Tittle : A Friend's Love
Chapter 1
Rate : T
Cast :
_Ryeowook (y)
_Jongwoon (n)
_Jessica (y)
_Hangeng (n)
_Donghae (n) & Eunhyuk (y)
_Sungmin (y) & Kyuhyun (n)
Summary :
Cinta benar-benar menyakitkan, sangat menyakitkan ..
Aku terus tersenyum sebelum menangis tanpa henti ..
Cinta benar-benar lucu, benar-benar menakutkan ..
Tolong, hentikan perasaan ini, jika saja aku bisa bangun dari mimpiku ..
Warning : Genderswitch, Gaje, Abal, Typo bertebaran di segala tempat dan waktu.
Don't LIKE Don't READ
HAPPY READING & REMEMBER FOR REVIEW
#NP : Love Really Hurt _ Yesung Super Junior
~Ryeowook's POV~
Pernahkah kalian memikirkan bagaimana rasanya mencintai seseorang yang tak mungkin kau miliki?
Kau hanya bisa memandang nya dari jauh, mengagumi senyumnya, tawanya...
Kau hanya bisa mengaguminya tanpa memilikinya...
Kau hanya bisa menyimpan perasaan cintamu karena tak ingin dia menjauhimu hanya dengan pernyataan cintamu.
Kau yang selama ini selalu berusaha menjadi seseorang yang selalu disamping nya di saat dia sedih, di saat dia terjatuh, menjadi sandaran nya saat dia menangis...
Pernahkah kau membayangkan ternyata mencintai seseorang begitu rumit?
Kau harus rela menangis sendirian di tengah sepi nya malam, kau sendiri yang menghapus jejak air matamu...
Kau hanya bisa terus berpura-pura didepannya...
Pernahkah kau membayangkan kalau orang yang kau cintai mencintai wanita lain?
Dia terus bercerita tentang wanita itu kepada kamu, dan kamu hanya bisa mendengarkannya, memberinya semangat mengatakan bahwa wanita itu cocok dengan nya hanya karena kau tak ingin menyakiti perasaan nya, hanya karena kau ingin dia bahagia...
Egoiskah aku jika aku mencintainya?
Salahkah aku jika aku mencintainya?
Selamanya aku hanya bisa mencintainya dalam diam, menyimpan semua perasaan ini...
Jarak terjauh didunia ini bukanlah jarak antara hidup dan mati, tapi jarak di antara kita, aku didepanmu, aku mencintaimu, tapi kau tak pernah tau perasaanku...
Haruskah aku menyerah pada perasaan ku ini?
Haruskah aku terus mencintainya?
Aku hanya ingin kau bahagia...
Aku bukan wanita cantik dan sempurna, kaya raya dan hidup mewah...
Aku hanya seorang gadis biasa, sederhana dan hidupku biasa aja..
Apakah aku boleh mencintaimu yang bahkan jauh lebih sempurna dari pangeran di dalam dongeng?
Haruskah aku menyalahkan takdir atas semua ini?
Sepinya malam tanpa suara, sampai suara kepingan hatiku yang terpecah dapat ku dengar dengan jelas...
Rasa ini sudah terlalu jauh, sudah terlalu dalam...
Aku tersesat, aku tersesat dalam perjalanan menuju hatimu...
Dan kini aku tidak tau bagaimana jalan pulangnya, aku tersesat, dan aku sudah terlanjur jauh dengan perasaan ini...
Tuhan, haruskah seperti ini hidupku?
Apakah aku boleh berbahagia Tuhan?
Tuhan, jika tak Kau izinkan aku bersamanya, tunjukan aku jalan untuk keluar dari perasaan yang menyiksa ini.
Aku mencintainya, sangat mencintainya...
Hanya Kau dan aku yang tau Tuhan, hanya Kau dan aku...
Aku mencintainya, walaupun dalam diam...
Aku sakit bila aku menatap matamu, sadarku.. bahwa engkau bukan milikku..
Aku sakit bila ku mengagumimu, sadarku..kau tak pernah mengagumiku..
Bangunkan aku dari tidur panjangku..
Sadarkan kau dari mimpi tentangmu..
Ku salah bila ku berharap padamu..
Salahku paksa kau tuk mengagumiku..
Kau tak tau perasaanku..
Dan ku tak mau kau tau...
Aku sakit jika kau tak hatiku, karena diriku tak berarti bagimu..
Aku sakit bila kah kau sembuhkan aku...
Tak mungkin, tak mungkin , sungguh tidak mungkin..
Mencintaimu dalam diam mungkin adalah yang terbaik, aku hanya berharap kau bisa bahagia, karena aku mencintaimu.. sungguh mencintaimu..
~Ryeowook's POV END~
Tampak seorang yeoja sedang berdiri dilorong lantai 3 sekolahnya, menatap kebawah melihat sekelompok namja sedang bermain basket.
'Hahhh... Kau masih saja seperti itu, dasar, setelah ini pasti dia mengeluh kaki nya sakit lagi.' Batin yeoja itu.
"Hayo... Lagi lihatin apa eoh?" Suara seorang namja mengagetkan nya.
"Kau mengagetkan aku saja Hae..." Kata yeoja itu sambil menatap laki-laki yang mengagetkannya yang diketahui bernama Lee Donghae.
"Kau melamun sih sambil lihat anak-anak basket itu. Ingat loh ini sudah tahun terakhir kita di SMA kau itu harus serius belajar mempertahankan prestasimu, malah asik lihatin anak basket. Apa yang kau lihat? Si Kim Jongwoon eoh?" Kata Donghae.
"Aishh. Aku tau Hae-ah. Jangan menceramahiku. Kau juga harus rajin belajar supaya bisa lulus juga tau, dan aku tidak melihatnya kok."
"Aku tinggal menyontek punyamu kok."
"Hae-ah mau sampai kapan kau mengandalkan otak aku terus? Nanti kalau kita sudah Universitas dan berbeda Universitas kau tidak punya Wookie kedua Hae. Belajar lah hidup tanpa otak ku.."
"Wookie tenang saja, kemanapun Wookie kuliah aku akan mengikutimu, karena kau sahabat terbaikku.." Donghae merangkul Wookie.
Sudah pemandangan yang sangat biasa mereka akrab seperti itu.
~Skip Time~
Tett..Tett..Tett...
Bel pulang sekolah berbunyi.
Wookie, Sungmin dan Donghae berjalan bersama keluar kelas menuju lantai 1 di lapangan basket, berkumpul bersama teman-teman nya. Memang ini lah kebiasaan mereka jika pulang sekolah mereka selalu berkumpul dulu dan bermain bersama baru pulang kerumah masing-masing. Biar saya jelaskan disini, Donghae, Ryeowook dan Sungmin 1 angkatan dan 1 kelas, tahun ini adalah tahun terakhir mereka di SMA, ya mereka kelas 3. Tapi mereka selalu berkumpul bersama anak-anak kelas 2 yang merupakan hoobae mereka , Kim Jongwoon, Kyuhyun, Eunhyuk, Minho, dan lain nya.
"Heyooo. Lee Donghae yang tampan datang..." Kata Donghae dengan gaya narsis nya.
"Wookkieeee..." Teriakan seorang namja memanggil nama Ryeowook.
"Ya? Kenapa Jongwoonie?" Tanya Ryeowook.
"Huhuhu, tadi Kyu jahilin aku dikelas , terus tadi guru jam pelajaran terakhir nya sadissss banget sama aku, aku dijewer..." Adu Jongwoon kepada Wookie.
Memang inilah kebiasaan Jongwoon yang selalu manja kepada Ryeowook dan mengadukan semua masalahnya kepada Ryeowook. Mereka pun heran dengan hubungan keduanya yang terlihat sangat akrab bahkan kelewat akrab, tapi jangan salah sangka, mereka hanya teman biasa, walaupun sebenarnya Ryeowook menyimpan perasaan kepada Jongwoon.
"Ihhh. Lebay deh lu main ngadu sama Wookie." Ejek Kyuhyun.
"Memang Kyu ngapain kamu? Terus kenapa bisa sampai dijewer guru? Nakal ya? Berisik ya? Makanya aku uda bilang kan kalau dikelas jangan nakal. Duduk diam aja kenapa sih, jadi contoh yang baik, ingatlah Jong, kau itu ketua OSIS dan Kapten tim basket sekolah kita. Kau harus jadi panutan." Kata Wookie yang memulai ceramahnya panjang lebar.
"Sica, pulang bareng aku yuk. Aku antar deh." Yesung dengan tidak berprikemanusiaan mengabaikan Ryeowook dan malah mengaja ngobrol hoobae kelas 1 yang bernama Jessica itu.
"Mianhae Oppa. Tapi Sicca pulang nya Hae-Oppa, soalnya uda janji. Besok-besok tidak apa-apa kan Oppa? Annyeong." Sica berjalan meninggalkan mereka.
"Chingudeul, aku duluan." Donghae pun berjalan meninggalkan mereka mengekor Jessica.
"Hae itu benar-benar menyebalkan, bisa-bisanya dia mengambil Jessica begitu saja." Yesung ngomel-ngomel gag jelas. Tanpa sepengetahuan Yesung, Wookie mati-matian menahan amarahnya.
"Wookie kenapa sih akhir-akhir ini kau kelihatan lebih gemuk?" Yesung yang tanpa berdosa langsung nyambung pembicaraan ke arah yang entah dari mana.
"Aku duluan, aku sibuk!" Kata Wookie.
"Wookie-ah tunggu aku donk, aku belum selesai ceritanyaaaaa..." Wookie mengabaikan teriakan Yesung.
"Eh? Wook kenapa begitu ya? Tumbenan cuek ama Yesung" Tanya Kyuhyun.
"Iya ya, Wookie kenapa sih Min?" Tanya Eunhyuk.
"Tauk, lagi dapet kali."
~Ryeowook's POV~
Bodoh sekali aku kenapa aku harus bersikap seperti tadi..
Hahhhh~ pasti Yesung jadi marah padaku gara-gara aku cuekin dan gag menanggapinya tadi..
Kenapa hatiku selalu terasa sakit, harusnya aku sadar siapa aku dan siapa dia.
Aku tak boleh mencintainya. Tapi aku sangat mencintainya..
Huueehhh~
Kenapa aku jadi labil begini..
"Wookie...ayo bantu Umma sini..." teriakan malaikat yang sangat-sangat merdu memanggil ku.. ==
Padahal lagi pengen santai, yasudahlah..
~Ryeowook's POV END~
"Ne Umma. Bentar." Teriak Ryeowook lalu berlari keluar dari kamarnya.
"Bantu Umma cuci piring. Lagi ramai pelanggan gini kamu malah santai-santai di kamar, cepat bantu."
"Ne Umma..." Wookie mencuci piring..
Drtt...drttt...drttt...
Ponselnya bergetar..
From : Yesung^^
Wookie, sebel deh sama Hae-ah. Masa tadi dia jalan sama Sica. Dia kan tau aku suka sama Sica.
"Hahhhhh~" Ryeowook menarik nafas panjang seketika membaca sms Yesung, sesaat kemudian dia mengetikan sesuatu.
To : Yesung^^
Nanti biar aku yang bicara dengan Hae-ah supaya jangan terlalu dekat dengan Sica..
Drrtt...drttt...drttt...
Yesung langsung membaca sms dari Wookie. Dan buru-buru membalasnya.
To : Kim Ryeowook
Benarkah? Ah, gomawo, gomawo. Kau benar-benar sahabat terbaik ku^^
'Ah Wookie benar-benar bisa diandalkan.' Batin Yesung sambil tersenyum bahagia.
Ryeowook membaca sms-nya, saat hendak membalas tiba-tiba Umma nya berteriak.
"Wookie...! Simpan ponsel mu dan lanjutkan pekerjaanmu.!"
"Ne Umma."
To : Yesung^^
Iya, uda dulu ya, aku lagi sibuk~
Ryeowook pun melanjutkan mencuci piring nya.
'Sesulit inikah?' Batin nya.
Morning at School
Ryeowook berjalan menuju kelas nya di lantai 3, bel masuk masih 1 jam tapi ini sudah kebiasaan nya datang lebih awal.
"Heyooo~ awal sekali.." Kata Donghae yang muncul dari belakang Wookie.
"Aku selalu datang seawal ini kok Hae. Kau seperti baru mengenal ku saja, sudah 3 tahun kan kita bersama seperti ini."
Mereka berjalan berdua menuju kelas mereka, saat berada di depan pintu kelas mereka tiba-tiba HP Wookie bergetar.
Drttt...drttt...drtt...
From : Yesung^^
Ke kelas aku bentar~
"Hae-ah. Aku ke lantai 2 dulu ya~" Wookie berjalan turun ke lantai 2.
"Pasti mau menemui pangeran mu ya?" Teriak Donghae.
"Diamlah Hae!" Bentak Ryeowook.
Ryeowook berjalan menuju kelas Yesung.
"Ada apa?" Tanya nya langsung sambil berjalan menuju tempat duduk Yesung di belakang. Ini sudah hal yang wajar. Karena semua orang di sekolah tau mereka itu dekat tapi tanpa status yang jelas.
"Bantu aku bikin proposal OSIS donk Wookie. Kau dulu kan juga pernah jadi Ketua OSIS." Rengek Yesung.
"Memang nya mana sekretaris mu?" Tanya Wookie..
"Aku sudah menyuruh nya, tapi dia tak mau denger, bantu aku donk, Plisss. Nanti aku beliin gummy deh."
"Hmm.. Ne..ne..kegiatan apa dan bagaimana anggaran nya nanti kau sms saja ke HP ku. Ada lagi?"
"Wookie, soal yang kemarin aku smsin itu, gimana?" Tanya Yesung dengan wajah tanpa dosa
"Ne, nanti aku akan bicara dengan Hae-ah. Aku kembali ke kelas dulu ya." Wookie berjalan meninggalkan Yesung.
'Kenapa sih dia? Tiba-tiba ekspresi nya jadi seperti itu. Akhir-akhir ini dia jadi aneh.' Batin Yesung.
"Hae, bisakah kau menjaga jarak dengan Sica?" Tanya Wookie to the point saat dia masuk ke dalam kelas dan duduk disamping Donghae.
"Waeyo? Kau cemburu padanya?"
"Bukan Hae..errrr... Hanya saja kau tau kan kalau Yesungie menyukai Sica sejak lama. Tadi dia terlihat tidak semangat dan itu karena kemarin dia melihatmu berjalan bersama Sica. Kau harus menjaga perasaan nya Hae. Kita sahabat. Kau harus ingat."
"Wookie-ah, aku tau kok, kau melakukan itu bukan karena Yesung sahabat kita dan aku harus menjaga perasaan nya, tapi karena kau tak ingin melihatnya bersedih kan? Kau ingin dia selalu bahagia dan tertawa. Kau tak perlu menutupinya dari ku. Aku tau hal itu kok. Aku tau kau mengaguminya, bahkan mencintainya." seketika Donghae menjadi serius.
"Kau.. Hae..."
"Aku tau itu semua dari pandangan mata mu ke Yesung itu berbeda dari pandangan mu kepada ku, ataupun kepada Kyuhyun. Kadang aku melihat kamu memandang nya yang sedang bersama Sica dengan pandangan sendu seolah tersimpan kesedihan mendalam. Kadang aku melihatmu memandangnya dengan tatapan yang sulit di artikan. Kau mencintainya kan?"
"Ani Hae. Dia sahabatku. Aku hanya prihatin padanya. Aku sayang padanya hanya sebagai adik ku saja. Aku hanya ingin menjaga nya, karena kau tau kan dia tak memiliki Umma, Umma nya sudah meninggal."
"Wookie, kau bisa membohongi semua orang, tapi tidak membohongi ku~" Lirih Donghae.
"Ne. Mungkin aku tak bisa membohongimu Hae. Aku memang mencintainya. Hanya saja .."
"Wookie. Kenapa tak pernah kau coba ungkapkan?"
"Hae, kau tau kan siapa aku? Aku hanya lah Ryeowook, yeoja biasa, tidak ada yang istimewa dalam diriku, aku tidak cantik, aku tidak begitu kaya raya, aku juga tak bisa berdandan atau sekedar bersikap manis. Aku hanya yeoja tomboy, hidupku sederhana dan apa adanya. Bahkan kau dengar sendiri kan kemarin Yesung mengatai ku apa. Aku hanya seorang yeoja yang berbeda dengan yeoja kebanyakan. Dibandingkan Sica aku ini gag ada apa-apa nya Hae. Kau tau betapa bodohnya aku? Harusnya aku tidak boleh mencintai Yesung, jangankan mencintainya, membayangkan bisa menjadi sahabat dekatnya saja aku takut. Yesung terlalu sempurna Hae. Dari segala sisi, dia terlihat sempurna. Memiliki banyak pengagum. Aku hanya lah salah satu dari sekian banyak gadis yang menyukainya." tatapan Wookie menyiratkan kesedihan yang sangat mendalam.
"Wookie, kau istimewa dari caramu sendiri. Karena kau berbeda dengan mereka makanya aku mau menjadi sahabatmu. Kau lihat kan kau satu-satunya yeoja yang menjadi temanku selain kekasihku Hyukkie tentunya, bahkan hubungan ku dengan Sungmin tak begitu baik. Kau bukan berbeda, kau hanya lebih istimewa dari mereka"
"Kau tak perlu menghiburku Hae. Aku sadar kok siapa aku. Aku pernah pacaran, dan aku mendengar sendiri dari bibir mantan pacar ku bahwa aku ini yeoja jelek, tak memiliki apapun untuk aku banggakan. Aku ..."
"Jangan membahas itu lagi. Aku akan jaga jarak dengan Sica kok. Tenang saja ne."
"Gomawo Hae."
Tett...tet...tet...
Wookie berjalan kembali ke tempat duduk nya. Karena dia duduk di barisan paling belakang dia hanya membaringkan kepalanya diatas meja nya tanpa mempedulikan gurunya.
'Ngantuk' Batin nya
Drrtt...drrrtttt...drrtttt...
Getaran ponselnya mengagetkan nya. Saat membuka pesan nya wajah nya menjadi ceria.
From : Yesung^^
Wookie, bosan !
To : Yesung^^
Waeyo Sungie ?
From : Yesung^^
Seonsaengnim nya nyebelin sih ! E, gimana uda bicara sama Hae ?
Seketika raut wajah Ryeowook berubah.
'Ternyata dia sms aku cuma untuk menanyakan itu~ bodoh nya aku mengira dia mengirim pesan padaku karna dia ingin aku temani.'
"Saat pelajaran berlangsung, dilarang memainkan ponsel dan melamun" bisik Donghae.
"Hae-ah. Jangan ganggu deh !" Wookie mendengus kesal.
"Oooo. Lagi smsan sama pangeran toh~"
"Hae-ah jelek! Nyebelin!"
To : Yesung^^
Ne, sudah kok :)
Wookie mengetik dengan asal dan memasukan ponselnya ke dalam tas.
'Haahhh..sesulit inikah jalan cintaku' Batin nya.
Tett..tet...tet... bel pulang sekolah.
Seperti biasa mereka akan berkumpul di lapangan basket sebelum pulang kerumah. Wookie memainkan bola basket nya dengan asal. Perasaan nya sedang kacau.
"Wookie... Lempar kesini dong. Aku juga mau." Teriak Kyuhyun. Wookie hanya tersenyum lalu melempar bola basket ke arah Kyuhyun.
BRUK!
Bola basket itu mengenai kepala seseorang, dan orang itu adalah Jessica yang sedang mengobrol bersama Yesung. Seketika Wookie diam membatu.
"AWW..." Pekik Jessica terjatuh sambil memegang kepalanya terkena bola basket.
"Sica, kamu gapapa kan?" Yesung membantu Jessica berdiri dan melihat kepala nya benjol.
Ryeowook berjalan ke arah Sica, "Mianhae, mianhae Jessica, aku tidak sengaja melemparmu."
"Aduh Eonnie,,, sakit banget tau.." Jessica memegang kepalanya.
"GGRR!... Wookie kamu apa-apaan sih lempar bola basket nya ke kepala Sica, kamu gak liat dia lagi berdiri disini HAH? LIHAT akibat perbuatan kamu itu. Keterlaluan sekali sih!" Yesung berteriak sangat keras dan memungut bola basket itu kemudian melemparnya ke arah Ryeowook, tapi berhasil ditangkap Ryeowook.
'Sebegitu berarti nya kah Jessica bagimu sampai kau membentak ku seperti itu..' Batin Wookie.
"Mianhae, aku benar-benar tidak sengaja.." Ryeowook mencoba membela diri.
"UDAHLAH! Ayo Sica, Oppa akan mengantarmu pulang." Yesung meninggalkan Ryeowook yang masih tertegun memegang bola basketnya. Donghae, Eunhyuk dan Sungmin yang melihat dari jauh akhirnya mendekat kearah Kyuhyun.
"Yesungie sangat keterlaluan, demi wanita itu malah memarahi Wookie." Kata Sungmin dengan kesal. Ryeowook menundukan kepalanya, sesaat dia menghembuskan nafas beratnya.
"Wook, gapapa kan?" Tanya Donghae.
"Gapapa, kalian tenang aja, yang seperti ini sudah terlalu sering aku alami. Aku pulang dulu... Annyeong." Ryeowook mengambil tas nya di pinggir lapangan dan berjalan meninggalkan mereka.
"Aku khawatir padanya..." Lirih Donghae.
"Kenapa Hae-ah? Wookie yeoja yang kuat, dia itu kan bintang yang tahan banting, seperti katanya." Eunhyuk menyahut disambut anggukan kepala Sungmin.
"Sadarkah kalian apa yang terbersit di mata Wookie tadi?" Tanya Donghae.
"Kekecewaan..." Lirih Kyuhyun.
"Ternyata kau juga menyadarinya Kyu..." Lanjut Donghae. Sungmin dan Eunhyuk yang tak mengerti hanya menyerngitkan dahi mereka.
"Tentu saja aku menyadarinya Hae, kau tau kan Wookie yeoja tomboy. Dia jarang berteman dengan yeoja, semua teman nya namja. Hanya Minnie dan Hyukkie saja teman yeoja nya. Dan kau tau dari semua teman namja nya dia selalu bersikap cuek dan tidak peduli, tapi dia begitu perhatian dan menjaga perasaan Yesung. Bahkan dia begitu baik pada Yesung. Yesung minta bantu apa saja dibantu." Lanjut Kyuhyun
"Kyu , maksudmu Wookie diaa..."
"Ne, dia mencintai Yesung." Perkataan Sungmin dipotong Kyuhyun.
"Bagaimana bisa?" Eunhyuk menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Kau tau dulu dia pernah berpacaran dengan seorang sunbae kita yang sudah lulus, Wookie yang tak tau apa-apa tentang cinta mengira namja itu benar-benar mencintainya, ternyata namja itu berselingkuh, dan parahnya dia mengatakan tak menyukai yeoja tomboy, yang tak memiliki apapun seperti Wookie tak pantas dengan namja manapun. Bahkan dia masih mengatai nya gemuk, dan lain sebagainya. Sejak saat itu kau lihat dia benar-benar seperti kehilangan kepercayaan dirinya, dia sering minder. Sampai Yesung muncul dan membuatnya kembali seperti ini. " Jelas Donghae.
"Iya ya, aku juga sempat menyadari, dia seperti menemukan semangat nya kembali dalam diri Yesung, tapi Yesung malah bersikap seperti itu padanya. Aku kasihan padanya." Lirih Sungmin
~Ryeowook's POV~
Tanpa ku ketahui dengan jelas, tanpa sepengetahuan ku entah sejak kapan aku mulai mencintaimu, walaupun aku tau tidak mungkin bisa bersama mu, tapi aku masih tetap mencintaimu, terus melindungimu, terus menunggumu menyadari betapa aku mencintaimu. Tapi aku sudah mulai lelah, kau masih saja tak pernah mempedulikanku, tak melihatku, aku sangat ingin menangis, air mata pun terjatuh setetes demi setetes.
Kim Jongwoon, Kapan kau baru bisa menyadari cintaku padamu?
Apakah kau benar-benar tidak tau aku sudah mulai lelah, aku sudah mulai ingin melepakanmu, tapi semua itu tak dapat ku lakukan, karna aku terlalu mencintaimu.
Tuhan, salahkan aku mencintai nya?
Apa aku memang terlahir bukan untuk dicintai?
Aku tak cantik...
Aku memang tak layak untukmu, karena kau lebih dari indah...
Cinta benar-benar menyakitkan, sangat menyakitkan ..
Aku terus tersenyum sebelum menangis tanpa henti ..
Cinta benar-benar lucu, benar-benar menakutkan ..
Tolong, hentikan perasaan ini, jika saja aku bisa bangun dari mimpiku ..
~Ryeowook's POV END~
Sudah berbulan-bulan sejak kejadian itu, walaupun Yesung dan Ryeowook sudah berbaikan, tapi hubungan mereka sekarang benar-benar sudah tak seakrab dulu. Ryeowook jarang berkumpul bersama mereka lagi, dia hanya berkonsentrasi dengan pelajaran nya untuk mengejar beasiswa tentunya. Yesung jarang mengirimi nya pesan dan pesan yang dikirim Ryeowook jarang dibalas. Dan hubungan Yesung dengan Sica semakin hari semakin dekat. 1 minggu lagi ujian kelulusan akan dilaksanakan.
"Wookie, tadi kenapa dipanggil Park-Seonsaengnim?" Tanya Donghae saat melihat Ryeowook berjalan masuk kembali ke kelas. Ryeowook tak menjawab, dia hanya menunjukan beberapa lembar kertas.
"Beasiswa? Kuliah? Universitas Seoul?" Tanya Donghae bertubi-tubi.
"Ne,aku mendapatkan beasiswa penuh berkuliah disana Hae.." Kata Wookie sambil memangku kepalanya dengan kedua tangan nya.
"Kalau begitu aku juga akan kuliah disana, nanti aku suruh orangtua ku memasukanku." Kata Donghae.
"Kenapa seperti tidak senang Wook?" Tanya Sungmin
"Senang kok Minnie, aku senang." Wookie tersenyum.
"Wookie,bagaimana bisa kau mendapatkan beasiswa penuh dengan begini mudah saja?" Tanya Donghae.
"Tak semudah yang kau bayangkan Hae. Aku belajar mati-matian demi mengejar beasiswa ini, sampai beberapa bulan ini aku jarang main sama kalian. Aku hanya tak ingin mengecewakan kedua orangtua ku." Kata Wookie.
Drrtttt...drrrttt...ddrrtttt... HP Wookie bergetar.
From : Yesung^^
Wook, nanti pulang main basket yuk..
To : Yesung^^
Ne..
"Yesung?" Tanya Sungmin.
Wookie hanya tersenyum saja tak menjawab.
Pulang Sekolah
Yesung sedang mendrible bola basket nya ke ring. Wookie berjalan mendekatinya, Yesung menoleh ke belakang mendapati yeoja itu sedang menatap nya tanpa ekspresi.
"Wookie..." panggil Yesung.
"Em , ada apa Yesung? Aku ingin segera pulang dan belajar." Jawab Wookie.
"Ani, aku bingung kenapa sikapmu berubah? Kau jadi dingin sekali padaku. Tidak seperti dulu."
'Andai kau tau Yesung, aku sudah mulai melupakanmu, dan kenapa kau malah menanyakan kembali hal seperti itu.' Batin Wookie.
'Ku harap kau tak membenci ku Wook, aku merasa kehilangan tanpamu yang selalu menyemangatiku, memotivasiku, dan aku rindu cerewet mu, perhatian mu, bahkan sikap galakmu.' Batin Yesung.
"Ani.. Hanya perasaanmu saja. Mianhae kalau beberapa bulang terakhir ini aku jarang perhatian padamu dan jarang mendengarkan curhatmu. Aku hanya sibuk belajar untuk persiapan ujian akhir dan aku mengejar beasiswa penuh masuk ke Universitas Seoul."
"Hmm. Apa kau mendapatkan beasiswa itu?"
"Ne. Aku mendapatkan nya."
"Apa kau akan kuliah di sana? Berapa lama?"
"Tentu saja, 4 tahun mungkin."
"Kalau kau kuliah disana apa artinya kau tinggal disana? Apa kau akan meninggalkan aku disini?" Tanya Yesung mendudukan dirinya di lapangan basket.
"Yesung. Kau itu sudah dewasa. Bahkan kau seumuran denganku walaupun aku lebih tua beberapa bulan darimu. Belajar lah hidup tanpaku. Kau sudah berhasil hidup tanpa ku beberapa bulan ini kan?..."
"Kau tak tau saja Wookie beratnya hidup ku selama beberapa bulan kau bersikap dingin dan terkesan cuek padaku..aku.." Yesung menggantung kata-katanya.
"Waeyo?.. Kau kan memiliki Sica. Kau bisa cerita padanya!" Nada bicara Ryeowook terdengar berbeda, Yesung segera berdiri mensejajarkan tubuh mereka, ditatapnya mata Wookie.
"Kau cemburu?"
"Heh, lucu sekali cemburu padamu..?" Wookie mengalihkan pandangan nya ke arah lain.
'Ne, aku memang cemburu, sangat...' batin nya.
"Kenapa kau seperti tidak suka kepada Sica? Bahkan kau melemparnya dengan bola basket."
"Aku tak pernah mengatakan tak suka padanya. Dan insiden pelemparan bola basket bukan karena kesengajaanku. Dan aku sudah minta maaf. Apa kau punya hal lain untuk dibicarakan? Jika tidak aku ingin pulang dan belajar."
"Kau marah padaku?"
"Aku tidak pernah bisa marah padamu..."
'Karena aku mencintaimu, aku tak pernah bisa marah padamu...Yesung, sadarkah kau?'
"Mianhae,," Ucap Yesung.
"Oppa. Ayo pulang. Oppa akan mengantarku kan? Dan kita mau jalan kemana malam ini?" Jessica datang dan langsung memberondong Yesung dengan berbagai pertanyaan.
"Eh Sica. Nanti saja ne bicarakan nya. Err.. Wookie, aku pulang dulu ya. Annyeong.." Yesung menggandeng tangan Sica berjalan menjauh Ryeowook yang menatap punggung mereka yang semakin menajuh dengan tatapan sendu, dia ingin menangis, tapi tidak bisa, air matanya hanya terjatuh didalam hatinya.
'Jangan pernah menangisi laki-laki manapun! Ingat Wookie, hampir saja hidupmu hancur karena laki-laki. Jangan tangisi mereka. Bencilah mereka. Kau bisa hidup tanpa mereka. Aku akan mengejar cita-citaku, menjadi wanita karir dan sukses. Aku tak butuh laki-laki disampingku.' Ryeowook memungut bola basket itu dan melempar nya ke ring. Sesaat kemudian dia berjalan meninggalkan lapangan itu.
Keesokan paginya di sekolah.
Ruang OSIS
"Apa-apan kau ini? Kemarin sudah ku bilang kan jangan memasang dana terlalu besar! Pertimbangkan semuanya dengan baik kenapa sih? Kalian punya otak kan? Gunakan otak kalian!"
Ucapan Yesung yang lebih terdengar seperti teriakan itu membuat semua anggota OSIS terdiam. Kyuhyun berdiri dan berjalan keluar dari sana. Dia benar-benar tidak suka melihat sikap Yesung yang kekanak-kanakan. Padahal salahnya sendiri asal menandatangani proposal kegiatan perpisahan siswa kelas XII yang dibuat sekretaris nya. Beginilah jadinya. Dia berjalan menuju kelas Wookie. Setelah celingak-celinguk cukup lama dia melihat kelas itu tak ada guru Kyuhyun pun nyelonong masuk dan mendudukan dirinya di samping Sungmin yang sedang sibuk dengan ponselnya, sementara Ryeowook sedang membaca buku, Donghae hanya duduk-duduk bosan.
"Aku lebih senang Ryeowook yang jadi ketua OSIS dulu, dia tak pernah berteriak-teriak seperti itu. Dan lagi dia tak bersikap kasar . Yesung benar-benar egois!" keluh Kyuhyun.
"Apalagi yang diperbuatnya Kyu?" tanya Donghae.
"Dia marah-marah seenaknya aja di rapat. Dia meneriaki kami semua. Arrgg! Itu kan salahnya asal tanda tangan laporan. Apaan begitu nyalahin semua anggota OSIS!" Kyuhyun mengacak rambutnya frustasi.
"Chagi. Jangan begitu. Kau jadi jelek." Kata Sungmin sambil mengalihkan perhatian nya dari ponsel kepada Kyuhyun.
"Wookie. Kau kan dekat dengan nya dan lagi dia selalu menuruti mu. Kau harus menasehatinya. Kau tau beberapa minggu terakhir ini dia sering mengamuk di rapat OSIS. Bahkan saat latihan basket dia asal-asalan main nya. Anak itu benar-benar menyebalkan!" Lanjut Kyuhyun.
"Itu tidak ada hubungan nya dengan Wookie. Mungkin dia sedang bertengkar dengan Sica." Kata Donghae.
Wookie masih berkutat dengan bukunya. Sungmin menyerngitkan dahinya.
"Bertengkar? Mereka jadian?" tanya Sungmin.
"Ne.. Kau belum tau? Aku mendengar nya dari anak-anak kelas XI ..." Kata Donghae yang langsung mendapatkan pelototan mata dari Sungmin dan Kyuhyun bersamaan. Mereka kaget melihat ekspresi Wookie yang terkesan santai dan biasa saja.
"Wookie..." Panggil Sungmin.
"Hmm..."
"Wookie-ah..."
"Hmm..."
"YAK! KIM RYEOWOOK! Simpan buku mu, aku sedang berbicara padamu!" Teriakan Sungmin sukses membuat Ryeowook menutup bukunya dan menatap padanya dengan wajah tenang.
"Waeyo Min? Aku sedang membaca, kau menganggu ku saja deh.." kata Wookie.
"Apa kau mendengarkan apa yang kami bicara kan dari tadi?" tanya Donghae.
"Ne... Memang nya kenapa?"
"Kau kan paling dekat dengan Yesung. Nasehati kenapa sih? Sikapnya benar-benar membuatku muak!" Kata Kyuhyun.
"Apa hubungan nya dengan ku..? Kita hanya teman seperti kalian juga dan lagipula seperti kata Hae tadi. Dia sudah memiliki Sica. Dia tak membutuhkan ku. Dia sudah tidak pernah bercerita padaku lagi. Bahkan dia terkesan tidak menganggap aku sebagai teman lagi." Kata Ryeowook dengan sarkratis membuat semua menatapnya dengan tidak percaya.
"Wookie. Bukankah selama ini kau selalu membelanya? Ada apa dengan mu?" Tanya Sungmin.
"Aku tidak begitu Min. Aku hanya membelanya jika dia benar." Bela Wookie.
"Kau selalu menjadi tempat nya curhat setiap dia ada masalah. Bahkan aku yang sahabat dari SMP nya saja jarang bercurhat ria dengan nya." Lanjut Kyuhyun.
"Seperti kataku Kyu. Aku akan selalu ada untuknya saat dia membutuhkan ku, saat dia ingin membuang semua unek-unek yang menganggu pikiran nya. Dan sekarang aku rasa dia sudah menemukan orang yang tepat untuknya curhat. Jadi dia tidak pernah bercerita apapun lagi kepadaku. Aku tidak peduli kalau dia tak mau cerita padaku, dia sudah memiliki kekasihnya itu, jadi dia tak membutuhkan aku lagi.."
"Wookie. Kau tidak mencintainya lagi?" Pertanyaan Donghae membuat Wookie terdiam sejenak. Dia memejamkan matanya dan menarik napas nya dalam-dalam.
"Aku tidak pernah mencintai siapapun dalam hidupku selain diriku."
"Kau tak mencintai kamu sebagai sahabat kalian?" tanya Sungmin.
Wookie menggelengkan kepalanya dengan pelan. Membuat Sungmin sedikit kesal.
"Apaan kau ini, sudah berteman 3 tahun tapi kau bilang kau tak mencintai kami.!" nada bicara Sungmin sedikit berubah.
"Aku tak mencintai kalian. Aku suka pada kalian dan menyayangi kalian. Kalian tau, suka dan cinta itu berbeda."
"Beda gimana Wookie?" tanya Donghae.
"Kau mau mendengar nya?"
Donghae mengangguk dengan antusias.
"Menyukai seseorang selamanya kau akan berbahagia. Mencintai seseorang kau akan sering meneteskan air mata. Jika kau menyukai seseorang dan saat kau memikirkan nya kau akan tersenyum. Jika kau mencintai seseorang saat kau memikirkan nya kau akan melamun. Menyukai seseorang artinya kau bisa melihat kelebihan orang itu. Mencintai seseorang artinya kau menutupi kekurangan orang itu. Suka hanya sebuah rasa, cinta adalah perasaan."
Sungmin tersentak mendengar kata-kata Ryeowook.
"Wookie... Kau..."
"Ne. Kau benar Min. Aku menyukai kalian dan menjadikan kalian sahabatku."
"Lalu Yesung?" tanya Kyuhyun.
"Didunia ini ada beberapa hal yang gag bisa aku jelaskan Kyu. Uda ya. Aku harus menemui Park-Seonsaengnim untuk mengurus beasiswa ku. Annyeong." Ryeowook keluar kelas meninggalkan mereka bertiga.
~Ryeowook's POV~
Kenapa?
Apa yang membuat mu seperti itu Yesung?
Kenapa kau tak bercerita padaku?
Apa yang terjadi padamu?
Aku sudah berusaha sebisa ku. Entah apa yang membuat mu seperti itu...
Haruskah aku menyerah pada keadaan?
Ah~ sudahlah. Aku ke perpustakaan saja.
~Ryeowook's PoV END~
"Wook.." ryeowook membalikan tubuhnya saat merasa ada orang memanggilnya. Ternyata Yesung sedang terduduk di sudut ruangan dengan menekuk wajahnya.
"Yesung. Kau kenapa?" Ryeowook yang khawatir berjalan mendekati Yesung dan berlutut di hadapan nya untuk mensejajarkan tubuh mereka.
"Wookie... aku benar-benar stres..." Yesung mengacak rambutnya.
"Kau kenapa? Kau sakit?" Ryeowook mendudukan dirinya disamping Yesung.
"Aku...gagal menjadi ketua OSIS yang baik. Aku tidak bisa sepertimu.."
"Kau tidak perlu sepertiku, tetaplah jadi dirimu."
"Wookie, jangan marah padaku lagi."
"Marah? Aku tak pernah marah padamu.. tidak ada alasan aku marah padamu."
"Kenapa cuek padaku?"
"Aku hanya tak ingin Sica salah paham." Kata Wookie sambil menatap lurus kedepan.
"Apa yang terjadi padamu? Kau bersikap lain padaku Wookie..." Lirih Yesung.
Wookie bangkit dari duduknya, "Setiap orang harus berubah Yesung.."
Wookie berjalan menjauh dari Yesung, Yesung hanya menatapnya, ada rasa bersalah terbersit jauh didalam lubuk hatinya.
.
.
'Mianhae...Mianhae..'
Wookie berjalan ke tempat duduknya di pojokan barisan paling belakang, menelungkupkan wajahnya dengan tangan nya diatas meja. Kelas sedang sepi karena ini jam istirahat
'Aku tidak tau harus bagaimana. ...'
'Mianhae...'
Tiba-tiba seseorang menepuk pundaknya, Wookie mengangkat kepalanya, sesaat kemudian dia kembali ke posisi semula.
"Waeyo? Apa ada yang membuatmu tidak senang? Kau bisa cerita padaku kok." Kata Hangeng, salah satu guru termuda di sekolahnya dan Wookie memang dekat padanya. Dan dia adalah Hyung-nya Yesung.
"Ani.." Jawabnya singkat.
"Benar? Kau terlihat sangat berantakan."
"Ani seonsaengnim. Saya hanya kecapekan."
"Kau yakin? Saya melihat loh apa yang terjadi di perpustakaan. Apa itu yang membuatmu seperti ini?"
Ryeowook mengangkat kepalanya dan menatap mata Hangeng.
"Aniyo~ Aku benar-benar hanya kecapekan, rutinitas belajar membuat ku capek."
"Kau boleh bercerita kepadaku jika itu menganggu pikiranmu, kita bisa menjadi teman kalau kau mau."
"Kamshahamnida seonsaengnim." Ryeowook tersenyum.
"Ne, cinta harus diperjuangkan. Hwattingg..!.." Hangeng berjalan keluar kelas meninggalkan Wookie sendirian.
'Tidak ada yang perlu aku perjuangkan lagi. Semua sudah berakhir.' Batin nya.
.
.
Sore ini Ryeowook, Donghae dan Sungmin belajar bersama. Sebenarnya niatnya hanya belajar bertiga, tapi berhubung Kyuhyun yang tak menjadi jablay karena baru sehari tak bertemu kekasihnya akhirnya dia beralasan mau ikutan belajar sama mereka. Jadilah Kyuhyun datang bersama Eunhyuk dan Yesung. Mereka sedang duduk bersama di salah satu cafe.
"Jadi kita belajarnya dimana?" Tanya Wookie.
"Dirumahku sedang ada tamu, nanti tidak konsen belajarnya." Kata Sungmin.
"Dirumahku nanti pasti Hyung-ku gangguin.." Lanjut Donghae.
"Dirumahku saja yuk. Rumahku sepi kok." Kata Yesung.
"Kajja.."
Mereka pun berangkat bersama menuju rumah Yesung.
.
.
Rumah Yesung
Inilah yang Ryeowook takutkan jika kekasih sahabat nya dibawa ikut serta dalam belajar, bukannya belajar malah pamer kemesraan. Lihat saja Kyuhyun yang lagi asik baring-baring dengan berbantalkan paha Sungmin. Eunhyuk yang lagi asik peluk-pelukan. Yesung sedang sibuk dengan ponselnya. Semua sibuk dengan dunianya sendiri.
"Aku haus..." Kata Donghae.
"Ambil saja sendiri didapur.." kata Yesung tanpa mengalihkan perhatian nya dari ponselnya.
"Aku akan mengambilkan nya untuk kalian." Kata Wookie lalu berjalan menuju dapur Yesung. Memang hal yang sudah biasa, Wookie sering main kesini sebelum insiden pelemparan bola basket yang membuat hubungan keduanya meregang. Ternyata Hangeng sedang memasak disana.
"Eh, Seonsaengnim. Mianhae, saya mau mengambil minuman." Kata Wookie.
"Ne, kau bisa sendiri kan? Ini juga rumahmu.." Kata Hangeng sambil memotong wortel.
"Ani. Ini rumah Seonsaengnim, bukan rumahku.." Kata Wookie sambil menuangkan jus jeruk ke dalam gelas.
"Tapi aku pernah dengar Yesung bilang padamu anggaplah ini rumahmu. Dan diluar sekolah jangan memanggilku seperti itu, terdengar sangat asing, panggil saja aku Oppa ne?"
"Kenapa jarang melihatmu main kesini lagi?" Tanya Hangeng yang masih tetap memotong sayuran.
"Oppa masak apa? Aku bantu ya~" Wookie mencoba mengalihkan pembicaraan.
"Kau kan sedang belajar, belajar saja, ini makan malam untuk kalian."
"Ani~ mereka hanya bermesraan saja, tidak belajar, lebih baik aku membantu memasak. Tunggu sebentar."
Wookie membawa nampan beserta minuman nya ke ruang tengah tempat teman-teman nya berkumpul. Lalu dia berjalan kembali ke dapur setelah meletakan minuman.
"Kau mau kemana?" Tanya Yesung.
"Bantu Han-Oppa masak." jawab Wookie tanpa membalikan tubuhnya.
.
.
Wookie membantu Hangeng memotong sayuran. Tidak ada pembicaraan di antara mereka.
"Kau belum menjawab pertanyaanku yang tadi?" Ucapan Hangeng memecah kesunyian.
"Aku jarang kesini karena sibuk belajar. Oppa pun tau aku kelas 3 dan Oppa pun tau aku sedang mengejar beasiswa dia Universitas Seoul."
"Benarkah? Kau benar tak ingin bercerita padaku?"
"Tentu saja, tadi aku sudah menceritakannya."
"Kau selalu menutupinya sendiri, tidak baik.."
Seketika Ryeowook menghentikan aktivitas memotong sayurnya.
"Oppa.."
"Ne.. Waeyo?"
"Ani.." Dengan cepat dia melanjutkan aktivitas nya.
"Kalau sudah siap cerita langsung cerita saja. Oppa siap mendengar." Kata Hangeng yang sedang mengaduk masakan nya.
"Oppa.. Apa kau pernah merasakan bagaimana rasanya jatuh cinta?"
"Tentu saja pernah.."
"Bagaimana rasanya?"
"Kau anak SMA bagaimana bisa sepolos itu.. Rasanya tentu saja indah, manis .. Kau sedang jatuh cinta?"
"Ani.."
"Bagaimana dengan Yesung?"
"kami hanya berteman saja seperti biasa."
"Kalian begitu dekat. Anak-anak di sekolah sering mengatakan nya berpacaran denganmu."
"Mereka hanya orang iseng." "Kenapa jarang main kesini?" Hangeng mengulang pertanyaan ini kesekian kalinya.
"Kau tau Oppa? Yesung punya yeojachingu. Aku tak ingin hubungan mereka berantakan gara-gara aku, karena itu aku harus menjaga jarak dengan nya. Aku tak ingin ada yang tersakiti."
"Yeojachingu? Siapa?"
"Jessica.." Ryeowook menghentikan potongan sayurnya dan berjalan ke arah Hangeng memasukan sayuran nya.
"Apa yeoja yang selalu mengajak nya jalan-jalan dan pulang malam itu?"
"Aku tidak tau Oppa.."
"Apa yeoja itu melarangmu mendekatinya?.."
"Aniya..dia yeoja yang baik tak mungkin bersikap begitu."
"Masih saja membohongi ku eoh?.."
"Sebenarnya..."
_TO BE CONTINUED_
Ini FF kedua Author. Author belum publish rate-M yang dijanjikan, mianhae mianhae. Mohon readers sabar menunggu. Author sibuk jadi tak sempat mengetik. Ff satu ni Author ketik di sela-sela kesibukan. Kalau rate-M author ga berani sembarangan ngetik, takut di cap "mesum" #Author sok suci#
Author jani akan publish secepatnya yang Author bisa.
Jangan lupa review ya~~~~~~~~
Gomawo~
Author share lirik Love Really Hurt nya Yesung.
Check it Down :
난숨을쉴수없어요
I can't breathe
nan su-meul swil su ob-seo-yo
길을잃어버렸죠
I've lost my direction
ki-reul ilheo beo-ryeot-jyo
내기억이매말라버려서
My memory's breaking into pieces
nae ki-eok-i mae-mal-ra beo-ryeo-seo
그런데도그댄태연히아무상관없겠죠
But you're so calm because it has nothing to do with you
geu-reon-de-do geu-daen tae-yeon-hi ah-mu sang-gwan ob-ket-jyo
마지막일거라고애써꺼내죠
Do you even want to take away the last bit?
ma-ji-mak il-keo-ra-go ae-seo kkeo-nae-jyo
미안해정말미안해
Sorry, really sorry
mi-an-hae chong-mal mi-an-hae
이말조차도미안해
Even when I say this I feel apologetic
yi mal-cho-cha-do mi-an-hae
잠시면우린모두잃게될테니까
In a short while, we might lose everything
cham-si-myeon urin mo-du il-ke dwil-de-ni-kka
사랑참아프다너무아프다
Love really hurts, it hurts too much
sa-rang cham a-peu-da neo-mu ah-peu-da
쉼없이날웃게하고끝없이나를울린다
I keep smiling yet crying endlessly
swim-eob-si nal ut-ke-ha-go ggeut-eob-si na-reul ul- rin-ta
사랑참우습다정말두렵다
Love is really funny, really frightening
sa-rang cham uh-seum-ta chong-mal du-ryeom-ta
제발이제그만꿈을깨게해줬으면좋겠다
Please, stop it now, if only I was able to wake up from my dream
je-bal yi-je geu-man ggum-eul ggae-ke hae-jwo-seu-myeon joh-ket-da
잊지마제발잊지마
Don't forget, please don't forget
it-ji-ma je-bal it-ji-ma
그런거짓말도괜찮아
Even if it's all lies, it's okay
geu-reon keo-jit-mal-do gwaen-chan-ha
잠시면우린모두잃게될테니까
In a short while, we might lose everything
cham-si-myeon urin mo-du il-ke dwil-de-ni-kka
사랑참아프다너무아프다
Love really hurts, it hurts too much
sa-rang cham a-peu-da neo-mu ah-peu-da
쉼없이날웃게하고끝없이나를울린다
I keep smiling yet crying endlessly
swim-eob-si nal ut-ke-ha-go ggeut-eob-si na-reul ul- rin-da
사랑참우습다정말두렵다
Love is really funny, really frightening
sa-rang cham uh-seum-ta chong-mal du-ryeom-ta
제발이제그만꿈을깨게해줬으면좋겠다
Please, stop it now, if only I was able to wake up from my dream
je-bal yi-je geu-man ggum-eul ggae-ke hae-jwo-seu-myeon joh-ket-da
그리워네이름을부를때마다
When I'm longingfor, and calling out your name
geu-ri-wo ne yi-reum-il bu-reul-ddae-ma-da
겁이날만큼떨려올만큼사랑했었다고
Once anxiously and timidly loving you
keom-yi nal man-keum ddeol-ryeo-ul man-keum sa- rang-hae-seot-da-go
믿고싶다
Want to believe
mit-go-sip-ta
가슴이멈춘다
Stop breathing
ka-seum-yi meom-chun-ta
눈물이찬다
Resist the tears
nun-mul-yi chan-da
쉼없이날웃게하고끝없이나를울린다
I keep smiling yet crying endlessly
swim-eob-si nal ut-ke-ha-go ggeut-eob-si na-reul ul-rin-da
사랑참우습다정말두렵다
Love is really funny,really frightening
sa-rang cham uh-seum-ta chong-mal du-ryeom-ta
제발이제그만꿈을깨게해줬으면좋겠다
Please, stop it now, if only I was able to wake up from my dream
je-bal yi-je geu-man ggum-eul ggae-ke hae-jwi-seu-myeon joh-ket-da
