Dazzling Paradise

Cast : 2MIN^^

Sup. Cast : Key, Lee Jinki, Heesicca (Heechul^^)**Paradise Club, Kim Yuuka (OOC), Lee Joon, yang lain menyusul^^

Story By : Haruka Ciel

Rate : PG +

Length : Chapter

Genre : Romance, shounen ai, slice of life, angst, Fashion

A.N :

Iseng. Buat FF yang terinspirasi dari Film favorit saya 'Paradise Kiss'. Ceritanya bgus. Yang udah nonton pasti tahulah..Heheg. Terus kan itu mirip temanya sama lagunya SHINee yang 'Dazzling Girl'. Yah gitulah tentang Fashion yang sebenarnya gga jauh – jauh dari hidup saya sih heheheg. Bingung kan ksih jdulnya. Ya udah tak gabungin antara Dazzling Girl sama Paradise Kiss. Jadinya 'Dazzling Paradise'. Bagus nih buat calon label . Sekali lagi ini cuman inspirasi tapi plotnya sedikit beda lah. Gila masa mau mirip. Heheg. So semoga kalian suka. Kalo gg suka gg saya terusin. Hehe. Oh ya..neko itu artinya 'kucing'. Dan Attelier itu sanggar busana tempat orang bikin busana gitu. Hehe^^

~2MIN Dazzling Paradise~

Satu hal yang paling aku takuti didunia ini adalah 'Mengecewakan ummaku'. Aku tahu ia single parent. Melakukan peran sebagai seorang umma sekaligus seorang appa mungkin akan sangat sulit untuk umma. Terutama untuk mengurus dua orang anaknya yang masih sekolah. Saat Appa meninggal, sejak saat itu aku selalu berusaha keras untuk belajar, belajar, dan belajar. Semua itu kulakukan demi seseorang, umma.

"Taemin..Aku duluan yah..", Yuuka melambaikan tangannya. Gadis itu sahabatku sekaligus teman sekelasku.

"Ne..", Jawabku tersenyum. Dan aku kembali berkutat dengan buku di sebuah bangku disudut perpustakaan. Tempat ini adalah tempat favoritku saat belajar di perpus. Dan biasanya aku ditemani oleh Yuuka.

Sebulan lagi ujian masuk universitas akan segera dilaksanakan. Tepat dua minggu setelah ujian akhir. Aku mungkin harus berpacu dengan waktu untuk belajar, belajar, dan belajar. Sesuatu yang harus kulakukan agar tak mengecewakan umma. Ne..aku harus masuk universitas yang bagus tentunya.

Aku melirik jam tanganku. Oh ternyata aku sudah dua jam lebih duduk disini. Jamku sudah menunjukkan pukul empat sore. Iseng. Sebelum mengemasi barangku. Aku menoleh kearah jendela besar diperpustakaan. Dari jendela itu aku bisa melihat jalan diluar sekolah. Jalan itu tak terlalu besar. Dan saat itu mataku bertemu dengan matanya. Seorang namja bermata besar yang sangat tampan. Ia menggunakan sebuah topi vedora dengan kemeja lengan panjang berwarna krem. Sebenarnya aku tak sengaja melihatnya karena ia berdiri tepat dijalan diluar sekolah. Dan aku bisa melihatnya dengan jelas dari lantai dua. Namja itu menatapku dengan tatapan seperti sebuah tatapan seseorang yang terkejut sekaligus kagum akan sesuatu. Yah seperti itulah aku mengartikannya. Bibir namja itu seperti bergerak melafalkan sebuah kata yang aku tak tahu ia mengucapkan apa. Hanya saja aku melihatnya seperti ia sedang menggumamkan nama seseorang.

Beberapa saat kami saling memandang. Dan aku segera mengalihkan wajahku. Risih karena namja itu menatapku bahkan tanpa berkedip.

'Memangnya aku apaan sih?',Batinku heran.

Beberapa menit aku menatap keluar jendela. Dan namja itu sudah menghilang. Dan entah kenapa aku sangat lega.

"Caroline…",Lirih Minho. Ia menarik topinya dan segera berlalu.

….

Setiap pulang sekolah aku melewati sebuah toko pastry yang selalu menguarkan wangi harum dari roti – roti yang terpajang rapi dietalase toko. Menggoda siapapun untuk membeli dan melahapnya. Lalu tak jauh dari situ ada sebuah distro aksesoris yang sangat menarik dengan pernak – pernik yang unik dan warna – warni. Lalu disebuah sudut tak jauh dari distro aksesoris itu terdapat sebuah lorong gelap dan sempit dan kelihatan berbahaya. Semakin masuk, masuk, dan, masuk. Tempat yang seperti bekas bar bawah tanah itu terlihat berkilauan. Dengan susunan benang warna – warni yang tertata rapi di tembok. Beberapa manekin usang maupun yang terlihat baru ada disudut ruangan. Meski letaknya underground namun tempat itu terlihat terang karena ada tiga buah ventilasi udara yang secara langsung menyalurkan sinar matahari ketempat itu. Dan disanalah aku bertemu dengan mereka. Kumpulan pria – pria metroseksual yang menamai kelompok mereka 'Dazzling Paradise'.

Orang – orang itu telah menarikku kedalam dunia mereka yang berkilauan..Yang mereka sebut sebagai 'Paradise'.

"Taeminnie!",Seorang gadis berkuncir dua dengan rambut ikal panjang tiba – tiba duduk didepanku. Kedua tangannya menopang pipinya yang sedikit chubby.

"Yuu…",Aku tersenyum pada gadis itu.

"Wae? Selalu asik dengan buku – buku membosankan itu Tae?",Gadis itu mempoutkan bibirnya. Ia selalu seperti itu saat melihatku membaca buku dikelas.

"Aku tidak punya waktu untuk bermain – main Yuuka-ah..",Jawabku tanpa mengalihkan wajahku dari bukuku.

"Iihhh…memang kau tak bosan?", Tanya gadis itu. Aku menggeleng sambil tersenyum meliriknya.

"Taemin!", Gadis itu menarik wajahku. Membuatku sedikit terkejut.

"Yuu..apa yang kau…?"

"Padahal kau cukup cantik…Aaahhh…kau membuatku iri!", Gadis itu melepaskan wajahku. Mempoutkan bibirnya lagi.

"Wa-Waeyo?..Yuu..",Tanyaku bingung.

"Ne..Taemin..Kenapa kau tidak mencoba menjadi model? Kurasa wajahmu akan laku keras disampul majalah?", Ucap Gadis itu antusias. Matanya terlihat berbinar.

"A-apa yang sedang kau bicarakan? Jangan bercanda padaku..", Aku tertawa menanggapi ucapan sahabatku ini. Terkadang memang ia sering mengucapkan kata – kata yang terdengar aneh ditelingaku.

"Habis..Wajahmu sangat cantik. Padahal kau kan pria..",Gadis itu tersenyum.

'hheh?'

"Apa kau tahu? Model androgini sedang banyak dicari lho Taemin..hehe..", Bisik gadis itu padaku. Aku hanya memandangnya. 'Apa maksudmu?'

….

"Aku? Model?", Entah kenapa kata itu..terdengar mengerikan ditelingaku. Dan membuatku bergidik saat mendengarnya.

….

Wangi harum roti – roti di Toko Pastry itu memang sangat menggiurkan lidah. Dan salah satu yang membuatku senang lewat didepan toko itu.

"Annyeong..Noona-ssi..",Seseorang terlihat menghampiriku saat aku berjalan saat pulang sekolah.

'Noona? Siapa yang ia panggil?'

"Oey..Noona-ssi..", Seseorang itu menarik lengan seragamku. Membuatku risih. Siapa orang ini?

"Ah…Mian..Aku sedang sibuk..",Aku mempercepat langkahku dan tak sedikitpun menoleh keorang asing ini.

'Lagian siapa yang kau maksud Noona itu?',Pekikku dalam hati.

"Oey!Noona..sebentar saja ok! 5 menit..",Orang yang sepertinya namja itu semakin mendesakku.

"Mian..",jawabku.

"4 menit.."

"Ani.."

"3 menit.."

"Aku sedang buru – buru..", Aku mempercepat langkahku. Siapa sih orang ini?

"2 menit? Ahh..satu..",Ia mengacungkan telunjuknya membuatku otomatis menatap wajahnya.

'Deg'

Namja ini. Aku melihat tiga buah tindik yang menempel didaun telinganya. Sebuah gelang besi dan rompi blue jins serta sebuah kacamata hitam yang bertengger di hidungnya. Penampilannya seperti seorang preman. Terlihat seperti seorang yang berbahaya kalau aku berurusan dengannya.

"Ahhh…Mianhamnida…", Aku mundur sejenak dari namja asing itu.

"Eh..Oey!Noona-ssi!", Aku mendengar namja itu berteriak saat aku berlari meninggalkannya.

Aku terus berlari dan sejenak menoleh kebelakang. Sial! Orang itu mengejarku.

"Gyaa!Tolong aku dikejar orang asing!", Teriakku ketakutan. Apa yang harus kulakukan?

"Oey!"

'Nguiing…'

'Brugh..'

"Apa yang sedang kau lakukan, Jinki-ah?", Aku merasa seseorang menangkap tubuhku yang terpental karena tersandung sepatuku sendiri. Wangi.

"Sicca!",Samar – samar aku mendengar namja itu menghampiri orang ini. Dan setelah itu gelap.

Silau. Aku merasakan sinar – sinar menyilaukan itu menusuk – nusuk kedua mataku. Memaksaku untuk membuka kedua mataku. Dan mendapati sesosok wajah dengan kedua mata neko yang indah memandangiku.

"Gwenchana?", Tanyanya halus. Saat kedua mataku terbuka sempurna.

"Ini Dimana?",tanyaku. Aku bangkit dari posisi tidurku. Dan mendapati sebuah ruangan asing yang menguarkan wangi lilac.

"Ini di Attelier..",Jawabnya riang.

"Attelier?",ulangku. Aku memandangi sosok itu. Namja?. Tapi wajahnya lumayan cantik dengan kedua mata neko yang terlihat berbinar.

"Aku Key. Kami adalah siswa Seiso Academy of Fashion.",Namja itu tersenyum.

"Ahh..Seiso..Arraseo..", Aku merapikan jas seragamku.

"Wah? Kau sudah tahu rupanya?", Tanyanya ceria.

"Nehh..sekolah yang terkenal dengan siswanya yang aneh – aneh..",Sindirku. Dan aku melihat namja itu terdiam.

"Siapa yang kau sebut aneh?", Aku melihat namja preman yang tadi mengejarku bangkit dan menatapku tajam.

"Siapa lagi?", Tanyaku balik.

"Kau!"

"Jinkii..",Namja bermata neko itu menarik lengan namja preman itu.

"Eumm mian. Sebulan lagi sekolah kami akan mengadakan pameran tugas akhir berupa fashion show. Dan kami sedang mencari seorang model untuk mengenakan baju buatan kami di fashion show itu.."

"Lalu?", Sergahku.

"Kami memintamu untuk jadi model kami..", Namja sengak itu menimpali disambut anggukan dari namja bermata neko itu.

"Aku? Model?", Tanyaku tak percaya.

Kedua namja itu mengangguk bersamaan.

Aku tertawa." Kalian bercanda? Sebentar lagi aku akan ujian..", Jawabku acuh.

"Tapi kami.."

"Kenapa kalian tak cari yeoja saja sebagai model kalian? Bukankah banyak yeoja – yeoja cantik diluaran sana..",Aku bangkit dari posisi dudukku.

"Tapi..Caroline.."

"Hheh?"

"Caro..line? Maksudmu aku?", Aku berbalik.

"Mian..kau belum menyebutkan namamu..", Namja bermata neko itu tersenyum.

"Aku memang tidak bermaksud menyebutkannya..", Aku berbalik lagi.

"Oey!"

"Ah.. ya terima kasih telah merawatku..", Aku berbalik lagi dan langsung beranjak pergi.

"Oey!", namja bergaya preman itu menarik bahuku.

"Apa lagi?", Tanyaku malas.

"Bisakah kau bicara sedikit sopan?", Namja itu menatapku tajam.

"Apa masalahmu?", Tanyaku.

"Jinki..",Bisik Namja bermata neko itu menenangkan partnernya.

"Lepas..", Namja itu meminta namja bermata neko itu untuk melepaskan lengannya.

"Hey kau!",Namja itu mendekat padaku.

"Sudah Jinki.."

"Ada apa ini?"

'Glek'

Sebuah suara bass rendah terdengar ditelingaku. Membuatku bergidik saat mendengarnya.

"Minho..", Ucap Namja bermata neko itu riang. Wajahnya menatap seseorang yang tengah berdiri didepan pintu. Seperti baru saja sampai. Membuatku ikut menatapnya.

"Siapa dia?", Namja bersuara rendah itu menatapku. Dan tatapannya itu. Kenapa begitu familiar dimataku. Sepasang manik hitam besar yang sepertinya ingin menelanku hidup – hidup.

"Jinki yang membawanya kemari?", Jawab namja bermata neko itu ceria.

"Ahh.. model kita?", Namja tampan itu menyeringai padaku. Membuatku sedikit takut.

" Mian..Aku harus pergi..", Aku berlari melewati namja itu dan aku dapat merasakan ia melirikku sekilas.

'Apa – apaan orang – orang itu?', Kenapa mereka begitu mengerikan. Terutama namja itu. Membuatku berpikir akan sangat berbahaya jika berada disampingnya.

" Caroline…Kita takkan mendapatkannya lagi..",Lirih Key sedih saat Taemin berlalu.

"Shit! Padahal dia terlihat begitu sempurna..Tapi orangnya keras kepala sekali!", Keluh Jinki menimpali.

"Dia cantik..", Ucap Key membuat Minho menoleh padanya.

"Dan juga tampan..", Celetuk Heesicca yang sedari tadi hanya diam.

"Sangat sesuai dengan image yang kita bangun..", Jinki bersungut – sungut. Ada sedikit rasa bangga dari ucapannya.

"Minho!Bagaimana menurutmu?", Tanya ketiga orang itu bersamaan.

"Lumayan..", Jawab namja tampan itu datar. Meneguk lemon juice didepannya.

"Kenapa hanya kata – kata singkat menyebalkan seperti itu yang keluar dari mulutmu? Kau tahu aku sudah sebulan lebih mengintainya..Dari sekian banyak namja cantik di korea. Pilihanku jatuh pada namja cantik menyebalkan itu..", Cerocos Jinki panjang lebar. Minho terkekeh.

"Arra..Pilihan yang bagus..", Minho sedikit menyeringai.

"Jadi..kita akan mendapatkannya kembali kan Minho..", Ucap Key memohon.

"Kita akan menariknya ke Neraka..", Ucap Minho sembari tersenyum licik.

***TBC***