Title : Doll Village-Accursed (Horror Scene)

Cast : All member

Pair : Krisho and other

Genre : Horror, Mystery, Friendship and Romance

1st

My feeling


Baiklah, aku akan menceritakan kisah horror yang pernah terjadi dalam hidupku. Semoga saja itu tidak akan terulang kembali, itu sangat menakutkan kalau kalian ingin tahu. Kisah hororku bersama para sahabat terbaikku. Kisah ini bermula ketika dua bulan lalu kami pergi liburan ke sebuah desa di suatu pulau yang bahkan aku sendiri tidak tahu apa nama pulau itu untuk sekedar melepas penat sehabis bekerja menjadi bintang hallyu, dengan kata lain sih refreshing. Pulau yang menjadi tempat liburan kami berada di jepang, kata manajer kami pulau itu merupakan pulau yang sangat terpencil disana. Huh padahal aku baru menceritakan bagian awal dari perjalanan kami saja tetapi mengapa bulu kudukku merinding?


Minggu, 8 juni 2014

''Hah, akhirnya bisa sampai dorm juga.'' Teriak Chanyeol riang setelah Kris hyung berhasil membuka password pintu dorm kami. Chanyeol segera meraih kenop pintu dan membukanya, melesat menubrukkan tubuhnya di atas sofa empuk yang berada di ruang tamu.

Jam dinding sudah menunjukkan pukul sebelas malam, para member exo termasuk aku mengikuti jejak Chanyeol untuk tidur di ruang tamu. Tak ada satu pun member yang sanggup untuk melangkahkan kaki kami ke kamar masing-masing karena energy kami benar-benar sudah terkuras habis oleh jadwal kami yang bertambah padat beberapa terakhir ini. Tepatnya empat hari belakangan ini ketika Kris hyung kembali lagi ke EXO setelah mencabut gugatannya. Kris hyung kembali setelah tiga minggu hilang membuat banyak acara-acara TV dan radio menjadwalkan kami untuk interview atau sebagainya. Itulah sebabnya mengapa kami menjadi sangat sibuk sekali.

''Aku ingin liburan hyung.'' Rengek sang magnae EXO yang kini tengah tiduran di atas karpet dekat sofa. Matanya menatap langit-langit dorm. Semua member EXO yang masih terjaga menolehkan kepalanya kearah Sehun meminta penjelasan. Sehun yang ditatap seperti itu hanya meringis kesal.

''Aku capek hyung, aku ingin refreshing. Otakku benar benar mau meledak.'' Sehun mengacak rambutnya frustasi. Aku menatap iba pada Sehun dengan sebelah mataku yang masih terbuka. diam-diam mungkin kami membenarkan apa yang dikatakan sehun.

Aku kini tengah bersandar pada bahu Kris hyung yang sudah tertidur sejak dia menancapkan pantatnya ke sofa. Aku kasihan juga padanya pasti dia yang paling lelah diantara semuanya karena harus mengejar ketertinggalan koreografi juga jadwalnya lebih padat daripada kami.

Sial aku sudah benar-benar mengantuk, kedua mataku sulit untuk di buka kembali. Kunyamankan diriku di bahunya, dan tak lama kemudian akupun jatuh tertidur. Entah para member lain apakah mereka tertidur atau belum.


Kejadian ini bermula ketika adik kesayanganku merengek-rengek meminta liburan.


Rabu, 11 juni 2014

Hari ini kami para member EXO sedang berada di waiting room, menunggu giliran kami untuk tampil memeriahkan acara Music Bank. Sebenarnya hanya enam member EXOK yang tampil termasuk diriku sendiri, enam member sisanya para member EXOM berada di dorm. Jadwal member EXOK dan EXOM memang berbeda. Sudah dua hari member EXOM tidak ada job. Aku iri kepada mereka, bisa tiduran santai sambil menonton TV di tengah jadwal kami yang padat. Ugh...

Akhirnya setelah B.A.P tampil giliran kami untuk menghibur para penonton di studio. Aku bersyukur perfom kami hari ini lancar, luar biasa malah.

Kami kembali ke waiting room untuk membereskan keperluan kami dan bersiap-siap pulang ke dorm. Pintu waiting room seketika terbuka. menampilkan sesosok manusia bertopi biru berjalan tergesa kearah kami.

''Manager hyung ada apa kemari?'' Tanya D.O keheranan setelah melihat orang yang membuka pintu itu adalah manajer kami. Eh benar juga ya? Mengapa manajer ada disini bukannya tadi dia sudah bilang akan menunggu di van?

Manager hyung benar-benar sudah tidak waras kurasa. Bukannya menjawab pertanyaan kyungsoo, dia malah tersenyum misterius. Aih kenapa sih manajer.

''Hyung masih waraskan?'' Chanyeol memberanikan diri berjalan mendekati manajer dan meletakkan tangannya di dahi manajer hyung. ''Tidak panas.'' Gumamnya masih terdengar olehku.

''Ish, hyung tidak sakit yeol. Tapi hyung punya kabar bahagia.'' Manajer hyung menepis tangan Chanyeol dengan kasar membuat si empunya tangan meringis sakit.

Kami semua menoleh terkejut ke arah manajer yang masih memasang senyum misteriusnya. Bahkan Baekhyun yang masih asyik dengan dunianya sendiri saja langsung menoleh ke arah manajer. Kami serentak merapat. Aku penasaran kabar bahagia apa yang di bawa oleh manajer hyung. Kenaikan gaji? Liburan panjang? atau penambahan member baru? Ah semoga saja kabar yang di bawa benar-benar baik.

Manajer hyung masih saja tersenyum misterius padahal kami semua sudah memasang wajah bodoh kami untuk mendengar kabar baik itu. Ayolah mengapa terlalu rahasia.

''Kalian mendapat libur selama satu minggu.'' Ucap manajer hyung. Kami belum bisa mencerna apa yang barusan dia ucapkan. Mungkin karena kelelahan usai perfom atau memang otak kami yang lamban.

''MWO? JINJA HYUNG?'' Koor kami bersamaan setelah beberapa detik hening. Teriakan Sehunlah yang paling keras. Manajer hyung saja sampai menutup telinganya rapat-rapat. Dan pastinya teriakan kami terdengar sampai luar ruangan terbukti dengan adanya beberapa staff dan artis yang menengokkan kepalanya kearah ruangan kami. Duh malunya aku.

''kenapa teriak-teriak segala sih?!'' gerutu manajer hyung sewot sembari mengerucutkan bibirnya sok imut. Aku yang melihatnya langsung memegang perutku mual. Wajahnya yang jelek jadi menyeramkan jika ia memasang tampang seperti itu. Ihhhh takut.

''Benar hyung kita liburan?'' Chanyeol dan Sehun yang paling antusias kurasa jika ada orang yang bilang mengenai liburan. Lihatlah pancaran mata mereka yang berbinar-binar.

Kulihat manajer hyung menganggukan kepalanya. Wah, liburan. Asyik dong bisa santai-santai di dorm bareng Kris.

''Liburan kita sudah ditentukan oleh pihak manajemen.'' Lanjut Manajer.

''Berarti kita akan liburan ke suatu tempat ya?'' Tanya Kai. Dia kini tengah duduk di dekat Sehun yang masih menatap manajer dengan pandangan berbinar. Manajer hyung menganggukan kepalanya sekali lagi.

''Kita memang liburan dimana?''

''Jepang.''

Aku menyeringitkan dahiku heran. Mau apa kita liburan kesana? Ke pulau jeju atau camping di hutan sudah cukupkan? Mengapa harus kesana? Kita tidak mungkin ke Tokyo ataupun Osaka dan kota-kota besar lainnya disana, itu pasti dan aku tahu itu. Pasti kita akan berlibur di sebuah pulau ataupun desa kecil yang jauh dari pantauan kamera dan fans. Duh aku punya firasat tidak menyenangkan nih saat tiba-tiba manajer berkata demikian. Apalagi aku tahu jepang adalah tempat yang terkenal dengan hantu dan urban legend menyeramkannya selain keunggulan teknologi mereka. Tiba-tiba saja bulu kudukku merinding membayangkannya. Sial mengapa aku jadi paranoid begini sih? Pasti ini efek samping akibat aku terlalu sering membaca urband legend. Huh lain kali aku tidak akan membacanya lagi.

Ayolah positive thinking okay? Positive thinking.

''Jangan bilang kita akan liburan di pulau kecil atau desa terpencil disana?'' Aku memincingkan mataku menatap kearah manajer. Jebal, jangan anggukan kepala.

Kakiku mendadak lemas ketika melihat manajer menganggukan kepalanya. Ada apa ini? Mengapa firasatku semakin tidak enak?

Untung saja Sehun dan Kai sigap menangkapku, kalau tidak mungkin aku akan jatuh terduduk di lantai. Mereka segera memapahku ke sofa terdekat. Chanyeol segera mengambilkan minum untukku.

''Hyung minumlah terlebih dahulu.'' Chanyeol menyodorkan botol air mineral kecil kearahku. Langsung saja ku ambil dan meneguknya cepat. Botol air mineral itu aku simpan diatas meja rias dekat dengan sofaku duduk. ''Ada apa hyung? Kau sakit?'' mungkin Sehun yang terlihat paling mencemaskanku setelah melihatku hampir jatuh tadi. Semua member dan manajer hyung juga begitu. Raut wajah khawatir mereka tercetak jelas di wajah mulus mereka.

''Apa hyung tidak ingin liburan ke Jepang? Ketika manajer hyung mengangguk tadi hyung langsung limbung.'' Sekarang giliran Kai yang bertanya. Semua member tetap memperhatikanku.

''A-aniyo, nan gwaenchanayo.'' Aku berusaha menutupi ketakutan ini dengan segera berdiri membereskan peralatan kerjaku diatas meja rias. Sebenarnya aku ingin bilang 'kenapa harus jepang? Kenapa tidak ke pulau jeju saja?' tapi jujur ketika aku melihat ekspresi mereka yang ingin sekali berlibur di luar negri terutama Sehun aku jadi tidak tega.

Mengapa firasatku semakin lama semakin tidak karuan?

''Okey, ayo pulang kita rayakan liburan kita di dorm bersama EXOM.'' Aku mengepalkan tanganku keatas setelah membereskan peralatanku, seolah memberi semangat. Rasa takutku semakin menjadi-jadi dan jantungku berdetak kencang. Tapi, kutepis perasaan takutku jauh-jauh. Hey, mengapa aku harus takut pada sesuatu yang belum pasti. Hahaha.

Member EXO dan manajer hyung yang melihat aku bertingkah semangat menganggukan kepalanya kemudian tanpa menunggu lama, mereka segera membereskan barang bawaan mereka yang berada di waiting room.

''Ohorat, ayo kita pulang hyung-deul.'' Sehun benar-benar sudah siap, sangat siap, sangat siap, sangat, sangat siap. Huh untung saja tidak ada yang mencurigaiku. Aku harus menceritakan ini pada Kris hyung, mungkin dia tau sarannya.


Aku sudah merasakan firasat buruk tentang liburan kita ke jepang, bahkan sampai terbawa mimpi buruk, aish~!


Minggu, 15 Juni 2014

8.00 am

Aku membuka mataku perlahan, menggosoknya sebentar untuk menghilangkan rasa kantuk yang masih menempel di kedua mataku sedikit terusik oleh dua pasang tangan yang menggoyang-goyangkan kedua bahuku.

''Hyung, hyung ireona. Hyung...''

''Palli palli...''

Kududukkan tubuhku sambil masih mengucek kedua mataku. Kulihat Sehun dan D.O tersenyum melihatku bangun. Huh, tidak biasanya aku bangun kesiangan apalagi dibangunkan oleh maknae. Sepertinya ini gara-gara semalam aku mimpi buruk dan tidak bisa tidur.

''Pagi Hunnie, Pagi Dio-ya.'' Ucapku dengan suara serak khas orang bangun tidur.

''Hyung cepatlah, dua jam lagi kita akan ke airport. Bangunkan juga hyung naga yang ada di sampingmu itu, kebo sekali dia.'' Ujar D.O sambil berlalu menuju dapur bersama Sehun yang mengekor di belakangnya. Kutengokkan kepalaku ke samping, terlihat seorang namja berambut blonde sedang tidur menghadap kearahku. Aku menyeringit bingung, mengapa ada dia di kamarku? Oh iya aku lupa gara-gara semalam aku mimpi buruk aku jadi meminta Kris Hyung menemaniku tidur. Aku menepuk dahiku pelan.

Aku tidak tega membangunkannya, dia mungkin kekurangan tidur karena menjagaku semalaman. Tapi jika tidak dibangunkan kita bisa ketinggalan pesawat ke Jepang karena jadwal penerbangannya jam sepuluh. Hampir saja aku lupa bahwa hari ini kami pergi berlibur ke pulau-yang menurutku- menyeramkan itu. Ini juga salah satu faktorku bangun siang.

''Hyung, Ireona hyung. Anak-anak sudah menunggu.'' Aku menepuk-nepuk pelan pipi Kris hyung. Ajaib dia langsung bangun, perasaan tadi Dio bilang Kris itu kebo yah?

''Eum, yeobo good morning.'' Ucapnya masih dengan mata tertutup. Aku memerah mendengarnya. Hey, aku itu bukan pacarnya Kris. Kita hanya berteman. Sudah beberapakali kubilang dia untuk tidak menyebutkan panggilan menjijikan itu. Tapi setiap ku suruh dia akan selalu beralasan. 'kau kan istriku.' Atau 'kau pernah bilangkan kalau kamu umma berarti aku appanya.' Hahh alasan apa itu? Tak masuk akal.

''cepat mandi di kamar hyung sana, aku akan mandi di kamar ini. Ingat ya hyung dua jam lagi kita akan ke Incheon Airport. Anak-anak sudah menunggu di ruang makan.'' Aku menyuruhnya setengah mengusirnya. Tanpa berkata banyak Kris hyung sudah bangkit dari kasur sempitku dan keluar menuju kamarnya yang berada di sebelah kamarku-Sukaichen-.


Kakiku serasa menancap di tanah ketika aku akan menaiki pesawat jurusan Shikoku-Korea itu. Kakiku seolah tidak mengizinkanku untuk pergi.


Ketika menginjak bandara Incheon yang akan membawa kami berdua belas ke jepang, lagi-lagi aku merasakan perasaan tidak menyenangkan itu. Di pesawat aku yang biasanya selalu cerewet untuk memarahi BaekYeolChen yang sedang mengerjai para maknae hanya terduduk diam sambil menatap kosong ke luar jendela.

''Baek hyung jangan menakutiku, cerita itu menyeramkan.'' Rengek Tao. Para beagle line kini sedang sibuk menceritakan kisah menakutkan tentang tempat yang akan mereka datangi nanti.

''Desa itu di kenal dengan desa boneka. Katanya setiap malam kau akan melihat banyak boneka yang berjalan sendiri di jalanan.''

''Hyung,, hentikan.'' Airmata Tao sudah menggenang di pelupuk matanya. Siap di jatuhkan kapan saja. Tangannya sibuk memegang tangan Lay yang berada di sampingnya.

''Kalau kamu melihat kearah matanya maka kamu akan di-'' Baekhyun tetap melanjutkan ceritanya. Chanyeol dan Chen yang tempat duduknya tepat berada di depan Lay dan Tao terkikik-kikik geli melihat Tao dengan hidung yang memerah menahan tangis. Posisi Baekhyun yang berada di samping Tao memudahkannya menjahili adik kecilnya itu.

''HYUNG !'' Tao berteriak, airmatanya tumpah membasahi kemeja Lay yang kini sedang menenangkannya. Entah apa yang membuat ceritanya menyeramkan karena Baekhyun menceritakan cerita ini sambil tertawa di tambah dengan ChanChen yang juga tidak bisa ikut menahan tawanya.

BaekYeolChen seakan belum puas mengerjai adik penakutnya kini beralih mata pada magnae line HunKai yang berada di depan dan samping mereka. terlihat Sehun dan Kai tengah tertidur pulas di kursinya. Para beagle line itu mengeluarkan smrik mereka.

''Yeobo, ada apa denganmu hari ini?'' Kris yang entah mengapa sekarang duduk di sampingku ini membalikkan badanku yang sedari tadi terus menatap ke keluar jendela. Padahal tadi disampingku kan D.O dan apa-apaan itu memanggilku 'Yeobo', sudah kubilang berapa kali kalau aku bukan istrinya dan aku ini namja huh.

Kris menatap dalam mataku. Jika dilihat dari sudut pandang orang aku dan Kris terlihat seperti orang yang hendak berciuman dan ini pun didukung dengan tempat kami yang berada di pojok pesawat. Wajahku memerah ketika aku melihat jarak diantara kami sangat tipis.

'Srett..'

Tiba-tiba mataku melihat sekilas bayangan dan itu mirip Chen? Mau kemana dia buru-buru ke ruang pramugari?

''CHEN ! EODIE?'' Seruku. Reflek aku melepaskan tangan kris yang berada di pipiku. Semua yang mendengar teriakanku menoleh kaget. Aku segera berdiri menghampiri Chen yang sudah masuk duluan ke ruang pramugari.

''Hyung, ada apa memanggilku?''

'deg'

Suara itu menghentikan langkahku, aku berbalik ke belakang. Aku kenal suara itu, itu suara Chen dan dia sedang berada di bangkunya bersama Chanyeol. Jadi tadi itu siapa? Apa aku hanya salah lihat? Tidak-tidak tadi itu terlihat nyata. Hahaha itu mungkin Cuma halusinasiku semata. Mana mungkin itu hantu. Tidak ada hantu di dunia ini. Tapi kalau benar itu hantu bagaimana? Memikirkannya saja mengapa membuat bulu kudukku merinding dan keringat bercucuran dari dahiku? Ah sudahlah tak usah dipikirkan.

Aku kembali duduk ke bangkuku dengan Kris hyung yang masih menatapku bingung.

''Kamu tidak apa-apa?'' Tanyanya khawatir. Aku hanya menganggukan kepalaku sebagai jawaban.

Ada apa sebenarnya ini? Mengapa tadi itu... Aish, semoga saja cerita yang Baekhyun ucapkan tidak benar, aku tadi menguping sedikit pembicaraan mereka. Itu hanya karang-karangannya saja oke? Kenapa aku jadi penakut seperti ini sih? Dan juga mengapa kejadian tadi masih saja berputar di otakku? Aish,...

Aku melihat kesekelilingku. BaekChenYeol masih mengerjai Tao. Lay menenangkan Tao. Kai dan Xiumin asyik tidur sambil mendengarkan i-pod. Luhan yang duduk di sebelah Baekhyun membaca komik. Sehun dan D.O saling berselca ria di kursi mereka. hey bukannya tadi Sehun tidur dengan Kai ya? dan Kris oh ya ampun dia masih memperhatikanku dari tadi.

Kurasa semuanya baik-baik saja. Mungkin firasatku salah. Lebih baik aku menyusul ke alam mimpi mengejar Kai dan Xiumin yang sudah terlelap sedari tadi. Menyamankan diriku diatas sandaran kursi, tak lama kemudian akupun jatuh tertidur.


Aku dan kesebelas sahabatku sudah sampai di pulau terpencil itu. Ketika disana aku hanya bisa meneguk ludahku kasar melihat keadaannya. Menyeramkan dan tidak terawat. Itulah kesanku pertama kali saat melihat bangunan megah yang mungkin aku bisa sebut villa atau rumah yang berada di tengah hutan ini. Yang benar saja kita akan berlibur disini?


''Huwahh, Akhirnya sampai juga.'' Chen yang sedari tadi tidak bisa diam selama perjalanan kemari akhirnya melepaskan rasa lelahnya ketika kami sudah berada di depan gerbang rumah yang terlihat sedikit menakutkan itu.

Setelah kami menaiki pesawat selama dua jam kami langsung di jemput oleh suruhan SM. Mengendarai mobil van selama satu jam menuju dermaga dan menaiki Kapal Feri selama satu jam setengah menyebrangi lautan untuk pergi ke sebuah pulau. Kami memutuskan berjalan kaki dari pantai menuju villa yang sudah di sewa pihak SM di tengah hutan. Kami berjalan-jalan sambil menikmati sejuknya alam perdesaan kecil yang berada di pulau ini. Aneh, desa yang kami lewati sangat aneh. Entah mengapa membuat bulu kuduk kami berdiri melihatnya. Desa ini sungguh sepi walau terlihat satu dua orang yang sedang berada di luar rumah. Disisi kanan kiri, kami melihat banyak boneka besar yang menyerupai manusia. Boneka-boneka yang sangat menyeramkan itu sedang berpose seperti melakukan pekerjaan. Boneka itu benar-benar terlihat hidup yang membuatku gemetar setengah mati.

Aku masih terus berdiam di luar pagar, mengabaikan para member yang telah berhamburan masuk ke dalam villa dan memanggil namaku. Aku mengamati seluruh bagian villa ini dan mengamati daerah sekitarnya. Kakiku enggan melangkah memasuki villa. Villa ini mempunyai kesan angker di luarnya, belum lagi dengan jajaran pepohonan pinus yang hampir memagari seluruh rumah menambah kesan mencekam.

'Puk'

Tepukan di bahu itu menyadarkan diriku kembali kealam nyata. Kutolehkan kepalaku kearah samping. Disitu berdiri Xiumin hyung yang menatapku khawatir. Ternyata sedari tadi dia menungguku masuk ke dalam rumah.

''Kau merasakan hal aneh pada pulau ini?'' Xiumin hyung menatap lamat-lamat bangunan di depannya. seperti aku tadi. Aku mengangguk sebagai jawaban, entah dia akan melihatku atau tidak.

''Hn. Semoga tidak akan terjadi hal buruk pada kita selama kita disini.'' Dia menghela nafasnya pelan. Aku tahu Xiumin hyung juga merasakan firasat tidak enak pada pulau ini, terlihat dari pertama kali kita menginjakkan kaki disini dia terus menempel padaku dengan muka waswas.

Xiumin hyung kembali menepuk bahuku.

''Aku tahu kamu takutkan? Hahaha, tenang saja tidak akan terjadi apa-apa pada kita.'' Ucap Xiumin hyung menenangkan. Dia memberikan eyesmile terbaiknya, membuat rasa takutku berkurang. Aku balas tersenyum padanya. Xiumin hyung segera berlari kecil masuk ke dalam meninggalkan aku yang sedang memandangnya bodoh di balik pagar.

''Coward baby cepat masuk di luar menakutkan loh!'' Xiumin hyung tertawa menggoda ke arahku.

''Ya Hyung ! aku bukan penakut tau.''

''Hahaha ayo cepat masuk, ada sadako di luar.''

''YAK!''


Aku baru mengetahui sesuatu. Ternyata kami ini sedang berlibur disebuah desa terpencil yang bernama desa Nagaro yang sekaligus merangkap sebagai pulau di jepang. Desa yang hampir semua penduduknya adalah boneka. Banyak kisah-kisah aneh yang menyelimuti pulau ini.

Hiiyyyy, itu sangat menakutkan.

TBC


Haloha semua.

Aku bawa ff baru bertema horror.. Yeay. Tapi di chapter ini belum terlalu kerasa horornya. Walaupun aku udah nyelipin sedikit. Aku disini baru cerita tentang firasat dari pemeran utamanya ya. Oh iya cerita ini banyak pakai sudut pandang orang pertama walaupun nanti ada juga sudut pandang orang ketiganya. Me POV dan all POV.

Oh iya pair utamanya ini KRISHO. Kalau ingin tambah pair lagi silahkan kalian tulis review di bawah. Masih ada sepuluh member lagi yang minta di pairin hehe. Vote terbanyak akan aku jadiin pair tapi Cuma dua teratas ya. Oh iya tapi pair yang ada di ff ini tidak terlalu mengangkat sisi romance lebih ke brothership akut. Jadi maksudnya gini misalnya Kris ama Suho, nah si Kris itu lebih melindungi dan merhatiin Suho. Semacam orang special gitu. Walaupun nanti ada romancenya juga.

Dan setting ff ini sebenarnya benar-benar berada di desa Nagaro desa boneka. Coba search aja di google pasti ada. Di kehidupan nyata desa Nagaro itu ada di pulau Shikoku, pulau terkecil dari empat pulau utama di jepang tapi aku ganti pulaunya jadi pulau Nagaro lagi soalnya kesannya biar bener-bener jauh dari dunia luar. Sebenernya desa nagaro gak terlalu menakutkan sih aku hanya menyelipkan urban-urban legend dan kisah horor jepang ke dalam cerita, supaya kesannya lebih gimana gitu. Walaupun begitu aku juga bikin cerita horror sendiri.

Siapa orang yang menceritakan pengalaman mengerikannya ya?

Aku juga mau tanya dong. Apa sih bedanya horror psikologi, Horror thiller dan horror-horror lainnya?

untuk typo atau kesalahan penulisan ejaan maafkan aku. Aku sudah sebisa mungkin memperbaiki kesalahannya.

Review, kritik dan saran sangat membantu. Lebih banyak riview lebih semangat aku nulis.

Bye-bye.