Oek! oek! oek!" tangis seorang bayi laki-laki pun pecah di dalam ruangan.

Bayi itu bersurai merah dengan tiga goresan di kedua pipinya, bayi itu terus menangis di pelukan Ayahnya, sedikit demi sedikit kedua matanya terbuka walau belum bisa melihat, kejadian itu membuat seluruh orang disana kaget bukan main.

Bayi itu memiliki mata pola riak air di mata kiri dan hitam di mata kananya.

Pria dewasa bersurai pirang itu yg terkaget kembali bersikap normal seperti sedia kala. Menghampiri sosok istrinya yg masih terbaring lemas dengan napas terengah-engah tertidur dikasur.

Pria surai pirang itu memberikan bayinya pada Ibunya. Ibunya menatap dengan wajah terharu, saat ini dia adalah seorang Ibu yg ia impi-impikan dari dulu.

"Minato, apa nama bayi kita?" ucap wanita bersurai merah panjang itu.

"Naruto Uzumaki, itu nama yg cocok bagi anak kita, Khusina" ucap pria yg bernama Minato.

"Naruto Uzumaki, aku suka itu" ucap wanita bernama Khusina memeluk putra mereka dan memberi asi pertamanya.

.

.

.

Return of Destiny™

.

.

.

Warning:

OOC, Typo, Gaje, Mainstream, Godlike!Naru, Sharinnengan!Naru.

.

.

.

Chapter 1

Flashback

Dua pahlawan dunia Shinobi, Naruto dan Sasuke berhasil menyegel Kaguya yg mengambil alih tubuh Madara berkat Zetsu hitam akan tetapi mereka harys kehilangan rekan satu timnya Sakura Haruno yg harus menkorbankan chakaranya untuk menyelamatkan Sasuke dari dimensi Kaguya bersama Obito dan Sensei pembimbing mereka Kakashi Hatake yg harus melindungi Naruto yg saat itu bertarung sendirian melawan tubuh Madara tergeletak tidak berdaya di tanah, menatap langit malam yg penuh akan bintang-bintang, ia gagal dan kalah oleh kedua bocah yg berhasil mengalahkannya.

Tangan Madara merangkak menuju daerah pusarnya yg terdapat simbol fuin (seperti simbol fuin Naruto) memutarnya dan simbol itu mengikuti pergerakan tangan Madara yg memutar.

"Jika aku mati KALIAN HARUS MATI" ucap Madara diakhiri teriakan penuh amarah.

Tiba-tiba Juubi keluar dengan paksa dari tubuh Madara menyebabkan tubuh dan Rinnengan Madara hancur. Naruto dan Sasuke tersentak kaget tidak percaya, chakra mereka hampir habis bagaimana cara mengalahkan sosok monster yg dipanggil Juubi.

"Sasuke bagaimana ini?" ucap Naruto mengalihkan pada rekan tim 7 ialah Sasuke Uchiha.

"Kita harus menyegel Juubi" ucap Sasuke membalas pertanyaan Naruto.

Juubi dalam perubahan pertamanya menatap dua manusia dengan mata merah pola riak air dengan 9 tomoe menglilinginya. Juubi segera membuka mulutnya lebar-lebar dan mulai mengumpulkan chakra positif dan negatif di depan mulutnya yg terbuka lebar, selesai mengumpulkannya dia menelannya bulat-bulat chakra positif dan negatif di dalam mulutnya, mulutnya pun mengembung siap memuntahkan sesuatu di dalamnya.

SUUUUIIIIING!

DUAR!

DUAR!

DUAR!

Bagaikan lesatan laser, Bijuudama Juubi menghancurkan apa saja di lewatinya tanpa tersisa.

"I-ini ga-gawat" ucap Naruto terbata.

"Lesatan itu menuju tempat para Shinobi yg masih terkena genjutsu" ucap Sasuke.

"KITA HARUS MENGHENTIKANNYA" teriak Naruto, Naruto mengaktifkan Bijuu mode segera berubah ke perubahan Kyuubi dalam bentuk chakra.

Sasuke mengaktifkan mode Susano'o segera terbang tampa pikir panjang ia langsung menghadang lesatan Bijuudama Juubi yg mengarah ke Shinobi aliansi.

BLAAAARRR!

Terjadi ledakan sangat besar membentuk seperti jamur sampai menimbulkan gempa bumi saat Bijuudama Juubi menghantam Susano'o Sasuke. Asap besar pun mengempul memguap ke udara lepas, terlihatlah seseorang berpakaian compang-camping terlempar dari dalam asap dan menghantam tanah.

Braak!

"SASUKE!" teriak Naruto sangat keras.

Naruto segera menonaktifkan mode Bijuunya dan perubahan Kyuubi segera berlari sekencang mungkin menghampiri Sasuke yg tergeletak tidak berdaya.

"Sasuke! Sasuke! bertahanlah!" ucap Naruto dengan berlina air mata mengoyang-goyangkan tubuh Sasuke.

"Na-naruto! su-sudahlah, Naruto cha-chakraku hampir h-habis a-ambilah kedua m-mataku ohok! mu-mungkin akan s-sangat berguna u-untukmu" ucap Sasuke terbatah terkadang terbatuk darah.

"A-apa yg k-kau bicarakan, ka-kau p-pasti selamat aku y-yakin itu" ucap Naruto dengan air mata terus mengalir di kedua pipinya.

"W-waktuku su-sudah ohok! t-tidak banyak la-lagi s-segeralah ambil mata i-ini, s-selamatkan lah d-dunia i-ini Na-naruto, s-sayona-nara" ucap Sasuke sebelum napas terakhirnya.

"Sasuke! Sasuke! SASUKE!" ucap Naruto mengoyangkan tubuh sabahatnya yg sudah tidak bernyawa di akhiri teriakan mengada ke atas langit.

Naruto menurunkan Sasuke dari pelukannya secara perlahan, merapalkan handseal sangat familiar bagi ditinya.

[Kage Bunshin no Jutsu]

Poff!

Poff!

Muncul dua Bunshin Naruto di kiri dan kanan Naruto asli.

"Kalian tahu harus apa?" ucap Naruto asli dengan nada datar tapi tetap mengluarkan air mata.

Kedua Bunshin Naruto segera mengambil scroll dari kantong ninjanya, membukanya menampilakan simbol-simbol fuin. Kedua Bunshin secara bersamaan mengoleskan kedua darah mereka pada scroll tersebut.

Poff!

Poff!

Tiba-tiba kedua Bunshin Naruto berubah menjadi dua sosok Sakura.

"Cepatlah aku tidak ada waktu lagi" ucap Naruto.

Dua Bunshin Naruto atau dua Sakura segera menyiapkan alat-alat medisnya. Naruto segera berbaring di tanah dan kedua Sakura segera cepat menyelesaikan tugasnnya mentransplatasi kedua mata Sasuke ke kedua mata Naruto.

Beberapa menit kemudian, terlihatlah Naruto berdiri gagah dengan kedua mata berbeda di kelopak matanya menganti mata biru lautnya. Menatap Juubi dengan ekpresi tidak bisa dibaca.

Juubi kembali mengumpulkan chakra positif dan negatif didepan mulutnya, menelanya dan siap memuntahkanya kembali.

SUUUUIIIIING!

DUAR!

DUAR!

DUAR!

'Mungkin ini akan menguras semua chakraku' pikir Naruto mengaktifkan Bijuu mode dalam bentuk perubahan Kyuubi.

[Susano'o]

Muncul aura ungu berkobar dari tubuh Naruto membentuk tulang manusia dan menyelimuti Naruto dalam bentuk perubahan Bijuu.

'Uh! i-ini sangat menguras chakaraku' pikir Naruto.

'Jangan kawatir soal chakramu Naruto, kami akan selalu membantumu' ucap Kurama atau Kyuubi lewat telepati di ikuti anggukan semua Bijuu di dalam tubuh Naruto.

'Arigatou semuanya' ucap Naruto lewat telepti.

Naruto memutuskan komunikasinya dengan Kurama, segera fokus pada Juubi di hadapanya.

"AYOO MAJUU!" teriak Naruto penuh semangat.

Naruto dalam perubahan Bijuu yg diselimuti Susano'o berlari dengan kedua pedang di genggaman kedua tanganya.

"HYAAAA!" teriak Naruto penuh semangat juang, Naruto mengayunkan kedua pedanganya secara menyilang membentuk X kehadapan Juubi menimbulkan gelombang angin mengikuti ayunan pedang Susano'o Naruto.

Juubi yg melihat itu hanya menyapunya dengan kibasan satu ekor saja. Naruto tidak tinggal diam ia membuka mulut Kyuubi mengumpulkan chakra positif dan negatif di depan mulutnya sambil terus berlari kearah Juubi. Bijuudama Naruto membesar karena telah tercampur chakra Senjutsu yg Naruto aktifkan.

Kyuubi melompat keatas saat satu kibasan ekor Juubi mengarah kearahnya. Menlayang di atas langit Naruto menyatukan kedua pedang Susano'o kedalam Bijuudama yg siap diluncurkan.

[Bijuudama]

Naruto menembakan Bijuudama kearah Juubi, Juubi melingkarkan kesepuluh ekornya membentuk kubah melindungi tubuhnya.

Naruto memfokuskan penglihatanya pada mata Sharinnenganya.

[Amaterasu]

Bijuudama yg Naruto tembakan tiba-tiba terselimuti api hitam pekat menutupinya meluncur kearah Juubi.

BUUUMMMM!

DUUUUAAAAARRR!

SWUUUSSH!

Terjadi ledakan api hitam yg amat dahyat membentuk jamur raksasa menimbulkan gempa bumi terdahyat yg belum di lihat umat manusia di muka bumi dan gelombang angin rakasasa seperti tsunami menyapu apa saja yg di lewatinya tanpa tersisa. Asap hitam besar membentuk jamur meluap keudara lepas mengkotori udara sekitarnya dan membunuh hewan-hewan tidak jauh dari ledakan dahyat.

Dari langit nampaklah seseorang remaja bersurai pirang dengan pakaian hanya tersisa celana orangenya yg sudah robek-robek terjatuh dari langit tanpa pelindung apapun ke permukaan tanah dengan keras.

Braak!

Naruto menghantam tanah dengan keras mungkin beberapa tulangnya sudah patah terbaring tergeletak di tanah tempat menghantamnya.

Para Shinobi aliansi yg terkena Mugen Tsukuyomi mulai terlepas dari genjutsu tidak terbatas menandakan mungkin monster Juubi sudah tidak ada.

Naruto tidak bisa mengerakan anggota tubuhnya, menatap langit bertaburan bintang-bintang, dengan perlahan-lahan kedua mata Naruto mulai menutup.

"Sayonara Minna" ucap Naruto sebelum napas terakhirnya.

The Return of Destiny™

10 Oktober 20XX Kuoh, Jepang.

Di salah satu rumah sakit di kota Kuoh, di salah satu kamar persalinan terlihatlah seorang wanita bersurai merah digerai berjuang mengluarkan calon anakanya dari rahimnya.

"Kushina, kau pasti bisa" ucap seorang pria bersurai pirang berdiri di samping kasur, memegangi tangan kanan sorang wanita yg bernama Khusina.

"Oek! oek! oek!" tangis seorang bayi laki-laki pun pecah di dalam ruangan.

Bayi itu bersurai merah dengan tiga goresan di kedua pipinya, bayi itu terus menangis di pelukan Ayahnya, sedikit demi sedikit kedua matanya terbuka walau belum bisa melihat, kejadian itu membuat seluruh orang disana kaget bukan main.

Bayi itu memiliki mata pola riak air di mata kiri dan hitam di mata kananya.

Pria dewasa bersurai pirang itu yg terkaget kembali bersikap normal seperti sedia kala. Menghampiri sosok istrinya yg masih terbaring lemas dengan napas terengah-engah tertidur dikasur.

Pria surai pirang itu memberikan bayinya pada Ibunya. Ibunya menatap dengan wajah terharu, saat ini dia adalah seorang Ibu yg ia impi-impikan dari dulu.

"Minato, apa nama bayi kita?" ucap wanita bersurai merah panjang itu.

"Naruto Uzumaki, itu nama yg cocok bagi anak kita, Khusina" ucap pria yg bernama Minato.

"Naruto Uzumaki, aku suka itu" ucap wanita bernama Khusina memeluk putra mereka dan memberi asi pertamanya.

The Return of Destiny™

17 tahun kemudian.

Kuoh adalah salah satu kota di Jepang, populasi manusia disana tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit bisa dikatakan seimbang, tapi bukan itu yg kita bicarakan.

Di salah satu sekolah disana lebih tepatnya sekolah swasta Kuoh Academy, sekolah swasta yg dulunya adalah sekolah khusus perempuan tetapi beberapa tahun terakhir sekolah ini berubah menjadi campuran atau umum.

Terlihatlah di depan gerbangnya seseorang remaja bersurai pirang jabrik dengan poni lebih panjang menutupi mata kirinya, beriris hitam gelap di mata kananya yg tidak tetutup poni, memiliki tiga goresan di kedua pipinya menambah pesona tersendiri, memakai seragam Kuoh Academy dengan blazer hitam menutupi seragamnya, dan tas di sanggul di pundaknya menambah coolnya orang ini.

Para murid Kuoh Academy menatapnya dengan pandangan berbeda-beda ada yg merona, senang, iri, dan benci.

"Siapa dia? dia tampan sekali" ucap siswi A.

"Kau benar, dia lebih tampan dari Kiba-kun" ucap siswi B.

"Sial! tambah lagi siswa tampan disini" ucap siswa C.

"Aku tidak punya harapan lagi" ucap siswa D lesuh.

Suara bisik-bisik itu di hiraukan olehnya. Terus berjalan dengan tampang datar melewati para murid menuju kantor kepala sekolah.

Sesampai di depan pintu vertuliskan kantor kepsek, remaja surai pirang itu mengetuk-ketuk pintuu sebanyak tiga kali.

Tok!

Tok!

Tok!

"Masuk" suara dari dalam membuat remaja itu membuka knop pintu. Kini terlihatlah seorang pria berumur dengan bertuliskan kepsek di mejanya.

"Bisa saya bantu" ucap kepsek sopan.

"Saya pindahan disini" ucap remaja itu.

"Oh, kau murid pindahan itu, baiklah sebentar lagi wali kelasmu akan menjemputmu tunggulah disini" ucap kepsek.

Sudah lima belas menit berlalu waktu itu itu di gunakan remaja itu dan kepsek mengobrol ringan soal sekolah dulu remaja ini. Sampai akhirnya suara ketukan pintu menggangu obrolan mereka.

"Nah! itu dia wali kelasmu sekarang kau boleh pergi" ucap kepsek.

Remaja itu menundukan tubuhnya 90° memberi hormat pada kepsek barunya dan segera pergi mengikuti wali kelasnya. Sampailah mereka di depan pintu geser bertuliskan XI-B.

"Kau akan masuk setelah ku beri tandanya" ucap Sensei wanita itu.

"Ha'i Sensei" ucap remaja itu.

Sensei wanita itu segera masuk kekelas meninggalakan Naruto berdiri di depan kelas.

"Murid-murid hari ini kita kedatangan murid dari Jerman, silakan masuk Uzumaki-san" ucap Sensei wanita itu membuat para murud mulai berbisik-bisik rupa murid baru itu.

Pintu pun bergeser, remaja itu melangkahkan kakinya satu demi satu menghampiri Sensei wanita itu yg ada di depan papan tulis. Para murid melongo tidak percaya apa lagi tiga remaja di dijuluki Trio mesum oleh sisiwi-siswi Kuoh Academy, yg mereka saat ini remaja yg tadi pagi membuat sekolah ini jadi ribut-ribut kedatangan siswa tampan.

"Perkenalkan namamu Uzumaki-san" ucap sensei.

"Ha'i namaku Naruto Uzumaki pindahan dari Kyoto, mohon bantuanya" ucap Naruto diakhiri membungkukan tubuhnya 90°.

"Baiklah Uzumaki-san kau duduk dengan Hyoudou-san, Hyoudou-san angkat tanganmu" ucap Sensei memanggil nama remaja bermarga Hyoudou.

Naruto mulai berjalan menghampiri sebelah bangku kosong di samping orang bermarga Hyoudou, remaja bersurai coklat jabrik kebelakang, beriris coklat.

"perkenalkan namaku Issei Hyoudou" ucap remaja bermarga Hyoudou ialah Issei Hyoudou.

"Naruto Uzumaki, panggil saja Naruto" ucap Naruto.

"Baiklah murid-murid kita lanjutkan pelajaran kita" ucap sensei itu.

Di salah satu tempat lebih tepatnya di sebuah bangunan tua di belakang gedung Kuoh Academy. Terlihatlah di sebuah aula bangunan tua itu duduklah sepasang gadis berbeda surai rambut di sofa saling bersebrangan sambil memainkan papan catur, yang satu besurai merah di biarkan tergerai, beriris hijau, memakai seragam Kuoh Academy dengan tubuh sexy dan ukuran dada di atas rata-rata.

"Rias, sepertinya murid baru itu memiliki aura yg sangat aneh" ucap gadis bersurai hitam di ikat satu dengan pita orange, beriris violet, memakai seragam Kuoh Academy, wajah sayu seperti wanita pengoda bertubuh sexy dan ukuran dada tidak mau kalah dengan orang duduk di depanya.

"Aku juga merasakanya Akeno, mungkin akan bagus bila murid baru itu dan murid mesum itu menjadi Peerageku" ucap gadis yg di panggil Rias.

"Ara, ara apa kau takut buruanmu di ambil Sona-kaichou" ucap gadis yg dipanggil Akeno.

"Mungkin iya untuk murid mesum itu tapi murid baru itu membuatku penasaran" ucap Rias.

"Aku juga penasaran denganya dan pula dia juga sangat tampan" ucap Akeno menambah wajah sayunya yg mungkin kaum lelaki yg menatapnya langsung menerjangnya dan menggiringnya ke hotel.

"Kita lihat saja nanti, chacmate" ucap Rias menghentikan laju raja Akeno.

"Ara, ara aku kalah lagi" ucap Akeno.

Bersambung