Title : Pregxperiment (KyuMin Side)
Pair : KyuMin
Length : 1/?
Genre : Romance, Sci-Fi
Author's Note : Ini KyuMin side-nya, silakan dibaca dan tinggalkan review ya ^^
-Happy Reading-
.
.
.
Sepasang namja itu sedang berselonjor pada karpet bulu yang terletak di ruang tengah apartemen mereka. Sungmin yang menjadi jauh lebih manja sejak mengandung duduk di atas pangkuan Kyuhyun yang sibuk membaca e-book tentang kehamilan dari tablet yang ia pegang. Berbeda dengan Sungmin yang lebih cuek dengan kehamilannya, Kyuhyun justru begitu rajin membaca berbagai artikel tentang kehamilan. Mungkin karena namja itu masih sangat muda dan ini adalah pengalaman baru untuknya, meskipun bagi Sungmin ini juga pengalaman baru. Namun Sungmin terlihat lebih santai dengan kehamilannya, ia begitu menikmati masa-masa tumbuh kembang bayi di dalam kandungannya yang terlihat semakin besar seiring perutnya yang semakin membuncit memasuki bulan kelima kandungannya.
"Kyu" panggil Sungmin tanpa membalikkan tubuhnya, tangan kirinya memeluk sebuah toples besar kue coklat sedangkan tangan kanannya sibuk mengambil kue-kue itu dan menyuapi mulutnya sendiri.
"Hmm?" jawab Kyuhyun tanpa mengalihkan kedua matanya dari tablet yang ada di tangannya.
Merasa Kyuhyun terlalu sibuk dengan tablet tipis itu, Sungmin segera menutup toples yang ia pegang dan meletakkan toples tersebut di atas karpet begitu saja. Kemudian Sungmin memutar posisi duduknya hingga miring ke kanan dengan kedua tangannya yang melingkar pada leher Kyuhyun. Sungmin sedikit mengintip artikel yang dibaca Kyuhyun, namun tidak berniat membacanya. Justru Sungmin membalikkan kepala Kyuhyun dengan tangannya agar kekasihnya itu tidak sibuk dengan tablet tersebut.
"Waeyo?" tanya Kyuhyun akhirnya, ia mematikan tablet tersebut dan meletakkannya pada sofa di belakangnya. Kemudian kedua tangannya segera memeluk tubuh Sungmin yang terlihat lebih berisi dengan erat.
"Kau mengacuhkanku tadi" ucap Sungmin dengan bibir yang mengerucut maju.
Kyuhyun tersenyum tipis kemudian membersihkan remah-remah kue coklat yang melekat pada sudut bibir kekasihnya itu dengan ibu jarinya.
'Chup'
Kyuhyun mengecup bibir yang masih mengerucut itu, melumat serta menghisapnya bergantian. Kemudian tangannya mulai merambat naik melewati perut buncitnya hingga terhenti di atas dadanya yang sudah lebih berisi dengan kedua puting yang menonjol.
Kyuhyun mulai meremas dada Sungmin bergantian, membuat dada yang berisi itu terasa lebih padat. Bibirnya masih sibuk menghisap bibir Sungmin, sesekali lidahnya menyelusup masuk ke dalam mulut Sungmin dan membelit lidah lunak Sungmin.
"Nnnhhh slrrppp nnnhhh" desah Sungmin ketika bibir Kyuhyun menyedot bibirnya dengan kencang. Tangan Kyuhyun mulai menyusup masuk ke dalam kaus yang dipakai Sungmin, melewati perut buncitnya dan berhenti tepat di atas puting kanannya.
"Nngghh Kyuuhh" desah Sungmin ketika Kyuhyun melepaskan bibirnya dari bibir Sungmin yang terlihat membengkak, tangan Kyuhyun mulai meremas lembut dada montok Sungmin kemudian memilin putingnya yang mulai mengeras.
"Kyuhh, ki-kitaa ohh baruuhh mela-ngghhh-kukan nnnhhhh aaahhh" ingat Sungmin terbata-bata karena desahannya ketika Kyuhyun semakin menggila memilin putingnya, bahkan satu tangan Kyuhyun sudah menggoda penis Sungmin yang masih terbungkus celana dengan mengelus-elusnya.
"Aku tahu, aku tidak akan memasukimu chagi" ucap Kyuhyun santai dengan kedua tangannya yang semakin intens bermain dengan tubuh Sungmin.
Kyuhyun mengeluarkan tangannya dari kaus Sungmin kemudian memutar posisi Sungmin hingga benar-benar duduk menghadapnya dengan kedua kaki yang mengangkang disamping tubuhnya. Kaus yang dipakai Sungmin cukup ketat untuk tubuhnya yang lebih berisi membuat kedua putingnya terlihat menonjol dari luar.
"Kyuuhh ooohhhh nnnhhh" desah Sungmin ketika tiba-tiba Kyuhyun menghisap puting kiri Sungmin yang menonjol tanpa membuka kausnya terlebih dahulu. Kyuhyun membasahi puting Sungmin dengan air liurnya, sesekali menghisapnya dengan kencang hingga Sungmin memekik nikmat.
Tanpa sadar tangan Sungmin menekan belakang kepala Kyuhyun agar lebih kencang menghisap dadanya, kaus bagian dada kiri Sungmin sudah basah karena air liur Kyuhyun, sementara dada kanan Sungmin diremas-remas Kyuhyun dengan tangan kirinya.
"Aaahhh Kyuhhh cukuppphh" ucap Sungmin diiringi desahannya. Tangan kanan Kyuhyun yang baru saja hendak menyusup ke dalam celana Sungmin segera terhenti. Ia menarik kembali tangannya dan melepaskan hisapannya pada dada kanan Sungmin.
Kyuhyun memandang wajah kekasihnya yang memerah dan sedikit terengah-engah. Kyuhyun tahu yang baru saja ia lakukan dapat menaikkan nafsu Sungmin dan akan sulit untuk meredakannya padahal mereka baru saja melakukan hubungan seks tadi malam. Memasuki bulan kelima kehamilan Sungmin, Kyuhyun memang mulai membatasi hubungan intim yang mereka lakukan. Selain karena Sungmin memang semakin cepat lelah, Kyuhyun juga tidak ingin bayi yang tengah dikandung Sungmin terganggu.
Kyuhyun segera menarik tubuh Sungmin agar merapat dengan tubuhnya, ia dapat merasakan kekasihnya itu mulai dilingkupi nafsu. Terlihat jelas pada kedua mata Sungmin yang terlihat berkabut nafsu dengan pandangan sayu yang menggoda.
"Sshh, mianhae chagi. Aku tidak bermaksud menggodamu" ucap Kyuhyun pada Sungmin yang sudah bersandar pada bahunya. Kyuhyun terus mengusap-usap punggung sempit Sungmin untuk membuat kekasihnya itu lebih tenang.
"Peluk aku, Kyu" pinta Sungmin meskipun sebenarnya Kyuhyun sudah memeluk tubuhnya tanpa perlu diperintah terlebih dahulu. Namun mendengar permintaan Sungmin, Kyuhyun tahu kalau kekasihnya itu kesulitan untuk mengendalikan nafsunya sendiri. Kyuhyun segera memeluk Sungmin, kali ini lebih erat dari sebelumnya.
.
.
.
.
Mata Sungmin mengerjap pelan, rasa kantuknya sudah tidak dapat tertahankan lagi tapi ia masih harus menunggu Kyuhyun untuk membawakan sesuatu yang ia idamkan tiba-tiba. Sungmin melihat sekilas jam di atas nakas yang menunjukkan pukul 3 dini hari, posisinya kini tengah duduk bersandar pada kepala ranjang dengan selimut yang membungkus separuh tubuhnya.
"Hoammm.. Kyuhyun lama sekali" ucapnya tidak jelas karena rasa kantuknya yang menjadi berlipat ganda. Perlahan ia pejamkan matanya tanpa bermaksud untuk tidur, ia masih harus menunggu Kyuhyun dan sesuatu yang akan dibawa Kyuhyun nantinya.
"Chagi" panggil Kyuhyun begitu ia masuk ke kamar yang cukup remang karena hanya satu lampu tidur yang menerangi ruangan luas itu. Sungmin yang mendengar suara Kyuhyun segera membuka kedua matanya dan menyambut Kyuhyun-lebih tepatnya sesuatu yang dibawa Kyuhyun-dengan senang.
"Ini. Cepat dimakan, setelah habis kau harus segera tidur lagi" ucap Kyuhyun seraya menyodorkan sepiring kecil berisi dua potongan puding coklat dengan saus vanilla dan potongan buah strawberry segar diatasnya.
Sungmin segera mengambil piring tersebut dan menatap pudding coklat itu dengan mata berbinar cerah. Tanpa menunggu apapun lagi, Sungmin segera memotong pudding tersebut dengan sendok dan memakannya dengan lahap.
"Emmmhh dingwwinnn" ucap Sungmin tidak jelas karena masih ada potongan pudding di dalam mulutnya.
"Makan dengan benar, chagi" tegur Kyuhyun yang sudah naik ke atas ranjang dan ikut duduk di samping Sungmin. Sekalipun matanya sudah hampir kembali terpejam, namun ia tidak mau membiarkan Sungmin sendirian sementara ia tidur.
Sebenarnya mereka berdua sudah tidur sejak jam 9 malam, tapi Kyuhyun terbangun karena Sungmin yang tiba-tiba bergerak gelisah sepanjang malam. Tadinya Kyuhyun berpikir Sungmin merasa sakit atau tidak nyaman dengan perutnya yang sudah membuncit, namun ternyata semua yang dipikiran Kyuhyun berbanding terbalik dengan apa yang diucapkan Sungmin. Namja itu justru meminta pudding dengan saus vanilla juga buah strawberry. Ck Ck, mengidam lagi.
'Trakk'
Suara piring yang diletakkan Sungmin di atas nakas membuat Kyuhyun segera membuka matanya. Rupanya namja itu hampir saja tertidur. Kyuhyun melihat piring yang ia bawa tadi sudah bersih tak bersisa hanya dalam waktu 5 menit.
"Minum dulu, Sungmin-ah" ucap Kyuhyun menahan Sungmin yang sudah hampir tenggelam di balik selimut tebalnya. Mendengar ucapan Kyuhyun, Sungmin kembali duduk dan mengambil segelas air putih yang diberikan Kyuhyun kemudian meneguknya hingga tersisa setengahnya saja.
Sungmin tidak langsung memejamkan matanya, ia menunggu Kyuhyun untuk berbaring di sampingnya. Sungmin merapatkan tubuhnya mendekati Kyuhyun, membiarkan tubuh hangat Kyuhyun menjadi tumpuan untuk perutnya yang terasa berat.
"Mianhae telah merepotkanmu" bisik Sungmin ketika Kyuhyun merapatkan tubuhnya dengan Sungmin. Kyuhyun yang tadinya sudah bersiap tidur segera membuka kedua matanya kembali, kemudian ia menjawil hidung Sungmin dengan gemas ketika melihat kekasihnya masih memandanginya dengan lucu.
"Aku tidak merasa direpotkan olehmu atau bayi kita, sayang. Sudah tidurlah. Kau dan bayi kita pasti sudah lelah" ucap Kyuhyun seraya menyelipkan lengan kirinya dibawah leher Sungmin, membiarkan kekasihnya itu menjadikan lengannya sebagai bantalan untuk kepalanya.
"Jaljayo Appa" bisik Sungmin sekali lagi, kali ini tanpa memandang Kyuhyun karena keduanya sudah memejamkan matanya. Kyuhyun tersenyum tipis ketika mendengar ucapan Sungmin, ia mengangkat tangan kanannya dan meletakkannya di atas perut buncit Sungmin yang menimpa tubuhnya.
"Jaljayo Eomma, jaljayo aegi" bisik Kyuhyun menjawab ucapan Sungmin tadi. Terasa olehnya bayi di dalam perut Sungmin sedikit bergerak, seolah mengerti ucapan dari ayahnya dan ikut mengucapkan selamat tidur untuk kedua orangtuanya.
.
.
.
.
"Kau masih belum mau cuti, Sungmin-ah? Perutmu sudah besar begitu, apa tidak mengganggu pekerjaanmu?" tanya Heechul ketika ia dan kedua bayi kembarnya berkunjung menemui Sungmin di tempat kerjanya. Sebenarnya namja cantik itu hendak menemui Siwon dan mengajaknya untuk makan siang bersama, tapi ternyata Siwon dan lainnya sedang berada di ruang steril. Sebenarnya bisa saja ia masuk ke dalam ruang steril itu, tapi kedua bayi mungilnya tidak boleh sembarangan masuk ke dalam ruang pembuatan formula itu karena banyak zat kimia disana dan berbagai formula yang tidak baik untuk bayi, sama seperti Sungmin yang dilarang untuk masuk ke ruangan itu selama kehamilannya.
"Belum, hyung. Mungkin saat memasuki bulan keenam aku baru cuti. Sampai sekarang aku masih merasa baik-baik saja, dan bayiku ini seperti mengerti pekerjaan eomma-nya, ia tidak pernah menggangguku selama bekerja. Sesekali memang menendang, tapi hanya seperti mengajak bermain" ucap Sungmin sambil bermain dengan bayi Jieun yang ada di pangkuannya.
Sementara Heechul menggendong Joowon yang sedang menyusu pada eomma-nya, Jieun justru begitu nyaman bersandar pada tubuh Sungmin. Bahkan bayi mungil itu sesekali menggumam tidak jelas namun dapat membuat Sungmin tersenyum cerah.
Sungmin dan Heechul terus berbincang, beberapa kali Sungmin bertanya perihal kehamilan pada Heechul. Ia juga bertanya tentang proses melahirkan pada Heechul, padahal Kyuhyun sudah sering bercerita padanya tentang melahirkan dari artikel-artikel yang dibaca kekasihnya itu. Tapi menurut Sungmin lebih baik bertanya langsung pada orang yang sudah menjalani prosesnya dari pada percaya pada artikel-artikel tersebut, karena belum tentu orang yang menulis artikel itu sudah pernah melahirkan. Ditambah lagi ini adalah kehamilan pria yang berbeda dengan kehamilan pada umumnya.
"Kalau aku sudah mulai cuti nanti, aku bolehkan mengunjungimu di apartemen? Aku pasti bosan kalau harus menunggu seharian sampai Kyuhyun pulang kerja. Kalau aku ke apartemenmu, setidaknya aku bisa belajar cara mengurus anak dan bertanya tentang kehamilan padamu" ucap Sungmin pelan karena bayi di pangkuannya sudah mulai terlelap setelah sibuk bermain sedari tadi. Sepertinya Jieun tertidur karena mendengar Heechul dan Sungmin yang terus berbicara seperti mendongeng untuknya, hingga ia mulai bosan karena tidak ada yang mengajaknya bermain.
"Tentu saja boleh, Minnie-ya. Aku juga senang ada yang menemaniku menjaga Joowon dan Jieun ketika Siwon bekerja. Kadang aku kerepotan sendiri, Joowon kalau menyusu bisa menghabiskan waktu cukup lama, sedangkan Jieun sudah menunggu untuk disusui. Jieun memang tidak pernah menangis ketika ia harus menunggu oppa-nya selesai menyusu, tapi kadang aku merasa kasihan melihat Jieun yang selalu mengalah. Padahal Jieun seorang adik, tapi aku merasa Joowon yang lebih cocok menjadi seorang adik" keluh Heechul. Seperti mengerti ucapan eomma-nya, Joowon yang ada di gendongan Heechul menggeliat tidak senang dan menunjukkan mimik muka kesal pada Heechul.
"Aigoo, apa Joowon sudah mengerti apa yang kau katakan, hyung? Lihat, ia seperti marah padamu" ucap Sungmin ketika Joowon masih menggeliat tidak senang seakan tidak terima pada perkataan eomma-nya itu.
"Dia memang selalu seperti ini, Sungmin-ah. Joowonie, Mommy tidak kesal padamu, sayang" ucap Heechul seraya memberikan ciuman di dahi Joowon dan ajaibnya bayi mungil itu kembali tenang dan tidak lagi protes seperti tadi.
Sungmin tersenyum geli melihat bayi mungil yang belum genap satu bulan itu, tingkahnya begitu lucu dan menggemaskan, membuat Sungmin tidak sabar untuk bertemu dengan bayi yang masih dikandungannya kelak.
'Srekk'
Pintu ruang kerja Sungmin bergeser kemudian Siwon dan Kyuhyun berjalan masuk ke dalam ruangan tersebut. Siwon segera duduk disamping Heechul dan mengusap sekilas kepala Joowon yang masih belum terlelap dalam gendongan Heechul.
"Kita makan siang sekarang?" tanya Kyuhyun sambil melepaskan jas yang dipakainya dan menggantungnya di sandaran sofa.
"Eoh, kita pergi sekarang saja" ucap Siwon seraya berdiri, ia mengambil alih Jieun dari gendongan Sungmin dan meletakkan bayi cantik yang terlelap itu ke dalam stroller serta memasangkan seatbelt yang melingkari perut Jieun.
Kyuhyun membantu Sungmin bangkit dari tempat duduk dan keluar dari ruang kerja Sungmin disusul dengan Heechul yang tetap menggendong Joowon meskipun stroller yang ia gunakan sudah dirancang untuk bayi kembar. Dibelakangnya, Siwon menyusul sambil mendorong stroller berwarna oranye itu.
.
.
.
.
Sungmin menatap pantulan tubuh polosnya pada cermin besar dihadapannya. Sesekali ia mengusap perut buncitnya yang semakin membesar karena usia kandungannya yang telah melewati enam bulan. Beberapa tetes air masih menghiasi tubuhnya karena ia baru saja menyelesaikan kegiatan mandinya setelah Kyuhyun menemaninya berenang tadi siang.
"Jangan terlalu lama, sayang. Nanti kau kedinginan" ucap Kyuhyun sambil memeluk Sungmin dari belakang sekaligus membungkus tubuh basah Sungmin dengan bathrobe. Kyuhyun sendiri sudah mengenakan bathrobe berwarna biru dengan air yang masih menetes dari rambutnya. Selain menemani Sungmin berenang, rupanya Kyuhyun tidak ingin melewatkan momen mandi bersama Sungmin sekaligus menyapa bayi mereka yang mulai aktif menendang.
Kyuhyun membawa Sungmin keluar dari kamar mandi yang terasa semakin dingin, kemudian keduanya berhenti di depan tempat tidur mereka. Terusan selutut berwarna peach, kaus v-neck abu-abu dan celana pendek berwarna hitam yang sudah Kyuhyun siapkan sebelum mereka mandi ia letakkan di atas ranjang.
Kyuhyun melepaskan bathrobe yang dipakai Sungmin, kemudian ia mengambil terusan selutut itu dan memakaikannya pada tubuh Sungmin. Aksen karet pada perbatasan perut dan dada membuat perut buncit Sungmin semakin kontras terlihat. Selain itu dada Sungmin yang juga membesar seiring dengan tambahan hormon yang Kyuhyun berikan membuat lingkar dada Sungmin terlihat semakin berisi dan padat.
Selanjutnya Kyuhyun memakai pakaiannya sendiri dan duduk disamping Sungmin yang sedari tadi menyaksikan Kyuhyun berganti pakaian sambil duduk di atas ranjang.
"Kyu" panggil Sungmin ragu. Melihat gelatat Sungmin, Kyuhyun sudah tahu kalau kekasihnya itu pasti ingin meminta sesuatu tapi ragu untuk mengatakannya. Terlihat sekali dari tingkahnya yang begitu menggemaskan, Sungmin tidak berani menatap Kyuhyun. Kedua tangannya juga saling meremas di depan perut buncitnya.
"Ada apa hmm?" tanya Kyuhyun lembut. Tangannya ia letakkan di atas perut buncit Sungmin. Semakin besar usia kehamilan Sungmin, semakin besar pula keinginannya untuk menyentuh perut buncit itu.
"Eung. Kita belum beli perlengkapan untuk uri aegya" ucap Sungmin pelan sekaligus mengingatkan Kyuhyun untuk segera melengkapi perlengkapan untuk bayi mereka. Kyuhyun hanya tersenyum kecil ketika mendengar penuturan Sungmin. Betapa menggemaskannya kekasihnya itu. Bahkan hanya untuk meminta dibelikan perlengkapan bayi saja, Sungmin masih malu-malu.
"Ah, aku bahkan hampir lupa untuk membelikan perlengkapan untuk bayi kita. Mianhae aegya" ucap Kyuhyun kemudian mengusap-usap perut buncit Sungmin seakan meminta maaf pada bayinya. Dari dalam perut Sungmin, bayi mungilnya menendang lembut membuat Kyuhyun dan Sungmin yang sama-sama merasakannya tertawa bersamaan.
"Baiklah, bagaimana kalau besok kita pergi ke baby shop? Atau kita bisa mengubah kamar di sebelah menjadi kamar bayi?" tanya Kyuhyun mengingat ruangan di sebelah kamarnya itu sangat jarang digunakan. Sebelumnya ruangan itu ingin Kyuhyun gunakan untuk ruang kerjanya dan menyimpan seluruh koleksi buku-bukunya. Tapi ternyata Kyuhyun lebih senang membaca buku sebelum tidur, di kamarnya saja sudah ada sebuah lemari kaca yang berisi sebagian buku koleksinya. Mungkin ia bisa mengubah ruang tersebut menjadi kamar untuk bayi mereka, lagipula ruang tersebut tidak memiliki banyak furniture. Jadi tidak membutuhkan banyak waktu untuk memindahkan barang-barang dari dalam ruangan itu.
"Aniya. Aku tidak mau seperti itu. Kita hanya perlu membeli ranjang bayi dan perlengkapan bayi lainnya. Lalu kita beli lemari untuk pakaian-pakaian bayi dan nanti diletakkan di pojok sana. Lalu ranjang bayinya kita letakkan dekat dengan tempat tidur, la-"
"Arraseo arraseo, kita pergi sekarang saja. Kajja" ajak Kyuhyun yang sudah berdiri di depan Sungmin.
"Eh, tapi.."
"Tidak apa, kita pergi sekarang saja. Kalau pergi hari ini, mungkin besok seluruh perlengkapan bayinya sudah diantar ke sini, jadi kita sudah bisa mengaturnya sesuai keinginanmu. Kajja" ajak Kyuhyun sekali lagi sambil mengulurkan tangannya. Sungmin menyambut uluran tangan Kyuhyun dengan senang, kemudian keduanya berjalan keluar dari apartemen mereka.
.
.
.
Sekitar 30 menit kemudian keduanya tiba di satu-satunya baby shop yang ada di Korea. Sebenarnya baby shop ini baru dibuka sekitar beberapa bulan yang lalu ketika berita keberhasilan kehamilan Heechul menyebar di seluruh Korea. Toko dua tingkat dengan nama 'Miracle Baby Shop' ini mengusung warna pastel sebagai tema tokonya.
Sungmin yang memang sudah tidak sabar segera melesat masuk ke dalam toko tersebut dan menghilang di antara deretan-deretan ranjang bayi dengan berbagai bentuk dan warna. Kyuhyun menyusul Sungmin yang sedang melihat sebuah ranjang bayi berwarna putih yang disertai dengan mainan gantung di atasnya. Jika dilihat-lihat, ranjang bayi itu memang cocok jika diletakkan di kamar mereka karena warna putihnya sesuai dengan tema kamar mereka.
"Kau suka yang ini?" tanya Kyuhyun begitu tiba di samping Sungmin.
"Aku suka warna dan bentuknya, tapi sepertinya ranjang ini terlalu kecil. Aku ingin ranjang yang bisa digunakan sampai anak kita berusia 2 tahunan atau lebih" jelas Sungmin.
"Kita lihat saja ranjang lainnya, masalah warna bisa kita pesan, sayang" ucap Kyuhyun sambil menggandeng tangan Sungmin untuk menjelajahi berbagai ranjang bayi yang ada disana.
Setelah berkeliling beberapa kali, keduanya memutuskan untuk membeli satu set ranjang beserta lemari berwarna putih. Sesuai dengan keinginan Sungmin, ranjang tersebut lebih besar dan bisa digunakan sampai anak berusia 3 tahun. Kemudian lemari berwarna putih senada dengan ranjangnya juga bisa dialih fungsikan sebagai meja belajar. Desain yang unik dan membuat Sungmin jatuh hati begitu melihat dua perlengkapan bayi tersebut.
Selanjutnya Kyuhyun mengajak Sungmin untuk naik ke lantai dua. Disana terdapat berbagai jenis pakaian bayi serta perlengkapan mandi dan makan. Sungmin yang mulai merasa lelah karena terus berjalan selama hampir 2 jam itu mulai melambatkan langkah kakinya. Kyuhyun yang menyadarinya membawa Sungmin untuk duduk di sofa-sofa yang disediakan di sana.
"Kau baik-baik saja?" tanya Kyuhyun khawatir saat menyadari nafas Sungmin sedikit memburu.
"Gwaenchanha. Mungkin karena tadi aku terlalu semangat" ucap Sungmin.
"Kau ingin kita pulang?" tanya Kyuhyun lagi.
"Tidak perlu. Aku hanya sedikit lelah. Kita duduk disini sebentar" ucap Sungmin. Kyuhyun menuruti permintaan Sungmin, ia segera duduk di samping Sungmin. Ia juga memberikan pijatan-pijatan lembut pada bahu serta kaki Sungmin yang terasa kaku. Kyuhyun juga memanggil seorang pegawai disana dan meminta namja ber-nametag 'Kim Minseok' itu untuk membawakan Sungmin air minum.
.
.
.
-TBC-
Jeng jeng! Pregxperiment KyuMin side muncul ^^ Chapter awal masih santai ya, tapi chapter selanjutnya author mau kasih kejutan. Buat yang nunggu kelanjutan HaeHyuk side, bersabarlah ^^v Author masih belum dapet ide yang lebih 'wow' lagi, tapi uda jadi setengah kok. Ditunggu aja ya :) Author juga mau kasih pengumuman kalau untuk 2 minggu ke depan author ga akan upload ff dulu, soalnya author lagi menghadapi UTS. Nanti setelah UTS selesai, minimal 2 minggu lagi author bakal update chap selanjutnya. Bisa jadi langsung author update dua-duanya, atau bisa jadi satu aja.
Keep review ya^^
