Disclaimer: Masashi Kishimoto

Rate:T

Warning: Gaje, terlalu alay, OOC, dll.

Chapter 1

Haruno Sakura,siswi kelas sepuluh yang dua minggu lalu menyelesaikan masa pengenalan lingkungan sekolah bersama teman-teman seangkatannya. Dia hanyalah murid biasa dengan teman dekat yang tidak bisa dibilang banyak. Berbeda dengan sahabatnya,Yamanaka Ino,yang baru saja menjadi murid SMA langsung mendapat banyak teman,bahkan lumayan terkenal di angkatannya. Sakura terkadang merasa sedikit iri dengan Ino. Dia sangat ramah dan pengertian. Di awal masuk saja yang mengajak berteman duluan adalah Ino. Sakura masih ingat dengan jelas saat itu. Sementara dirinya sendiri kebalikannya Ino. Dia pendiam dan agak susah bergaul. Ya,mungkin karena Sakura belum bisa beradaptasi dengan lingkungan barunya. "Sakura! Hei!" Panggilan Ino barusan membuyarkan lamunannya. "Jangan terlalu sering melamun." Kata Ino sambil memberikan bola basket. Kali ini kelasnya sedang menjalani pelajaran olahraga dan materi yang diajarkan adalah teknik dasar bermain basket,dribbling. Sakura akhirnya menerima bola dari Ino dan mendribblenya sampai ke pinggir lapangan. Jujur saja,kalau dalam hal akademik,Sakura mungkin masih bisa mendapatkan nilai sempurna,tapi kalau dalam hal olahraga,dia tidak yakin bisa mendapat nilai 85 ke atas. Bahkan mendribble bola basket saja dia agak kesusahan. "Sakura! Dribble yang benar!" Teguran pertama dari gurunya.

Jam pelajaran olahraga hampir berakhir. Beberapa menit sebelum jam olahraga berakhir,guru mereka mengadakan mini game dan Sakura ditunjuk sebagai salah satu pemain basket dalam mini game ini. Setelah guru mereka melambungkan bolanya,Ino dan Tenten sebagai center langsung melompat untuk memperebutkan bola. Ino mendapatkannya dan langsung melemparkan bolanya ke Sakura. Sakura menangkapnya lalu mencoba maju menerobos pertahanan lawan,tapi karena dia belum begitu menguasai olahraga ini,akhirnya anggota kelompok lawan dengan mudah merebut bolanya dan berlari cepat ke ring kelompoknya untuk menembakkan bola. Salah satu anggota kelompok Sakura menghalangi gerakannya dan berusaha mengambil bolanya.

Permainan terus berlanjut sampai jam istirahat tiba. Dari kedua kelompok,belum ada yang berhasil mencetak angka. Kini bola ada di tangan Sakura dan Sakura diincar oleh lawannya. Karena tidak ingin kecurian untuk yang kedua kali,Sakura melempar asal bola itu. Pokoknya jangan sampai lawannya yang mendapatkan. Teman sekelompoknya yang melihat itu melompat berusaha mendapatkan bolanya,tapi gagal. Bahkan lawannya pun tidak bisa mendapatkannya karena lemparan Sakura terlalu tinggi. Akhirnya bola itu terus memantul tinggi sampai keluar dari lapangan. Sakura berinisiatif mendapatkan bola itu.

"Wuhuu! Akhirnya aku mendapat MVP setelah beberapa hari selalu dapat gold!" Sorak seorang laki-laki berambut pirang,Uzumaki Naruto. Dia berasama Sasuke dan teman-temannya yang lain bermain game MOBA saat bel istirahat berbunyi sampai akhirnya selesai ketika mereka berdiri di depan kantin. "Baguslah rank ku naik." Sasuke menyimpan smartphone nya kembali ke dalam saku celana seragam sekolahnya. Baru saja selesai menyimpan smartphone nya,dia dikejutkan dengan kehadiran bola basket yang memantul tinggi ke arahnya. Dengan cepat Sasuke menangkap bola itu. "Duh,mengagetkan saja! Siapa sih pelakunya?" Gerutuan Naruto disetujui oleh teman-temannya,Kiba,Lee,dan Shikamaru. Dia tadi sempat terkejut melihat kehadiran bola basket yang memantul tinggi itu. Wajar,baik di luar maupun di dalam kantin sangat ramai hari ini sehingga mereka tidak menyadari keberadaan bola basket itu. Tiba-tiba,seorang perempuan menghampiri Sasuke. Baik Sasuke,Naruto,maupun teman-temannya tidak mengenali perempuan itu,tapi melihat seragam olahraganya yang terlihat sangat baru,bisa mereka simpulkan kalau itu adalah adik kelas mereka yang mungkin masih amatir dalam bermain basket. Sasuke dan teman-temannya memakluminya. "Maaf,kak! Apa tadi kakak terkena bolanya?" Sakura menatap kakak kelasnya yang sekarang membawa bola itu. "Tidak apa-apa. Bolanya tidak mengenaiku kok. Lain kali hati-hati kalau bermain." Sasuke mengembalikan bola itu pada Sakura. Sakura mengiyakan ucapan Sasuke dan minta maaf sekali lagi sebelum kembali ke lapangan. Sasuke diam-diam memperhatikan kepergian adik kelasnya itu. 'Sepertinya dia merasa sangat bersalah.' Sasuke tersenyum tipis. Jarang-jarang dia menemui perempuan seperti itu. Dia mulai berpikir kalau Sakura adalah perempuan yang pendiam dan mungkin jarang melakukan kesalahan seperti tadi. Terlihat dari nada suaranya saat meminta maaf atas kejadian sepele tadi,penuh penyesalan. "Kau tertarik ya?" Tanya Naruto setelah Sakura sudah tidak terlihat lagi. "Tidak." Jawab Sasuke. "Mengakulah,Sasuke. Naruto saja tertarik pada Hinata yang sangat alim,masa kau tidak tertarik pada perempuan seperti adik kelas tadi?" Kiba mencoba memanas-manasi Sasuke. "Kan sudah kubilang tidak." Sasuke tampaknya tidak mau mengakui perasaannya. "Sudah,sudah. Ayo makan!" Kiba masuk duluan ke dalam kantin.

"Sakura! Yang tadi menangkap bolanya itu laki-laki yang berambut hitam yang berdiri di sebelahnya laki-laki pirang itu kan?" Ino menghampiri Sakura saat pelajaran olahraga sudah selesai. Sakura heran,memangnya itu penting sekali ya sampai Ino ingin tahu sekali. "Iya. Memangnya kenapa?" Tanya Sakura. "Laki-laki itu namanya Uchiha Sasuke. Dia murid kelas sebelas. Aku tidak terlalu ingat siapa yang pernah bilang ini padaku,tapi katanya,kak Sasuke itu kapten team basket putra sekolah ini." Sakura terkejut mendengar pernyataan Ino mengenai kakak kelas yang tadi menangkapkan bolanya. "Kapten team basket putra?!" Entah kenapa,Sakura jadi kagum dengan kakak kelasnya. Ino mengangguk untuk meyakinkan Sakura. "Sekaligus wakil ketua OSIS,katanya." Sakura jadi makin kagum. Sepertinya tahun depan dia akan mencalonkan diri sebagai anggota OSIS.

"Sakura! Mau ke kantin bersama?" Tenten,salah satu teman sekelas Sakura mendatanginya dan mengajaknya ke kantin. Dengan senang hati dia menerima ajakan Tenten. Kantin ternyata sangat ramai hari ini,bahkan hampir semua tempat terisi. Tapi sepertinya,Sakura sedang beruntung hari ini. Dia menemukan satu meja yang kosong dan langsung menempati meja itu. Selagi menunggu Tenten,Sakura melihat ke arah lapangan. Di sana ada beberapa laki-laki yang bermain basket. Dia terus melihat permainan basket itu sampai matanya menangkap sosok laki-laki yang familiar baginya. 'Itu kan kak Sasuke?!' Akhirnya karena menemukan Sasuke,perhatian Sakura seluruhnya terfokus pada kakak kelasnya yang sedang bermain basket itu. Disadari atau tidak,Sakura tersenyum saat Sasuke berhasil menembakkan bola ke ring. 'Hebat! Aku saja tidak bisa menembakkan bola sampai masuk ke ringnya.' Kini bola itu berada di tangan salah satu teman satu team Sasuke.

"Sakura?" Saking fokusnya menonton Sasuke dan teman-temannya bermain basket,Sakura sampai tidak mendengar panggilan Tenten. "Sakura!" Kalau yang ini,Sakura baru dengar dan akhirnya menatap Tenten. "Maaf,aku tidak dengar tadi." Kata Sakura. Tenten hanya tersenyum menanggapinya. "Tidak apa-apa. Ayo makan!" Sakura akhirnya membuka kotak bekalnya dan mulai memakan makanannya. "Hei,Sakura,kau ikut jurnalistik ya?" Tanya Tenten. Sakura mengangguk sambil menggumam mengiyakan. "Kau sangat beruntung kalau begitu." Sakura bingung dengan ucapan Tenten. Apanya yang beruntung? Rasanya Tenten lebih beruntung karena dia diterima di ekskul basket dan itu memudahkan jalannya untuk menjadi bagian dari team basket sekolah. Tapi,sepertinya,tanpa ikut ekskul basket pun,Tenten sepertinya bisa masuk team inti karena skillnya. "Apa untungnya?" Tanya Sakura setelah menelan makanannya. "Barangkali bisa mewawancarai siswa berprestasi di sekolah. Dan biasanya yang membuat majalah sekolah itu team jurnalistik lho." Dijelaskan begitu,Sakura langsung senang. Katanya mewawancarai siswa berprestasi kan? Prestasi itu tidak harus di bidang akademik. Kalau begitu ada peluang dia bisa mewawancarai kapten team basket. Dan kalau beruntung,dia bisa mewawancarai kapten team basket putra,Uchiha Sasuke! Sakura terus membayangkan kalau dia bisa mewawancarai Sasuke. Pasti sangat menyenangkan. "Sakura,apa kau mau menonton pertandingan basket?" Tanya Tenten. "Kapan? Siapa melawan siapa?" Sakura mulai bersemangat. "Sekolah kita melawan SMA dari luar Kota. Yang bertanding team basket putra hari Kamis minggu depan." Tenten menjawab Sakura. Mendengar hari pertandingannya,Sakura langsung murung. "Maaf,Tenten,aku tidak bisa. Setiap hari Kamis aku ada les." Tenten tersenyum. "Tidak apa-apa. Kau masih bisa datang menonton kalau team basket sekolah kita bisa masuk babak final." Sakura baru teringat. Benar kata Tenten,dia bisa menonton kalau team basket sekolahnya masuk ke babak final.

Sasuke melihat ke papan skor. Skor team basket sekolahnya dengan lawannya sama. Belum bertambah sementara waktu pertandingan tinggal lima belas detik. Memang,lawannya kali ini sangat kuat sampai bisa menyamai skor teamnya,tapi dia tidak boleh menyerah. Waktu lima belas detik itu akan dia manfaatkan sebaik-baiknya. Ketika Kiba melempar bolanya ke Naruto,Naruto langsung menangkapnya dan mendribble sampai di bawah ring lawan. Lawan yang berjaga di dekat ring saat itu terkecoh ketika melihat Naruto mengangkat tangannya. Mereka menghalangi Naruto,tetapi Naruto melempar bolanya ke belakang. Sasuke yang berdiri di belakangnya langsung menangkap bolanya dan menembakkan bolanya di area tembakan tiga poin. Bersamaan dengan itu,waktu bertanding selesai. Skornya 37-34. Kemenangan untuk team basket KSHS. "Kita menaaang!!" Naruto berseru kegirangan sambil mengangkat kepalan tangannya ke udara. Biarlah dia berbahagia,walaupun baru pertandingan pertama. "Hei,kalau bisa finalnya kita menangkan juga! Biar dapat piala dan diliput oleh media. Belum lagi kalau dapat hadiah uang." Kiba ternyata ingin menang hanya untuk terkenal dan mendapatkan uang. "Matre!" Seru Shikamaru dan Lee. Sementara Sasuke,dia hanya tersenyum atas kemenangan teamnya. Akhirnya mereka naik ke tribun dan disambut oleh pelatih dan teman satu team mereka yang duduk di bangku pemain. "Selamat ya. Aku bangga dengan kalian semua. Berusahalah untuk finalnya dua minggu lagi." Kata pelatih mereka.

TBC

Kritik dan Saran