I never take any profit from any Fict.
Happy readin'!
[Naruto by Mashashi Kishimoto.]
Saturday, 07.23 AM.
Suara panggilan masuk dari smartphone- ku membangunkan aku untuk segera menjawabnya. Dan setelah kulihat di layar, ternyata yang meneleponku pagi-pagi buta begini adalah Uchiha Fugaku. Pacarnya Mikoto, terlahir dari keluarga yang makmur dan sekaligus sahabatku. Kami berteman sejak kami masih kecil. Sikap Fugaku lumayan dingin, galak, cuek dan parasnya yang lumayan tampan, sehingga ia digilai para gadis sewaktu masih bersekolah di Konohagakure Elite Senior Highschool. Sementara aku? Aku anak pengusaha. Tiap hari terbangun di rumah mewah sama kayak si Fugaku. Kita itu tidak beda jauh, kok. Hanya saja dia sudah punya pacar dan aku belum sangking bodohnya nggak ngerti tentang cinta walaupun banyak yang menggilaiku. Dulu di KESHS kita itu punya geng. Istilahnya kami itu anak-anak kerenlah. Terdiri dari aku sendiri, Fugaku, Hizashi, Inoichi, Shikaku, Kizashi, Choza dan Shibi. Kami itu terkenal dan banyak fans. Aku bukan mau menyombongkan diri 'lho ya.
"Hei, Minato! Hari ini kau sibuk nggak?"
"Hoaaam.. Aku baru saja bangun, 'lho Fugaku. Ada apa sih nelpon pagi-pagi begini? Ini baru jam 07.23. Lho jelas, aku sibuk. Aku 'kan mahasiswa. " Jawabku ngaco karena baru bangun tidur.
"Aku juga mahasiswa, baka. Maksudku, apa hari ini kau akan melakukan sesuatu misalnya pergi bersama keluargamu atau apalah gitu."
"Oh.. Nggak, aku nggak kuliah Fugaku. Hari ini kau libur?"
"Hn. Kalau begitu ayo ke rumahku."
"Ngapain?" Ucapku sambil menggaruk - garuk kepala.
"Ada deeh. Kepo amat kamu, To. Udah pokonya buruan ke rumahku, Madara-tousan nggak ada kok. Dia lagi pergi sama Izuna-jiisan jalan-jalan ketemu sama Jiraiya-jiisan dan sahabatnya satu lagi, Orochimaru-jiisan."
"Ya ya. Jam berapa?"
"Jam sembilan-an lah."
"Oke, oke.. Aku datang nanti. Tungguin ya, awas kalau pergi-pergi."
"Hn. Sampai jumpa."
"Ya."
PIP
Dan inilah aku. Si Jomblo Ngenes, Yellow Flash From Konoha, Si Jenius, Penggila ramen dan mahasiswa lugu yang nggak ngerti tentang cinta.
[Alternate Universe.]
Aku pun segera mandi dan bersiap-siap. Tou-san dan Kaa-sanku pasti sudah berangkat kerja duluan. Di meja makan sudah disiapkan telur gulung, omusubi dan tempura. Aku pun segera memakannya dan setelah selesai makan, aku segera memakai sepatuku dan mengambil tasku. Akupun segera turun ke garasi dan berangkat ke rumah Fugaku memakai sepeda Onthel. Dan kulihat, kotak surat pos di depan gerbangku penuh. Surat-surat berceceran dimana-mana. Pasti ulah fansgirlku.
KRING.. KRING.. KRING..KRING
Enaknya berangkat pakai sepeda. Aku sebetulnya nggak suka pakai kendaraan bermotor, karena menurutku itu nggak buang-buang bensin, nggak pakai macet, nggak merusak alam, nggak bayar pajak dan bikin badan kita sehat. Oke, cukup ceramahnya.
Akupun segera menaiki sepeda Onthel ku dan mengayuhnya.
BRUKK
"I-ittai.."
"Aduh, aku lupa buka gerbang."
Aku pun agak menyesal. Lalu Chiyo-baasan menghampiriku dengan langkah yang tergesa-gesa.
"Ya ampun, Minato! Kamu ini kenapa toh?"
"Ehehe, nggak apa-apa. Aku tadi hanya menabrak gerbang kok, baasan." Ucapku sambil bangkit dan membawa sepedaku.
"Kamu ini ceroboh sekali toh. Yasudah, hati hati ya!" Ucapnya sambil membukakan aku gerbang.
"Arigatou, baasan!" Teriakku dari jauh.
Akupun segera mengayuh sepedaku dan..
"MINATOOO! WOY ADA MINATO!"
O-ow. Fansgirl-ku. Mereka ada dimana-mana.
"SINI GANTEEENG!"
"MINATOO JADILAH PACARKUU!"
"MINATOO, FOTOAN YUK!"
"AAAA! GANTENGNYAA! SINI KUCIUUM!"
[Warn : Typo(s), rush, bahasa tidak konsisten, etc. Don't like? Go away and don't read or flaming.]
Akupun mempercepat laju sepedaku. Jangan salah, 'lho. Ini sepeda udah tua tapi masih kuat. Merekapun berlari-lari mengejarku dan semakin mendekati sepedaku. Aku sangat takut kepada mereka. Aku sudah berpengalaman dikerubungi fansgirl dan kelakuan mereka bar-bar sekali. Bahaya, mereka itu seperti singa betina yang mengejar mangsanya. Dan mangsanya itu adalah aku.
"Hosh.. Hosh.. Mereka cepat sekali.. Hosh.. Hosh.." Ucapku sambil kelelahan mengayuh sepeda.
KREK
"Ha? Apa itu?" Aku pun merasa ada yang aneh dengan sepedaku.
BRAKK
"HAH?!" Mataku membelalak tak percaya dengan apa yang kulihat dengan sepeda Onthel kesayanganku. Rantainya copot, rodanya lepas dan intinya sepeda kesayanganku rusak.
"HUAAA MINATOO! AKU INGIN MENIKAH DENGANMUU!"
Fansgirl gila itu sudah tidak jauh lagi dari tempat aku berdiri. Hanya berjarak 1,5 meter denganku. Dan aku segera membawa lari rongsokan sepedaku itu. Keringatku sudah membasahi seluruh tubuh. Aku pun berlari sekencang-kencangnya ala Yellow Flash From Konoha yang merupakan julukanku itu. Aku memang jago lari, 'kan.
[Genre : Romance, Humor, slight Friendship .]
Aku berlari terbirit-birit sampai tidak melihat kedepan. Lalu kakiku terasa mau copot. Dan Fansgirl bar-bar itu sudah sangat dekat denganku. Kami-sama.. Kecepatan lari mereka sepertinya melebihiku.
TEK
"ITTAAAIII!" Tanpa kusadari, kakiku terseleo dan sepertinya tidak bisa berjalan lagi.
"Aduh.. Aduuh.." Akupun berlari dengan terseok-seok. Dan tanpa kusadari ada yang menarikku ke belakang tembok dan membekapku dari belakang.
GREP
"Hemmph-mmphh! Heummm! Hohhhh.. Hohhh..!" Akupun berusaha berbicara tetapi tidak bisa karena mulutku dibekap seseorang. Aku takut sekali, barangkali Godzilla yang membekapku atau.. Sadako? Ona mungkin?!
"Diamlah. Mereka belum pergi. Ngomong-ngomong kau tampan sekali." Ternyata suaranya seorang perempuan. Jangan-jangan dia juga fansgirl bar-bar.
"Hmmp.. Hmmm! Heeuu!"
"Shut up! Nanti mereka akan dengar!" Ucapnya sambil menengok ke arah depan tembok. Rambutnya.. Merah?
"Ah! Bebeb Minato kemana sih? Cepat sekali larinya. Mungkin dia kearah sana. Ayo teman-teman!"
"AYO!" Balas suara fansgirl bar-bar itu.
"Nah. Kau boleh pergi sekarang." Ucapnya sambil menurunkan bekapan tangannya.
"HOAAAH.. AKHIRNYAA!" Aku pun bebas dari bekapan wanita asing sekaligus para fansgirl bar-bar.
"Eh? Kemana dia? Aku saja belum mengucapkan terimakasih.." Gumamku.
Akhirnya pun aku melirik ke kanan dan ke kiri, tidak ada. Ke bawah? Sudah pasti tidak ada. Ke atas?
"Hei, nona! Terimakasih!" Aku pun melihatnya ia sedang melompat dari atap ke atap. Setelah mendengar aku berteriak, ia menoleh ke belakang dan melontarkan senyuman manis. Rambutnya merah terurai, matanya sebiru lautan dalam dan ia memakai pakaian karate yang sabuknya sudah hitam. One word, amazing. Jantungku berdetak tiga kali lebih cepat dari sebelumnya.
Aku pun ternganga melihatnya. Lalu akupun meninggalkan rongsokan sepeda itu di tempat aku bertemu seorang gadis tangguh yang cantik. Kurasa, aku menyukainya.
[A MinaKushi slight FugaMikoFict.]
"Hahh.. Hari yang sial. Sudah ketabrak pagar, dikejar fansgirl bar-bar, sepeda kesayanganku rusak, tapi untungnya aku bertemu gadis cantik." Aku terus memikirkan gadis berambut merah itu.
"Oy! To! Lama banget kamu! Kemana aja sih?!" Nah, Fugaku cerewet udah marah-marah nih. Tak terasa sudah sampai depan rumahnya.
"Ehehe.." Jawabku kikuk.
"Kamu kenapa kok lama banget?"
"Tadi aku nabrak pagar rumah, dikejar-kejar fansgirl, terus sepeda Onthelku udah jadi rongsokan gegara rantainya copot dan bannya copot juga, Fugaku. Tapi-"
"HUHAHAHAHAHAHAHHAHAHAHAHAHAHAHAHA! AHAHAHAHAHAHAH! HAHAHAH! UHUK-UHUK!"
"MUNCRAT WOY!" Dan wajahku terkena cipratan air liur bau jigong milik Fugaku.
"OHOKK! OHOKK!" Tuh kan, dia batuk-batuk.
"Tuh, kan. Aku belom selesai ngomong Fugaku. Kamu tadi nyela omonganku sekarang jadi batuk kan! Kena karma kamu. KARMA DOES EXIST!" Ucapku sambil menunjuk-nunjuk tepat di wajah Fugaku.
Lalu si Fugaku itu memberi aku saputangan warna hitam miliknya. Hah, ini kesialanku hari ini yang ke-4 kurasa.
[Vivianne Ruskov Proudly Present]
"Ahahhaha.. Maaf. Ehem. Lanjutkan ceritamu." Fugaku kembali stay cool khas Uchiha. Dasar Fugaku.
"Nah, tapi keuntungan dari kesialan aku hari ini adalah-"
"Ohya, kamu masuk dulu To. Kan ga enak kita ngobrol di luar."
"Hadeeh. Nyela lagi."
Fugaku pun langsung masuk ke rumahnya. Ada satpam yang bernama Kotetsu yang menjaga gerbang sambil tersenyum ke arah kami. Ya, Pak Kotetsu itu ramah orangnya. Wajarlah Fugaku punya
"Fugaku-sama. Minato-sama." Sapanya sambil menutup gerbang.
"Eh, halo pak Kotetsu!" Sapaku balik. Tapi si Fugaku hanya tersenyum.
Fugaku pun membuka pintu. Ada beberapa maid yang membungkuk ke arah kami. Tapi ada yang aneh dengan rumahnya. Ada satu kursi yang berbentuk singgasana raja, kalau nggak salah. Lalu di depan kursi itu ada tirai warna merh yang kuyakini ada beberapa orang dibaliknya.
"To. Duduk sana To." Ucapnya sambil menunjuk kursi aneh yang bentuknya singgasana raja di atas podium kecil yang bisa diputar itu.
"Buat apa sih?"
"Udah pokoknya kamu duduk aja."
"Ya ya." Akhirnya aku pasrah dan duduk di kursi itu, nyaman juga.
Lalu si Fugaku cerewet itu mengambil meja kecil lalu menaruhnya di samping kursi yang kududuki saat ini. Malah ada maid yang datang, bawa buah-buahan dan segelas wine. Lalu ada satu lagi yang bawa jubah warna hitam dan err- mahkota.
"Heh, kau ini mau ngapain sih? Nyuruh aku duduk disini, lalu maid-mu itu bawa bawa jubah, mahkota sama apalah itu. Kau ini mau ngapain, Fugaku?"
"Halah, kau ini diam saja lah. Matsuri, Shion! Pakaikan jubah dan mahkota itu kepadanya!"
"B-baik!" Jawab mereka.
[Minato Mencari Jodoh by Vivianne Ruskov]
"E-eeh! Apa-apaan kau ini Fugaku!" Lalu aku dipakaikan jubah dan mahkota itu secara paksa oleh kedua orang perempuan yang si Fugaku panggil Matsuri sama Shion itu.
"Hehe, kau sabar sedikit To."
"Tch. Aneh-aneh saja."
"Ehehe."
"Kamu itu nyuruh aku kesini buat apaan? Tadi pagi-pagi telpon aku lalu aku kesini dipaksa untuk jadi kayak beginian, Fugaku."
"Kamu akan jadi raja, To."
"HAH? MANA ADA RAJA JAMAN SEKARANG?! ADANYA JUGA PRESIDEN NAMANYA PAK HIRUZEN SARUTOBI, TAHU!"
"Iya, iya. Aku tahu, kok. Cuma buat hari ini aja."
Lalu si Fugaku itu pergi entah kemana. Kursi singgasanaku diputar oleh kedua orang tadi secara paksa. Tch, dasar.
Dan seketika lampu menjadi gelap. Yang tersisa adalah lampu sorot berwarna warni. Aku ingin melihat ke belakang, tetapi ditahan oleh kedua perempuan sangar itu. Lalu aku diam-diam berdiri tanpa diketahui mereka dan menengok ke belakang.
"FUGAKU! DASAR KAU! KENAPA BANYAK SEKALI PEREMPUAN DISINI!? BAKAAA!"
"Untuk mencarikanmu jodoh, Minato. Aku kasihan melihat kamu nggak punya pacar."
Wat. De. Hek.
.
.
.
[I met a girl and i fall in love with her. But i don't know who's her name and everything about her.]
-Minato says to Kushina.
.
.
.
.
.
.
[Minato Mencari Jodoh Written By Vivianne Ruskov/ Monday, December 21th/ 11.54 AM.]
.
.
.
.
.
.
.
[Minato Mencari Jodoh Is To Be Continued.]
