Disclaimer © Fujimaki Tadatoshi

WARNING: OOOOCEEEEEEE~~~~~~~~~


.

.

Minggu pagi yang cerah. Sekelompok pemuda dengan warna rambut seperti poster film Ada Apa Dengan Cinta sedang nongkrong di depan televisi di rumah masing-masing untuk menonton Bima Satria Garuda ketika perhatian mereka teralihkan oleh sebuah pesan masuk di smartphone masa kini mereka.

Kagami-kun

Aku hamil

Kagamicchi

Aku hamil

Kagami Taiga

Aku hamil

Bakagami

Aku hamil

Kaga-chin

Aku hamil

Taiga

Aku hamil

Ke enam pemuda yang mendapat pesan itu sangat kaget hingga mereka terbang ke luar angkasa.


.

.

"Jadi apa maksud pesanmu itu Kagami-kun?"

Ke enam pemuda itu sekarang sudah duduk di sofa di rumah si pengirim pesan dengan si pengirim pesan berdiri di depan mereka.

"Maksudnya ya seperti itu. Aku hamil." kata Kagami—si pengirim pesan—dengan pose menunjukkan test pack seperti meme yang booming beberapa saat lalu. Mungkin juga sudah pada lupa.

"Lalu kenapa kau mengirim pesan ke kami semua?" tanya pemuda yang katanya adalah cosplayer yang sering cosplay menjadi wortel.

"Karena kalian semua harus bertanggung jawab." jawab Kagami enteng. "Aku tidak bisa menentukan siapa yang sebenarnya harus bertanggung jawab jadi kalian semua harus bertanggun jawab. Lagian kalau orang banyak begini kan nanti biayanya bisa ditanggung bersama-sama. Aku tidak punya BPJS."

"Kenapa yang diutamakan malah biaya…" ke enam pemuda pelangi membatin.

"Bagaimana bisa kau tidak bisa menentukan siapa yang harus bertanggung jawab? Apa kau bodoh? Ah kau memang bodoh… ganti pertanyaan... apa kau gila?" kali ini ganti pemuda dengan kulit cokelat tua yang kata fans nya mempunyai suara seksi.

"Gue mah gitu orangnya."

"Ya elah brayy…" ke enam pemuda pemuda pelangi kembali membatin.

"Coba pikirkan lagi Kagami-kun mungkin kau akan menemukan siapa sebenarnya yang harus bertanggung jawab." kata pemuda yang mempunyai ekspresi sebesar lubang jarum jahit.

"Ah kau benar. Hmm… mungkin kau Kuroko karena aku melakukannya pertama kali denganmu. Tapi… mungkin juga Kise karena kita melakukannya dengan sangat romantis yang dimulai dengan candle light dinner dan ranjang yang dipenuhi dengan kelopak bunga mawar. Eh tapi dipikir-pikir mungkin Midorima karena waktu itu Cancer paling cocok dengan Leo. Tapi kelihatannya Aomine karena aku melakukannya paling banyak dengan Aomine. Bisa juga Murasakibara karena dia yang paling besar. Akashi deh kayaknya karena terakhir kali bersama Akashi. Jadi begitu…" jelas Kagami.

"JADI ITU ANAKNYA SIAPA!" teriakan mereka sampai menghasilkan abu panas.

"Kagamicchi… kalau begitu Kagamicchi bersamaku saja. Kebetulan aku sedang syuting sinetron yang judulnya Anakku Belum Lahir, nanti Kagamicchi bisa membantuku latihan akting," kata pemuda CTRL+C.

"Berani sekali kau Ryouta yang menentukan. Apakah kau sudah siap untuk menyumbangkan rambutmu ke yayasan untuk penderita kanker?" Raden Ndoro Akashi sudah bertitah.

"A-Akashicchi… aku bermaksud untuk meminta ijinmu dulu kok. Suer!" kata Kise menunjukkan kedua jarinya dan gemetar karena takut. Tidak, lebih baik dia cukur di tukang cukur di bawah pohon pinggir jalan daripada bersentuhan dengan gunting keramat Akashi.

Sementara Murasakibara daritadi hanya menyaksikan kejadian itu dengan tenang sambil makan snack nya. Macam nonton kebakaran lah. Untung nggak sambil selfie.

"Jadi sebelum Taiga tau siapa yang harus bertanggung jawab kita semua harus tinggal bersama dalam satu atap. Berbagi dalam kebahagiaan dan tolong-menolong dalam kesusahan. Selalu tepat waktu dan bekerja keras untuk mencapai kesuksesan. Al-Fatihah…" titah Akashi dengan absolut. Sampai absolut nya waktu dia makan sambel sambelnya yang kepedesan.

Maka dengan bacaan Al-Fatihah mereka semua memulai hari-hari untuk mementukan siapa Bapak yang akan bertanggung jawab dari anak yang kelak akan membangun nusa dan bangsa ini.


.

.

Ah tapi ternyata tinggal satu atap dengan orang yang sedang mengandung itu susah banget kayak waktu ulangan harian matematika. Bagaimana tidak Kagami sering mengalami mood swing—satu menit bisa manis banget kayak tebu dan satu menit lagi bisa galak seperti guru PKn waktu SMP—belum juga dengan ngidam yang aneh-aneh. Pemuda pelangi hanya berharap mereka nggak di eliminasi selama 9 bulan tinggal dalam satu atap ini.

"Bebeb sayaangggg! Kalian dimana bebeb sayangggg!"

Oh tidak! Sang manusia harimau sudah keluar dari kandang! Para pemuda pelangi dengan cepat-cepat menuju Ruangan Penyelamatan mereka yang sudah dilapisi dengan beton agar tidak bisa dibobol oleh sang manusia harimau.

"Bebeb, aku sudah buatin makanan kesukaan kalian semua! Rainbow cake! Dengan hiasan M&M di sekitarnya, dan juga es pelangi untuk minumnya. Ayo keluar bebeb!" kata Kagami dengan manis.

"Aka-chin, aku mau makan rainbow cake nya…" kata Murasakibara mulai lapar.

"Tenang dulu Atsushi mungkin itu adalah jebakan, ingat kejadian beberapa hari yang lalu…"

Para pemuda pelangi kemudian mendongakkan kepala mereka sambil flashback kejadian beberapa hari yang lalu.

"Bebeb, aku sudah buatin makanan kesukaan kalian semua! Rainbow cake! Dengan hiasan M&M di sekitarnya, dan juga es pelangi untuk minumnya. Ayo keluar bebeb!" kata Kagami dengan manis.

Akashi yang selalu terdepan membuka gembok pintu karena mereka semua berpikir hari ini Kagami akan bertingkah manis dan bener-benar membuatkan makanan manis. Karena biar bagaimanapun masakan Kagami adalah yang terenak. Saat pintu sudah terbuka dengan sempurna, disana, berdirilah Kagami dengan senyuman malaikat dan membawa sesuatu di tangannya.

"Hai bebeb sayangg…" dengan tepat Kagami mengarahkan bazooka ke para pemuda yang sedang jongkok asyik.

"BENTAR! DARIMANA LU DAPET BAZOOKAAAAA!"

DUARR!

Dan pemuda pelangi harus koma selama tiga hari.

"Hiiii…" mereka semua kompak merinding mengingat kejadian yang tidak bisa membuat mereka merasakan hangatnya mentari pagi itu.

"Oi keluar lu pade! Beraninya di rumah sendiri!" teriak Kagami dari luar sambil menggedor-gedor pintu yang hanya melakukan pekerjaannya sebagai pintu.

"Ini rumah lu, bego." batin pemuda pelangi.

"Terima kasih…"

"Eh?" batin pemuda pelangi.

"Terima kasih… setelah saya ke klinik Tong Fang saya yang semula batuk sekarang malah ditambah pilek dan hidung tersumbang. Terima kasih klinik Tong Fang!"

"Malah tambah parah! Lagian joke lu basi banget coeg!" batin pemuda pelangi.

"Aku akan panggilkan Kapten Levi untuk membunuhmu titan sialan! Kebaliin ibu gueeee!"

"Lu bukan Eren, kampret." batin pemuda pelangi.

Tiba-tiba hening. Tidak ada gedoran dan teriakan dari Kagami.

"Apakah sudah aman?" tanya Midorima sambil membawa lucky item nya. Dispenser.

"Ayo kita lihat." kata Kuroko.

Tapi sebelum mereka akan beranjak dan mengintip melalui lubang kunci di pintu tiba-tiba di tembok belakang mereka berpancar sinar yang sangat terang sampai membuat mereka harus melindungi mata mereka dengan tangan.

"Apakah ini sudah waktunya kita harus pergi meninggalkan dunia ini? Apakah ini cahaya surga?" kata Kise dramatis.

"Lihat!"

Perlahan-lahan cahaya yang menyilaukan mata seperti kaca spion waktu kena cahaya matahari itu memudar. Dan munculah sosok Kagami.

"Teret-teret-terett… pintu kemana saja!" kata Kagami dengan ceria karena sudah menemukan pemuda pelangi yang dari tadi dicarinya.

"TIDAKK!" teriak para pemuda pelangi seperti tokoh antagonis yang rencana jahatnya untuk mencelakai tokoh protagonis gagal.

"Tenang semua! Cepat berpegangan padaku!" kata Kuroko.

Pemuda pelangi yang tidak tau harus berbuat apa dan Kagami yang semakin mendekati mereka akhirnya berpegangan pada Kuroko. Mereka semua bisa mendengar Kuroko merapalkan sesuatu seperti mantra.

"Oi Tetsu apa yang kau lakukan?" tanya Aomine.

"Hush!" jawab Kuroko.

Mereka semua melihat Kagami yang tadi tersenyum lebar sekarang malah terlihat seperti kebingungan.

"Lho bebeb, kalian kemana lagi?" tanya Kagami padahal para pemuda pelangi tepat berada di sampingnya.

Mereka hilang. Inilah dunia misdirection! Dunianya orang yang tidak di notice! Wow!

"Kagamicchi beneran tidak melihat kita!" bisik Kise semangat.

"Tapi ini hanya akan bertahan selama 30 menit, jadi ayo kita pergi sebelum Kagami-kun melihat kita." kata Kuroko.

Mereka kemudian dengan hati-hati melipir ke pinggir untuk keluar dari rumah horror itu.

Achievement unlock: Selamat dari terkaman manusia harimau.

.

.

Meskipun mereka harus menderita lahir dan batin saat Kagami berubah menjadi manusia harimau tapi mereka juga akan merasakan surga dunia saat Kagami bertranformasi menjadi Maji Tenshi. Dia akan sangat manis, baik, berbakti, rajin menabung dan sayang pada pemuda pelangi.

"Makan malam siap!" teriak Kagami dari ruang makan.

Para pemuda pelangi yang memang sudah lapar segera bergegas ke ruang makan dan menemukan Kagami yang masih memakai apron sedang menata meja dan menyiapkan makanan untuk makan malam mereka.

Para pemuda pelangi merasakan perut mereka semakin keroncongan melihat berbagai jenis makanan yang sudah tertata rapi dan siap untuk dimasukkan ke perut untuk menghasilkan energi yang besok pagi akan dikeluarkan dan menjadi feces.

"Kagami-kun, biar kubantu," Kuroko menawarkan bantuan.

"Tidak usah Kuroko. Kau duduk saja bersama yang lain. Pasti kalian capek ya seharian ini tidak ngapa-ngapain dan hanya selonjoran di rumah…" kata Kagami dengan senyum manis di wajahnya.

Para pemuda pelangi tidak tau apakah Kagami sedang sarkastik atau tidak. Hanya Tuhan yang tau.

Setelah semua sudah siap dan mereka sudah mendapat makanan masing-masing di piringnya, Akashi memimpin untuk berdoa.

Setelah satu sendok masakan Kagami masuk ke mulut mereka, para pemuda pelangi seperti biasa memuja masakan Kagami.

"Terima kasih," balas Kagami dengan cengiran di wajahnya dan pipi yang dihiasi blush alami.

Para pemuda pelangi yang melihat penampakan Maji Tenshi di hadapan mereka kompak membatin,

"Kyaaaa kawaiiiii….!" dengan emoticon o(≧∇≦o) o(≧∇≦o) o(≧∇≦o) o(≧∇≦o) o(≧∇≦o) o(≧∇≦o) di wajah mereka.

.

.

Tapi muncul juga yang namanya ngidam. Awal-awalan ngidam Kagami masih di batas wajar, dia ingin makan sate atau mie ayam atau bakso atau siomay… makanan yang masih bisa di beli lah. Kemudian beberapa saat sudah mulai aneh seperti nasi goreng yang dicampur dengan krimnya Oreo atau merica dicampur dengan rujak buah atau Indomie goreng tapi direbus. Saat pemuda pelangi sudah berpikir Kagami tidak akan minta yang lebih aneh Kagami membuktikan mereka salah. Waktu mereka semua sedang santai-santai di depan televisi sambil nonton Mohabbatein ketika Kagami tiba-tiba bilang,

"Aku mau makan Meteor Jam,"

Para pemuda pelangi hanya bengong mendengar permintaan Kagami. Kagami mau makan jurus?

"Hei kalian dengar tidak? Aku mau makan Meteor Jam." kata Kagami.

"Ya terus gue harus makan sumpit sambil bilang wow gitu?" para pemuda pelangi akan menjawab seperti itu tapi mereka belajar dari pengalaman di masa lalu. Jangan pernah perkataan Kagami atau dia akan menangis selama 7 hari 7 malam. Sampai rumah mereka didatangi oleh Komisi Perlindungan Anak karena mereka dituduh telah melakukan tindak kriminal kepada anak dibawah umur.

"Apa maksudmu Taiga?" tanya Akashi.

"Aku mau makan Meteor Jam. Selai Meteor. Pake roti enak."

"Selai meteor?"

"Iya."

"Emang ada gitu yang jual selai meteor?"

"Nggak tau. Pokoknya aku mau makan selai meteor."

Para pemuda pelangi kemudian membentuk lingkaran untuk mendiskusikan masalah selai meteor ini.

"Bagaimana ini Akashi? Apakah kau lagi kebetulan punya meteor di rumahmu?"

"Rumahku bukan kawah Daiki."

"Suruhlah orangmu untuk ke luar angkasa sebentar Akashi. Jika kebetulan ada meteor yang sedang jatuh nanti bisa di jaring."

"Dunia ini belum bisa membuat jaring meteor Shintarou."

"Di Arizona ada kawah meteor besar Akashi-kun, mungkin disana masih ada sisa-sisa meteor yang bisa diambil."

"Kawah itu sudah berusia kurang lebih 49.000 juta tahun Tetsuya. Meskipun seumpama masih ada sisa meteor bagaimana bisa kita membuat selai dari meteor?"

"Bikin ekstrak dong. Kulit manggis aja ada ekstraknya masak meteor enggak?"

"Kau aja yang bikin Ryouta."

"Aka-chin mungkin kita bisa mencampur selai nanas dan selai stroberi dan bilang itu adalah selai meteor,"

"Memang kau pernah mencoba bagaimana rasa meteor Atsushi?"

"Hei aku berubah pikiran." tiba-tiba Kagami yang dari tadi ketiduran karena menunggu musyawarah mufakat pemuda pelangi terbangun dan mendapat ide lain.

"Semoga kali ini idenya dapat dicerna dengan akal sehat," doa pemuda pelangi dalam hati.

"Kalian kan anak basket cepat sana goyang dribble!" perintah Kagami.

Para pemuda pelangi dengan cepat bertransformasi menjadi robot gedek.

"Kagami-kun kita tidak bisa melakukannya," kata Kuroko mengelus dada.

"Kenapa Kuroko? Itukan gampang,"

"Kita tidak punya oppai, Bakagami!"

Perkataan Aomine mendapat anggukan setuju dari para pemuda pelangi.

"Ah aku punya solusinya." kata Kagami sebelum ngacir ke dapur. Beberapa saat kemudian dia membawa nampan yang berisi sesuatu. "TADA!"

Para pemuda pelangi melihat agar-agar berbentuk oppai super besar yang bergerak cantik kesana-kemari.

"Nah sekarang sudah ada oppai nya. Cepat pakai! Nanti video nya aku upload di Instagram." kata Kagami yang sudah siap dengan video recorder.

Para pemuda pelangi dengan cepat pergi ke segitiga Bermuda untuk mencari kota Atlantis yang hilang.


.

.

Akhirnya dengan nyawa yang tinggal seuprit para pemuda pelangi akan tau siapa yang berhak bertanggung jawab atas anak yang akan segera lahir. Mereka semua menunggu di depan ruang operasi persalinan sementara Kagami sudah berada di dalam. Mereka menunggu dengan canggung karena tatapan orang-orang yang daritadi menatap mereka dengan aneh. Apa yang dilakukan pemuda dengan rambut pelangi dan dengan tinggi diatas rata-rata sedang di depan ruang persalinan? Apakah mereka menunggui ibu mereka? Ataukah depan ruang persalinan adalah tempat nongkrong ngetren pemuda masa kini?

Para pemuda pelangi yang tidak tau harus berbuat apa akhirnya berbuat sesuatu yang sudah sangat mahir dilakukan pemuda seusia mereka. Mengambil smartphone di saku dan mulai memainkannya. Meskipun itu hanya membuka tutup kunci atau update status di Twitter atau BBM atau selfie atau main game, yang penting mereka tidak harus melihat orang-orang yang ngelihatin mereka.

Beberapa menit berlalu dan akhirnya ruang operasi itu terbuka. Para pemuda pelangi dengan cepat bangkit dari kursi mereka masing-masing dan melihat seorang dokter dengan pakaian putih-putih keluar.

"Apakah kalian keluarganya pasien?" tanya Dokter.

"Ya." Pemuda pelangi kompak menjawab.

"Silakan masuk."

Para pemuda pelangi kemudian bergegas masuk ruang operasi. Kagami masih tergeletak di atas ranjang dan memejamkan matanya tapi di samping ranjang Kagami terdapat buntelan di atas meja. Mereka semua mengerubungi buntelan tersebut.

"Inilah saat yang ditunggu-tunggu, kita semua akhirnya akan tau siapa yang akan membesarkan anak ini."

Mereka mengangguk dan membuka tutup kepala bayi unyu yang baru lahir itu.

Pelangi. Mejikihibiniu.

"JADI INI ANAKNYA SIAPA!"

Para pemuda pelangi terengah-engah dan melotot melihat kepala bayi itu yang mempunyai rambut berwarna merah, hijau, kuning, biru tua, bitu muda dan ungu. Bagaimana bisa satu anak punya warna rambut segitu banyak. Mungkin dulu Kagami nyemil Garnier pewarna rambut.

"Tenang dulu kawan-kawan kita tunggu sampai bayi ini membuka matanya. Dan warna mata bayi ini yang akan menentukan takdir bayi ini ada ditangan siapa nantinya."

Mereka kembali mengangguk dan menunggu si bayi membuka matanya. Tak lama kemudian dengan perlahan-lahan si bayi membuka matanya yang besar dan para pemuda pelangi semakin mendekatkan wajah mereka ke si bayi untuk melihat lebih jelas.

Si bayi membuka matanya dengan lebar dan berkedip unyu ke pemuda pelangi.

Warna mata si bayi.

Cokelat.

"JADI INI ANAKNYA SIAPA!"

.

.

END lol