Blind Date
Author: Yunjae style
Rate: T
Genre: Romance
Length: 1/?
Disclaimer: YunJae belong to their parents, the story is belong to me.
Chapters, OOC, typo, GS for uke
DON'T LIKE, DON'T READ!
Siang hari dengan panas terik matahari yang menghiasi langit Seoul semakin membuat otak namja ini panas. Sejak pagi dirinya harus mengurus tumpukan dokumen yang berhubungan dengan perusahaan yang saat ini dipegangnya.
"Hyung!" sebuah panggilan kini mengganggu konsentrasi namja bernama Jung Yunho ini. dengan raut wajah kesal ia melayangkan pandangannya pada orang yang membuyarkan konsentrasinya.
"Bisakah kau jaga sopan santunmu, Park Yoochun? Bahkan kau tak mengetuk pintu dulu" protes Yunho sesaat setelah Yoochun menyembulkan kepalanya.
"Apa tumpukan dokumen itu terlalu menarik sampai-sampai kau tak mendengar ketukan pintu?" Yunho hanya memutar matanya mendengar pertanyaan Yoochun yang terdengar aneh menurutnya.
"Jadi, apa aku boleh masuk atau hanya kepalaku saja yang bisa masuk ke ruanganmu, sajangnim?"
Oke, saat ini Yunho memijit kepalanya mendengar pertanyaan konyol Yoochun.
"Ingatkan aku kalau kau itu lulusan Amerika, Park!"
Namja berjidat lebar tersebut tertawa karena merasa sukses membuat sahabatnya tersebut bertambah kesal. Langsung saja ia masuk lalu memberikan selembar kertas pada Yunho.
"Blind date?" kening Yunho berkerut saat membaca judul yang tertera di kertas yang ternyata adalah sebuah brosur.
"Ne, Hyung. Dan Hyung wajib mengikuti blind date ini," Yunho mengembalikan brosur itu pada Yoochun kemudian menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi panasnya.
"Kau mengingatkanku pada perkataan eomma kemarin," ujar Yunho putus asa.
Flashback-
"Berapa kali harus ku katakan eomma?" bentak Yunho sambil melempar sederet foto yeoja cantik ke atas meja. Tidak, Yunho tidak membentak ibunya. Ia hanya merasa kesal karena lagi-lagi sang eomma datang ke apartemennya sambil membawa beberapa foto yeoja.
"Pikirkan kami juga, Yunho-ah. Tahun ini kau sudah berumur 27 tahun tapi belum ada yeoja yang kau bawa ke hadapan kami dan kau perkenalkan sebagai calon istrimu," Mrs. Jung menatap anak satu-satunya itu memelas. Merasa kasihan, Yunho hanya bisa mendesah pelan. Sepertinya calon istri menjadi beban berat lainnya selain pekerjaan-pekerjaan kantornya tentu saja.
"Beri aku waktu sebulan lagi eomma. Aku akan berusaha mencari sosok idealku," Yunho tak akan pernah bisa melawan ibunya. Satu-satunya wanita yang dicintainya saat ini. Ia akan selalu mengalah jika sudah melihat ibunya memelas memohon pengertiannya.
Mrs. Jung mengangguk menyetujui.
"Dan kau akan menikah dengan wanita pilihan eomma jika dalam waktu satu bulan kau tak mendapatkan calon istri,"
Flashback off-
Waktu satu bulan bagi Yunho sangatlah pendek. Disamping posisinya yang saat ini adalah seorang direktur perusahaan ayahnya, dia juga adalah tipe orang yang tidak suka bepergian hanya untuk bersenang-senang. Jadilah kegiatan rutinnya setiap hari adalah apartemen-kantor-apartemen. Hanya sesekali ia pergi ke supermarket hanya untuk membeli bahan makanan. Itu pun akan dibelinya dalam jumlah yang besar sehingga ia tak perlu sering-sering pergi keluar apartemennya.
Kembali ke ruangan Yunho, ia sedang berpikir sambil memegang brosur yang ditawarkan Yoochun tadi. Berbagai pertanyaan muncul di benaknya. Apakah ia cantik? Apa yeoja itu menarik? Atau jangan-jangan pasangan blind date-nya adalah seorang janda tua yang sedang mencari pendamping hidup? Tiba-tiba saja Yunho bergidik ngeri membayangkan sosok yeoja di pertanyaan terakhirnya.
Tak ingin larut dalam pertanyaan-pertanyaan yang semakin lama semakin aneh, Yunho langsung saja mengambil smartphone yang sedari tadi tergeletak dengan manis di atas meja kerjanya.
From: Yunho Hyung
"Chun-ah, aku mau ikut blind date ini jika pasanganku nantinya bukan seorang janda tua"
Namja berjidat lebar bernametag Park Yoochun terkekeh melihat pesan yang baru saja masuk. Sudah ia duga Yunho akan menyetujui usulannya tentang blind date tersebut mengingat Yunho sama sekali tak pernah tertarik dengan para yeoja yang telah ditawarkan Mrs. Jung.
- YJ -
Di sebuah bangku yang terletak di taman rekreasi, terlihat seorang yeoja yang sedang serius membaca buku. Saking seriusnya hingga ia tak menyadari seorang yeoja dengan wajah sumringah datang menghampirinya.
"Eonnie~" panggil yeoja berwajah manis pelan. Merasa tak dihiraukan, ia kemudian mengambil buku yang sedari tadi menarik perhatian orang yang dipanggilnya 'eonnie'.
"Married the Unknown Man" judul dari sebuah buku yang ternyata adalah sebuah novel.
" Sebegitu menarikkah novel ini sampai-sampai Eonnie tak menghiraukanku?" yeoja berambut panjang yang diikat dua tersebut mengerucutkan bibirnya lucu.
"Hahaha~ kau akan tahu seberapa menarik novel itu jika kau membacanya sendiri," yeoja bermata besar dengan warna hitam legam tersebut mengambil kembali novel tersebut dan menyimpannya dalam tasnya. "Lagipula nasib wanita dalam novel itu hampir mirip denganku, Su-ie,".
Su-ie tak lagi mengerucutkan bibirnya. Sepertinya ia bisa dengan jelas mengetahui apa maksud perkataan kakaknya. Dua yeoja ini adalah kakak beradik. Su-ie dengan nama lengkap Kim Junsu adalah si bungsu, sedangkan Kim Jaejoong adalah yang sulung. Keduanya memiliki kerakteristik. Wajah Junsu yang chubby dengan suara bak lumba-lumba, dan Jaejoong dengan doe eyes hitam legam warisan dari ibunya. Meski sama-sama cantik, namun ternyata nasib percintaan mereka berbeda. Saat ini Junsu sudah memasuki tahun keduanya bersama sang pacar, tapi Jaejoong masih menyandang status 'sendiri'. Mungkin sang cupid masih berusaha mencari keberadaannya saat ini.
Kembali ke dua yeoja yang masih enggan beranjak dari taman rekreasi itu. Junsu saat ini tengah membisikkan sesuatu pada Jaejoong, membuat mata bulat itu membelalak kaget.
"Apa maksudmu, Su-ie?" Tanya Jaejoong sambil menatap Junsu menuntut penjelasan.
"Tenang eonnie. Eonnie hanya akan mengikuti blind date. Yah mungkin saja jodoh eonnie ada dalam acara tersebut," jawab Junsu tenang. Jaejoong menggelengkan kepalanya. Ini gila. Ide adiknya benar-benar di luar dugaan. Jaejoong tidak suka dengan acara 'blind date'. Kemungkinan mendapat pasangan memang besar, tapi resiko bertemu dengan orang yang dianggapnya aneh juga tak kalah besar. Ya, tadi adiknya memberikan ide untuk mengikuti acara 'blind date' jika kalian ingin tahu.
"Jangan bilang si jidat lebar itu yang memberitahukan padamu ide aneh ini,"
Junsu tertawa dengan polosnya, "Ini memang ide Chunnie, Eonnie. Ia hanya kasihan padamu yang sampai saat ini belum memiliki pacar," Jaejoong kembali menggelengkan kepalanya. Dari dulu memang Jaejoong tak suka hubungan 'main-main'. Ia ingin memiliki pacar yang serius berhubungan dengannya.
"Eonnie~" suara Junsu kini terdengar lirih. Ia merasa bersalah. Seharusnya ia tak memberitahukan ide ini.
Jaejoong mendelik ke arah adiknya lalu menyentil dahi adik kesayangannya itu. "Ada apa dengan suaramu, Su-ie?" ia terkekeh melihat adiknya yang melongo.
Jaejoong memang tidak suka dengan acara seperti ini, namun ia tak ingin membuat adiknya bersedih hanya karena sikapnya.
"Tenang saja, eonnie akan mengikuti idemu. Sekarang kita harus belanja bahan makan malam sebelum pulang. Kkaja!" gadis berbibir cherry itu mengedipkan satu matanya sebelum meninggalkan adiknya yang masih melongo.
Well Kim Jaejoong, sepertinya sang cupid sebentar lagi akan tiba di sampingmu.
TBC/END?
A/N:
sashiburi~ maap baru datang dgn ff baru. Semoga ada yang ingat sma Magz *kyaknya gak ada*
Magz lagi coba bikin ff chapters, jadi gomen kalo aneh, Magz masih dalam tahap belajar *nyengir*
so~~~~
mind to review?^^
