-KYUMIN-

"Yaak, kau dimana Wookie-ah? Aku sudah menunggumu sejam disini" sambar perempuan berambut gelombang sepunggung begitu sambungan telepon diangkat diseberang. Perawakanya mungil, putih, pipi chubby, mata kelinci yang terlihat cocok dengan bibir M semerah ceri, tanktop pink dibalut kardingan putih, dan rok selutut. Pasalnya, ia tidak suka menunggu, ia selalu on time, ini sudah sejam ia duduk di meja food court gelisah, dan ini gelas keduanya.

"..."

"Heii, kau sudah berjanji, ayolaaah" Ia menyeruput lemon tea nya tidak sabar. Jepit strawberry diatas poninya bergoyang-goyang mengikuti gerak kepalanya anggun.

"..."

"Yaa, yaa,, ya sudah. Nanti aku menyusulmu kesana" Sungmin, Lee Sungmin, nama perempuan itu. menyentuh layar ponselnya sekali, dan panggilanpun terputus. Bibirnya mengerucut lucu.

Sungmin bangkit dan mulai mengelilingi mall dengan langkah ringan. Ia tidak rela moodnya kacau hanya gara-gara Wookie yang tidak jadi datang menemaninya belanja.

Tujuannya cuma satu, ia sedang berburu wall sticker, ia berencana hari ini mendesain kamar kosnya yang baru seminggu di tempati dan seharusnya bersama Wookie, teman sekelasnya. Tapi Wookie ternyata tidak datang karena ia memilih pergi ke cafe tempat idolanya berada sekarang.

"Silahkan nona, ada yang bisa dibantu?" seorang pelayan mendekati Sungmin yang baru saja memasuki toko wallpaper.

"Iya, saya mencari wall sticker, dimana ya?" ucapnya lembut.

"Silahkan ikut saya, nona"

Kyuhyun, siang itu ia mencuri waktu makan siangnya sebelum rapat yang membosankan dua jam lagi. Ia memang sudah menincar wall sticker di toko wallpaper yang ada di mall ini. Bersyukur, begitu masuk toko, ia mendapati punggung yang sangat ia kenal, namun tak sanggup ia sentuh. Kyuhyun terkejut, namun ia berusaha menytabilkan irama detak jantungnya yang sudah tak beraturan.

Sungmin sudah asyik sendiri menimang-nimang dua wall sticker di tangan kanan kirinya, yang satu gambar pohon dengan daun-daun berbentuk hati warna pink, satunya dandelion-dandelion yang dibentuk dari banyak kupu-kupu. Sungmin mengulum-ngulum senyum, mengerucut, sesekali tersenyum-senyum.

"Keduanya bagus nona, apa tidak mau diambil semuanya saja?"

Sungmin masih menimbang-nimbang,, "Hmm, berapa meter tinggi pohon ini nanti jadinya?"

"Tidak terlau tinggi, semeter setengah. Tapi ada yang lebih tinggi lagi kalau nona ingin" jawab pelayan tadi sopan.

"Iya, yang lebih tinggi lagi, 3 meter?"

"Ada nona, mari ikut saya"

"Tuan, apakah mau ambil bumblebee nya?" Kyuhyun lagi-lagi terkejut, dipergoki sedang melirik diam-diam perempuan yang kini berdiri tak jauh darinya. Gugup menyergap kala Sungmin mengedarkan pandangannya. 'Jangan lihat aku, jangan lihat akuuu' jerit batinnya.

"Aku mau yang lebih besar lagi. Apa tidak ada?" kata Kyuhyun dengan nada ketus, ia kaget sendiri dengan suaranya yang terdengar seperti orang marah. Si pelayan buru-buru mengambil contoh yang diinginkan Kyuhyun, si pelanggan rewel, yang membuat pelayan berkali-kali mengambilkan wall sticker.

"Maaf tuan, karakter bumblebee cuma ada seukuran 2 meter, tidak ada yang lebih tinggi lagi."

'Aduh, mati aku, pasti dia mendengar dan mengira aku orang jahat' rutuk Kyuhyun dalam hati.

Sungmin melirik sekilas pelanggan rewel itu sembari menunggu pelayan mengambilkan sticker yang ia minta. Tubuhnya tinggi, kulit pucat, rambut ikal karamel, bersih, mata foxy nya tajam, bibir tebalnya begitu disayangkan karena tidak tersenyum sama sekali. Kemeja lengan panjang biru gelap di kancingkan rapi hingga pergelangan tangan, celana bahan, fantofel, serta dasi warna senada dengan motif.. Tunggu, bumblebee? Sungmin memperhatikan cukup detil. 'Hah? Ini ekskutif muda, rapi, dingin, tapi, bumblebee? Robot kuning?' batinnya, ia tidak habis pikir. Sungminpun tersenyum, memberikan semangat pada pelayan tadi agar bersabar. 'Aaah, tiap orang sedingin apapun pasti juga punya sisi kekanakan dan unik' Sungmin kembali tersenyum, kali ini matanya bertatapan dengan sang pelanggan, namun apa? Pelanggan itu malah menatapnya dingin dan mengalihkan pandangan. Sungmin mendengus pendek.

"Ini nona, love tree setinggi tiga meter"

"Baiklah, aku ambil ini kupu-kupu ini dua buah" katanya ceria.

Si pelanggan norak tadi melirik sekejap Sungmin. "Ya sudah, aku ambil ini" katanya gugup.

Urusan wall stickernya beres, ia memutari mall lagi, siapa tahu ada baju bagus untuk dibawanya pulang, maksudnya dibeli dan dibawa pulang.

Kaki jenjang Sungmin sudah berhenti di butik baju. "Aigoooo" mata Sungmin menyipit, senyum lebar diwajahnya sungguh mampu membuat siapapun terpana, 'v' line yang tidak begitu tegas, hidung bangir, perpaduan yang menarik dengan bulu mata lentiknya meski tanpa maskara dan eyeliner.

Hasilnya? Sudah ada gulungan besar di tangan kirinya, dan tiga kantung plastik belanjaan. Ah, Sungmin, selalu saja lupa daratan kalau sudah masuk mall. Meski begitu ia tidak salah, salahkan mood yang tidak begitu baik dengan menuggu sejam lamanya, ia harus memperbaiki moodnya secepat mungkin. Dan perempuan, jawabannya tentulah shoping.

Sementara Sungmin asyik menjelajah dari satu butik ke butik lainnya, seseorang yang lain berjalan dengan terburu-buru. Langkah kaki panjangnya menyiratkan ia sedang dikejar waktu, dan target pencaiannya belum juga ditemukan. Berkali ia melongok ke toko-toko, tapi hasilnya nihil.

Tiriring tiriririing..

"Yoboseyoo" Kyuhyun langsung menyahut ponselnya tanpa melihat layar siapa yang meneleponnya. Matanya masih nyalang.

"..."

"Oke, 10 menit lagi aku sampai. Tunggu" jawabnya asal. Mematikan ponsel lalu berlari menuju lift yang terbuka. Namun ia tidak hati-hati, perempuan dengan bawaan yang cukup banyak hendak masuk lift di tubruknya, belanjaannya jatuh, dan Kyuhyun tidak punya waktu karena setengah jam lagi rapat di mulai.

"Mianhae" ucapnya sekenanya sambil menekan tombol ground floor, dan pintu lift menutup tepat ketika perempuan itu mendongak, mata mereka beradu, keduanya melongo.

Sungmin begitu sebal, bagaimana bisa seorang lelaki setelah menubruk tidak membantunya berdiri dan mencuri lift nya. "Hiiish, moodku hancur lagi. Dasar bumblebee sialan" sungutnya.

Sungmin akhirnya telah memasuki mobilnya di parkiran, sebenarnya itu jalan cukup lebar,tapi karena hari ini weekend jadi jangan salahkan si tukang parkir yang menghilang karena kerjaannya menumpuk. Sungmin harus bersusah payah sendiri mengeluarkan mobilnya dari sarangnya. Antrian mobil mau keluar tepat di depannya, jadi ia harus menunggu antrian itu selesai barulah mobilnya bisa keluar.

Delapan mobil, Sungmin sudah menunggu delapan mobil yang tidak ada yang mau mengalah untuk memberi ruang mobil Sungmin untuk keluar. Begitu sepi, Sungmin pun mengangkat rem dan menekan pedal gas perlahan, body mobilnya sudah keluar seperempat, harusnya itu menjadi tanda bahwa mobil itu hendak keluar, namun apa? Ford putih seenak udelnya menyerobot tanpa ampun. Kini Ford putih sudah mengantri manis didepan mobil Sungmin.

"Bodo, aku lagi buru-buru" dumel Kyuhyun pelan.

Sungmin menurunkan kaca mobilnya, mengeluarkan kepalanya sedikit tanda protes. Namun begitu ia tahu siapa yang menyetir Ford putih sialan itu, pandangan Sungmin berubah menjadi "kamu lagi?"

Kyuhyun tersentak 'Oh tidak, ini pertemuan yang sangat memalukan dan menggagalkan rencana' ia panik, ia memilih menatap mobil didepannya dengan wajah datar,menyembunyikan kegugupannya.

Akhirnya Sungmin berhasil keluar dari antrian mobil, itu artinya ia harus segera menuju Mouse and Rabbit,menjemput sahabat tercintanya, dengan hati yang jungkir balik. Sejenak ia mestinya terpesona dengan figur Kyuhyun, tapi dalam waktu dua jam, Kyuhyun berhasil meruntuhkan image 'pangeran' nya secara frontal.

Mobil yang ia kendarai menyusuri jalanan kota Seoul siang itu, lampu merah, diarah berlawanan Sungmin melihat ford putih di parkir ala kadarnya. Seseorang yang merusak moodnya keluar dari kursi kemudi, kemudian menendang-nendang ban mobil belakangnya.

Sungmin girang, ia merasa bahwa 'siapa yang menabur, dia yang menuai' datang dengan cepatnya. Ia menurunkan kaca mobilnya dengan cepat sambil menurunkan kacamata hitamnya, ia ingin menikmati pemandangan live yang sanggup menaikkan moodnya.

Kyuhyun frustasi dengan ban mobilnya yang tiba-tiba bocor. Ia membuka kancing atas ke kemejanya, melepas dasinya dengan cepat dan menggulung kemeja lengannya hingga siku.

Ia mengedarkan pandangannya dan mendapati Sungmin duduk manis dengan senyum yang mengejek.

Dengan langkah cepat, Kyuhyun melewati beberapa mobil dilampu merah, dan mendekati mobil Sungmin.

"Apa kau punya dongkrak? Apa aku boleh pinjam? Banku bocor" katanya begitu dihadapan Sungmin, memberikan senyum terindahnya dan menatap Sungmin dengan pandangan yang sulit diartikan.

Sedangkan Sungmin hanya terkejut, 'patung es yang tidak punya sopan santun ini baru saja tersenyum? Dan demi apa, senyumnya sangat memesona' Sungmin masih melongo.

'Aku boleh dipermalukan seharian, tapi kali ini, aku harus mendapatkannya' batin Kyuhyun, dengan cepat tangan kanannya menangkup pipi Sungmin, dan dengan satu gerakan, bibir tebalnya sudah mencium bibir merah Sungmin, di muka umum.

"Baiklah kalau kau tidak punya" katanya seusai mencium Sungmin, lalu berbalik menuju mobilnya sendiri.

Sungmin masih kaku ditempat. Beberapa detik kemudian ia tersadar, ketika ia hendak membuka pintu, klakson mobil belakang berteriak nyaring, dengan terburu ia mengubah gigi persneling dan menjejak pedal gas perlahan.


3 months ago ...

"Selamat datang adik-adik maniskuu" sambut barista sekaligus owner cafe Twoosome ini ramah.

Tiga mahasiswi cantik langsung duduk di meja bar seperti biasanya, berbasa-basi sejenak dan memesan minuman favorit masing-masing.

Barista ini selalu mengembangkan senyum andalannya yang sanggup membunuh seribu yeoja sekaligus. Kemudian ia menuju meja diujung cafe dekat teras, mencatat pesanan pelanggannya yang lain.

"Siapa mereka Siwonie?"

"Mereka? Langgananku, mahasiswi di Seoul National University. Kenapa Kyu?"

Sore itu dihabiskan Kyuhyun dengan duduk manis di cafe teman SMAnya dulu, Siwon, memilih memandangi pemandangan yang menakjubkan daripada mengikuti ajakan Donghae pergi berenang.

Sebuah map berisi laporan keuangan hanya ia bolak-balik tanpa berminat dengan isinya. Matanya terpaku pada tiga gadis di meja bar, khususnya gadis yang berambut gelombang sepunggung dan baju pink.

Tiba-tiba saja ada yang berdesir di nadinya, pertemuan pertama, dan ia membulatkan tekad untuk mengajaknya berkenalan. Namun sayang, hingga tiga bulan lamanya Kyuhyun masih setia duduk di bangku yang sama selama dua jam, tiga kali seminggu, memandangi punggunnya, mengagumi senyumnya, dan tersenyum dengan tawa renyah yang menyipitkan matanya. Seorang Cho Kyuhun, eksekutif muda perusahaan ternama, hanya bisa menjadi pengagum seorang Lee Sungmin diam-diam.


.

.

.

.

.

"Ini dongkraknya, kembalikan padaku sesempatnya, 08135211xxxx" Senyum kelinci menghias wajah manisnya di belakang punggung Kyuhyun.

.

.

FIN

.

.

.

Aaah, selesai juga drabble Kyumin kali ini.. \^^/

Hihihi, tebak sendiri ya setelah ini mereka mau ngapain..

Kadang, banyak oang yang menginginkan pertemuan kedua, entah untuk memulai, atau mengakhiri. Mungkin juga sebuah jawaban yang tertunda. Bener gaa? Ayo ngakuu

Rencananya, The Second Meeting ini akan berisi beberapa fiksi dari beberapa pair.

Who's next?

Aaalah, azalea banyak ngomong, langsung di review yaaa...

Gamsahamnida,,

Regrads,

_AzaleA_