada sang cupid untuk menalikan jembatan hati mereka.
"Mari kuantar pulang.."tawar Kyuhyun, yang akhirnya mengeluarkan kalimat setelah beberapa saat.
Yesung hanya menjawab dengan anggukan, senyuman tetap setia terpasang di wajah manisnya. Dan kedua orang yang baru saja merasakan cinta itu pun pulang dengan penuh kebahagiaan tetap berpegangan tangan sepanjang jalan yang mereka lewati.
.
.
.
.
.
Indah bukan? Tapi kuharap mereka berdua tak lupa.. bahwa kisah ini tak akan semudah itu.. bersiaplah untuk sebuah kenyataan pahit.. Kim Yesung… Cho Kyuhyun…
TBC
