Hilang

Pair : Hinata Hyuuga & Naruto Uzumaki

Genre : Hurt & comfort

Chapter 1

Melihatnya hanya sekilas begitu membuatku bahagia. Setiap hari bisa melihatnya walaupun tak pernah bertegur sapa sudah membuatku bahagia. Bisa mengamati setiap langkah ketika ia berjalan sudah membuatku bahagia. Bisa berpapasan dengannya dan saling melempar senyuman, membuatku bahagia. Dan memberikanku kesempatan untuk mengenalnya adalah hal yang paling membahagiakan diduniaku.

Terima kasih Tuhan, karenaMu aku mengenalnya. KarenaMu aku bisa merasakan hangat dan sekaligus dinginnya cinta.

1 tahun yang lalu

Hari pertama aku naik tingkat ke jenjang yang lebih tinggi. Dimana orang-orang selalu bilang bahwa disinilah saat-saat dimana anak muda bebas.

Ya, sekarang aku sudah memasuki masa-masa SMA. Beruntungnya aku bisa diterima di Konohagakure High Scholl. Sekolah dimana hanya anak-anak dengan IQ diatas rata-rata yang bisa mausk didalamnya.

Hari pertama merupakan tes IQ. Tes dimana anak-anak yang berIQ tinggi akan dimasukkan ke kelas favorit.

Hari kedua adalah pengumuman hasil tes IQ. Bahagianya aku, Hyuuga Hinata urutan nomor 7 dari 547 murid yang memiliki IQ tinggi. Dan otomatis aku akan dimasukkan ke kelas favorit.

Hari ketiga diadakan upacara peresmian peserta didik baru. Dan ada juga sambuat ketua OSIS. Uchiha Sasuke namanya. Sialnya karena ulah teman dibelakangku yang tidak mau tenang, dan akhirnya dia menyenggolku hingga aku tersungkur kedepan.

Karena berada di barisan yang paling depan, aku menjadi pusat perhatian dari seluruh peserta upacara. Betapa malunya aku, kemudian aku memutuskan untuk meninggalkan lapangan upacara dan menuju kelas saja.

Jam istirahat tiba, aku dan teman-temanku memutuskan untuk pergi ke kantin. Dikoridor, tidak sengaja kami berpapasan dengan Uchiha Sasuke yang diikuti dengan pengurus OSIS yang lain. Tidak sengaja aku dengannya bertukar pandang walaupun hanya sekejap.

Banyak teman-temanku yang begitu mengagumi ketua OSIS itu. Tapi, kenapa aku tidak merasakan perasaan apapun?

Pulang sekolah, karena ban sepedaku bocor jadi terpaksa aku harus naik bus. Aku berdiri di halte bus saat itu. Dan sialnya sedang ada hujan salju hari ini.

Sudah 30 menit aku menunggu. Kenapa busnya lama sekali? Aku memutuskan untuk jalan kaki saja. Ada sebuah mobil yang berhenti disampingku.

Pikiranku kemudia berkecamuk, apakah seseorang yang berada dimobil itu berniat jahat kepadaku? Jangan-jangan aku dia mau menculikku, atau yang lebih parah lagi membunuhku?

Kemudia segera aku percepat langkahku. Kurasa ada sebuah tangan yang menahan pergelangan tanganku. Aura dingin keluar dariku. Dengan raut wajah yang takut, aku menoleh kebelakang.

Jantungku hampir saja copot. Aku kira dia penculik. Ternyata ketua OSIS Uchiha Sasuke.

"Apa kau mau mati dengan berjalan melewati hujan salju tanpa baju tebal?" Katanya. Memangnya siapa dia? Seenaknya memarahi orang yang tidak dikenalnya.

"Sudah 30 menit aku menunggu di halte bus. Dan sampai sekarang belum ada bus. Jadi terpaksa aku jalan kaki saja." Jawabku sedikit ketus padanya.

"Kalau begitu ayo." Katanya sambil menarikku dan membawaku ke mobilnya. "Le-lepaskan! Memang siapa kamu? Seenaknya saja menyeret orang ke mobilmu". Kataku marah.

"Aku hanya tidak mau melihat gadis lemah sepertimu mati konyol disini". Jawabnya dengan tenang.

Tidak ada pilihan lain selain mengikutinya masuk kedalam mobil. Didalam perjalanan, bukannya saling bicara tapi kami berdua hanya diam. Akhirnya sampai juga didepan rumahku.

"Terima kasih sudah mengantarku". Kataku berterima kasih padanya. "Hn. Kalau boleh tau, dari tadi kau belum menyebutkan siapa namamu". Katanya sambil menyeringai. "E-eh, na-namaku Hyuuga Hinata."

"Aku Uchiha Sasuke. Baiklah, sampai bertemu besok disini jam setengah 7." Katanya. "A-apa? Jam setengah 7? Memangnya..." Belum sempat aku menyelesaikan perkataanku, namun dia terlanjur pergi. Sungguh tidak sopan Sasuke itu.

2 bulan kemudian

2 bulan sering diantar oleh Sasuke membuatku terbiasa walaupun awalnya canggung. Dan kami juga sudah mulai akrab.

Siang itu, Sasuke memintaku untuk membawa bekal yang kubuatkan ke kelasnya. Ini pertama kali aku melangkahkan kakiku ke koridor untuk kelas 12.

Disepanjang jalan aku mencari tulisan Kelas 12-1. Tapi tidak ketemu-katemu. Akhirnya Disamping Lab IPA ternyata kelasnya.

Kuketuk pintunya dan yang membuka pintunya bukanlah Sasuke. Tetapi seseorang yang tidak pernah kulihat sebelumnya, dan baru pertama ini aku melihatnya.

To Be Continued