~"Time To Love"~
Sekuel "You Belong With Me"
by; Ryuki Lollypopz
Disclaimer : Masashi Kishimoto
Pair : SasuNaru! XD
Genre : Romance
Rated : T
Warning : ==" euumm~ ano,, ituh... eumm,,(?) *garuk2 kepala*
Ops! Gong Xi Fa Cai! ;D
bagi yang ngerayain~
Lets Read! XD
*==" hoalah, GaJe*
Beberapa jam yang lalu mereka baru saja mengatakan isi hati satu sama lain.
Beberapa jam yang lalu mereka baru saja saling berbagi kehangatan dalam sebuah pelukan erat.
Beberapa jam yang lalu mereka baru saja berciuman.
Dan bahkan, hingga detik ini pun mereka masih bisa merasakan kehangatan satu sama lain walau sudah berada di tempat yang berbeda.
.
"ugh~," Naruto bergelayutan tak nyaman di tempat tidurnya. Perasaannya sekarang berkecamuk karena baru saja jadian dengan Suke-nya.
'aku... bingung.., ugh~ bagaimana ini?' risau dibenaknya yang terus menghantuinya sedari pulang pesta.
Ia bingung. Itu yang ia rasakan sekarang. Ia bingung. Cintanya telah terbalas. Lalu, ia bingung. Bingung bagaimana menjalaninya.
Ia langsung terbangun dengan wajah yang merah padam. Oh Kami-sama~, kasianilah ia yang bingung akan 'cinta'nya itu sendiri. Ckckck~
"ugh, aku bisa Insomnia gara-gara ini," Ucapnya gusar sambil mengacak-ngacak rambutnya sendiri. Ia mematikan lampu tidurnya yang remang-remang membuat kamarnya menjadi gelap-gulita. Ia mencoba menenangkan pikirannya dengan menutup matanya. Terlintas lagi sekilas kejadian beberapa jam barusan.
"Arrggghh!" Teriaknya gusar namun tertahan –agar tidak mengganggu orang lain yang sudah tidur-. Ia pun kembali menyalakan lampu tidurnya dan meraih handphonenya yang tergeletak kaku di atas meja samping kasurnya. Ditekannya salah satu tombol hpnya membuat layarnya bersinar terang. Disana tertera jam saat itu, 23:18.
-drrrt drrrt-
Baru saja ia hendak meletakkan kembali hpnya di meja, tiba-tiba saja benda tersebut menimbulkan getar, pertanda bahwa ada pesan masuk. Segera saja ia raih kembali Hpnya.
From : Sasu-Teme
cepat matikan lampunya, dan tidur langsung Dobe!
Mata Naruto membulat. Dengan tergesa-gesa ia langsung membuka jendela kamarnya yang mengarah langsung ke kamar Sasuke. Heah, yang benar saja, diseberang sana terlihat Sasuke yang duduk ditepian tempat tidurnya dan menghadap langsung ke kamar Naruto dengan keadaan gelapnya kamar yang hanya di terangi cerahnya rembulan di malam itu. Kakinya ia silangkan dan menggunakan tangan sebelah kanannya untuk menjadi tumpuan kepalanya yang lemas karena mengantuk itu.
Sasuke langsung meraih kertas putih ukuran lumayan besar miliknya dan menuliskan sesuatu disana dengan spidol hitamnya.
'cepatlah tidur, Dobe' tulisnya yang langsung ia arahkan pada Naruto yang menatapnya heran.
Begitu juga Naruto, ia langsung meraih kertasnya dan spidolnya.
'darimana kau tau aku belum tidur?'
'insting Uchiha' langsung saja Naruto cengok. Sasuke pun hanya mendengus geli.
'kamarmu yang kadang terang, gelap, lalu terang lagi, idiot' tulis Sasuke lagi sambil menatap Naruto penuh rasa peduli. Naruto pun tertegun dibuatnya. Lagi-lagi di wajahnya muncul semburat merah yang samar. Ia tak berniat membalas pesan kertas Sasuke, namun ia langsung menelpon Suke-nya itu dengan Hpnya.
Sasuke yang sudah bisa membaca gerakan Naruto barusan itupun langsung meraih Hpnya. Baru sedetik Hpnya mengeluarkan suara tanda ada panggilan masuk, ia langsung mengangkatnya.
"Teme"
"hn"
"Aku tak bisa tidur"
"hn, kenapa?" tanya Sasuke mencoba menjadi orang yang peduli pada pacar barunya ini.
"Entahlah~"
"ck, dasar Dobe"
"ugh~," Naruto memanyunkan bibirnya membuat sang Uchiha bungsu semakin gemas kepadanya. Ia yang berada di tempat gelap dan Naruto yang berada di tempat yang cukup pengcahayaannya membuatnya bisa melihat jelas ekspresi Naruto.
"Tidurlah," ucap Sasuke datar namun tersirat rasa pedulinya pada sang kekasih. Naruto dibuat terdiam beberapa saat dan tiba-tiba memejamkan kedua matanya.
"Kau juga, tidurlah," ucapnya sambil tersenyum tipis.
"aku tidak bisa tidur kalau kau belum tidur," ucap Sasuke yang nyaris membuat jantung Naruto ingin berlari secepat kilat dari tempatnya. Ia pun membuka matanya lagi, mencoba menerobos gelapnya malam yang untuk bisa melihat Onyx kesayangannya. Namun sepertinya malam mencoba menyembunyikan Onyxnya sementara.
"Yasudah," ucap Naruto lemas, namun ia masih tak mau memutus komunikasinya ini. Jari-jarinya ragu untuk menutup langsung panggilannya.
"Naru"
"eh?"
"Aku mencintaimu"
"A-aku.. juga..," ucap Naruto yang gugup lagi.
"Juga apa ,dobe?" goda Sasuke sambil mendengus geli.
"Ugh, Teme~"
"Ayo katakan," tantangnya.
"Aku.. aku..," lagi-lagi Naruto dibuat panas dingin oleh Uchiha bungsu yang ternyata jahilnya luar binasa ini.
"Aku apa dobe~?" goda Sasuke di seberang sana dengan nada manjanya yang membuat wajah Naruto semakin memerah.
"Aku... uugh~ dasar Teme! Aku juga mencintaimu Suke~!" ucap Naruto yang akhirnya bisa juga karena terpancing dan lepas kontrol. Tentu saja membuat wajahnya sudah merah padam. Terdengar tawa kecil dari Sasuke sebentar.
"Oyasumi," ucapnya.
"Oyasumi," balas Naruto sambil tersenyum lega.
Dan akhirnya, Naruto bisa juga tidur dengan tenang malam itu. Terima kasih Kami-sama, yang telah membuat Naruto menghilangkan 'bingung' dari benaknya.
.
.
Sinar mentari memaksa menerobos celah jendelanya yang tertutup. Dan beberapanya berhasil masuk. Membuat sang rubah menggeliat tak nyaman. Ia mulai merasa terganggu sekarang.
"Engh~," erangnya tak suka sambil menarik kembali selimutnya agar bisa menutupi matanya dari sinaran mentari yang mengganggunya itu.
Naru, aku mencintamu
"Kyyyaaaaaa!"
Naruto tiba-tiba langsung terbangun setelah pikirannya yang sesuka hati memflashback kejadian malam tadi. Matanya pun sudah seperti mata panda, mungkin karena ia kurang tidur. Nafasnya tersengal-sengal tak beraturan. Lalu ia melihat kearah jam dindingnya.
-07.49-
"Huuwwaaaaaaaaa! Aku telat!" teriaknya histeris sambil berlari secepat kilat ke kamar mandinya.
.
Eummh? mana tou-san dan kaa-san? pikirnya sambil mengunyah roti yang ada ditangannya saat ia masuk ke ruang keluarga. Wajar saja ia heran, ia tak melihat orang tuanya sedari tadi. Padahal ia telah berkeliling rumahnya –bersiap-siap sekolah- dengan tergesa-gesa pula.
"Yasudahlah..," gumamnya sambil memasang kedua sepatunya.
Tak berapa lama ia pun langsung melangkahkan kakinya menuju pintu dan langsung keluar tanpa berpamit tentunya. Namun saat ia mengunci pintunya, seseorang tertawa renyah dibelakangnya.
"Kau? Dobe~ kau mau berangkat sekolah sekarang?"
"Eh?" Naruto yang sudah sangat hafal dengan suara itu langsung berbalik, melihat sang Teme-nya tengah bersandar di dekat pintu pagar rumahnya sambil melipat kedua tangan di depan dadanya. Dan tak lupa juga dengan wajahnya yang menahan tawa.
"So?" tanya Naruto balik namun merasa mendadak teringat kalau ia tengah melupakan sesuatu. Karena ia sadar, Sasuke ada di sana dan tidak memakai seragam sekolahnya.
"heah, seandainya saja ini bukan hari minggu, dobe"
.
Naruto merutuki dirinya sendiri di dalam kamarnya sambil menutup wajahnya dengan bantal. Ia sedang duduk di atas kasurnya dengan baju seragam sekolah yang sudah tergantikan dengan baju biasanya. Dan Sasuke, ia hanya mendengus geli melihat kelakuan kekasihnya itu. Ia pun masuk ke dalam kamar Naruto dan langsung duduk di kursi yang ada di dekat meja belajar sang Dobe.
"Ugh, pantas saja tou-san dan kaa-san tidak ada. Mereka kan pergi ke luar kota hari ini," lagi-lagi Naruto mengutuk dirinya sendiri, tak memperdulikan Sasuke yang menatapi setiap gerakannya dengan senyum tipisnya.
"Yasudah, bagaimana kalau kita.."
"Apa?" potong Naruto kilat dengan wajah penasaran.
"Jalan berdua?" tawar Sasuke.
"Kencan?"
~TBC~
ahehehe,, muuf kan Ryu~ gk sampe selese *=="*
Segitu dulu deh, ntar kalo banyak yang minta lanjutin, baru Ryu publish lagi *bikin aja beloonn~* #bletagh
Ntar Ryu lanjutin 'cikitz~(?) :3
Btw, Ryu lupa balas ripyu yang kemaren *geplaked*
T.T tapi ripyu lagi yh~
xixixixixi
unyu~
Ripyu
Ripyu
Ripyu
XD Nyaha~
