Apartemen Baru
Rate: K+
Warning: Drabble, AU!, kemungkinan terdapat typo yang terlewat dan OOC
Disclaimer: Ansatsu Kyoshitsu milik Yuusei Matsui
'Cerita ini dibuat hanya untuk menyalurkan imajinasi semata.'
Enjoy
.
Seminggu yang lalu, Maehara baru saja pindah ke apartemen baru. Tempatnya lumayan. Satu kamar tidur, sebuah dapur, kamar mandi, dan ruang tengah. Cukup nyaman bagi dirinya yang tinggal sendirian. Pemandangan dari balkonnya juga memuaskan. Maehara bisa merasakan hangat matahari pagi, atau menikmati indahnya bintang-bintang di malam hari.
Ah, ada satu lagi pemandangan yang Maehara temui.
Tepat di seberang kamarnya, nampak sebuah gedung apartemen lain. Sebuah kamar lengkap dengan balkon yang menghadap persis lokasi Maehara.
—Tapi bukan itu yang menjadi fokus.
Melainkan pemilik kamar seberang itulah yang membuat Maehara senang menatap lama-lama keluar jendela.
Seorang gadis dengan surai biru langit sebahu, tubuh mungil, wajah manis, benar-benar pemandangan sempurna bagi dirinya yang penat dengan kehidupan kampus. Maehara merasa beruntung. Meski awalnya sedikit kesal karena harga kamar yang lumayan mencekik, namun kini ia ikhlas menerima.
Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian, katanya.
Dan ngomong-ngomong soal beruntung, malam ini lain dari malam kemarin.
Biasanya yang terlihat oleh Maehara hanya sekilas.
Tapi kali ini lain. Gadis itu nampak sehabis mandi, mengenakan piyama biru bergambar kelinci kecil, lengkap dengan segelas susu coklat di tangan—tengah berdiri seakan betah berdekatan dengan jendela kamar.
Seolah membiarkan Maehara memperhatikan wujudnya lebih lama.
Maehara kini tau betapa ramping pinggang gadis itu, bokongnya yang bulat, dan juga dadanya yang rata.
Loh rata?
...Biarlah. Maehara tak peduli jikalau sang gadis nampak seperti anak-anak yang tak memiliki buah dada berbentuk bulat besar.
Toh dia manis. Lumayan menggemaskan dan nampak pas dipelukannya.
Benar-benar tipe Maehara sekali.
Jadi tak sabar.
Semoga besok mereka bisa saling berpapasan lagi. Jika kesampaian, Maehara akan langsung mengajak gadis itu makan siang bersamanya, dan sekalian bertukar nomor handphone—kalau bisa.
.
Tamat.
.
Terima kasih sudah membaca cerita ini, dan maaf kalau ceritanya mengecewakan *bows* Sudah lama saya tidak menulis, jadi maaf jikalau isi cerita agak aneh *bows*
Sekian dari saya, Rakshapurwa undur diri.
[Tambahan: ini bukan fanfic genderbender.]
