"Wah, wah. Lagi-lagi yang mendapat nilai tertinggi di kelas Kuchiki Rukia. Benar-benar gadis yang pintar dan berbakat ditambah kau cantik, Rukia! Pantas saja kau dijuluki 'Super Girl'."
"Hehe, itu terlalu berlebihan. Tapi ini juga karena usaha belajar giatku juga sih,"
"Tapi nilaimu masih di bawah siswa kelas lain. Ada satu orang siswa yang nilainya lebih bagus darimu. Bahkan dia adalah peraih nilai tertinggi se-SMA Karakura ini. Dia juga hebat karena bisa mengalahkanmu."
"A-Apa? Ada yang lebih tinggi dariku? Siapa?"
"Kurosaki Ichigo, siswa yang dijuluki 'Perfect Devil'!"
Disclaimer : : Tite Kubo
Warning : : OOC, AU, Typo, Abal, Gaje, Dll.
Rate : : T+ Mungkin XD
"Super Girl and Perfect Devil"
Drap! Drap! Drap!
Suara langkah kaki berlari itu menggema di lorong kelas SMA Karakura kelas 3. Semua mata siswa-siswa yang berada di lorong itu tertuju pada si pelari yang menimbulkan suara berisik akibat dari langkah kakinya yang diinjaknya kuat-kuat dan memperlihatkan kemarahan. Langkah kaki itu kemudian berhenti di depan kelas bertuliskan 12-E. Dengan kasar, gadis yang berlari tadi menggeser pintu kelas yag ada di hadapannya. Dengan nafas yang tersengal-sengal, diamatinya kelas yang dimasukinya itu. Tingkahnya yang aneh itu menarik perhatian seluruh siswa 12-E yang berada dalam kelas. Gadis yang bernama Rukia Kuchiki itu terus memperhatikan seluruh siswa yang ada di dalam kelas itu satu persatu. Mata violetnya meneliti rambut-rambut siswa yang ada di sekitarnya. Oranye! Yah, itulah siswa yang dicari Rukia! Seorang siswa laki-laki berambut oranye yang sedang dikelilingi banyak siswi perempuan itulah yang diincar olehnya. Rukia memantapkan langkah kakinya untuk mendekat pada siswa berambut oranye itu. Rukia menerobos kerumunan siswi-siswi yang mengerumuni siswa berambut oranye itu.
BRAK!
Digebrakkan tangan mungilnya itu pada bangku milik siswa berambut oranye itu. Siswa laki-laki itu lantas memandang Rukia yang terlihat kesal dengan heran.
"Kau Kurosaki Ichigo kan?" tanya Rukia dengan nada sinis.
"Yah. Dan kau Kuchiki Rukia, si 'Super Girl' itu kan?" jawab si siswa laki-laki bernama Kurosaki Ichigo dengan nada meledek pada Rukia. Rukia menggeram kesal mendengar nada bicara Ichigo. Di raihnya kerah seragam Ichigo hingga Ichigo berdiri dan wajah mereka menjadi dekat.
"Ingat Kurosaki Ichigo, aku adalah Kuchiki Rukia dari kelas 12-A yang paling tidak suka dengan kekalahan. Selama 3 tahun bersekolah di sini, nilaiku selalu paling tinggi di antara siswa-siswi yang ada di sini dan akulah yang nomer satu! Lalu kau tahu apa maksudku kan?" Rukia menatap Ichigo dengan mata berapi-api.
Ichigo mengangkat satu alisnya. Ia memasang ekspresi bertanya-tanya dan bingung namun tetap saja ia santai walau diperlakukan seperti itu oleh Rukia. "Tidak. Aku tidak mengerti maksudmu, Kuchiki."
Ingin rasanya Rukia menampar Ichigo setelah mendengar jawaban darinya. Tapi kalau dia melakukan hal seperti itu, itu sama saja mengajak siswa-siswi di kelas 12-E untuk berkelahi dengannya. "Kudengar desas-desusnya kau dijuluki 'Perfect Devil' karena kau nakal, tampan, romantis, suka bermain wanita, berbakat dalam hal apa saja dan sangat pintar dan entah embel-embel apa lagi yang dikatakan para siswa tentangmu. Makanya aku ingin buktikan julukanmu itu dengan cara bertanding denganku dalam pertandingan adu bakat!" kata Rukia menantang Ichigo. Tantangan itu membuat sejumlah siswa terjingkat kaget karena dua orang siswa terkenal itu akan saling adu kepintaran dan bakat. Benar-benar sebuah pertunjukkan yang sayang kalau dilewatkan.
Seringaian dari Ichigo tergambar jelas dari wajahnya, membuat para siswi-siswi yang ada di sekitar pemuda berambut oranye itu histeris melihat senyum maut mesumnya. Tangan kekarnya bergerak dan menyentuh pipi Rukia. Didekatkannya bibirnya di telinga gadis itu.
"Kalau aku kalah melawanmu bagaimana?" bisiknya dengan suara lirih.
"Kalau kau kalah, kau harus berkeliling SMA Karakura ini dengan telanjang!"
"GYAAAAAAAAAA!"
Ucapan Rukia sukses membuat semua yang ada di sana menjerit. Bagaimana tidak? Berkeliling sambil telanjang itu kan hal yang paling memalukan. Mau ditaruh di mana muka kita kalau kita melakukan hal seperti itu?
Ichigo sejenak terdiam. Ia tampak memikirkan matang-matang keputusan yang akan diambilnya. Setelah selesai berfikir, pemuda itu tersenyum. "Baiklah. Aku setuju."
Gadis bermata violet itu dalam hati bersorak-sorak senang mendapat jawaban memuaskan dari Ichigo. Hasratnya untuk mempermalukan siswa yang membuat peringkat nilainya jadi turun itu semakin tinggi.
Dirinya benar-benar tak sabar untuk segera bertanding adu bakat dengan pemuda itu. Tapi ternyata hukuman yang diajukan Rukia tidak disetujui oleh para fans-fans wanita Ichigo.
"Hey! Apa-apaan kau, Kuchiki? Kau kira telanjang itu resiko yang tidak berat?"
"Iya! Dasar, seenaknya saja memutuskan seperti itu!"
"Kami tidak terima kalau Kurosaki dihukum seperti itu!"
Protes-protes dari para murid pun mulai terdengar, tapi itu tetap saja tidak membuat Rukia gentar.
"Terserah kalian mau bicara apa, tapi itulah yang memang harus dilakukan! Persiapkan dirimu, Kurosaki Ichigo!" Rukia membalikkan badan untuk kembali menuju kelasnya sendiri dengan perasaan lega karena telah berhasil mengutarakan sesuatu yang mengganjal hatinya. Tanpa Rukia ketahui, Ichigo tersenyum. Senyum licik yang penuh arti.
"Tunggu. Kalau kau kau kalah, kau juga harus bertelanjang, Kuchiki. Setuju?" seru Ichigo sebelum Rukia benar-benar pergi dari kelasnya. Mendengar kata-kata Ichigo tadi membuat Rukia kembali membalikkan badannya untuk melihat pemuda itu. Gadis itu menatap Ichigo dengan tidak percaya.
"K-Kau! Aku ini perempuan, apa kau tega kalau aku bertelanjang di depan umum?"
"Hm? Lalu kau sendiri? Apa kau sendiri tidak merasa kasihan padaku jika aku kalah lalu telanjang di depan umum dan menanggung malu?"
Hukuman Rukia itu bagaikan bumerang untuk dirinya sendiri. Tentu saja tidak adil jika ia kalah, ia tidak mendapat hukuman dari Ichigo. Tiba-tiba rasa menyesal muncul. Otaknya terus berfikir. Ia harus mengambil keputusan yang tepat atau jika tidak, dirinyalah yang akan dibuat malu oleh Ichigo di hadapan para siswa sekarang ini. Tenggorokannya terasa berat hanya untuk menelan ludah. Dan akhirnya, keputusan pun diambilnya.
"Baiklah! Aku setuju! Kita sepakat, Kurosaki Ichigo!"
Seringaian kembali terlihat di wajah Ichigo. "Oke. Aku juga sepakat. Dan jenis pertandingan adu bakat yang akan kita adu akan dipilihkan oleh semua siswa di SMA Karakura ini. Kau keberatan?" tanya Ichigo kembali memastikan kesiapan mental Rukia. Rukia mengangguk dengan semangat. Gadis itu benar-benar merasa sangat tertantang.
"Ya! Aku setuju, Kurosaki Ichigo! Aku akan mengalahkanmu!" teriak Rukia lantang sambil menunjuk-nunjuk batang hidung Ichigo. Setelah selesai dengan masalah itu, Rukia berlari meninggalkan kelas 12-E yang merupakan kelas si 'Perfect Devil' itu. Gadis itu terlihat sangat bersemangat karena tantangan itu.
'Yosh! Aku harus berjuang mati-matian! Akan kubuat Kurosaki Ichigo malu!'
# # #
"Hey, Ichigo. Apa kau yakin akan menang melawan Kuchiki Rukia? Dia itu si jenius dan berbakat loh. Makanya dijuluki 'Super Girl'." celetuk salah satu siswa laki-laki berambut putih dan bermuka imut itu. Ichigo yang sedang bersenang-senang dengan para siswi-siswi di kelasnya itu menoleh padanya.
"Tenang saja. Aku pasti akan menang. Akan kubuat dia jera dengan tantangan dan hukuman yang diajukannya sendiri itu." balas Ichigo santai dan kemudian memeluk seorang siswi.
Kurosaki Ichigo, siswa kelas 12-E yang dijuluki 'Perfect Devil' itu memang tipe yang santai dalam menghadapi segala hal. Ia dijuluki seperti itu karena sifatnya yang nakal dan mesum. Tapi anehnya para siswi malah menyukai jika Ichigo berbuat mesum atau bermanja-manja pada mereka. Para siswa banyak mengira karena Ichigo tampan, makanya banyak para siswi yang membiarkan Ichigo berbuat semaunya pada mereka. Meski nakal dan mesum, Ichigo adalah siswa yang pintar dan juga berbakat dalam segala hal seperti Kuchiki Rukia. Sebenarnya Ichigo dan Rukia itu tak jauh beda kelebihannya, tapi sifat Ichigo yang nakal dan mesumlah yang membedakan kedua siswa terkenal itu.
"Kalau Kuchiki Rukia kalah, dia akan telanjang di depan kita. Benar-benar pemandangan yang hebat itu! Hahahaha!" seru salah satu seorang siswa.
"Ah~ Kurosaki, jangan sampai kalah ya. Kau harus menang! Jangan pemalukan dirimu di depan semua penghuni SMA Karakura ini~!" kata seorang siswi di samping Ichigo yang menyemangatinya dengan nada manja. Ichigo menyunggingkan senyumnya. Di ciumnya pipi kanan si gadis yang ada di sebelahnya itu.
"Tenang saja. Akulah yang akan menang dari si 'Super Girl' itu karena aku adalah 'Perfect Devil'."
To Be Contiuned...
Haduh, maaph ya kalau ficnya pendek. Masih awal-awal kok! Untuk selanjutnya aku panjangin! Okeh, dukung siapa kalian? Ichigo ato Rukia? Wkwkwkwk! XD
Okeh, mohon repiunyaaaa!
