Irzhie: Weeeh, akhir nya kesampaian juga coba2 bikin fanfic sendiri walau masih chapter 1
Rin Len: Waahh, selamat ya Master
Len: Master tumben2 nya bikin fanfic, padahal biasa nya nge-talkl…
Rin: Husshh Len! Jangan malah promosi di sini. Master kan belum siap
Irzhie: Iya nih, Len ngomong sembarangan aja! Kalo gitu hukuman nya kamu harus bacain ini
Len: Eeehh? Iya deh….
"KAMI PARA VOCALOID BUKAN MILIK MASTER,
TAPI MILIK YAMAHA CORPORATION
Irzhie: Yap, makasih Len. Buat para pembaca mohon maaf kalo tulisan banyak salahnya karena ini baru pertama kalinya bikin fanfiction, jadi masih buta banget sama istilah2 yang biasa diucapin di sini. Dan maaf kalau kependekan
CHAPTER 1
LEN POV
Namaku Kagamine Len. Di rumah aku tinggal berdua saja dengan Otou-san yang bernama Kagamine Rinto.
Okaa-san? Okaa-san sudah lama meninggal dunia sewaktu aku masih kecil. Makanya terkadang aku suka iri melihat orang lain yang masih memiliki Okaa-san.
Rumahku besar sekali (yah, ga besar-besar banget sih) karena Otou-san itu seorang manajer dari perusahaan yang (lagi-lagi) ga terlalu besar.
Waktunya jam makan malam. Jarang-jarang juga sih bisa makan malam bersama Otou-san. Karena Otou-san sering banget pulang malam, jadi aku sudah terbiasa.
"Oiya Len, pembantu kita yang sekarang sudah berhenti bekerja di sini sejak tadi siang karena dia akan segera menikah di kampung halamannya.
"Oya? Pantes tadi Len ga liat. Tapi sayang banget ya...", ujarku dengan nada sedikit kecewa. Yah, mengingat dia udah lama jadi pembantu di sini. Mungkin waktu aku baru masuk SD. Karena dulu aku masih belum bisa pulang sendiri, jadi pembantukulah yang menjemputku. Rasanya dia sudah seperti Kaa-sanku sendiri.
"Tapi untungnya Tou-san cepat menemukan pembantu yang baru, tapi nanti dia akan datang siang hari bersama anaknya buat kerja di sini juga. Dan karena dulu Tou-san pernah berhutang budi padanya, jadi Tou-san menyekolahkan anaknya di sekolah yang sama denganmu."
"Heee? Hutang budi apa Tou-san?", tanyaku keheranan. Dikasih kerjaan aja udah baik, tapi sampe nyekolahin anak orang lain? Kadar baiknya kelebihan deh...
"Yah, waktu dulu Kaa-san masih hidup, dia sering membantu kita waktu kita sedang kesulitan. Setelah menikah, ia pun pindah ke tempat yang jauh" cerita nya. "Dan setelah Tou-san mengatakan sedang mencari pembantu, ia pun bersedia bekerja di sini."
Aku pun cuma bisa bilang "oh" aja tanpa bertanya lebih lanjut.
Jam 10 waktunya tidur, tapi aku sendiri masih terjaga karena memikirkan soal si anak pembantu itu. Katanya, Otou-san bakal nyekolahin dia di tempatku, berarti mungkin dia hampir seumuran sama aku dong? Cewek atau cowok ya? Ya cewek lah pasti ya, kalo cowok jadi pembantu kayaknya aneh. Tapi cewek seumuran sama aku bakal jadi pembantu di rumahku? Ku terus berpikir hingga akhirnya aku ketiduran...
.
.
.
Keesokan harinya, aku pergi ke sekolah di SMP VOCALOUTAU kelas 2C dan disambut oleh 2 teman baikku yang sebenarnya dulu juga 1 SD dengan mereka, Hatsune Miku, cewek berambut toska dan diikat twintail dan Utatane Piko, cowok dengan rambut abu-abu dan panjang sampai sebahu.
"Len, hari ini game RPG terbaru udah rilis lho!" Kata Piko yang emang gamer addicted. Aku sendiri juga suka sih main game, walau ga seantusias Piko.
"Oya? Wah boleh tuh dicoba!". Aku sendiri sebenar nya memang suka game RPG sih
"Woy! Pagi-pagi bukannya ngomongin PR malah ngomong game!", potong Hatsune-san. "Piko-kun! kamu udah selesaiin belom PR IPA-nya Kiyoteru-sensei!? Kalo kamu ga bikin ntar bisa dijadiin bahan percobaan lho sama Kiyoteru-sensei!"
"Hiieeee! Aku lupa bikin!", jerit Piko.
Buat yang ga tau Kiyoteru-sensei dia tuh luarnya aja yang baik, tapi dalemnya "killer" banget. Kalau ada yang ga ngerjain PR, nanti dia suruh muridnya untuk datang ke tempat dia. Setelah itu, sang "korban" bakal ngalamin kejadian buruk yang bahkan ga bisa dia ceritakan sama kita saking takutnya (buseet, ini guru kok bisa ya diterima di sekolah!).
Tapi untungnya aku sudah ngerjain PR jauh hari sebelumnya, mengingat sifat Kiyoteru-sensei yang mengerikan itu.
"Hatsune-san! Len! Tolongin aku doongg! Kemarin aku keasikan main game sih! Aku ga mau jadi mangsanya Kiyoteru-senseii!" ucap Piko yang sudah sedari tadi cacing kepanasan.
"Kamu itu udah tau Kiyoteru-sensei kayak gitu kok bisa-bisanya sih lupa?" Kata Hatsune-san sambil sweatdrop
"Ya udah deh ini", kataku sambil menyerahkan PR IPA nya pada Piko yang sudah nangis-nangis ga karuan
"Waaahhh Len! Makasih banyak ya! Kau itu emang malaikatku, bidadariku..."
"Hiiii, STOP! STOP! Merinding aku dengernya!"
Kataku sambil menggigil.
.
.
Usai jam sekolah, aku langsung balik ke rumah melewatkan pesta syukuran (lebay deh!) Piko karena lolos dari mangsa Kiyoteru-sensei.
Aku memang disuruh Otou-san untuk pulang cepat khusus hari ini saja karena harus berkenalan dengan pembantu baru itu.
.
Sesampainya di rumah, aku pun berkenalan dengan pembantu baru itu. "Siang Len, nama saya Yowane Haku. Mulai hari ini saya bekerja di rumah ini. Saya sendiri juga baru datang siang ini, jadi saya masih harus beres-beres dulu". Begitulah perkenalan singkatku dengannya.
Aku masuk ke kamarku yang memang masih berantakan sejak tadi pagi buat ganti baju sekaligus beristirahat. Setelah menanggalkan baju sekolahku, tiba-tiba di belakang terdengar suara cklek yang berarti ada seseorang masuk ke kamarku!
Aku kaget, dan di depan pintu aku melihat cewek seusiaku dengan rambut pendek sebahu berwarna honeyblond serta pita besar di kepalanya sambil membawa sapu. Cewek itu terdiam dengan mata terbelalak (termasuk aku!). 5 detik setelah itu...
"KYYAAAAAAAA!"
"GYYAAAAAAAA!"
Kami pun berteriak bersamaan
"MAAFKAN SAYA!" BRAKKK!
Cewek itu langsung membanting pintu kamarku saking malunya.
Aku sendiri masih shock dengan apa yang terjadi 5 detik yang lalu. Ternyata itu toh anak pembantunya. Tapi...
KENAPA PERTEMUAN PERTAMAKU HARUS SEPERTI INII!?
BERSAMBUNG KE CHAPTER 2
Rin: Wahhh, aku ngeliat Len telanjang! XD
Len: Woii! Jangan diungkit2
Rin: Aku mau liat lagi ahhh
Len: Errr, Rin kenapa tatapanmu kayak gitu..? TOLOOONNGG!
Rin: Woii, jangan kabuurrrr!
Irzhie: wedeww, ya udah deh, di review ya thx
