Bunga di Atas Meja
Oleh: Jogag Busang
Disclaimer: Kuroko no Basuke by Tadatoshi Fujimaki
Penulis tidak mengambil keuntungan materil dari fanfiksi ini
.
.
Perasaan Kuroko Tetsuya sedang gembira luar biasa. Tadi malam, dia mendapat pesan dari seseorang yang dikenalnya lewat dunia maya. Seseorang yang berinisial AS, dengan nama akun "Akashi Seijuurou", mengaku sebagai penggemarnya. Kuroko tidak memercayai jika dia memiliki penggemar. Orang itu pasti hanya iseng, atau yang lebih parah, dia pastilah orang gila. Kuroko bukanlah siswa terkenal. Dia tidak pernah menjadi juara kelas atau mengikuti lomba atau pandai menyanyi. Namun, AS mengaku jika dia selalu terpesona dengan status yang dibuat oleh Kuroko di akun media sosialnya; yang berisi pesan motivasi tentang kehidupan, bahwa kehidupan itu adalah sesuatu yang harus disyukuri, bahwa tidak baik merenggut nyawa dengan bunuh diri, bahwa berteman adalah sebuah kenikmatan sebagai manusia, bahwa—dan seterusnya, dan seterusnya.
Dalam pesan Akashi Seijuurou tersebut, di hari Senin nanti, Kuroko akan dikirimi sebuah hadiah spesial. Tentu saja, hal ini membuat Kuroko merasa percaya tidak percaya. Namun, dia tetap tidak dapat tidur nyenyak semalaman memikirkan hadiah apa yang akan dia dapatkan.
Esoknya, di hari Senin yang cerah, Kuroko menjadi orang pertama yang tiba di kelasnya. Dia sudah hampir melupakan perihal hadiah. Akan tetapi, ketika manik birunya melihat buket bunga berwarna merah dari kejauhan, yang dihias indah, tergeletak di atas mejanya, pikirannya kembali mengingat pesan si Akashi Seijuurou tadi malam.
Ternyata AS tidak membual. Hadiahnya sangatlah… cantik. Kuroko terpesona beberapa saat.
Dengan senyum yang merekah, Kuroko mengambil bunga yang dibungkus dengan plastik serta dililit dengan pita berwarna merah muda. Diciumnya bunga yang diketahuinya merupakan bunga mawar tadi. Harum luar biasa.
Kuroko terus menatapnya dengan berbinar, sebelum dia menyadari ada hal yang aneh dengan warna bunga tersebut. Penasaran, Kuroko memegang kelopaknya.
Seketika, Kuroko menjatuhkan bunga tersebut sambil menjerit keras, karena warna merah dari bunga mawar tadi ternyata berbalut dengan darah.
[The End]
