...

Naruto © Masashi Kishimoto

and

Totally Spies © Marathon

.

.

I do not own anything

.

.

.

Totally Imposibru © JegarJeger

Cover Image © JegarJeger

.

.

Jam 23:01 pm.

Los Angeles

DOR! DOR! DOR!

Suara tembakan dari pistol polisi tak henti begitu sekawanan perampok berpakaian hitam dan bertopeng tersebut sedang menyandera sebuah Bus di jalanan LA. suara jeritan penumpang dari dalam Bus terdengar sangat keras.

"mereka menyandera penumpang di dalam bis!"

"hati-hati! jangan sampai menembak penumpang yang di sandera!"

"ya!"

sementara itu, sekawanan tersebut sedang memasang sesuatu. sebuah Bom di dekat kemudi Bus! "bom akan meledak dalam waktu 5 menit.

"ayo kita segera keluar dari sini" ucap salah satu di antara mereka. namun, disaat mereka ingin pergi meninggalkan Bus, seseorang langsung menghajarnya tiba-tiba dari atas Kap Bis.

"Uwaaa-!?"

"HAH!?" semua yang melihat itu terkejut bukan main. pria muda bertopeng Spiderman tersebut langsung menghabisi perampok yang ada didalam Bus.

"Aaaargh!"

"Spiderman!?" sekawanan perampok itu heran, Spiderman sungguhan kini ada dihadapan mereka.

"hei kau! jangan ikut campur urusan kami!" teriak salah satu diantara mereka. tapi pria bertopeng Spiderman itu tetap santai. dia mengambil sesuatu dari sakunya dan melempar sebuah benda yang berbentuk seperti bintang, benda tersebut pecah menjadi beberapa bagian dan langsung menyerang sekawanan perampok.

"Waaaaaaaa-!" benda itu nyaris menancap lengan, kaki dan kepala si perampok hingga mengunci pergerakan tubuhnya.

"hei hei! tembak dia!" mereka mulai menarik pelatuk pistol ke pria bertopeng Spiderman. dengan gesitnya, 'Spiderman' itu berhasil mengambil pistol mereka dan langsung menghajarnya satu-persatu.

"AaAAAaaaaaa-!"

Dia menarik kerah baju salah satu di antara mereka dan langsung melemparnya keluar jendela Bus. kemudian, tangan si 'Spiderman' mengeluarkan sesuatu dari balik lengan bajunya, sebuah alat kecil yang melingkar di pergelangan tangannya. dia menekan tombol dari alat tersebut dan keluarlah sebuah jaring. perampok-perampok masuk dalam perangkap jaring laba-laba sintetis.

Sementara dari luar, Bus terlihat bergoyang-goyang. semua polisi di buat heran melihat pemandangan itu. apa yang sedang mereka lakukan didalam?

Sementara si Spiderman masih sibuk menghajar mereka, salah satu di antara mereka mengambil pistol yang tergeletak di lantai bis dekat pintu dan mulai menodongnya ke Spiderman, belum sempat ia menari pelatuknya, tiba-tiba sebuah jaring sintetis langsung menangkap pistol yang dia pegang dan menariknya sampai si Spiderman tersebut yang memegangnya.

"A-apa!?"

DUAAGH!

Akhirnya, wajahnya langsung di tendang oleh si Spiderman yang pul sepatunya sangat tajam. dalam waktu singkat, perampok tersebut di lempar keluar dari Bus dengan keadaan terikat tali, terperangkap jaring dan babak belur.

Pria bertopeng 'Spiderman' berusaha me-non aktifkan bom yang akan meledak 4 menit lagi.

"oh tidak! kita akan mati disini!" teriak salah satu penumpang. yang lain ikut panik.

"aaaa-! hentikan bom-nya! hentikan!"

"tolong hentikan bom-nya!"

"Aaaaaa~!"

Dengan santainya, si 'Spiderman' hanya menekan tombol off di bom tersebut. "akhirnya" bom itu bisa di non-aktifkan.

Penumpang yang di sandera didalam Bus hanya bisa memasang wajah bingung melihat aksi pemuda asing yang telah menyelamatkan nyawa mereka semua. mereka mengira dia ini Spiderman sungguhan. di saat yang sama polisi langsung datang menghampiri Bus tersebut, ketika mereka masuk kedalam, pemuda bertopeng Spiderman sudah menghilang.

Jauh dari TKP, pemuda itu bersembunyi di balik dinding. dia langsung pergi.

.

.

.

Di suatu tempat

Malam semakin larut. bulan menyinari gelapnya malam hari ini bersamaan dengan jutaan bintang yang menemaninya. pemuda bertopeng Spiderman mendatangi sebuah gedung tinggi yang berbentuk 'W'. Gedung yang paling tinggi di antara gedung-gedung lainnya, dan tentu berbeda sendiri karena gedung tersebut berbentuk sebuah huruf.

Dua petugas berjas hitam menahan langkahnya sebelum dia masuk kedalam.

"Tunjukkan identitasmu dulu" ucap dia.

si 'Spiderman' langsung menunjukkan kartu identitas beserta selembar surat.

"oh? baiklah.. kau boleh masuk"

dia membungkukkan badannya. "terima kasih" ucapnya, dia berjalan

menuju ke ruangan medis. langkah kakinya berhenti begitu ia mendapati si bos WOOHP yang berusia 60-an sedang terbaring lemah di atas kasur. sebuah kompres di atas kepalanya dan juga suaranya yang terdengar serak.

"hei? kau sedang sakit ya?" tanya pria tersebut, dia melepas topeng Spiderman-nya.

"aah ya... maaf aku memanggilmu secara mendadak begini, kau tahu kejahatan tak pernah absen" ucapnya.

Pemuda tersebut menyeringai, dia tertawa ringan. "ayolah Jerry, aku siap dalam keadaan apapun" jawabnya. "kalau kau tidak memanggilku, mungkin Bis itu akan meledak dan merenggut nyawa penumpang didalamnya"

"aahh baiklah, terima kasih"

"sama-sama"

"Tapi... sebetulnya aku masih punya satu tugas ringan untukmu" kata Jerry.

"apa itu?"

"bisakah kau gantikan aku untuk sementara? posisiku sebagai ketua WOOHP?" tanya dia.

Pemuda itu berpikir dulu. "aku? ketua WOOHP? jangan bercanda Jerry, semua karyawan disini belum mengenalku dengan baik" kata dia.

"jangan khawatir, aku sudah menceritakan setengah tentang dirimu pada petugas disini. mereka tahu dirimu, dan... soal ketiga Spies itu, sebelumnya sudah kuceritakan padamu kan? tolong urusi mereka-A-Achoo!" Dia malah bersin.

Pemuda itu tersenyum. "baiklah. akan ku laksanakan tuan Lewis. tapi apa kau yakin mereka akan percaya padaku?"

"mereka akan percaya padamu" Jerry meyakinkannya. "sekarang pergilah ke ruangan utamaku. kau bisa melihat ketiga remaja itu dari layar monitor" tambahnya lagi.

"oh? baiklah"

Jerry tersenyum padanya. "terima kasih, tuan Uzumaki"

"panggil aku Naruto" jawab si pemuda bersurai pirang dengan safir birunya yang cerah seperti lautan. dan sekarang.. Naruto mengisi posisi Jerry Lewis sebagai ketua WOOHP.


Pagi hari kemudian

Jam 10:09 am.

Beach house - Beverly Hills, CA.

Sebuah tas sport warna merah dengan merk NIKE dilempar ke sofa, dia langsung merebahkan tubuhnya di atas karpet lembut, bersamaan dengan keringat yang sudah membasahi seluruh tubuhnya. "aaah! melelahkan!" ucap si gadis remaja yang memiliki surai pirang tersebut.

"ini masih pagi Clover, kenapa kau cepat sekali lelah?" tanya Sam.

Iris birunya Clover langsung melirik tajam ke temannya yang berambut merah dan otak-maniak itu. "ayolah! kita bertanding selama dua babak dan tak menghasilkan gol sedikitpun! menyebalkan bukan?" tanya dia dengan tampang cemberut.

Sam tertawa melihat tampang teman pirangnya ini kalau sedang cemberut. "kita sudah berusaha, Clover"

"andai saja Alex ada di pertandingan, pasti kita sudah menang dari tadi!"

"Alex masih di kelasnya, dia tidak bisa ikut bertanding karena mengikuti test sains di lab" ucap Sam, langsung duduk bersila di sebelah Clover.

"hei, ada yang ingin ku tanyakan sesuatu padamu"

"apa?"

"ini sudah lewat tiga hari semenjak misi terakhir kita selesai, ngomong-ngomong kenapa Jerry tidak memanggil kita lagi ya?" tanya Clover.

"aah.. entahlah" Sam sendiri juga bingung. sudah tiga hari ini mereka tidak di panggil WOOHP untuk menyelesaikan sebuah misi. dan Jerry juga tak menghubungi mereka sama sekali. tapi di dalam hatinya, ia bersyukur karena Woohp-tunnel sedang tidak menghisap mereka lagi.

"tapi tak apa! karena Jerry tidak menghubungi kita, aku jadi punya banyak waktu untuk shopping dan berkencan, bukankah itu menarik?"

"Clover, itu hanya kemauanmu saja"

"kita harus menghabiskan waktu sebanyak mungkin sebelum Jerry menarik kita kedalam lubang bak mandi dan meluncur ke gedung WOOHP" kata Clover.

"ku pikir kau benar, aku juga harus menyelesaikan pr ku sebelum Wooph memanggil" tambah Sam.

"hei kawan-kawan, bagaimana pertandingannya tadi?" tanya seseorang yang sudah di tunggu-tunggu akhirnya datang juga. Clover dan Sam langsung menoleh kebelakang, mendapati Alex sudah pulang.

"ALEX!"

"fuh... kupikir test di lab sangat mengerikan, tapi aku dapat nilai A+!" ucap gadis berkulit Tan ini dengan bangganya langsung menunjukkan selembar kertas yang mendadak berkilau terang itu kehadapan Sam dan Clover.

"Woooaaaaaah!" Sam dan Clover berkedip kagum.

"kerja yang bagus, Alex" Sam memuji.

"yah. tapi itu hanya keberuntunganmu" Clover skeptis. "tadi hasilnya seri hingga babak dua. kami tak menghasilkan gol sedikitpun" tambahnya lagi.

"apa?" Alex berkedip heran.

"ya benar. sepertinya kami tak bisa tanpamu Alex" tambah Sam.

"aku mengambil koran yang tergeletak didepan rumah, kalian percaya kalau di LA ada Spiderman sungguhan?" tanya Alex.

"SPIDERMAN?"

"ya. Spiderman, maksudku.. lihat ini!" Alex langsung menunjukkan koran yang headlines nya berjudul 'Spiderman' hadir di LA menyelamatkan nyawa penumpang didalam Bis'

"Hel-lo! aku tidak percaya Spiderman itu benar-benar ada, duh!" kata Clover.

Sam fokus memerhatikan sebuah foto yang tertera di koran yang ia baca. "tunggu, dia hanya mengenakan topeng Spiderman, tapi bajunya hitam"

"lihat, bahkan sepatunya saja ber-merk NIKE!" tambah Clover.

"kenapa kau malah membicarakan soal sepatunya?" tanya Alex.

"heh, tidak ada seorang jagoan yang datang tanpa mengenakan pakaian keren. Kau bisa lihat Superman kan? Rambutnya saja bergaya. duh!" jawabnya lagi.

disaat yang sama, sebuah tutup tong sampah terbuka sendiri. tiga pasang mata langsung menaruh perhatiannya ke benda tersebut. Tunggu dulu, kenapa ada tong sampah umum didalam rumah mereka?

"Hel-lo? aku tak ingat kita menaruh tong sampah didalam rumah ini?" tanya Clover.

"bukan aku yang menaruhnya!" Alex langsung menjawab.

"lalu siapa?"

"oh? kalian tahu itu artinya apa" Sam sudah menduga-duga. Tong tersebut langsung mengeluarkan hisapan cepat sampai menarik tubuh mereka bertiga masuk kedalam.

"Waaaaaaaaaaa-!" mereka bertiga meluncur kedalam WOOHPed tunnel dengan kecepatan secepat roller coster, berputar-putar dan akhirnya, mereka langsung mendarat di atas sofa lembut berwarna merah, tentunya dengan posisi kepala jatuh duluan ke bawah.

BRUAAGH!

"ugghh..."

"Jerry! bisakah kau berhenti menghisap kami dimana pun kami berada?!" Clover langsung protes.

"akhirnya kau memanggil kami, Jerr"

"hei. selamat pagi para gadis. senang bertemu denganmu" ucapnya.

"APA?" mereka sampai berkedip heran. suaranya seperti bukan terdengar suara Jerry seperti biasanya.

"Jerry? ada apa dengan suaramu? kau sedang sakit?" tanya Clover.

"ah.. tidak kok. untuk sementara bos kalian tidak bisa menugaskan kalian bertiga hari ini" ucapnya sembari membalikkan kursinya ke depan menghadap lurus pandangannya ke arah mereka bertiga.

"Wooooaaaaaaahh...-" Sam, Clover dan Alex terpana begitu melihat pria bersurai kuning yang tampak keren dengan kemeja putih di balik Jas hitamnya yang mengkilau-kilau tersebut ada di hadapan mereka. Naruto melepas kacamatanya dan membiarkan safir birunya mencolok tajam menatap ke arah ketiga gadis itu.

"aku Jerry yang baru" sapa Naruto.

"uwaaaahh~~ dia... tampan!" Clover mulai terkagum-kagum. mendadak kedua matanya membentuk 'hati' dan nge-fly melihat betapa kerennya Naruto. hmm.. remaja-remaja ini cantik juga. batinnya, melihat di antara mereka bertiga yang tampaknya memiliki keunikan tersendiri. yang berambut merah kelihatannya pintar, yang pirang kelihatannya fashionable dan yang berkulit tan itu kelihatannya agak kekanakan.

"hei lihat, dia berambut pirang, sama seperti dirimu!" tambah Alex.

"Hei! btw, siapa namamu?" tanya Clover, langsung duduk di atas meja Naruto.

"eh? k-kau ini.." Naruto sedikit aneh dengan tingkah gadis yang memiliki surai pirang sama seperti dirinya. Clover menatap lembut safir biru milik Naruto.

"aku belum pernah melihat pria ter-keren seperti dirimu sebelumnya, kau berambut pirang tapi kelihatannya kau bukan berasal dari eropa, atau dari sini. apa etnis-mu?" tanya dia lagi.

Naruto hanya tertawa santai. "namaku Naruto Uzumaki. aku di rekrut oleh Jerry untuk bergabung dengan organisasi perlindungan manusia di dunia. aku berasal dari jepang dan sekarang aku tinggal disini untuk bekerja dengan Woohp"

"Naruto Uzumaki?"

"ya. itu benar, sekarang duduk manis dan mari berkenalan" ucap Naruto.

"kau sangat tampan!" seru Clover. iris safir birunya tak henti menatap surai pirang Naruto yang sedang duduk di balik meja besar milik Jerry.

"dia berasal dari Jepang kan? tapi dia tidak seperti terlihat orang jepang" tambah Alex.

"entahlah. maksudku.. kalian lihat wajahnya? dia punya tiga cakar kucing di pipinya!" tambah Sam.

"hei, mungkin dia menggaris wajahnya sendiri"

"atau itu memang bekas cakaran kucing?"

"atau jangan-jangan.. itu adalah tatonya?"

Naruto tahu jelas kalau ketiga remaja ini sedang membisikkan dirinya. uhh.. sepertinya ini akan lebih sulit. batinnya bergumam. Jerry sudah pernah memberitahu tentang mereka sebelumnya kalau mereka bertiga ini akan sangat menyusahkan jika sedang bergosip. maklum lah, tipikal gadis jaman sekarang.

"baiklah, ini hari pertamaku mengisi posisi ketua Woohp hari ini. sebetulnya aku tak tega menghisap kalian lewat tong sampah, melihat kalian mendarat ke atas sofa saja.. kelihatannya sakit sekali"

"yah, kau seharusnya menyuruh kami kesini saat siang, bukan pagi" kata Alex.

"jadi.. tuan Uzumaki, apa kau hanya mengisi posisi Jerry untuk sementara?" tanya Sam.

"hanya sementara" jawab Naruto. "dan.. panggil aku Naruto. rasanya kalau memanggilku secara formal.. itu agak aneh. kalian tahu itu"

"baiklah Naruto, ada apa memanggil kami?" giliran Clover yang bertanya.

"tentu saja mengumpulkan kalian disini dan berkenalan lebih dekat. by the way, semalam aku sempat menyelesaikan satu misi yang di berikan oleh Jerry. perampokan didalam Bus sangat mengerikan, mereka nyaris merenggut nyawa penumpang dengan memasang bom di dekat kemudi Bus" kata Naruto.

"Apa?" Sam, Clover dan Alex sampai bertatapan. penjelasan Naruto tadi rasanya familiar dengan koran yang mereka baca tadi.

Clover mulai menduga-duga. "apa? jadi.. maksudmu..."

"jangan-jangan kau orang yang menggunakan topeng Spiderman ini?" tanya Alex.

"ahahaha tentu saja. aku sengaja menggunakan topeng Spiderman, aku suka filmnya. aku ingin membuat semua orang percaya kalau Spiderman itu benar-benar ada" ucap Naruto.

"oooohhh..."

"kalian tidak perlu curiga tentang aku, jangan khawatir. Jerry mengenalku lebih baik" ucap Naruto lagi, menyengir lebar dan menunjukkan giginya yang tiba-tiba langsung kinclong. Clover makin jatuh cinta padanya.

"oh Naruto! aku senang kau bisa menjadi bos ku! jadi... apa kau akan memberi misi untuk kami?"

Naruto menggeleng "tidak ada misi, Clover. aku hanya ingin berkenalan dengan kalian, itu saja. tapi.. jika ada yang ingin kalian tanyakan, bertanyalah. aku akan menjawabnya"

"biarkan aku yang bertanya! apa kau sudah punya pacar!?" tanya Clover, langsung tunjuk tangan.

"Clover!" Sam dan Alex menyeru padanya.

"apa? tidak salah kan aku menanyakan pacarnya?"

Naruto mendadak sweatdrop begitu gadis pirang tersebut bertanya yang tidak-tidak. dia berdehem dan memperbaiki dasinya "eehm uh.. ya.. soal itu... TIDAK" ucapnya, tegas.

"kalau tidak, kau tahu kan itu artinya apa?" Clover langsung memberi kode pada Naruto dengan kedipan manisnya.

"aaah.. kau ini" ugghh.. sepertinya gadis yang ini sangat genit. bagaimana menghadapinya ya? batinnya bergumam.

"aku menyukai tiga pasang garis di pipimu itu, apa kau menggarisnya sendiri? atau ini memang tanda lahir?" tanya Clover, langsung mencubit-cubit pipi Naruto.

"eurrghh.. ya.. i-ini sebetulnya.. tanda lahir" ucap Naruto.

"sungguh? bagaimana kau bisa memiliki yang seperti ini?"

"ah sudah, tidak perlu di bahas. lagipula apa pentingnya membicarakan garis di pipiku ini" kata Naruto.

"maaf maaf, tuan Uzumaki" kata Clover.

"ehm.. ya sudah, sebagai pembuka perkenalanku dengan kalian, aku akan memberi satu misi untuk kalian. semalam aku tidak sempat menyelesaikannya karena sibuk mengurus perampok di Bus, aku sengaja tak melaporkan misi sampingan ini pada Jerry karena aku belum mentuntaskannya"

"APA ITU?"

Naruto mulai memasang wajah serius. "ini penting, tapi kalian tidak memerlukan gadget untuk melindungi diri"

"apa!? tapi kita membutuhkannya, Naruto. kita tak bisa pergi tanpa gadget-gadget itu" kata Sam.

"ayolah Samartha, kau tidak perlu menggunakan peralatan gadget sama sekali" timpal Naruto.

"yang benar Samantha" Sam mengkoreksi.

"baiklah Samartha"

"Sam!"

"aah terserahlah. yang penting misi ini harus kalian laksanakan, kalian butuh dompet"

"DOMPET?" mereka bertiga mendadak heran.

"ya, apa isi dompet kalian penuh?" tanya Naruto.

"uangku tidak banyak disini, tapi aku punya kartu debit" jawab Clover.

"lalu, apa yang akan kau lakukan dengan dompet kami?" tanya Alex.

"ini sangat penting, Alex. sekali gagal melakukannya, semua akan berakhir sia-sia" ucap Naruto, suaranya mendadak dingin dan terdengar tajam. tampang wajahnya yang serius membuat ketiga gadis ini langsung terdiam.

mereka bertiga langsung berdiri, siap di berikan misi yang sulit dari Naruto.

"baiklah, dimana kami bisa menemukannya?" tanya Sam.

"mudah saja. kalian pergi ke suatu tempat, dimana barang-barang itu tersusun rapih di tiap rak. kalian ambil tiga benda berbentuk seperti kaleng, sembunyikan itu di ranjang, dan berikan pada orang yang bertugas memeriksa barang tersebut dan mengembalikannya lagi padamu, kemudian berikan isi dompet kalian padanya" kata Naruto.

"jadi.. dompet kita ini akan mengelabui si petugas yang kau maksud?" tanya Alex.

"hmm.. sepertinya ini sulit" Sam bergumam.

Clover sampai berpikir-pikir. "tunggu dulu! itu seperti kita sedang belanja di supermarket?"

"iya, itu maksudku. aku sedang menyuruh kalian ke supermarket membeli tiga kaleng ramen"

GUBBRRAAAGGHH

Mereka bertiga langsung terjungkal kebelakang. sudah serius-serius, ternyata Naruto diam-diam menyuruh mereka bertiga membeli Ramen.

"AAARGGH! KAU INI! keterlaluan! bilang saja seperti itu kalau kau mau menyuruh kami ke supermarket!" Clover langsung meledak-ledak seperti bom atom, sedangkan Sam dan Alex memberi tatapan 'aku-akan-membunuh-mu' ke hadapan Naruto. dan sedangkan Naruto cuma cengegesan tak jelas.

"hehehe. maaf ya" Peace "ya sudah, pergi ke supermarket, beli ramen itu. aku sedang tak punya uang, jadi talangin aku saja ya. nanti uangnya aku ganti" kata Naruto.

"Haaaaaaaah..." akhirnya remaja tersebut hanya mengangguk lemas.

"oh ya! satu lagi!"

"hm?"

"Ramen yang ekstra jumbo ya. kalau ada yang gratis, beli saja enam kaleng!" tambah Naruto.

"hei! kami ini spies tahu! kau bisa belanja sendiri ke supermarket tanpa menyuruh kami!" kata Clover.

"sudah sudah, pergi saja. nanti ku beri hadiah" Naruto langsung menekan tombol On. lantai yang mereka pijak tiba-tiba membuka lebar dan langsung jatuh.

"WAAAAAA~!"

"selamat bertugas, para gadis"

wow.. mereka sangat penurut sekali.

TBC


Gimana? kurang seru, kependekan, kecepetan alur atau kurang menarik? hmm .. ya sudahlah. #plakk maklum lah, author disini masih newbie . jadi typo, kata acak adul, gaje bertebaran dimana-mana deh. mohon kritik dan saran kalo menurut readers ada yang kurang ya.

Sebetulnya ini masih Fic percobaan. kalo kalian tahu Totally spies, pasti paham betul siapa Sam, Clover sama Alex. tapi, bagi yang belum tahu, searching aja ya. kalau di chapter ini ada yang suka, aku lanjutin. tapi kalau kalo nggak suka, ya aku pahami, tapi bakal aku hapus fic percobaan ini.

AN: untuk bikin fic begini, memaksa aku harus nonton semua episode Totally spies (yaa gak semua episode sih) biar aku lebih mengenal karakter mereka. kebetulan lagi kangen kartun jadul nih, heheheh, karena aku juga suka Naruto. jadi aku gabungin Totally spies dan Naruto, kayaknya bakal seru, gitu pikir aku. dan hasilnya gini deh. untuk 1-10 adalah chapter permulaan (sekaligus pengembangan karakter) dan chapter selanjutnya baru ada New Summary

bagi yang belum ngerti istilah Woohp, sini aku jelasin sebelum lanjut ke chapter berikutnya :

-WOOHP : World Organization of Human Protection (badan organisasi perlindungan manusia) di didirikan oleh Jerry Lewis, selaku ketua organisasi yang bertujuan melindungi seluruh manusia dari kejahatan-kejahatan yang merajalela. Jerry menggunakan tiga orang agen rahasia untuk diberi misi dan menuntaskan kasus kejahatan yang mereka hadapi.

-Woohped tunnel : intinya, ini adalah terowongan menuju gedung Woohp. dimana pun Spies itu berada, whooped tunnel selalu menghisap mereka masuk ke terowongan. (contohnya : pas Clover, Alex sama Sam lagi buka loker sekolah, tiba-tiba langsung di hisap sama Woohped tunnel)

dan soal karakter-karakter nya :

-Naruto disini kayak di Boruto the Movie, jadi ya.. udah dewasa. dan dia sedikit ku nistakan (contohnya : playboy)

-untuk temen-temennya Naruto, nggak aku munculin. kayak Sasuke, Sakura, dll. (mohon maaf ya..) soalnya di Fic ini fokus utamanya adalah Naruto dan ketiga spies itu.

-mungkin ada romance nya sedikit di chapter berikutnya, kemungkinan NaruClover

nah, untuk chapter berikutnya, nanti aku jelasin lebih dalam lagi ya. Terima kasih

Mind to Review?