.

.


"Mommy cepat kesini, ada Daddy di tv…"

Ajakan lembut dari gadis kecil yang sedang asyik menonton televisi dengan ditemani setoples biskuit. Kedua kakinya ia silangkan diatas sofa mengapit toples terbuka itu, tangannya tak henti mencomoti satu persatu biskuit rasa cokelat di dalamnya, dan remahan-remahan halus pun tak luput mengotori pahanya yang terbalut piyama.

"Sebentar sayang…" Zitao dari arah dapur segera menghampiri anaknya, Sophia, yang duduk manis di atas sofa. Kemudian pandangannya ia fokuskan pada layar datar di depan, mendapati sebuah drama romantis dimana sang aktor sedang memeluk mesra sang aktris dari belakang.

Itu suaminya yang bermain peran disana, yang sedang memeluk mesra wanita cantik. Tangannya dengan reflek membawanya kedepan mata Sophia, menghalau pandangan gadis kecil itu saat si aktor makin memajukan wajahnya bertemu pandang dengan sang aktris hingga sebuah ciuman bibir itu tercipta.

'Untung reflekku cepat.'

"Sophia sekarang gosok gigi terus tidur ya, ini sudah terlalu larut untukmu sayang." Bujuk Zitao yang langsung dituruti Sophia. Tangan gadis kecil itu segera menutup toples biskuitnya, sebelum beranjak meninggalkan ruang keluarga diikuti langkah Zitao di belakangnya setelah mematikan televisi yang masih menampilkan adegan ciuman.

Rutinitas malam Sophia sudah dijalani, keduanya sekarang sedang asyik menikmati waktu kebersamaan mereka diatas kasur dengan buku dongeng di tangan Zitao, siap untuk dibacakan.

"Daddy kapan pulang Mommy? Sophia kangen." Sophia menatap iris mata bening Zitao saat mengucapkannya dengan lirih. Zitao membalasnya dengan senyum, tangannya ia usap-usapkan diatas pucuk kepala Sophia lembut dan sedikit menata poni rata yang menutupi mata bulat anaknya itu.

"Besok kita telfon Daddy oke. Sekarang princess berdoa dan segera tidur. Ayo Mommy bantu mengucap." Kedua tangan Zitao mengamit tangan mungil Sophia, memposisikan layaknya orang berdoa dan membisiki ucapan doa pada telinga kirinya yang kemudian dimimikkan lancar oleh anaknya meski secara perlahan.

"Gud nite Mommy." Sophia mengecup pipi mamanya, setelahnya berbaring nyaman memeluk guling mungil dan Zitao memposisikan selimut hingga benar-benar menutupi tubuh Sophia sebatas leher.

"Sleep tight princess. Mommy menyayangimu."

.

.

.

.

.

WINDING FATE

Huang Zitao, Wu Yifan, Cai Shuya (Sophia), Oh Sehun and others

Genderswitch / Marriage Life / OOC

Romance / Drama

Semuanya milik yang punya kecuali cerita punya aku

"Zitao dibuat hamil Yifan saat keduanya masihlah minor. Zitao harus membesarkan anaknya sendiri disaat Yifan sibuk dengan dunia keartisannya. Dan Sehun yang tidak pernah absen mengunjungi Zitao."

.

.

.

.

.

"Halo Zi, ada apa? Aku sedang rapat. Nanti saja ya, aku tutup sekarang bye."

Ternyata Zitao menghubungi suaminya disaat yang tidak tepat. Sophia disampingnya hanya menatap imut, pasti anak itu berharap bisa ngobrol dengan Daddynya. Ya mau bagaimana lagi, suaminya kan aktor yang sedang naik daun jadi susah sekali diajak bercengkrama.

"Daddy tidak mengangkatnya Mom?" Sophia pikir Mommynya tidak berhasil menghubungi Daddynya, karena saat benda tipis itu ditempelkan di telinga sang Mommy, sama sekali tidak mengeluarkan suara apapun Mommynya. Tentu saja, suami Zitao langsung memberondongnya dengan kalimat panjang dalam satu kali tarikan nafas, tidak memberikan ruang bagi Zitao untuk sekedar mengucap halo.

"Ah iya… Daddy sepertinya mematikan henfonnya sayang. Bukannya Sophia ma—"

Bel apartment berbunyi mengalihkan fokus Sophia dari sang Mommy pada pintu, kakinya ia bawa turun dari sofa yang sedang diduduki bersama sang Mommy menuju pintu depan. Zitao segera mengikuti langkah kecil Sophia, dan menggendongnya menuju depan.

.

"Buka pintunya Mommy, buka buka…" Rengek Sophia setelah mengetahui siapa yang bertamu menilik lewat layar intercom.

"Halo cantik, lihat… Paman membawa apa hari ini." Ucap seseorang setelah pintu apartmentnya dibuka Zitao, masih dengan Sophia dalam gendongan. Sophia bergerak-gerak minta diturunkan, matanya tersirat kebahagiaan disana, entah karena orang didepannya ini atau kalimatnya yang seperti membawa oleh-oleh besar.

Lelaki itu membawa kedua tangannya ke depan yang sedari tadi ia sembunyikan di belakang punggungnya, membuat Sophia menjerit senang atas apa yang dibawa lelaki itu. "Sekotak macarons untuk si cantik hehe." Lelaki itu membungkukkan badannya yang tinggi, merendahkan posisinya supaya bisa menggendong Sophia.

"Oh masuklah, aku sampai lupa." Zitao seketika sadar dari situasi manis tadi, mempersilahkan sang tamu masuk kemudian menutup pintu apartmentnya sebelum menuju dapur.

Disaat Zitao sibuk membuat hidangan, Sophia dan lelaki tadi asyik bergurau di ruang tamu. Kotak macaronnya bahkan sudah terbuka dan satu isinya sudah berpindah ditangan mungil Sophia, sambil bermanja-manja dengan sang Paman.

"Sophia, macaronnya ditelan dulu sebelum bicara sayang." Teriakan Zitao dari dapur, melihat anaknya masih sibuk mengunyah namun juga terkekeh-kekeh itu, karna dia sempat melongok dari sekat dapur tadi.

"Tidak bisa Mommy, Paman selalu membuat lelucon saat aku mengunyah." Dibalas sahutan juga oleh anaknya, yang sekarang sedang dicubiti oleh lelaki itu hingga membuat Zitao ikut tersenyum melihat keduanya.

Suara cangkir menyita perhatian lelaki itu pada Zitao, matanya tak luput menatap iris berkilau Zitao dan memperhatikan sosok cantik itu keseluruhan setelahnya. Sophia memutuskan untuk membawa kotak macaron ke depan televisi dan memakannya sendiri dalam diam disana, ditemani film Disney yang sedang tayang.

"Zi, kau semakin cantik saja. Apa suamimu masih ingat istri dan anaknya yang cantik ini, aku ragu."

"Jadi kau datang kesini hanya ingin menghina suamiku? Pulang sana."

"Sekali-kali aku ingin menginap disini, apa kau tak kesepian selama ini? Aku bisa menemanimu."

"Yak, jangan ngawur! Hush hush pulang sana…"


.

.

.

.

.

.

.

A/N

Halooo, tema begini ada yang berminat gak?

Ngomong-ngomong Sophia disini masih 4 tahunan ya, kalo yg asli kan jalan 7.

Aslinya aku gak suka kalo karakter tao tuh kaya pesakitan(?), terus pas gak sengaja liat the blusukan tadi gatau kenapa kok gemes gitu, biasanya jarang nonton tv soalnya hahaha /apa hubungannya/

Di review dong cantik? smooch