Don't Hurt My Heart..!
Anyeong,, cheonun minami imnida,, ini ff pertamaku, jadi mianhe jika ceritanya aneh, gak jelas, juga berantakan.. karena aku penggemar cerita denga pairing Suju & DBSK Couple, maka untuk ff pertamaku aku milih Cople tercintaku, yaitu...
Tret,, tet,, teet, teett, teeeettttttt,,,, (anggaplah suara terompet)
Yewook Couple,,,
ntar juga bakal ada Sibum, Yunjae, Hancul, Kyumin, Zhoury, HaeHyuk, Yoosu dan Changmin (tapi disesuaikan sama sikon aja yahhhhh...) {Sikon= situasi dan kondisi}
okey,, gak perlu lama - lama lagi, silahkan langsung aja nikmati ceritanya...
Cast:
Kim Ryeowook = 20 th (GS)
Kim Jong Woon a.k.a Yesung = 21 th
Choi Yuri = 19 th
Choi Siwon = 45 th
Choi Kibum = 44 th (GS)
Kim Jaejoong = 38 th (GS)
Cerita ini Fiktif belaka aja ya... jika ada kesamaan cerita Min minta maaf deh, maklum min Cuma manusia... tapi suer dah 100% cerita ini asli berasal dari pemikiran Min sendiri... kalo pemainnya udah pasti milik Tuhan, kelurga masing – masing dan juga fans – fansnya. Min Cuma minjem namanya doang kok...! hehehehehe...
Rate : T+
Summary : Tak pernah sekalipun terbesit dalam benakku untuk mengambil milik adikku, sekalipun dia dan ibunya telah merebut apa yang seharusnya juga menjadi hakku. Tapi semua berubah ketika dia datang kehidupanku yang menyedihkan ini.
Author POV
Ryeowook yeoja manis bertubuh mungil, duduk diam ditengah hentakkan musik yang memekakkan telinga. Sudah merupakan hal biasa baginya datang ke Insome bar yang notabennya bar milik ibu kandungnya a.k.a Kim Jaejoong. Terkadang hanya untuk sekedar minum dan menghilangkan kepenatannya. Tak jarang juga ia menjadi DJ, untuk menghibur para pengunjung yang mencari kesenangan dunia semata. Hingga membantu sang ibu menjalankan bar yang sudah berdiri selama 7 tahun ini.
" Hai Manis, sendiri? Mau kutemani? Kujamin kau tidak akan kecewa jika bersamaku " Sapa seorang namja beperawakan tegap.
" Tidak. Terima kasih. " Jawab Ryeowook cuek. Sudah menjadi hal biasa baginya di goda seperti ini. Ryeowook tidak marah ataupun kesal, ia sadar tempat dimana sekarang ia berada. Jadi wajar saja jika banyak dari pengunjung bar ini yang menganggap dia adalah wanita yang bisa diajak ber One Night Stand.
" Ayolah, katakan saja berapa hargamu. Pasti akan aku bayar, aku ini orang yang sangat kaya. " Rayu namja tersebut.
" Jika kau sedang mencari seorang pelacur, silahkan pergi ke sebelah sana. " kata Ryeowook dingin sembari mengarahkan telunjuknya kearah kirinya tempat para wanita – wanita malam berkumpul untuk melancarkan aksinya menjerat pria hidung belang. " Aku masih punya pekerjaan yang lebih penting daripada sekedar melayani pria sepertimu. " Lanjut Ryeowook.
" Cih, sok jual mahal. " Jawab pria tersebut sembari melenggangkan kakinya menuju tempat yang ditunjuk Ryeowook.
" Terima kasih kembali. " Jawab Ryeowook datar sambilo menyesap kembali minuman beralkohol miliknya.
Ryeowook kembali tenggelam dalam kesendirianya ditemani dengan minumannya. Ya, minuman – minuman tersebut adalah sahabat terbaik bagi Ryeowook ditengah hingar bingar kota Seoul. Sejak ia berusia 17 tahun Ryeowook telah terbisa berada di bar ini bersama dengan alkohol. Selama lebih dari tiga tahun ini hampir setiap malamnya ia pergi ke bar yang dimiliki sang ibu. Pada akhirnya hal inilah yang membuat Ryeowook mampu minum bergelas – gelas minuman beralkohol tanpa mabuk. Tingkat toleransi tubuhnya terhadap kadar alkohol yang dikonsumsinya sudah tinggi rupanya.
" Jadi apa lagi kali ini? " Tanya seorang seorang yeoja cantik yang baru saja datang kepada Ryeowook.
" Haruskah kujawab, jika oemma sendiri tau jawabannya? " Jawab Ryeowook santai.
" Keluarga Choi itu lagi? " Sahut sang Oemma a.k.a Kim Jaejoong
" Hmm... " Ryeowook hanya menjawab dengan sebuah dengungan.
" Ha-ah... " Jaejoong hanya menghela nafas panjang melihat sang anak. " Berikan aku yang sama dengan yang kau berikan pada wookie " Ucapnya kepada sang bartender. Tanpa Ryeowook menjawabpun Jaejoong sudah paham benar apa yang terjadi dan apa yang tengah dirasakan Ryeowook saat ini hanya dari tingkah lakunnya. Sekalipun Ryeowook selalu berada di bar ini, tapi Ryeowook tidak selalu menghabiskan waktunya dengan menyesap alkohol. Dia hanya akan menghabiskan bergelas – gelas alkohol hanya jika dia sedang merasa gundah.
"Jadi, kapan kau akan menyelesaikan studimu Chagi dan meraih gelar mastermu? " Kata Jaejoong untuk membuka pembicaran kembali dengan anak semata wayangnya itu.
" Beberapa bulan lagi Oemma. " Jawab Ryeowook singkat.
" Kau tau, Oemma selalu merasa bangga padamu chagi. Diusia semuda ini Kamu akan segera meraih gelar master. Tidak seperti Oemma. " Kata Jaejoong dengan pandangan mata sendu.
" Tidak seperti itu Oemma. " Sanggah Ryeowook Ia membalikkan tubuhnya ke samping sambil menatap sang oemma. Tatapan Ryeowook melembut, ia tau dengan pasti sang oemma kini sedang teringat kenangan masa mudanya. " Ini semua berkat Oemma. Oemma itu jenius maka akupun bisa jenius seperti ini. Selain itu hanya oemma yang peduli, perhatian dan selalu memberikan semangat untukku. " Lanjut Ryeowook sambil melayangkan senyuman tulus untuk sang oemma.
" Yah, baguslah dengan begitu kau tidak seperti appa mu Choi Siwon yang Pabbo itu. " Kata Jaejoong kembali bersemangat.
" Ne... " Jawab Ryeowook sambil tetap mempertahankan senyum manisnya untuk sang Oemma.
Ya, seorang Kim Ryeowook yang merupakan anak dari Kim Jaejoong dan Choi Siwon pewaris Hyundai Group memanglah seorang yang jenius. Diusia 14 tahun dia telah menyelesaikan jenjang pendidikan di Hyundai senior Hight School. Lalu ia melanjutkan pendidikannya di Seoul University dan meraih gelar sarjana diusia 18 tahun. Sebenarnya setelah ia menyelesaikan pendidikan sarjananya banyak universitas baik dari dalam maupun luar negeri menawarkan beasiswa agar ia melanjutkan studinya. Tapi, semua itu Ryeowook tolak dengan alasan ia sudah tidak ingin kuliah lagi. Bahkan sang appa Choi Siwon dan sang oemma tiri Choi Kibum tak bisa membujuknya.
Lantas,, bagaimana ceritanya Ryeowook bisa meraih gelar master jika ia tidak melanjutkan kuliahnya? Jadi beginilah kisahnya, diam – diam dibalik semua penolakan Ryeowook, dia menyembunyikan salah satu undangan dari Kyunghe University salah satu dari beberapa universitas ternama di Seoul. Tentunya dalam hal ini hanya Oemma kandungnyalah yang mengetahui keputusannya. Mungkin ini bisa dibilang sebagai salah satu pemberontakannya terhadap keluarga Choi.
Mengapa demikian? Bagi Ryeowook menjadi jenius bukanlah sesuatu hal yang bisa membuat Ryeowook bahagia. Seberapapun hebatnya dia, takkan membuat ia mendapatkan apa yang seharusnya menjadi haknya. Seberapapun membangakannya dia dimata orang lain takkan membuat ia dipandang oleh keluarganya sendiri. Dan seberapa cerdasnya pun dia takkan bisa membuat ia kembali hidup bersama Jaejoong lagi karena keegoisan dan keserakahan orang – orang disekitarnya.
Ya, Ryeowook memang telah dipisahkan secara paksa dari Jaejoong sejak dia berumur 4 tahun. Dan berkat kejeniusannya itulah di usia semuda itu ia sudah bisa meraskan dan mengingat bagaimana sakitnya dipisahkan dari ibu kandungnya sendiri. Setelah dipisahkanpun bukannya kasih sayang yang ia terima, bahkan dianggap adapun rasanya tidak pernah. Disetiap kelulusannya dari Elementary School hingga Sarjana pun tak ada seorangpun dari keluarganya yang datang untuk melihat kesuksesannya atau sekedar mengucapkan selamat kepadanya. Kenapa demikian? Karena mereka tidak ingin ada yang tahu bahwa Ryeowook sebenarnya merupakan keturunan keluarga Choi. Jangan ditanya tentang keberadaan sang oemma karena sudah pasti sang appa, Siwon akan menghalangi Jaejoong untuk bertemu dengan anaknya bagaimanapun caranya. Sekali lagi semua itu berkat Egoisme dan harga diri yang terlalu tinggi
Jika diumpamakan dengan sebuah benda, maka Ryeowook mengumpamakan dirinya adalah sebuah BATU. Why? Karena batu itu adalah sebentuk benda yang nyata, ada namun tak pernah ada yang menganggapnya ada. Tak pernah ada seorangpun yang mau melihatnya apalagi memperhatikannya. Karena batu itu adalah benda yang tidak berguna, kotor, bahkan kadang menjijikkan. Bahkan seringkali batu itu hanya dianggap sebagai sebuah sadungan, penghalang, dan pemberi masalah. Sama sekali tidak berguna, sumber masalah. Mungkin seperti itulah dirinya dihadapan para Choi.
Sakit? Tentu saja hatinya sakit. Namun, Ryeowook terlalu pintar untuk menyembunyikan setiap rasa sakit yang dirasakannya. Ia bukanlah seorang yeoja yang lemah, ia tidak pernah menujukkan perasaannya kepada siapapun terkecuali Jaejong. Bahkan setelah dipisahkan dari ibunya pun tak pernah ada lagi orang yang pernah melihat air mata Ryeowook, dan untuk yang satu ini bahkan Jaejoongpun tak pernah lagi melihatnya.
Huuuuhhhhh... untuk permulaaan Minami nulisnya segini dulu deh...
Kependekan yah,,,?
Alurnya juga berantakan..?
Yah... maafkanlah.. Oh ya,,, Min tunggu siapapun yang mau ngasih kritik dan saran supaya Min bisa semakin berkembang..
Buat, chingu sekalian Gomawo udah mau baca fic milik Min...
Fighting,,,,
TBC
