~oOo~ { READ MY BIO FIRST BEFORE YOU READ MY OWN FANFICT } ~oOo~
SEBELUMNYA YUTA MAU KASIH TAU JIKA FF INI BUKANLAH BUATAN YUTA, MELAINKAN BUATAN AYUZHA A.K.A BYUN CHANZA YANG MINTA DI PUBLISHIN FF NYA DI AKUN FFN YUTA. JADI, YUTA CUMA BANTU SHARE AJA. SEMUA CERITA YANG ADA DISINI MURNI PEMIKIRAN DIA, DAN YUTA BANTU EDIT DALAM PEMILIHAN KATA.
MOHON PENGERTIANNYA. TERIMA KASIH.
.
.
.
-oOo- PRETENDING OF LOVE -oOo-
.
.
.
Author:
Yuta CBKSHH ( dan Byun ChanZha)
Tittle:
PRETENDING OF LOVE (CHANBAEK)
Main Cast:
Park Chanyeol
Byun Baekhyun
Support cast:
Oh Sehun a.k.a Sehun
Xi Luhan a.k.a Luhan
Kim Jong In a.k.a Kai
Do Kyungsoo a.k.a Kyungsoo
Others cast (EXO's members)
Rating:
M
Genre:
Angst, Romance, Drama, Hurt/Comfort
Length:
Chaptered
Disclaimer:
Sudah Yuta jelaskan di atas yaa. Cerita ini adalah pemikiran murni tanpa plagiat dari cerita manapun. Terinspirasi dari beberapa pengalaman si penulis. PLAGIARISM ISN'T MY STYLE! NO COPAST! NO PLAGIAT! Semoga kalian suka dan bisa menerima cerita ini dengan baik ^^
Warning:
BL-BoysLove / YAOI / SHOUNEN-AI / HUBUNGAN SESAMA JENIS. DLDR! DO NOT BASH BUT KRITIK ATAU SARAN SANGAT DI PERBOLEHKAN. ENJOY IT!
Summary:
[YAOI/ANGST] "Maafkan aku karena telah berpura-pura mencintaimu selama ini, Byun Baekhyun. Aku memiliki sebuah alasan. Ku harap kau mengerti, karena pada akhirnya kita tidak akan pernah bisa bersama" - Chanyeol. (CHANBAEK) Slight Official Pairing! RnR!
Backsong:
Jin - Gone
~~ HAPPY READING ~~
.
.
.
Pagi hari saat musim dingin di Seoul. Tidak ada yang menarik layaknya hari-hari biasa. Ini adalah hari Minggu saatnya istirahat bagi orang-orang yang sibuk bekerja ataupun sekolah dari senin sampai sabtu.
"Baek! Bangun, ini jam sudah berapa?!" Suara teriakan khas ibu-ibu yang geram karena sang anak sulit untuk dibangunkan.
Sang Ibu itu hanya mendesah saat sang anak masih tak menyahut teriakannya.
"Apa yang dilakukan anak itu? Dasar pemalas"
Sang Ibu yang sudah tidak kuat menahan emosinya mulai beranjak dari kursi didapurnya berjalan menuju kamar sang anak yang dipagi hari ini justru membuatnya naik darah.
"Baekhyun! Apa yang-" sang Ibu tiba-tiba diam saat melihat kamar sang anak sudah kosong. Matanya menelusuri setiap sudut di ruang kamar tersebut. Dilihatnya kasur yang tertata rapi membuat kepala si ibu pening karna ini adalah hal janggal setahunya sang anak adalah orang yang paling malas membersihkan kamarnya tapi ini? Sungguh diluar dugaannya.
"Mencari aku Eomma?"
Sesosok pria mungil keluar dari kamar mandi yang berada di kamar itu dengan handuk yang melilit dikepalanya.
"Baekhyun, apa kau sakit huh?" sang Ibu memegang dahi sang anak yang langsung ditepis oleh sang anak.
"Yak! Eomma, aku baik-baik saja, aku tidak sakit"
"Tapi ini aneh Baekki!"
"Aneh? Apa yang aneh Eomma? Disini tidak ada yang aneh"
Baekhyun mulai berjalan menuju lemari pakaiannya sedangkan sang ibu hanya menatap heran dan tidak percaya bahwa putranya yang selama ini ia cap sebagai manusia paling malas didunia bisa serajin ini.
"Kau yang aneh Baekki, kenapa kau bisa menjadi serajin ini huh? Biasanya Eomma harus berteriak ratusan kali agar kamu bangun"
"Eomma! Memangnya kenapa jika aku bangun pagi? Salah?"
"Tidak. Hanya saja Eomma bingung apa yang membuat pangeran malas kini menjadi rajin. Hey Baekki, apa kau sedang jatuh cinta?"
Selidik sang ibu.
"Yak! Eomma apa yang kau bicarakan? Aku mau ganti baju, eomma sekarang keluar" Baekhyun mendorong tubuh sang Eomma keluar kamarnya
"Jadi Anak Eomma benar-benar sedang jatuh cinta ya? Oh Tuhan, terima kasih karna anakku ternyata masih normal" canda ibu Baekhyun yang tertawa terbahak melihat ekspresi masam anak bungsunya tersebut.
'Ck! Apa salahnya jika aku berubah?'
.
.
.
-oOo- PRETENDING OF LOVE -oOo-
.
.
.
"Oh Sehun! Kenapa kau mengambil bajuku lagi?!"
Teriakan pria bersuara bass dari rumah bercat putih gading itu terdengar sangat keras dipagi hari, membuat burung-burung kecil yang tadinya ada di ranting pohon dekat rumah itu terbang berhamburan,mereka mungkin mengira suara itu adalah suara pertanda bahaya.
Well, sebenarnya memang benar itu pertanda bahaya. Tetapi, bukan untuk para burung kecil itu melainkan untuk seorang laki-laki berwajah pucat yang kini sedang asik terhanyut dalam bunga mimpinya.
"Bangun Oh Sehun!"
Pria bersuara bass itu menarik paksa tubuh si pucat hingga terjungkal dari kasur empuknya.
"Yak! Mwo? Hyung, kau tidak tau jika aku lelah? Aku baru saja pulang tadi jam lima Hyung! Tolong beri aku waktu untuk istirahat"
Si pucat kembali merangkak untuk meraih kasur yang sempat ia tinggalkan untuk beberapa saat tadi. Namun urung ia lakukan karna sebuah tangan kembali menarik tubuhnya.
"Kau ini! Kenapa pakai bajuku tanpa meminta izinku terlebih dahulu huh? Kau tahu, baju itu akan aku pakai nanti siang!"
"Kau kan bisa pakai yang lain Hyung. Ayolah aku lelah berdebat di pagi buta seperti ini"
"Pagi buta katamu? Ini sudah jam sembilan dan kau bilang ini pagi buta? Ya tuhan!"
Chanyeol memijit pelipisnya beberapa kali saat pening mulai menjalar di kepalanya. Ia benar-benar tidak habis fikir terhadap sepupunya yang sudah ia anggap seperti adik kandungnya sendiri ini.
.
.
.
-oOo- PRETENDING OF LOVE -oOo-
.
.
.
Baekhyun sesekali melirik jam tangan warna merah yang melingkar ditangan mungilnya, raut wajahnya menampakan kegelisahan. Seperti menunggu sesuatu yang sangat berharga, mungkin memang benar.
"Channie~!"
Teriak Baekhyun saat melihat seseorang 'berharganya' turun dari mobil sport warna gelapnya.
"Apa aku terlalu lama, hingga membuat Cinderella-ku bosan menunggu?" tanya Chanyeol yang dibalas jitakan oleh Baekhyun.
"Aku baru satu setengah abad disini, belum seumur hidup. Jadi itu bukan waktu yang lama hahaha"
"Jadi kau akan menungguku hingga seumur hidupmu?" tanya Chanyeol lagi.
"Tentu, karna kau itu separuh hidupku. Aku akan menunggumu sampai kapanpun Tuan Muda Park" jawaban Baekhyun membuat Chanyeol terdiam sejenak, hal itu membuat Baekhyun bingung dengan sikap kekasihnya ini.
"Hey! Park Chan, kau kenapa?"
"Ah, tidak. Hanya saja aku sedang berfikir betapa beruntungnya aku mempunyai kekasih seperti dirimu"
Chanyeol mengusak lembut rambut Baekhyun, lalu memeluknya menyesap aroma tubuh dari pria mungil didekapanya ini.
"Baek, aku mencintaimu.."
"Aku tahu"
"Baek, aku menyayangimu.."
"Aku tahu itu, Chan."
"Baek aku-"
Belum sempat Chanyeol melanjutkan kata-katanya, bibirnya sudah dibungkam oleh tangan Baekhyun.
"Chanyeol! Tidak perlu kau pertegas lagi. Aku tahu duniamu adalah aku, dan kau pasti juga tahu aku pun juga begitu"
Baekhyun kembali mengeratkan pelukannya pada pria tercintanya yang ia temui semasa Awal masuk Senior High School tersebut.
FLASHBACK
"Semua siswa baru diharap membuat barisan sesuai kelas masing-masing!"
Suara tegas pemimpin OSIS seakan menjadi magnet bagi para siswa baru yang mengikuti masa orientasi siswa di Seoul Of Art And Performing.
Bukannya mereka patuh dan tunduk pada pemimpin OSIS itu, hanya saja karena mereka takut si pemimpin OSIS yang walau tampangnya culun tapi ternyata memiliki suara bak jendral-jendral yang punya perut besar itu menghukum mereka dengan hukuman-hukuman konyol seperti loncat kodok keliling lapangan, membawa banner bertuliskan 'KETUA OSIS JADILAH KEKASIH KU', atau bahkan yang paling parah mereka harus menyuapi makanan kepada salah satu anggota OSIS.
Dan sepertinya Baekhyun adalah orang beruntung yang mendapatkan hadiah istimewa itu dari sang ketua OSIS. Alasannya mudah dan sepele, hanya karna Baekhyun memakai nama gantung bertuliskan 'PEMIMPIN PENDEK' si ketua OSIS yang diketahui bernama Kim Joonmyun merasa tersindir mencari cari alasan agar Baekhyun dihukum tapi karna alasan lain. Well, sepertinya Joonmyun adalah orang yang mempunyai otak lebih untuk melakukan aksi ekhem, ke-ja-ha-tan. Ia sengaja menyenggol lengan Baekhyun saat dikantin padahal Baekhyun sedang membawa nampan berisi sup rumput laut kesukaannya. Dan dengan tidak elitnya Baekhyun jatuh tersungkur dengan mangkuk diatas kepalanya namun isinya tumpah ruah menodai seragam si ketua OSIS.
"Temui aku di ruang osis sekarang juga!" Ucap Joonmyun dengan nada yang dibuat seolah ia sedang marah besar. Baekhyun hanya meneguk ludahnya kasar, bisa-bisanya ia terjatuh dan mengotori baju sunbaenya yang notabenya adalah ketua OSIS yang terkenal sangat imut? Lupakan,ketua OSIS yang terkenal galak dan tukang marah?
Ini adalah mimpi buruk bagi Baekhyun.
"Berhubung aku masih baik hati.."
Jantung Baekhyun seakan mau copot menunggu perkataan lanjutan si ketua OSIS yang dengan tidak sopannya duduk diatas meja di ruang OSIS. Apapun jabatanya tetap saja duduk diatas meja itu tidak sopan batin Baekhyun.
"Aku hanya akan menghukummu dengan.."
Sungguh Baekhyun ingin mencakar wajah Angelic itu sekarang juga kalau tidak ingat posisinya sekarang.
"Menyuapi Anggota OSIS yang bernama Park Chanyeol"
Jrengg jrengg~
Dan disinilah Baekhyun sekarang. Di kantin yang ramai pengunjung karena ini memang jam istirahat. Menyuapi seorang pria dengan tinggi diatas rata-rata atau mungkin Baekhyun yang terlalu pendek? Entahlah. Mata sipit Baekhyun benar-benar tidak berani menatap mata tajam yang sedari tadi memandangnya dengan wajah penuh selidik.
"Kenapa kau bisa dihukum?"
Oh Tuhan, ingatkan pria dihadapannya ini bahwa dirinya telah bertanya lebih dari lima kali semenjak kehadirannya disini.
"Sunbae maaf, tapi ini sudah lebih dari lima kali sunbae bertanya dengan pertanyaan yang sama"
Baekhyun mendesah pelan, tentu saja menahan amarahnya yang sudah sampai ujung kepala. Sungguh dia lebih memilih lari keliling lapangan dari pada menyuapi bayi raksasa yang Baekhyun rasa sangat idiot. Ia juga sangat malu karna orang-orang yang lewat selalu memperhatikan mereka seakan mereka adalah tontonan gratis.
"Maaf, tapi sungguh aku sedikit gugup karena dirimu sangat mempesona.."
Baekhyun ingin menjatuhkan rahangnya sekarang juga. Apa-apaan seniornya ini berbicara seakan akan sudah kenal lama denganya lalu jatuh cinta padanya?
Baekhyun pikir senior bername tag PARK CHANYEOL ini memang kurang waras. Ow! Atau mungkin dia ini seorang Player? Mungkin saja, mana ada orang yang baru bertemu langsung berucap seperti itu.
"Hah? Apa? Maaf aku tidak salah dengarkan sunbae?" Tanya Baekhyun
"Ahh tidak-tidak, lupakan. Sekarang ayo suapi aku lagi" Jawab Chanyeol dengan santainya seakan tadi ia tidak berkata apapun.
"Ahahaha baiklah"
Baekhyun kali ini hanya pasrah saja menjawab perintah seniornya ini.
.
.
.
-oOo- PRETENDING OF LOVE -oOo-
.
.
.
Hari demi hari berlalu, Si senior Baekhyun -Chanyeol- ternyata benar-benar jatuh hati pada Baekhyun terbukti dengan Chanyeol yang selalu datang ke kelas Baekhyun dengan beribu alasan konyol. Misalnya, membelikan makan siang Baekhyun di kantin, pura-pura pergi ke perpustakaan untuk meminjam buku nyatanya hanya modus untuk bertemu si pujaan hati, siapa lagi kalau bukan Baekhyun?
Lalu bagaimana perasaan Baekhyun?
Jujur saja awalnya ia memang muak bahkan selalu mencoba menghindari senior yang dianggapnya sinting itu. Namun, pada akhirnya ia menyerah toh bukan masalah yang besar baginya karna Chanyeol selalu mencoba merebut hatinya. Chanyeol itu salah satu pria popular di sekolahnya, jago bermain Basket,selalu menang olimpiade fisika, pandai bermain alat musik, tinggi, dan tentu saja dia itu tampan. Jangan heran jika Baekhyun sering mendapat tatapan tajam dari seniornya maupun teman seangkatannya yang tergila-gila dengan seorang Park Chanyeol.
Waktu terus berlalu, tak terasa Chanyeol telah lulus dan sedang di wisuda yang membuat Chanyeol semakin bahagia bukan hanya kerena lulus dengan predikat terbaik di sekolahannya tapi juga karna kerja kerasnya selama ini tidak sia-sia.
"Sejujurnya aku sudah lama menyukaimu Baekhyun,Tapi aku baru berani mengungkapkannya sekarang. Jadi, maukah kau menjadi kekasihku Byun Baekhyun?"
Baekhyun menegang mendengar ucapan chanyeol barusan.
Chanyeol menyatakan cinta padanya? What? Tunggu! Baekhyun masih mencerna perkataan Chanyeol tadi. Sedangkan pria itu kini duduk bersimpuh dihadapan Baekhyun sembari memberikan kancing kedua seragam sekolahnya pada Baekhyun.
"Kenapa sunbae memberikan kancing ini untukku? Aku tidak pantas sunbae.."
Baekhyun menunduk dalam. Sungguh ia benar-benar canggung berhadapan dengan pria tampan yang sedang menunggu jawabanya atas pernyataan cintanya itu.
"Karna aku mencintaimu Byun Baekhyun,.."
Baiklah mungkin kalimat itu mampu membuat Baekhyun paham sekarang.
Apa? Jadi sedari tadi apa yang kau pahami Baekhyun?
"Aku.."
"..."
"Iya aku mau menjadi kekasihmu sunbae"
- 3 bulan setelah mereka berpacaran -
"Tidak! Apa-apaan kau ini seenaknya mau meninggalkanku disini sendirian"
Baekhyun benar-benar sedang emosi sekarang. Bagaimana tidak emosi jika di umur pacaranya dengan Chanyeol sudah menginjak usia 3 bulan si pria tinggi itu mengatakan bahwa dirinya akan kuliah di Amerika?
"Tenang kan masih ada aku Baekki.."
Luhan yang notabennya sahabat Baekhyun mencoba memberi tahu bahwa masih ada dirinya saat Chanyeol pergi nanti.
"Apa? Kau fikir kau sama dengan si tiang? Tidak rusa! Jika aku rindu Chanyeol lalu aku memelukmu itu tidak jauh beda dengan memeluk guling"
"What? Jadi kau menyamakanku dengan guling? Bagaimana bisa seorang bantal mobil seperti dirimu mengataiku huh? Mau mengajak berkelahi?"
Ada yang aneh?
Mereka memang seperti itu, selalu bertengkar hanya karena masalah sepele. Tapi sejujurnya mereka adalah sahabat sesungguhnya selalu ada disaat saat saling membutuhkan. It's real best friend!
"Yak! Dasar gadis-gadis PMS! Kenapa malah ribut huh? Jadi bagaimana dengan kepergian Chanyeol?"
Si Albino -Sehun- akhirnya mencoba menenangkan kedua sahabatnya yang entah kenapa malah bertengkar disaat yang tidak tepat seperti ini.
"Baekhyun.."
Chanyeol mulai menggenggam lembut tangan Baekhyun.
"Percayalah Baek, aku tidak akan lama. Setelah selesai urusanku dan aku mendapat gelar sarjana aku akan kembali lagi padamu"
Chanyeol menatap mata onyx yang indah itu. Sejujurnya ia juga tidak rela melepas Baekhyun demi pendidikannya, tapi ayahnya yang meminta Chanyeol untuk meneruskan perusahaanya dimasa depan. Tentu Chanyeol tidak dapat menolak apa yang di inginkan sang Ayah.
"Terserah apa yang mau kau lakukan Chanyeol. Aku pasrah, sejujurnya aku tidak rela tapi aku juga tidak bisa egois pada semua ini"
"Jika itu memang yang terbaik, aku mengizinkanmu pergi untuk belajar menjadi lebih baik dari sekarang Chanyeollie.."
Tes
Tes
Tes
Tidak! Ini bukan hujan dadakan. Ini adalah air mata Baekhyun yang menetes melewati pipi putihnya. Ia mau merelakan Chanyeol nya karena dia tau Chanyeol pergi juga untuk masa depan yang lebih baik. Baekhyun juga tidak mau dianggap egois karna terus menerus memaksakan kehendaknya pada sang kekasih.
"Terima kasih sayang"
Chanyeol merengkuh tubuh kecil itu dengan erat seakan tak ingin melepasnya walaupun kenyataannya dia harus melepas rengkuhan hangat itu demi masa depan yang diinginkan ayahnya. Chanyeol benar-benar merasa beruntung dapat dipercaya Tuhan untuk memiliki malaikat kecil yang cerewet tapi sangat sensitive jika sudah disangkut pautkan masalah perasaan seperti ini.
"Chan, kau harus berjanji cepat pulang dan jangan lupakan aku" ucap Baekhyun sembari melepas pelukannya pada tubuh kekasih tercintanya ini.
"Aku berjanji apapun yang terjadi nanti, aku akan tetap mecintaimu dan selalu mengingat dirimu disini. Aku berjanji"
Chanyeol menarik tangan Baekhyun lalu memakaikan sebuah cincin putih berukirkan nama Chanyeol dalam hangul didalamnya. Ia juga menunjukan satu cincin yang ia jadikan liontin dikalung yang mengikat leher jenjangnya.
"Cincin yang aku gunakan berukir namamu Baek. Aku menggunakan cincin ini sebagai kalung agar selalu dekat dengan jantung dan hatiku seperti dirimu.."
"..kau harus menggunakan cincin ini di tangan agar kau selalu ingat bahwa aku selalu menggenggam erat tanganmu"
Chanyeol mengecup cincin yang berada di tangan Baekhyun dengan lembut. Membuat baekhyun tidak kuasa membendung perasaan harunya.
"Chanyeol.."
Hampir saja Baekhyun memeluk kekasihnya jika saja rusa liar tidak tiba-tiba menarik lengan kurusnya itu.
"Sudah. Jangan Membuat drama didepanku dan merasa bahwa sedari tadi kami tidak ada. Baek,dengarkan aku jika kalian terus melanjutkan adegan drama seperti tadi besok kalian akan semakin sulit untuk melepas satu sama lain. Mengerti?"
Baekhyun dan Chanyeol hanya mengangguk. Sedangkan si Sehun tersenyum bangga karena sikap dewasa luhan.
- Hari keberangkatan Chanyeol -
Chanyeol nampak gelisah karena sedari tadi Baekhyun belum juga menunjukan tanda-tanda akan menemuinya di bandara padahal pesawat akan segera berangkat. Ia berfikir mungkin Baekhyun terkena macet mengingat jalan dari Seoul menuju Incheon cukup jauh. Fikirannya semakin kacau saat ia mencoba menghubungi Baekhyun tapi tidak terdengar jawaban dari siempunya.
'MOHON PERHATIAN! PESAWAT KOREA AIRLINES TUJUAN NEW YORK AKAN SEGERA PARA PENUMPANG SEGERA MENUJU RUANG CHECK IN UNTUK MEMERIKSA BARANG DAN MENUJU PESAWAT. TERIMA KASIH'
Chanyeol menggenggam erat tiket yang ia pegang sedari tadi. Sehun yang berdiri disampingnya langsung memeluk hyung kesayangannya itu.
"Hyung, jaga dirimu baik-baik. Aku yakin Baekhyun belum bisa melepasmu hingga ia tidak datang ke bandara"
"Aku tahu Sehun-ah. Jaga Baekhyun baik-baik. Jangan sampai terjadi sesuatu padanya. Aku percaya padamu"
Chanyeol melepas pelukannya pada Sehun lalu berjalan melangkah meninggalkan pria albino yang sedikit terisak itu sembari tersenyum dan melambaikan tangan.
"CHANYEOL!"
Baekhyun berlari dengan air mata yang membanjiri wajah putihnya. Sehun yang melihat baekhyun tampak acak-acakan langsung memeluk kekasih dari kakaknya itu.
"Chanyeol hyung sudah berangkat Baek. Ia berpesan agar aku menjagamu"
Sehun mendekap erat tubuh bergetar Baekhyun. Entah kenapa ia juga sedih melihat sahabat sekaligus calon iparnya itu menangis terisak didalam pelukannya. Ia berfikir bagaimana jika yang ia peluk sekarang adalah Luhan pasti ia juga akan ikut menangis.
"Maaf, maafkan aku yang tidak datang lebih -" ucapan Baekhyun terpotong saat Sehun menatapnya tajam.
"Semua telah terjadi. Chanyeol hyung maklum atas semuanya Baek. Yang perlu kau lakukan sekarang adalah percaya bahwa Chanyeol hyung akan segera kembali padamu"
"Ne. Aku akan selalu percaya bahwa Chanyeol segera kembali pada kita" tutup Baekhyun dengan senyum manis di bibirnya.
Tapi disisi lain..
Seorang memandang mereka dari kejauhan dengan mata yang memanas menahan tangis.
"Aku ingin tahu sampai kapan semuanya akan berlanjut atau justru kau akan menyerah Byun Baekhyun" seringai licik tercipta dibibir orang tersebut sambil berlalu dari tempatnya berdiri tadi.
.
.
.
-oOo- PRETENDING OF LOVE -oOo-
.
.
.
Ini adalah awal dimulai permasalahan dalam diri seorang Byun Baekhyun.
Tentang kepergian Park Chanyeol, dendam masa lalu, konflik salah paham dan orang ke tiga.
.
.
.
.
.
.
To Be Continued..
.
.
.
.
.
.
Sebenernya ini bukan FF buatan Yuta. Tapi ada salah satu reader Yuta yang minta di publish pake akun FFN Yuta. Jadi, cerita ini murni buatan beliau.
Nah kalo masih banyak yang minat, Yuta lanjut. Semoga pada suka sama FF ini yaa.
INGET YAAA. INI FF ANGST. JADI SIAP-SIAP AJA KALO ADA SALAH SATU MAIN CAST YANG MENINGGAL(?) WKWKWK *digampar
Last..
Reviewnya juga jangan lupa. Kemungkinan FF ini bakal Fast Update, jadi kalian ga bosen nunggunya hehe
OK. NEXT?
REVIEW JUSEYO~
YUTA TUNGGU~
SARANGHAE BBUING~!
