A/N: Karena Rae lagi males bikin fict straight, Rae ga nge-update Down in the Rain dulu~ *jitak* Rae sekarang lagi mood bikin Yaoi, dan...karena fict IchiHitsu sedang menipis, Rae bikin fict IchiHitsu~ *nari-nari ga jelas* Tapi, kalo yang ini lagi threesome-an sama Grimmjow xp Ohya, Rae bikinnya sampai ngabisin berapa tissue lho. Bukan karena nangis, tapi karena pilek xD *siapa yang nanya?**tendang* Terus, ini fict lemon kedua Rae, dan yang pertama emang ga kerasa asemnya =w= Jadi, maaf kalo agak abal + lemonnya ga 'asem' u,u

Disclaimer: Bleach punya Tite Kubo, tapi Hisagi sama Hitsugaya punya Rae *dor*

Warning: AU, OOC, Typo(s), Lemon, almost PWP, a little bit crime, jadi, berhati-hatilah! Anak kecil, silahkan klik back!

Don't like? Click back, don't read it ^^


Ichigo dan Grimmjow adalah 2 orang sahabat yang sangat dekat. Tentu saja, mereka telah berteman sejak sekolah dasar. Dan sebagai dewasa yang masih lajang, sekarang mereka sedang bermalam mingguan. Berdua saja.

"Hey, kau ingat, saat kau kecil, kau mirip sekali dengan adikmu, Toushirou!" Ichigo memulai pembicaraan mereka—sebelum mereka terlena dengan minuman beralkohol.

"Hahaha, tentu saja hanya warna rambut dan mataku! Hahaha." Grimmjow tertawa-tawa, mungkin karena telah terlena oleh alkohol. Ichigo segera 'menyusul' Grimmjow.

"Ya ya, kau sangat galak dan menyeramkan. Dan juga...kalian seperti pangeran es. Hahahaha." Yah, mereka telah terlena. Tiba-tiba, ide nakal muncul di dalam otak Ichigo.

"Sedang apa si Toushirou?" Tanya Ichigo.

"Hik! Sedang tidur paling. Dasar...hik! Cupu...hik!" Grimmjow memang sangat menyukai alkohol.

"Bagaimana kalau..." Ichigo membisikkan rencananya sambil berbisik, lalu menyeringai, yang juga diikuti oleh Grimmjow. Mereka segera melangkahkan kaki mereka dengan cepat ke arah kamar Toushirou, dan membuka pintu kamarnya.


Lust & Alcohol [Chapter 1: Booze, Sex, and Blood]

Warning: AU, OOC, Typo(s), Lemon, almost PWP—Porn Without Plot—, a little bit crime, Don't Like Don't Read

Disclaimer: Bleach © Tite Kubo


Mereka melihat Toushirou yang sedang tidur dengan nyenyaknya. Tampaknya sang pangeran es sedang pergi ke alam mimpi miliknya. Toushirou yang sedang tertidur memang sangat berbeda daripada yang sedang terbangun. Saat terbangun, ia pasti memasang muka dinginnya. Namun saat tertidur, ia memasang senyum yang sangat lembut, yang mampu meluluhkan siapapun.

"Kau mau memulainya sekarang?" Seringai Ichigo terlihat makin jelas. Dikuncinya pintu kamar tersebut.

"Bagaimana kalau bersamaan?" Grimmjow langsung membuka seluruh pakaian yang dipakai oleh Ichigo. Begitu pula Ichigo, ia langsung membuka baju yang dipakai Grimmjow. Mereka berdua langsung mengambil langkah ke arah Toushirou.

"Aku ambil atas, kau ambil bawah!" Perintah Grimmjow.

Grimmjow langsung mencium pipi Toushirou, tangannya membuka paksa mulut Toushirou. Dibiarkannya lidah miliknya memasuki mulut milik Toushirou. Dieksplornya mulut milik Toushirou. Mulai dari langit-langit mulutnya hingga lidah milik Toushirou. Digerakkannya lidahnya, lalu dieksplornya gigi yang dimiliki Toushirou. Lidahnya mulai 'berjalan' menuju leher Toushirou. Dibukanya baju dan dalaman yang dipakai Toushirou. Dijilatinya dada milik Toushirou.

Lalu, apa yang dilakukan Ichigo? Dia remas 'sesuatu' milik Toushirou yang masih terbungkus celana kain yang dia pakai untuk tidur. Dia buka bawahan yang dipakai Toushirou. Dijilatinya kaki yang, yah, lumayan pendek milik Toushirou hingga ke sela-selanya. Dia tidak sabar untuk melakukan 'puncak'nya. Dia segera berkata sesuatu kepada Grimmjow.

"Yo, Grimmjow! Aku ingin membalik tubuhnya!"

"Go ahead!"

Ichigo dan Grimmjow segera membalikkan tubuh milik Toushirou yang sudah polos. Grimmjow segera menindih Toushirou.

Toushirou yang merasa ada guncangan segera bangun dan terkejut dengan apa yang terjadi oleh dirinya. Tubuhnya sudah polos. Ia segera meronta-ronta, berharap kakak dan 'kakak'nya berhenti melakukan hal itu. Namun, tetap saja sia-sia.

Grimmjow sedang membuat tanda di leher Toushirou. Digigit dan dihisapnya leher adiknya tersebut, hingga meninggalkan berkas merah di leher putih es milik Toushirou. Dia melakukannya berulang kali, hingga bagian belakang leher adiknya tersebut dipenuhi tanda miliknya.

"Hey hey, sisakan untukku!" Kata Ichigo, masih dalam keadaan mabuk. Toushirou hanya bisa terdiam mendengarnya. Namun tiba-tiba, dia mengerang kesakitan, seperti ada yang memasuki lubang miliknya. Tanpa permisi, Ichigo sudah memasukkan jari telunjuk miliknya, namun dia mengeluarkannya lagi. Dilapisinya jari miliknya dengan 'lotion' yang ada di depan cermin di kamar Toushirou.

"Ini untuk menambah kenikmatanmu, Toushirou!" Ichigo segera memasukkan jari miliknya ke dalam lubang Toushirou. Toushirou kembali mengerang—lebih keras dari sebelumnya.

"Hei, hei, Ichigo, kau mengurangi pekerjaanku!"

"Tch!" Ichigo segera melanjutkan pekerjaannya—memasukkan sisa 4 jari miliknya. Sedangkan Grimmjow hanya melanjutkan perkerjaannya. Membuat tanda di punggung Toushirou dengan agresif—berkat hawa nafsu dan alkohol. Toushirou yang tidak terima dirinya diperlakukan seperti itu, segera bergerak, berusaha melepaskan diri dari serangan kakak-kakaknya. Tapi, tetap saja 2 lebih besar dari 1.

"Hey Grimmjow! Siap-siap kebasahan~hik!" Ichigo sudah akan memulai 'kenikmatan'nya. Dimasukkannya kejantanannya yang sudah mulai menegang. Toushirou hanya pasrah dan menggertakkan giginya. Jantungnya berdebar. Dan ia merasakan kenikmatan yang menyakitkan. Orang yang diam-diam disukainya tengah memasukkan kejantanannya ke dalam dirinya. Refleks, Toushirou mengerang kenikmatan. Toushirou berusaha menahannya, namun sia-sia. Toh, sekencang apapun ia menggigit bibir bawahnya, desahannya akan terdengar.

"Grimm, adikmu sudah pernah melakukan ini belum sebelumnya?"

"Tentu saja belum! Dia kan hanya anak cupu!" Grimmjow menjawab sambil masih menikmati pekerjaannya.

Kata-kata itu membuat Toushirou merasa terhina. Ia segera mengguncang tubuhnya, berusaha melepaskan diri dari serangan kedua kakaknya tersebut. Ya, dia menganggap Ichigo sebagai kakaknya. Bahkan dia sering memanggil Ichigo dengan sebutan Ichi-nii. Kembali ke cerita, Ichigo sedang berusaha mengeluarkan kejantanannya dari lubang Toushirou.

"I...argh...I want more! Aaargh!" Kata Toushirou.

"Of course, I'll do it...hik...darlin'!" Dan Ichigo mulai memasukkan kejantanan miliknya dengan cepat. Toushirou kembali mengerang sangat kencang. Dia keluarkan dahulu kejantanan miliknya dengan pelan. Dan, CRASH, dia memasukkan kejantanannya dengan sangat cepat sebagai hadiah kejutan. Dia mainkan kejantanannya dengan beraturan—berusaha mengarahkannya ke arah yang tepat. Toushirou kembali mendesah dan mengerang—yang dapat membuat Ichigo dan Grimmjow merasa lebih horny disaat mabuk. Dalam hati kecilnya, Toushirou menikmati permainan ini. Di saat itu, Grimmjow hanya mengerjakan pekerjaannya—memijat dan mencium punggung adiknya—sambil menatap iri kepada Ichigo.

'Cih, kenapa adikku ini harus menikmati milik Ichigo pertama kali? Dan aku tidak akan percaya jika ia betul-betul menikmati permainannya dengan Ichigo.' Batin Grimmjow.

"Grimmjow, siap-siap untuk 'tsunami'~ hik!" Teriak Ichigo. Ichigo telah mendekati prostat milik Toushirou, dan SPLASH! Kasur tempat mereka bermain basah dengan air mani Toushirou.

"Ah, saking hornynya, aku akan mengikuti jejak Toushirou! Hik, ayo Grimmjow, buat adik kecil manismu duduk!" Ichigo dan Grimmjow langsung menyandarkan kepala dan badan Toushirou ke dinding kamarnya.

"Ayo Shiro-chan manis~ buka, hik, mulutmu~! Onii akan menyuapimu. Ayo, aaaam, nyamnyam" Ichigo menggoda Toushirou seperti babysitter mengurusi anak batita, sementara Grimmjow mengikat tangan Toushirou dengan ikat pinggang miliknya. Grimmjow menepuk tengkuk Toushirou dan dengan refleksnya, terbukalah mulutnya. Ichigo segera mengarahkan kejantanannya ke mulut Toushirou. Toushirou segera mengemutnya seperti bayi yang mengedot dot miliknya. Grimmjow memasukkan jarinya ke dalam 'lubang' milik Ichigo, berusaha membuat Ichigo merasa lebih horny. Dibuatnya jari miliknya 'menari' di dalam 'lubang' Ichigo. Ichigo pun siap untuk klimaksnya.

"Nah, onii akan memberi 'susu' untuk otouto tersayangnya~ hik!"

SPLASH! Sekarang giliran Ichigo yang mencapai klimaksnya. Dikeluarkannya cairan miliknya di dalam mulut Toushirou. Toushirou segera merasakan cairan tersebut dan menelannya, karena ia menikmatinya.

"Nah~ sekarang giliranku~ hik!"

Grimmjow langsung membuka ikat pinggang yang melilit tangan Toushirou bagaikan ular. Toushirou bernafas lega, lilitan ular yang mengancam keperjakaannya. Namun, perkiraannya sangat salah. Grimmjow mendorongnya dengan keras, hingga punggungnya menyentuh kasur tempat tidurnya. Toushirou mengerang kesakitan.

"Ayo kita mulai~!" Dengan penuh hawa nafsu, Grimmjow memasukkan jarinya yang telah dilapisi lotion ke dalam 'lubang' Toushirou.

"Jangan pernah berfikir punyamu lebih besar, Ichigo! Hik!" Grimmjow memasukkan jari-jari miliknya ke dalam lubang Toushirou.

"Tch!" Ichigo hanya melanjutkan pekerjaan Grimmjow pada awalnya—menjilat, mencium, dan meninggalkan 'tanda' pada leher dan punggung Toushirou.

Grimmjow memasukkan seluruh jarinya perlahan-lahan, hingga jari keempatnya. Dan, dia masukkan jari kelimanya dengan kencang. Toushirou hanya bisa mendesah, mengerang dan meronta-ronta. Bagaimana tidak, saudara se-rahimnya sedang 'bermain' dengannya.

"Desahanmu seperti suara malaikat, hik, otouto." Kata Grimmjow sambil membuat jarinya 'menari' di dalam lubang Toushirou. Toushirou hanya bisa mengerang. Sekuat apapun dia meronta, dia tak akan bisa lepas. Ditahannya desahan miliknya dengan cara menggigit bibir bawahnya.

"Ah…a…aku tak…ma…mau ber…bermain…se…seperti…i…ini d…denganmu…nii-san!" Kata Toushirou.

"Tch! Apa boleh buat! Ichigo, lakukan itu!" Ichigo segera menjilati telinga Toushirou, lalu menurunkan bibirnya ke arah mulut Toushirou. Dielumnya bibir mungil Toushirou.

Sementara itu, Grimmjow mengarahkan kejantanannya ke dalam lubang Toushirou. Ia berusaha mencari 'itu' di dalam sana. Ia gerakkan kejantanannya beraturan. Mula-mula, ia memainkannya perlahan. Namun, makin lama, makin cepat gerakkan yang ia buat dengan kejantanannya. Toushirou hanya bisa mengerang.

"Kau tidak ingin bermain bersama onii? Baiklah, rasakan ini!" Ia keluarkan kejantanannya. Dan, JLEB, ia masukkan ke dalam lubang Toushirou. Toushirou berteriak mengerang.

"Ah, kenapa cepat sekali sih, milikku keluar." Kata Grimmjow. "Nah, bersiaplah, otoutoku tersayang." Dikeluarkannya cairan yang dimiliki oleh para pejantan di dalam lubang Toushirou. Toushirou merasakan cairan hangat yang asing berada di dalam dirinya.

'Kenapa aku harus merasakan sperma milik onii di dalam tubuhku? Kenapa bukan cairan Ichi-nii saja?' Batin Toushirou dalam hati.

Sementara itu, Ichigo hanya tertawa terkekeh-kekeh. "Hahaha, kau sangat cepat horny ya, Grimmjow! Hahaha."

"URUSAI! Daripada kau, lambat!" Grimmjow masih menikmati permainannya. Setelah puas mengeluarkan cairannya, ia langsung mengeluarkan kejantanannya. Toushirou bernafas lega. Tapi, itu saja belum cukup bagi Grimmjow. Ia segera memasukkan kejantanannya lagi.

"Dasar serakah!" Kata Ichigo, lalu ia mengelum bibir Toushirou lagi dengan bibirnya. Toushirou menikmatinya, sehingga ia membuka mulutnya, mempersilahkan lidah Ichigo menjelajahi mulutnya.

Grimmjow menggerakan kejantanannya, mencari jalan menuju 'sesuatu' milik Toushirou. Ichigo masih mengelum bibir Toushirou.

"I…Itsy…Itsygo…" Kata Toushirou, memanggil nama pria yang mengelum bibirnya. Ichigo yang mengerti apa yang dimaksud oleh Toushirou segera berhenti mengelum bibir Toushirou. Ia tahu bahwa Toushirou kehabisan nafas. Ia masih ingin melanjutkan permainannya, namun ia tak ingin orang yang dia sayangi kehabisan nafas dan mati konyol di saat seperti ini. Toushirou bernafas lega. Tepat saat itu juga, Grimmjow menemukan prostat milik Toushirou. Dia keluarkan kejantanannya. Lalu ia masukkan lagi kejantanannya dengan sangat cepat.

"Bersiaplah untuk mencapai klimaks keduamu, Toushirou!" Grimmjow menyeringai. Dan untuk kedua kalinya, seprai kamar Toushirou dibasahi oleh cairannya. Grimmjow dan Ichigo berbaring mengapit Toushirou.

"Aishi Teru, Toushirou!" Kata mereka berdua bersamaan, lalu memeluk Toushirou. Mereka segera berpakaian kembali, dan memakaikan pakaian milik Toushirou.

"A…aishi teru, Ichigo…" Kata Toushirou terengah.

"Jadi Toushirou…kau tidak mencintaiku? Matilah kau dan membusuklah di neraka!" Grimmjow emosi karena hawa nafsunya. Diambilnya cutter yang berada di atas meja belajar Toushirou. DItodongkannya cutter tajam tersebut. Ichigo dengan reflex langsung menggendong Toushirou dengan bridal style. Ia akan melindungi Toushirou—dengan cara apapun.

Ichigo segera memecahkan kaca dan melompati jendela kamar Toushirou yang berada di dekat tempat tidurnya. Syukurlah, mereka berada di lantai bawah. Grimmjow berusaha mengejar mereka, namun kalah cepat dengan Ichigo. Ichigo segera mencari semak-semak dan menyembunyikan tubuhnya dan Toushirou di balik semak-semak tersebut. Malam penuh kenikmatan mereka berubah menjadi mencekam karena 2 hal—hawa nafsu dan alkohol.


Owari? atau TBC? Pilihan ada di tangan anda! Klik kotak biru yang mungil dan di bawah ini, lalu tulis uneg-uneg anda di situ. Flame juga dipersilahkan. Arigatou sudah baca fict nista ini xp