Alkisah, di sebuah negeri bernama Destiny Island, ada sebuah kerajaan yang dipimpin oleh seorang Raja dan Ratu. Mereka berdua memiliki lima orang putra, yaitu Riku yang tertua, dan empat lainnya kembar bernama Vanitas, Ventus, Roxas, dan Sora. Mereka berlima bersekolah di Destiny Island International High School. Awalnya, hidup mereka begitu-begitu saja, tapi tiba-tiba berubah setelah kedatangan beberapa perempuan yang ternyata akan menjadi pendamping hidup mereka. Penasaran dengan ceritanya? Then just follow us!

HAPPY READING!

"Sora! Cepat bangun! Ntar kesiangan ke skolah!" seru Riku yang sedang mengingatkan adik termudanya, Sora.

"Entah kenapa kita: Gue, Sora, Ventus, dan lo Vanitas," Roxas menunjuk Vanitas yang lagi asyik mendengarkan musik dari iPodnya, "menjadi saudara kembar! Padahal sifat kita satu sama lain berbeda! BANGUUUN WOYYY PEMALAASSSS!" Lanjut Roxas sambil menarik selimut Sora, sampai Sora menggelinding jatuh dari tempat tidurnya.

"Dingin.. Dingin.. ." Sora memeluk dirinya sendiri.

"Bangun cuy =.=" kata Ventus, "Mau lo kita dimarahin ma Ansem sensei =.="

"Iya lo! Awas ya kalo gara" lo bangun telat gue jadi kena apes!" seru Vanitas protes. Karena dia baru ingat kalau jadwal pertama itu adalah pelajarannya Pak Ansem, guru yang terkenal KILLER sama murid".

"Iye"! Gue bangun!" Sora bangun dari lantai n langsung menuju KM *tau kan tuh apa kepanjangannya XD*

"Eh, Sora kok baru keluar dari kamar?" tanya Riku yang sedang mengecek tasnya.

"Au tuh.. Pemalas =.=" jawab Vanitas.

"Eh, eh, katanya hari ini Kak Cloud bakal datang ya?" tanya Ventus.

"Eh masa? Bukannya dia ada urusan di Collosium?" tanya Roxas.

"Aaarrkhh! Kalo soal itu gue gak tau! Yang penting! Woooyyyyyy coklay jikrak! Cepetan!" teriak Vanitas frustasi dengan Sora yang lagi asyik main sabun di KM *anak kelas berapa lo Sor =.="*

"=.= ckckkc. Tapi katanya dia bakal dateng bareng ma teman" Final Fantasy-nya loh!" seru Ventus lagi.

"Eh? Yang kayak Noctis, Eclair, Tifa, dan lain-lain itu ya?" tanya Roxas lagi.

"Iya. Katanya teman mereka ada yang mau nikahan!" seru Ventus.

"Kalian bisa diam gak sih! Kalian gak khawatir kalo dimarahin ma Pak Ansem!" teriak Vanitas.

"Yeh.. Gak usah sebegitu kali Van.. Nyantai.. Palingan Pak Ansem juga telat masuk =.=" kata Riku, "BTW, inget waktu dia telat masuk tapi yang disalahin murid-muridnya? Kalo dia gitu lagi gue laporin ke KS!" *Kepala Sekolah*

"Okay! Tinggal ganti seragam!" seru Sora dari kamarnya.

"Ya udah tapi cepetan!" teriak Vanitas.

~~~~ XXX ~~~~

"Kairi, Xion! Lihat ini! Aku dapat beasiswa ke Destiny Island International High School!" seru Namine riang karena baru mendapatkan beasiswa ke sekolah terkenal yaitu Destiny Island International High School atau biasa disingkat DIIHS, mengingat namanya yang terlalu panjang. Sekolah itu hanya bisa dimasuki orang-orang pintar dan berada.

"Wah, selamat Namine!" seru Xion.

"Eheheh.. Makasih." kata Namine.

"Oh ya, Kai.. Besok kamu tes beasiswa kan?" tanya Xion sambil menoleh pada Kairi.

"Um? Oh, iya.." jawab Kairi yang sedang membaca buku.

"Wah, kalo begitu selamat berjuang Kai! Aku mendo'akanmu! Hey Xion bagaimana denganmu? Bukankah kamu juga ikut tes beasiswa di DI?" kata Namine.

"Um.. Iya.. Besok pengumumannya.." jawab Xion.

"Semoga berhasil Xi!" seru Kairi.

"Semoga berhasil untuk kalian!" seru Namine riang.

~~~~ XXX ~~~~

"Hey, katanya pengumuman hasil beasiswa murid baru sudah dipajang." seru Roxas.

"Tapi itu baru pengumuman hasil beasiswa gelombang satu, itupun gelombang satu A coz yang ikut gelombang satu banyak banget. Gelombang satu B besok." seru Ventus.

"Dan gelombang duanya kan belom di mulai =.=" seru Vanitas.

"Betul juga sih. Tapi. . ! Ayo kita lihat siapa yang mendapatkan beasiswa itu!" seru Roxas sambil menarik ketiga twinnya. Mereka pun menuju ke papan pengumuman.

"Hmm.. Kok sepertinya kebanyakan cewek ya?" Ventus melihat".

"Iya. Kau benar." sahut Riku.

"Brarti bakal ada perempuan pintar yang bantuin aku belajar!" Sora gembira.

"Zzz.." Kakak"nya hanya mengeluh.

"Eh eh, coba lihat ini! Peringkat satu gelombang satu A dalam beasiswa!" seru Roxas.

"Eh, kayaknya dia cewek!" seru Vanitas.

"Mana mana. . ." seru Ventus sambil melihat papan pengumuman itu.

"Na.. Mi.. Ne.." Rox Ven Van membaca nama orang peringkat satu gelombang satu A itu.

"Wah! Pasti dia siswa terpintar di DI!" seru Vanitas.

"So pasti! Aku gak sabar kenalan ama dia!" tambah Ventus.

"Aku apalagi!" sahut Roxas.

"Cckckckc. Kalian kayak orang yang lagi JC!" seru Riku.

"JC?" tanya SR2V

"Jatuh Cinta!" jelas Riku.

"Ckckck.. Aku gak suka kok sama cewek yang namanya Namine itu!" seru Sora.

"Belom ngeliat orangnya dah bilang gak suka =.=" Roxas protes.

"Gue tinggal negliat fotonya sama Kepala Sekolah.. XD"

"Gampang bener ya rasanya minta ke Kepala Sekolah =.=" Vanitas heran.

"Ckckkcc. . . Oh ya Kak Riku kan Ketua OSIS! Bisa kita minta info" anak" beasiswa?" tanya Roxas ke Riku.

"Bisa.. Sudah pasti!" jawab Riku.

~~~~ XXX ~~~~

"X dikurang Y.." Kairi masih belajar di kamarnya, "Lalu diakar pangkat dua.. Setelah itu.."

"Kairi!" sahut Xion.

"Huh? Ada apa Xi?"

"Ada telpon untukmu!"

"Oh ok." Kairi pun turun ke bawah mengangkat telpon untuknya.

"Hey Xion, si Kairi dapet telpon dari siapa? Cowoknya? O.o" tanya Namine yang tiba-tiba datang.

"Bukan!" Xion cekikikan, "Kayaknya sih paman / ayahnya.."

"Halo? Kairi di sini? Eh, benarkah? Oh.. Okey.. Yup.. Ahaha.. Iya, makasih.. Bye.." Kairi bercakap-cakap dengan seseorang di telpon.

"Siapa Kai?" tanya Namine.

"Umm.. Pamanku.. katanya hari ini dia mau pulang ke sini buat nganterin aku tes besok."

"Owh. . ."

"Hey, kalian akan masuk DI ya?" tanya Aqua.

"Iya, ada apa memangnya Aqua-nee?" tanya Namine kepada kakak sepupunya itu.

"Nggak, hanya saja. . . Kalian tahu gak kalo di situ lima putranya Raja bersekolah di sana . . . Wahhhh kakak jadi berharap kalo kalian akan berpacaran syukur" menikah dengan salah satu putra raja tersebut!"

"Aqua-nee! Kita itu ingin menuntut ilmu bukannya berpacaran!"

Jelas Namine protes, karena menurut dia sendiri, di dalam kamus hidupnya *ceilah* tidak ada yang namanya pacaran!
"Ahahah.. Soal jodoh ntar aja deh, nee.." kata Xion, "Nanti Kairi kebayang" terus gak bisa belajar."

"Oh?" Aqua menoleh ke Kairi, "Kamu belom tes, Kai-chan?"

"Belom, nee." Kairi menjawab singkat.

"Oh kalo bgitu selamat berjuang ya!" seru Aqua.

"Eh, nee mau ke mana? Kok rapi?' tanya Namine.

"Yeee Nam, nee kan mau kencan.. K-E-N-C-A-N! Ma TERRRAAAAA!-Senpai!" kata Xion sambil sedikit menekan dan meninggikan suaranya di bagian "Terra" dan "Kencan".

"Heh, Xion!" seru Aqua.

"Ahahah.. Kalo gitu selamat kencan Aqua-nee."

"Sampaikan salam kami pada Terra-nii!" ujar Kairi.

"Ckckckc.. Iya kalian juga di rumah dan belajar yang bener! Nee pergi!" kata Aqua sambil berjalan pergi.

"Hey, aku jadi penasaran sama putra raja itu?" seru Xion.

"Wahhh kamu terkena virusnya nee!" seru Namine yang lagi asyik main komputer sambil belajar.

"Serius! Soalnya kata orang" mereka itu ganteng"!"

"Huh whatever! Mending belajar aja yok!"

"Hmm.. Aku baca buku yang kupinjem dari perpustakaan aja deh.." kata Xion.

"Kalo gitu, selamat main ya Nam, aku belajar dulu." Kairi naik ke kamarnya.

". . . Siapa yang mau main. Aku malah sedang mencari info" tentang buku. . ." Namine berkata dalam hati.

"Yaahhh aku di tinggal sendiri!" seru Namine.

~~~~ XXX ~~~~

"Di mana ya map itu?" kata Riku sambil mencari-cari map murid beasiswa di Ruang OSIS, "Aha! Ini dia!" lanjutnya setelah menemukan apa yang dia cari.

"Ah, jadi ini map murid beasiswa?" tanya Roxas.

"Iya! Sebaiknya kita liat" murid yang ikut beasiswa." seru Vanitas.

"Mungkin saja kalian akan mendapatkan cewek dari map itu!" seru Demyx si anggota OSIS di bidang musik.

"Heyyy!"

"Ahahaha aku hanya bercanda. Hey, ketua! Kamu dicari ma Pak Mickey di kantornya." seru Demyx meninggalkan Ruang OSIS.

"Oh, oke. Hey, kalian aku ke Ruang Kepala Sekolah dulu." seru Riku sambil berjalan keluar Ruangan OSIS.

"Okey." Sor Rox Ven Van mengangguk.

KRRRIINNGG!

"Wah, bel sudah berbunyi!" seru Roxas.

"Ayo masuk!" seru Sora.

Keempat twins itu pun masuk ke kelasnya.

"Hei kenapa map murid beasiswa itu kamu bawa, Sor? Kalo ilang gimana?" tanya Roxas ke Sora.

"Tnang aja! Gak bakal ilang!" Sora memasukkan map murid beasiswa itu ke dalam tasnya yang segede gajah (?) *berat dong =.="*

"Ayo anak"! KWAK!" seru Pak McDonald *ckckckck Old McDonald had a farm. IYA IYA YO! (knapa jadi gini =.=")* menyuruh murid-muridnya duduk.

"KWAKK sekarang buka buku kalian! Kita akan mempelajari bla bla bla!" jelas Pak Donald panjang lebar.

~~~~ SKIP TIME ~~~~

"Hey Kairi bangun! Xion bangun! Hari ini pengumuman murid beasiswa gelombang satu B ! Dan Kai, hari ini testnya kan cepettan bangun!" seru Namine sambil menggoyang-goyangkan tubuh Kairi dan Xion.

"Huh? AH YA!" seru Kairi n Xion.

"Astaga! Bukuku!" Kairi memasukkan bukunya ke dalam tas.

"Kai, kamu mandi duluan keh!" seru Xion.

"Eh? Gapapa nih?"

"Iya! Kan kamu tes! Aku tinggal pengumuman!"

"Udah Kai kamu mandi aja! Urusan buku biar aku. Kalo bajumu sudah kusiapkan! Dan sarapannya juga sedang di bikin nee!" seru Namine sambil mengambil alih buku-bukunya Laoro dan memasukkannya ke dalam tas Kairi.

"Oh.. Okey!" Kairi mengambil handuknya n langsung menuju KM.

~~~~ XXX ~~~~

"Hari ini tes gelombang dua ya?" Sora penasaran.

"Iya! Tempatnya di lantai tiga!" kata Ventus.

"Eh, ntar Kak Riku katanya jadi pengawas?" tanya Vanitas.

"Yah.. Itupun ditugasin sama Pak Mickey," jawab Riku, "klo mau liat, datang aja pas istirahat. Soalnya tesnya mulai jam delapan, masih sejam lagi.."

"Ohh.. Ok!"

~~~~ XXX ~~~~

"Kairi kamu udah siap! Tinggal tiga empat puluh lima menit lagi nih!" teriak Namine dari arah bawah.

"Kairi belom siap juga?" tanya Aqua.

"Belom nee." kata Namine menggeleng-gelengkan kepala.

"Iya! Sebentar!" Kairi keluar dari kamarnya sambil membawa tas.

"Pamanmu dah dateng tuh!" Xion melihat dari arah jendela.

"Oh, okey!" Kairi buru-buru makan sarapannya, "Bye smua! Doakan aku!"

"Pastilah Kai!" seru Xion dan Namine.

Dan Kairi pun pergi dengan pamannya menuju ke DIIHS.

"Eh, Nam, kita pergi juga yuk!" ajak Xion.

"Iya, nee kami pergi dulu daahh!" kata Xion dan Namine berpamitan ke Aqua.

Dan mereka pun pergi ke DIIHS menyusul Kairi dengan sepeda mereka masing-masing.

~~~~ SKIP TIME ~~~~

"Berjuang, Kai!" seru paman Kairi memberi semangat pada keponakannya sesampainya di DIIHS.

"Thanks, paman!" seru Kairi. Ia pun langsung menuju ruang tes.

~~~~ XXX ~~~~

"Baiklah, semua sudah datang?" tanya Riku yang mulai mengawas di Ruang Tes.

"Tinggal satu anak lagi, Ketua." sahut seorang murid beasiswa.

"Um.. Maaf saya terlambat!" seru Kairi membuka pintu ruangan.

"Hmmp u gpp silahkan duduk di kursi anda. ." kata Riku.

"Ya, terima kasih senpai." Kairi berjalan ke arah kursi yang masih kosong.

~~~~ XXX ~~~~

"Ayo, Nam cepat! Aku sudah tak sabar ingin melihatnya!" seru Xion sambil berlari dengan menggenggam tangan Namine.

"I-iya Xion! Tapi jangan cepat-cepat!" seru Namine kelelahan.

Pas mereka berlari tak sengaja Namine bertabrakan dengan seorang siswa DIIHS.

BRUKK!

"Aduuh!" seru Namine.

"Ah.. Maaf"! Aku gak tau!" seru Roxas.

"Yaya. Gapapa!" Namine brusaha bangun.

"Kamu gak terluka kan?"

"Nggak.."

"Um.. Sekali lagi maaf ya.."

"Iya.. Gapapa.."

Roxas segera naik ke atas untuk menuju ke kelasnya lagi.

"Ayo, Nam!" seru Xion.

"I-iya Xion!" jawab Namine sambil berlari mengikuti Xion.

~~~~ XXX ~~~~

"Eh Rox! Lo ngapain telat huh?" tanya Ventus jengkel.

"Sorry bro! Tadi ada masalah! Gue habis nabrak seorang gadis." Roxas menjawab sambil berseru.

"Waahhh parah lo! Tuh cewek gapapa kan?"

"Gapapa katanya."

"Aahh sudahlah! Ayo kita ke tempatnya Riku-nii!" seru Sora.

~~~~ XXX ~~~~

"Hmm... Ini.." Kairi mengerjakan soal nomor terakhir, "Gawat! Aku lupa caranya! Tapi.. Hmm.. Apa jawabannya ini ya? Kok rasanya aku yakin banget =.="

"Baiklah, masih ada waktu setengah jam lagi untuk mengerjakan soal." kata Riku.

~~~~ XXX ~~~~

"YES! Aku masuk Nam! YES!" Xion senang ketika dirinya dinyatakan lulus tes beasiswa gelombang satu B dan meraih peringkat pertama.

"Ahhh selamat ya Xion!" seru Namine riang. Dan mereka pun berpelukkan layaknya telletubbies.

"Eh, eh cepetan Rox! Ven! Van! Kalian jadi cowok lelet banget!" seru Sora kesal.

"Hey! Lo diam kek! Kita capek!" seru Roxas.

"Kayaknya aku tahu suara ini?" kata Namine dalam hati.

"Iya nihhh!" seru Ventus.

"Lo jangan cepet-cepet kan masih lama!" seru Vanitas.

"Eh, berisik banget ya Nam!" seru Xion.

"I-iya Xi." kata Namine.

"Eh ada cewek pelukkan di situ! Hey, kalian lesbi ya?" teriak Sora ke Namine dan Xion.

"SIAPA YANG LESBI JINGKRAK!" triak Xion frustasi.

"Aduuuuh mulai deh, udah deh yok Xi, kita keluar aja! Mereka kan senpai-senpai kita nanti!"

"Gak mau, Nam! Mereka harus jaga omongan! Seenaknya kita dibilang lesbi!"

"Aneh" aja sih lo Sor =.=" Vanitas menepuk bahu saudaranya.

"Udah, gak usah Xi, kan malu bikin keributan di sini." kata Namine.

"Hmph! Okey deh!" Xion pergi dengan Namine.

"Ayo! To the classroom!" seru Sora.

~~~~ XXX ~~~~

"Aha! Aku inget caranya! X dikurang Y diakar pangkat dua terus ditambah satu! *rumus yang aneh =.=" tapi biarlah*" Kairi mengerjakan soal nomor terakhir.

~~~~ XXX ~~~~

"Kamu ini kenapa sih Nam!" tanya Xion, "Jangan-jangan kamu suka dengan cowok berambut jingkrak itu lagi!"

"Enak ajaa! Bukan tipeku! Eh eh si Kairi dah nyelesein testnya belom ya?" kata Namine.

"Hmm. . Meneketehe!" seru Xion sambil menaikkan bahunya.

~~~~ XXX ~~~~

STOOP!

Sora dan saudara kembarnya sampai di ruang tes.

"Wah, liat tuh Sor!" seru Ventus.

"Apa?"

"Cewek yang rambutnya merah! Serius amat dia ngerjainnya!"

"Siapa tau dia masuk peringkat pertama kayak Namine itu." tebak Vanitas.

"Eh ngapain kalian liat-liat temanku! Dan nyebut-nyebut nama temanku!" seru Xion yang kebetuullan juga ada di situ.

"Huh liat-liat teman lo? Si cewek rambut merah?" tanya Sora.

"Iya!"

"Nyebut-nyebut nama teman lo!" tanya Roxas.

"Namine maksud lo?" tanya Ventus.

"Cewek peringkat satu murid beasiswa gelombang satu A itu!" tanya Vanitas.

"Iya! Kairi dan Namine itu teman gue! Mang kenapa?" tanya Xion garang.

"Udahlah Xion. . Kamu itu terlalu gampang emosi =.=" kata Namine.

"Oh.. jadi itu namanya Kairi.. Nama yang bagus." Sora berlaga memuji XD.

"Eh.. Tunggu.." kata Rox Ven Van menoleh Namine, "KAMU NAMINE!"

"Hey! Lo jangan muji-muji nama teman gue deh! Dasar PB!" kata Xion protes.

"Eh? I-iya." kata Namine sambil bersembunyi di belakang Xion.

"Tenang, Nam! Kalo mereka ngapa-ngapain gue sikat dia!" seru Xion sambil memasang pose Karate.

"Xion! =.=" mereka itu kakak kelas. Dengar gak: KAKAK KELASSS!" kata Namine dengan sedikit penekanan di bagian "Kakak Kelas".

TIBA-TIBA

"Eh? Kakak kelas?"

"Kalian kelas 1 kan?" tanya Sora, "Kami sudah kelas dua =.="

"Oh.. Gitu ya.." Xion nyengir, "Sorry.. Eheheh.."

"=_="

"Xion Xion =.=" kata Namine menggeleng-gelengkan kepalanya, "Eh eh lihat! Kairi udah selesai! XD!" Namine bergirang.

"Ayoo kita sambut dia Nam!"

"Ayoo!" Lalu, Namine dan Xion berlari mendekati Kairi.

"KAIRI!" seru Namine dan Xion.

"Eh, teman-teman!" seru Kairi.

"Gimana tesnya?"

"Yah.. Begitulah.. Sempat ada soal yang gak bisa kukerjain, tapi aku dapet petunjuk dan akhirnya bisa ngerjain!"

"Huuh syukurlah!" kata Namine bernapas lega.

"Eh eh, tau nggak? Tadi gue ketemu. . ."

Kata-kata Xion terputus karena melihat cowok berambut perak *=.="* yang sedang berjalan keluar.

"Gantengnya. . ." lanjut Xion.

"Waahh, Kai! Kayaknya Xion lagi jatuh cinta sama cowok itu?" bisik Namine ke Kairi.

"Sepertinya begitu, Nam." Kairi membalas bisikan Namine.

"Hei, Xion, cowok yang kamu liat tadi namanya Riku, Ketua OSIS DIIHS. Dia sekarang di kelas 3, so kau hrus manggil dia senpai seperti aku. XD." kata Kairi pada Xion.

"Riku.." Xion mengingat nama pemuda yang akan menjadi kakak kelasnya itu.

"Iya inget lo, diakan. . . Cowok pujaanmu." seru Namine XD.

"Weeehh ketemu lagi sama cewek-cewek ini!" seru Sora sambil melirik ke arah Kairi.

"Hn!" seru Van,Ven,Rox.

"OMG!" seru Xion.

"Hei, daripada kita musuhan, mending kita kenalan!" usul Kairi, "Hai, senpai-senpai, aku Kairi. Senang bertemu kalian. Ini temanku Xion, dan Namine. Kalian pasti sudah mengenal mereka karna mereka peringkat satu tes beasiswa gelombang satu A dan B."

"Ah, ya! Tentu saja!" seru Sora,"Oh ya, aku Sora, ini ketiga saudara kembarku, Roxas, Ventus, dan Vanitas. Dan, yang menjadi pengawasmu tadi itu kakak tertuaku, Riku. Senang berkenalan."

"Senang berkenalan dengan kalian." Rox Ven Van membungkukkan badannya.

"Senang berkenalan dengan kalian juga, Roxas-senpai, Ventus-senpai, Vanitas-senpai." Namine berjabat tangan dengan mereka bertiga, "Senang berkenalan juga, Sora-senpai."

"Wah, aneh ya Sora dipanggil senpai (?)" bisik Roxas pada Ventus.

"Ya, sepertinya begitu." sahut Ventus.

". . . Hmmm, Iya! Sora emang gak pantas di panggil senpai! Namine,Kairi ayok kita pulang!" seru Xion kesal.

"E-e Xion!, maaf senpai-senpai kami pamit duluan aja!" seru Namine sambil membungkukkan badannya setelah itu berlari menyusul Xion.

"Sampai jumpa besok!" seru Kairi.

"Oh ya, Kairi!" seru Sora sebelum Kairi menyusul kedua sahabatnya.

"Uh? Ya Sora-senpai?"

"Besok dateng buat pengumumannya."

"Sipp! Itu sudah pasti! Doakan aku ya senpai!" Kairi langsung menyusul kedua sahabatnya.
Rox Ven Van melirik ke arah saudara kembarnya itu.
"Naruh hati sama Kairi ya?" Roxas meledek.

"? E-eh.. Nggak! Enak aja!" Sora menyembunyikan wajah merahnya.

"Bohong!" seru Ventus.

"Jujur aja Sor!" seru Vanitas.

"Ketahuan lagi. . " seru Ventus.
"Tuh wajahmu memerah! Ahaha XD" seru Roxas.
"Ahaha! Kita setuju-setuju aja kalo lo sama Kairi." seru Vanitas.
"Kita dukung lo! XD" seru VenRox.

"Heh! Emangnya aku nggak setuju kalo salah satu diantara kalian bakal jadi pacarnya Namine?" giliran Sora meledek.

"! Maksudlo Sor? Kita gak ngerti?" seru R2V.

~~~~ XXX ~~~~
"Hey Kairi, aku ngerasa kalo Sora-senpai sepertinya menyukaimu deh?" seru Namine.

"Ah? Hei! Mana mungkin! Dia cuma peduli sama adek kelasnya doang kok menurutku!" ujar Kairi. Lalu, dia melirik ke arah Xion.
"Masih ngelamunin Riku senpai, Xi?" tanyanya.
"He's my prince..." Xion bergumam sendiri.
"Hadeh.. Kamu sepertinya memang tergila" dengan Ketua OSIS itu ^^"

"Iya . . Hmm, tapi Kai aku gak yakin kalo dia cuman simpati, pasti dia punya rasa ke lo!" seru Namine.

~~~~ XXX ~~~~
"Maksud lo?" tanya Roxas.
"Iya kita gak ngerti!" seru Ventus.
"Jelasin dong!" seru Vanitas.

~~~~ XXX ~~~~

"Ah.. Belom tentu juga Nam!" Kairi masih menganggap Namine bercanda.

~~~~ XXX ~~~~
"Yeilah.. Kemaren lo pada kan seneng tuh pas tau Namine peringkat satu! Pasti ada rasa buat dia! Ya kan? Gue tau!"

"Yee! Kita cuman bangga aja ada anak cewek yang berprestasi di sekolah kita!" seru Vanitas.
"Iya, lagi pula di sekolah kita itu jarang cewek yang berprestasi!" seru Roxas.
"Betul betul betul!" seru Ventus.

"Ah.. Benarkah?" Sora tak yakin.
"Hei! Kalian sedang apa di situ?" seru seseorang. Semuanya pun berhenti bergerak.
"Mungkinkah..."
"Itu.."
"Adalah..."
"PAK ANSEM! KABUR!"

~~~~ XXX ~~~~
"Hey akhirnya kita sampai!" seru Namine.

"TADAIMA!" seru ketiganya.
"Okaeri!" sahut Aqua, "
Hey bagaimana testnya?"
"Kairi berhasil nee!" seru Namine riang.
"Waahhh selamat Kai! Wahh ini harus di rayakan! Hari ini kita akan pergi jalan-jalan!" seru Aqua.

"EH.. Nggak usah repot-repot Aqua-nee ^^" Kairi tersenyum.
"Gapapa! Ini kan keberhasilanmu! Kita harus merayakannya!" seru Aqua.

"Betul itu Kai! Jadi sekarang mending kamu ganti baju dan siap-siap. Aku akan di rumah masih ada yang harus aku lakukan." seru Namine sambil tersenyum.

~~~~ XXX ~~~~
"Hey Sora, kalo kamu suka kenapa gak nyatain saja?" seru Roxas.
"Eh emang ada apa dengan Sora?" tanya Riku.

~~~~ XXX ~~~~

"Hmm.. Okey deh!" Kairi mnuju kamarnya.
"Biar nee bantu kamu pilihin baju yang bagus!" seru Aqua.

~~~~ XXX ~~~~
"Itu tuh. Si Sora JC pada pandangan pertama." jelas Roxas.
"Sama cewek rambut merah yang namanya Kairi." tambah Ventus.
"Eh, bukankah itu anak beasiswa tadi?" tanya Riku.
"Iya! Sora suka sama dia, kak!" jawab Vanitas semangat.

"Cieeeee" goda saudara-saudaranya Sora.

~~~~ XXX ~~~~
"Lalalalala- hmm, , , kok pas ketemu ma dia aku ngerasa ada sesuatu yang bikin aku tertarik ya?" kata Namine pada dirinya sendiri *maybe*.

~~~~ XXX ~~~~

"Wah wah.. Smoga Pak Mickey n Pak Donald cepet memeriksa hasilnya.." harap Riku.
"Iya! Semoga peringkat satu lagi biar Sora tambah seneng!" seru Roxas.
"Diamlah kalian =.=" aku tak bisa konsen belajar!" Sora mulai marah.

~~~~ XXX ~~~~
"Eh, Namine?" tanya Xion, "Kamu kenapa?"

"Eh! Xi-xion!" Namine kaget dan wajahnya memerah.
"Ke-kenapa bisa ada di sini? Dah lama?" tanya Namine gagap + gugub.

"Baru aja kok!" seru Xion, "Ayo! Mobilnya Aqua-nee dah siap tuh!"

"Hmm aku tidak ikut Xion, ada urusan sebentar maaf ya." kata Namine sambil berjalan meninggalkan Xion.

~~~~ XXX ~~~~
"Hufff Sora dah punya cewek, Riku juga! Jadi yang masih jomblo hanya kita bertiga." seru Roxas.
"Ya, dan ini sungguh menyedihkan!" seru Ventus.
"Iih kalian ini kenapa? Padahal banyak fans girls kalian di luar sana kenapa gak ambil 1 dari mereka?" tanya Vanitas memberikan ide.
"Tak ada yang menarik. . " seru mreka berbarengan.
". . Huuh iya juga sih." Vanitas, Ventus, Roxas pun menghela napas panjang.

~~~~ XXX ~~~~

"Eh, Namine mana, Xi?" tanya Aqua.

"Katanya gak mau ikut. Ada urusan." jawab Xion.

"Oh. Gapapa deh. Ayo kita berangkat!"

Maka, Kairi, Xion, dan Aqua pergi jalan-jalan merayakan keberhasilan Kairi.

~~~~ XXX ~~~~

"Kalian enak ya!" seru Roxas.

"Enak apanya?" tanya Riku.

"Habis, nii daj punya cewek =.=" seru Ventus.

"Dan Sora dah menemukan pujaan hatinya." kata Vanitas sambil melirik Sora.

"Sementara kami.."

"Masih.."

"Jomblo!" kemudian R2V pun menghela napas panjang.

"Hei! Aku kan belom pacaran sama Kairi!" Sora protes, "Dan belom tentu aku suka sama dia!"

"Ckckck.. Nanti kalian juga ketemu pujaan hati kalian kok." Riku menghibur ketiga adiknya yang lain.

"Kayak Namine :p." tambah Sora.

~~~~ XXX ~~~~

"Hmmm mereka sudah pergi ya? Sebaiknya aku siap-siap saja!" kata Namine dalam hati dan mulai mengganti bajunya di dalam kamar.

~~~~ XXX ~~~~

"Heyyy! Awas kau Sora!" kata Rox Ven Van serempak.

~~~~ XXX ~~~~

"Waahhhh! Jadi ini tempatnya! Besar bangat!" kata Namine terkagum-kagum karena baru pertama kali dia bisa melihat gedung atau kerajaan Destiny Island dengan matanya sendiri.

"Syukurlah aku bisa ke sini!" Sangat menyenangkan sekali disini!" seru Namine sambil mengingat-ingat mengapa dia bisa berada di sini sekarang sambil tersenyum. Semuanya itu bermula dari lukisannya yang memenangkan lomba dan dia diajak ke tempat ini untuk menerima hadiah atas kemenangannya.

~~~~ XXX ~~~~

"Ckckck.. Kalian ini tiada hari tanpa berantem =.=" Riku stress melihat keempat adiknya yang bertengkar dan hampir membuat rumah hancur.

"Grrr.." Empat kembar itu masih saja bertengkar dan aliran listrik terhubung di antara mereka.

~~~~ XXX ~~~~

"Wah! Jadi ini restorannya! Gede banget!" seru Xion ketika sampai di tempat tujuan.

"Baguskan?" tanya Aqua.

"Baguss nee! Tapii. . . Kok rasanya gak klop ya kalo gak ada Namine." kata Xion seraya memasang wajah sedih.

"Kamu benar Xion. Tapi memang ada urusan apa sehingga Namine gak bisa ikut?"

"Aku gak tahu..."

~~~~ XXX ~~~~

"Ok, saatnya melihat-lihat dalam istana ini!" seru Namine riang.

Selama di perjalanan, Namine sama sekali tidak bisa berkedip. Karena ornamen-ornamen bangunan yang begitu indah.

"Waahhh! Indah sekali ornamen ini! Yang membuatnya pasti seorang pelukis terkenal!"

~~~~ XXX ~~~~

"Hmm.. Kalo gitu kita masuk aja deh. Ayo, Kai!" ajak Aqua.

"Hm!" Kairi mengangguk. Mereka bertiga pun masuk ke restoran.

~~~~ XXX ~~~~

"Ya Pak Mickey? Oh, baiklah. Akan saya sampaikan. Yup, terima kasih kembali." Riku berbincang-bincang dengan Kepala Sekolah di telpon.

"Kenapa nii?" tanya Roxas.

"Tadi Pak Mickey suruh Kairi menemui dia esok hari di ruang KS."

"Kairi? Mang ada apa sama tuh anak?" tanya Ventus.
"Kalo suruh nyampein. . ." Roxas menggantungkan kalimatnya sambil melirik Sora, diikuti Ven dan Van yang juga melirik Sora.

"Suruh tuh anak aja!" seru mereka bertiga.

~~~~ XXX ~~~~

"Ahhh! Puasnya aku berkeliling Kerajaan ini! Jam berapa sekarang?"

"Ah jam empat, sebaiknya aku pulang!" kata Namine sambil berjalan keluar dari Kerajaan tersebut.

~~~~ XXX ~~~~

"Hey!" Sora hampir keselek saat sedang makan sebungkus wafer, "Tapi.. Baiklah."

"Ckckc senang tuh anak satu!"

"Iya tuh!"

"Pasti seneng!"

"Argh! Terserah apa kata kalian =.=" aku kan hanya ingin membantu tugas Riku-nii." kata Sora mengambil segelas air.

~~~~ XXX ~~~~

"Gimana Kai? Enak Steaknya?" tanya Aqua.

"Um.. Iya, nee. Tapi.. Ini kegedean. Aku gak bisa habisin sendiri." jawab Kairi.

"Kalo gitu aku bantu!" kata Xion seraya mempersiapkan garpu dan pisau untuk memakan steaknya Kairi.

"Hei! Xion! Ntar kalo kamu gemuk Riku-senpai gak bakal terpengaruh sama perhatianmu loh!" Kairi mengingatkan Xion sambil setengah tersenyum.

"Hu? Riku-senpai?" tanya Aqua.

"Iya. Ketua OSIS DIIHS kelas 3 SMA. Cowok pujaannya Xion."

"Ooh. Hahaha. Xion, Xion.."

"Kairi!" teriak Xion sambil menyembunyikan wajahnya yang sudah memerah.

~~~~ XXX ~~~~

"Tadaima!. . . Oh ya aku lupa, kan gak ada orang di rumah! Huff kalo begitu aku ke kamar saja deh." kata Namine.

~~~~ XXX ~~~~

"Huuff."

"Kenapa lo Rox? Sakit?"

"Nggak Ven, gue memikirkan nasibku saja."

"Nasib? Nasib lo masih baik-baik aja tuh." Sora berpikir.

"Iya deh.. Yang mo pacaran sama Kairi.. :p" ledek Vanitas.

"Hei! =.="

"Ahahaha!" Dan mereka pun tertawa.

~~~~ XXX ~~~~

"Hmm. . . Aku ngapain ya?" tanya Namine pada dirinya sendiri sambil berpikir.

~~~~ XXX ~~~~

"Oh! Gitu ceritanya!" seru Aqua setelah mendengar cerita Kairi bagaimana Xion terpikat dengan Riku.

"Yaa! Begitulah!" Kairi mengakhiri ceritanya.

"Kairi! Oh ya nee! Tau nggak! Si Kairi ini kan dapat penggemar baru!" kata Xion tersenyum licik.

"Waahh benarkah itu Kairi?" tanya Aqua.

"Eh! Itu kan Cuma penggemar!" seru Kairi.

"Penggemarnya anak kelas dua nee! Cowok lagi!" kata Xion.
"Wah, wah.. Begitu rupanya.." Aqua menggeleng-gelengkan kepalanya.

~~~~ XXX ~~~~

"Ngantuk!" seru Sora, "Tidur Time!"

"Iya juga. . . Hoaaammm." seru Roxas menguap.

"Selamat tidur. . . Zzzzz"

"==" si Ventus ma Vanitas dah tidur duluan .. . . Hey, Sor gue tidur ye. . GN." kata Roxas sambil naik ke atas tempat tidurnya.

"Yee.. GN juga Rox. Selamat memimpikan Namine." Sora menarik selimutnya, "Zzz.. Zzz.."

"=.=" Dengan jahilnya Roxas menarik selimut Sora sehingga Sora terjatuh dari kasurnya. Dan dengan susah payah Sora kembali ke atas kasurnya dan mengambil selimutnya kembali.

~~~~ XXX ~~~~

"Kok nee, Kairi, dan Xion belom kembali juga ya?" tanya Namine, "Padahal sudah malam!. . . Hooaaammmm aku sudah mengantuk!" lanjutnya.

~~~~ XXX ~~~~

"Hahaha. Bagus itu Kai! Sekalian aja ambil hati semua anak cowok di DIIHS!" seru Aqua.

"Nee!" seru Xion.

"Expect Riku."

"Ah! Kalian berdua!" Kairi menyembunyikan wajah merahnya.

"Eh, dah jam segini! Ayo pulang!" seru Xion.

"Eh iya sudah jam segini! Namine pasti menunggu kita di rumah! Sebaiknya kita pulang!" seru Aqua.

"Hm!" seru Kairi dan Xion.

"Pak, Aqua menuju kasir, "ini bayarannya. Terima kasih."

Lalu, mereka bertiga pun langsung pulang ke rumah.