Title : All Of Me
Author : strawbaek
Pairing : Chanbaek
Cast : Byun Baekhyun, Park Chanyeol, Kim Jongin, Oh Sehun, Kim Jongdae
Rate : T
Warning: boy x boy/yaoi. If you dont like, please kindly click "X" button on your page.
Note : This is purely a yaoi fict so if you a straight couple shipper dont ever read this because youll definitely ended up with feeling weird. Eheh i'll update every chapter on twitter so you can check it on /strawbaek. Happy reading~~~~~
Here we go!
Park Chanyeol terpaku melihat ulasan senyum itu. Sementara yang lain sibuk tertawa dan terperosot dari tempat duduknya, si pemilik bibir yang menjadi alasan Chanyeol terhenyak itu hanya menyipitkan matanya dan terus tersenyum melihat kearah member. Mulut pintar itu terus mengeluarkan lelucon yang terus membuat semuanya melebur dalam tawa, membuat badan – badan itu melupakan sejenak rasa letihnya. Bukan, Chanyeol bukannya merasa bosan dengan lelucon itu, ia hanya sedang mengagumi betapa indah senyum yang menjadi alasan tunggal mengapa pernafasannya agak terganggu selama ini. Namun sedetik kemudian Chanyeol tertawa bodoh, seakan menyadari namja jangkung itu terlambat merespon leluconnya, Byun Baekhyun, -namja mungil yang juga merupakan alasan tunggal Chanyeol untuk kehilangan nafas hanya dengan senyumnya, membuat Chanyeol kehilangan fokus dengan tawa renyahnya, membuat Chanyeol kehilangan detak jantungnya sejenak ketika manik mata sipit itu menerawang jauh kedalam matanya- menoleh kearah Chanyeol dan tertawa lepas dan berkata diantara tawanya, "dasar idiot".
Bagi Chanyeol semuanya terdengar, terlihat dan terasa indah jika menyangkut Baekhyun, bagaimanapun Baekhyun mengejek dan mencelanya dengan kalimat menyebalkan namun itu akan selalu terdengar menakjubkan baginya. Chanyeol terdiam dan mendapati dirinya semakin jatuh ke dalam pesona seorang Baekhyun, namja mini yang berisik, menyebalkan namun umm manis? Akan terdengar aneh ketika Chanyeol mengatakan Baekhyun cantik, oleh karena itu ia lebih senang menggunakan kata 'manis' untuk mendeskripsikan betapa indahnya namja yang tak pernah bisa hidup tanpa eyeliner dimatanya itu.
Hari itu adalah hari dimana mereka baru saja menyelesaikan latihan untuk comeback 'overdose' yang akan segera mereka hadapi. Baekhyun mengusap peluh didahinya dengan kain berwarna putih bersih miliknya kemudian menyenderkan tubuh kecilnya ke sofa tepat disamping Chanyeol. Namja jangkung itu memperhatikan setiap gerakan yang Baekhyun ciptakan dan tersenyum geli, tanpa aba – aba Chanyeol merebut kain putih itu dari tangan Baekhyun dan mulai mengelap pipi dan leher Baekhyun sementara si namja mungil hanya menoleh kearah Chanyeol dan tersenyum sebelum akhirnya berkata, "gomawo". Chanyeol membalas senyuman itu dan kemudian mengusap dahi dan pipinya dengan kain yang sama. Pemandangan seperti ini bukan hal baru dilingkungan EXO-K, karena memang Chanyeol dan Baekhyun adalah seperti dua kutub magnet yang berbeda yang tidak akan bisa dipisahkan jika mereka sudah bertemu, meskipun beberapa member mulai berasumsi jika ChanBaek lebih dari sekedar teman dekat dan teman satu kamar, namun mereka tidak pernah menyinggung apapu soal itu. Wajar bagi mereka untuk saling jatuh cinta karena mereka berinteraksi dan bersama orang yang sama dalam waktu yang lama yang sangat memungkinkan untuk keduanya saling jatuh cinta, selama mereka masih bisa profesional dan bertanggung jawab atas tugas mereka di grup, itu bukan masalah. Chanyeol sendiri sebenarnya sudah yakin atas perasaannya terhadap Baekhyun namun ada satu hal yang memaksanya untuk menunda pengakuannya kepada Baekhyun, ia masih belum yakin apakah Baekhyun memiliki perasaan yang sama dengannya atau tidak, dan lagi kehadiran Jongin selalu membuatnya terganggu, bukan karena Jongin menyebalkan namun namja yang gila akan dance itu selalu mendapatkan perhatian Baekhyun. Entah bagaimanapun Chanyeol meyakinkan dirinya bahwa sebenarnya Jongin-pun memiliki perasaan terharap Kyungsoo namun melihat Jongin tertawa lepas dengan Baekhyun tetap saja membuatnya cemburu.
Chanyeol tersadar dari pikirannya sendiri ketika Baekhyun menggoyangkan bahunya. Ia mengerjab dan terkaget ketika melihat sudah tidak ada member lain disana kecuali dirinya dan Baekhyun, ia menoleh kepada Baekhyun dan namja itu berkata seolah tau arti tatapan Chanyeol kepadanya, "mereka pergi mandi ketika kau masih sibuk dengan lamunanmu" cibirnya, Chanyeol hanya tersenyum bodoh dan menggaruk kepalanya yang tak gatal. Baekhyun sendiri hanya berdecak sebal melihat tingkah namja disampingnya. Chanyeol membuka mulutnya untuk mengatakan senuah kalimat yang gagal setelah Baekhyun terlebih dulu memanggil lirih namanya, "Chanyeolie.."
"umm ne?" Chanyeol menoleh kearah Baekhyun dan melihat namja manis itu tengah menggigit bibirnya, ia terlihat berdebat dengan pikirannya, bimbang apakah ia harus meneruskan keinginannya untuk bertanya atau mengurungkan niatnya dan menahan rasa penasarannya sampai ia benar – benar siap untuk bertanya. Namun sebelum debatnya menemukan titik sepakat mulut Baekhyun mendahului dan mengambil keputusan tanpa persetujuan otaknya, "sebenarnya kita ini apa?" kalimat pamungkas itu terlolos dari bibir kecil Baekhyun yang sedetik kemudian disesali oleh pemiliknya. Chanyeol tergagap dan terlihat berusaha mencerna apa yang baru saja ia dengar, seakan tak percaya, Chanyeol diam – diam mencubit lengannya sendiri dan meringis karena ia sadar ia tidak sedang bermimpi. Baekhyun memperhatikan Chanyeol sedari tadi dan seperti menahan nafas ketika namja jangkung itu terlihat ingin membuka mulutnya, namun ia menutupnya kembali, seiringnya dengan mengatupnya mulut Chanyeol, Baekhyun melepas nafas beratnya dan tersenyum pahit. Sesaat kemudian Baekhyun berdiri dan hendak berjalan menuju kamarnya ketika pergelangan tangannya ditahan oleh tangan besar itu, "Baekhyunie..", Baekhyun menoleh kearah si pemilik suara bass dan menatapnya menunggu apa yang akan dikatakan olehnya namun sepertinya namja dengan telinga lebar itu kehilangan kata – kata yang sudah ia giring ke tenggorokan, baekhyun melepaskan tangannya dengan lembut dan tersenyum, "sudah waktunya mandi." Kemudian ia berlalu begitu saja meninggalkan Chanyeol yang terdiam menatap punggung kecil milik Baekhyun yang berjalan membelakanginya.
Semua member sedang menonton film ketika Chanyeol berdiri diambang pintu, ia terlihat ragu sesaat untuk mendekat karena tempat duduk yang tersisa hanyalah disamping Baekhyun, sementara puppy manis itu tengah asik melahap popcornnya dan nematap lurus kearah televisi seakan tidak menyadari keberadaan Chanyeol. Chanyeol terlihat menimbang sebentar, sebenarnya saat ini bukan ia yang sedang menghindar melainkan Baekhyun. Namun akhirnya ia mulai menjatuhkan bokongnya tepat disebelah Baekhyun, membuat si pemilik rambut hitam itu menoleh reflek dan memasang ekspresi kaget yang buru – buru ia ubah menjadi ekspresi biasa dan kemudian memaksakan sebuah senyum canggung. Film yang sedang mereka tonton adalah camp rock yang dibintangi oleh Demi Lovato dan Jo Jonas, film yang berkisahkan tentang perkemahan dimusim panas dan semua berhubungan dengan musik, Jo Jonas yang diceritakan jatuh cinta akan suara Demi dan akhirnya mereka saling menyukai, namun Jo Jonas mengalami kekecewaan ketika mendapati Demi berbohong akan identitas aslinya. Film yang cukup menghibur dan romantis, yang salah satu adegannya adalah ketika Demi dan Jo duduk dipinggir danau dan Jo mulai memainkan lagu ciptaannya yang berjudul "i gotta find you" didepan Demi, seseorang merona menonton adegan itu dan membayangkan dengan liarnya dirinyalah yang berada disitu dan Chanyeol-lah yang memainkan gitar untuknya, tanpa sadar Baekhyun bersandar pada pundak Chanyeol sambil terus menatap kosong kedepan dan membiarkan dirinya kehilangan akal sejenak dengan terus bergerilya didalam khayalannya. Sementara Chanyeol terlihat kaget dengan apa yang Baekhyun lakukan, namun sesaat kemudian ia tersenyum dan menikmati apa yang ia alami.
Bodoh. Adalah kata yang tepat untuk Chanyeol dan Baekhyun. Mereka bahkan sama – sama merasakan perasaan yang sama namun tidak ada satupun dari mereka yang berani untuk memulainya. Yang mereka lakukan hanyalah memandang, mengagumi, melindungi tanpa saling memiliki. Baekhyun selalu bersikeras bahwa Chanyeol-lah yang harus memulainya namun Chanyeol sendiri bingung apa yang harus ia lakukan untuk memulai semuanya. Ia bahkan kehilangan pita suaranya ketika mendengar pertanyaan Baekhyun tempo hari.
"Baek, filmnya sudah selesai" kata Chanyeol pelan sambil menyentuh pundak Baekhyun. Namja yang masih bersandar dipundaknya itu mengerjab, "dan tanganku pegal hehe" Chanyeol tertawa bodoh yang reflek membuat Baekhyun menegakkan kepalanya dengan cepat. Ternyata sepanjang film berlangsung Baekhyun asik dengan khayalannya dan bergelayut manja dilengan Chanyeol, rona merah nampak menghiasi pipinya yang kemudian menundukkan kepalanya. Chanyeol mengamati wajah Baekhyun lebih dekat, Baekhyun yang tidak tahu harus berbuat apa hanya memejamkan matanya, berharap ketika ia membuka matanya Chanyeol sudah tidak ada disana. Sedangkan namja jangkung itu menggunakan kesempatan ini dengan baik, sadar jika semua member sudah masuk kamar masing – masing, Chanyeol memajukan wajahnya hingga hanya ada jarak 1 cm antara hidungnya dan hidung mungil Baekhyun. Ia mengamati wajah manis itu, mencari celah cacat yang mungkin ia temukan, namun ia tak mendapatkannya. Chanyeol tersenyum sesaat, sebelum akhirnya mengecup bibir baekhyun singkat dan berlari meninggalkan Baekhyun yang tengah membulatkan matanya dengan kaget. Ia memegangi sudut diaman Chanyeol baru saja mendaratkan bibirnya disana, Baekhyun merabanya, pelan, seakan masih merasakan apa yang baru saja ia alami meski itu hanya sedetik dan tidak lebih. Ia akhirnya mengulas sebuah senyum, "kau bodoh, kau bodoh karena kau membuatku seperti orang bodoh dengan ciumanmu." Gumamnya.
"Baekhyuniee! Tadaaa~!" Chanyeol berteriak diambang pintu dengan menenteng sekantong plastik strawberry yang ditatap tajam oleh pemilik mata sipit itu. Senyum diwajah Chanyeol emudar meliaht raut wajah Baekhyun. Ia berjalan mendekati namja kecil itu yang duduk diranjangnya dengan menggenggam sebuah ponsel, lalu meletakkan kantong plastik itu tepat disamping Baekhyun dan kemudian berlutut didepannya.
"wae?" Chanyeol terlihat khawatir melihat mata Baekhyun yang mulai berkaca – kaca, bukannya menjawab Baekhyun malah menutup muka dengan kedua tangannya dan mulai terisak kecil.
Untuk sesaat Chanyeol hanya terdiam melihat pemandangan didepannya lalu mulai menggerakkan tangannya untuk membawa Baekhyun kedalam pelukannya. Tubuh tingginya tidak memberikan hambatan sama sekali karena ia akan dengan mudah mensejajarkan badannya dengan Baekhyun yang terduduk diranjang. Baekhyun menangis dalam diam, ia tak memberikan penolakan ataupun mengucapkan sepatah katapun, ia terus terdiam dalam pelukan Chanyeol dan kemudian tertidur. Chanyeol yang mengetahui bahwa namja dalam pelukannya itu sudah tertidur segera menggendong tubuh ringan itu dan meletakkannya diatas tempat tidur. Chanyeol butuh satu alasan mengapa Baekhyun seperti ini, seingatnya tadi sebelum ia berangkat untuk shooting 'Roomate' variety show yang mengikutsertakannya, Baekhyun masih biasa saja dan terlihat ceria seperti biasanya. Mungkin Baekhyun akan memberikan alasan ketika ia bangun nanti, pikir Chanyeol. Ia kemudian menyimpan strawberry yang telah ia beli dan mengikuti Baekhyun merebahkan tubuhnya dan memejamkan mata.
"apa yang terjadi dengan Baekhyunie?" tanya Chanyeol kepada Kyungsoo. Si pemilik mata besar itu hanya mengendikkan bahu dan berkata, "entahlah" lalu terus mengaduk teh yang ada didepannya.
"seharusnya kau sudah tau jawabannya." Kini Chanyeol menoleh cepat kearah Kyungsoo dan mngernyitkan dahinya, mencoba memahami apa yang Kyungsoo katakan. seharusnya ia sudah tau? Apa maksudnya, Chanyeol bertanya dalam diam.
Sementara Chanyeol sibuk dengan pikirannya, Baekhyun datang dengan Jongin beserta gelak tawa mereka yang meriuhkan ruang makan tersebut.
"ya! Jangan berisik." Ucap Kyungsoo
"ya jangan berisik" Baekhyun menirukan gaya Kyungsoo dengan dibuat – buat dan memanyunkan bibirnya kedepan, membuat tawa Jongin semakin kencang, dan tentu saja Baekhyun ikut tertawa lepas. Baekhyun memilih duduk disebelah Kyungsoo dan diikuti Jongin yang otomatis duduk disebelah Chanyeol yang belum mengatan sepatah katapun setelah kehadiran Jongin dan Baekhyun, ia sudah merasa kurang nyaman dengan kebersamaan dua namja ini.
"Jongina ambilkan aku gelas, mengapa rak gelas itu terasa begitu ja hh" ucap Baekhyun sengaja dilebih – lebihkan, Jongin hanya tertawa geli dan mengambilkan gelas untuk si bayi tuanya.
"aigoo kau begitu manja hyung. Apakah kau juga ingin aku menuangkan minumannya kegelasmu?" Jongin bertanya- ah lebih tepatnya berkata sembari menuangkan syrup strawberry ke dalam gelas Baekhyun dan kemudian memberikannya kepada namja yang sedari tadi sudah menatap gelasnya dengan haus.
Baekhyun menengak habus minumannya, sesaat ia mengelap ujung bibirnya yang basah dengan punggung tangannya. Kemudian ia mengedarkan pandangannya kearah tiga manusia yang sedang menatapnya takjub.
"seenak itukah strawberry untukmu?" tanya Kyungsoo yang disambut dengan senyum manis oleh Baekhyun yang kemudian menangguk dengan semangat. Kyungsoo hanya menanggapi dengan mengangguk kecil kemudian fokus dengan gelasnya sendiri. Sementara Jongin sedang menopang dagunya dengan sebelah tangannya dan tangan satunya lagi sibuk mengaduk – aduk cappuccino yang baru saja ia buat. Lalu mata Baekhyun jatuh kepada sosok jangkung yang sedang menatap kearahnya penuh tanya, menanyakan mengapa Baekhyun menjauhinya, mengapa Baekhyun tidak mau berbicara padanya, mengapa Baekhyun terus mengabaikannya dan bermain bersama Jongin. Pertanyaan – pertanyaan tersirat itu berhasil dikirimkan Chanyeol kepada Baekhyun sampai si pengiila eyeliner itu menyadari betapa frustasinya Chanyeol hingga ia harus menanyakan semua ini dalam diam karena ia tak pernah sekalipun memberikan kesempatan Chanyeol untuk bertanya.
Belum sempat Baekhyun menyampaikan jawabannya –yang tentu akan ia sampaikan lewat pandangan mata juga- Jongin membuka mulutnya dan memecahkan keheningan, "Baekhyun Hyung, kau jadi menemaniku bermain dengan jangah, janggu dan monggu sore ini kan?" Baekhyun buru – buru mengumpulkan konsentrasinya dan menjawab, "ne, tunggu aku mandi dulu."
"kemana kalian akan pergi?" Sehun tiba – tiba sudah berada disamping Chanyeol dan menyambar orange juice milik Chanyeol yang terlihat masih utuh.
"kami akan pergi berkencaaan~~~!" seru Jongin antusias yang disambut dengan gelak tawa Baekhyun dan Kyungsoo yang tersenyum geli.
"berkencan? Aku ikuuut" Sehun berteriak tak kalah antusias
"ya ya ya! Kau tak tau apa arti berkencan hah? Itu artinya kami hanya akan pergi berdua. No no no kau tak bisa ikut" kata Baekhyun sambil menjentikkan jarinya. Tanpa disadari Chanyeol memicingkan matanya, ia terlihat marah dan cemburu. Bagaimana bisa Baekhyun melakukan ini sementara ia tak tahu apa penyebab ia dijauhi. Namun Chanyeol tetap tidak mengeluarkan sepatah katapun, ia hanya memandang kosong gelas orange juicenya yang kini tinggal separo, kemudian bangkit dari duduknya dan menyambar gelasnya dan membawanya pergi menjauhi meja suasan menjadi lengang, semua mata tertuju pada Baekhyun namun namja berjari lentik itu hanya mengendikkan bahunya dan sedetik kemudian sudah terdengan tawa riuh dari dalam ruang makan.
Chanyeol mendengar tawa riang orang – orang di ruang makan dan menghela nafas panjang. "bagaimana bisa kau melakukan ini padaku baekhunie"
TBC.
Hullo guys! Chapter satu masih gini gini ajasih tapi ya lumayan lah hehe belum keliatan fluffy banget but ya this is the beginning so pantengin terus biar ga ketinggalan updatenya lol anyway sorry for typos ya dan angan jadi silent readers please, di tunggu reviewnya, it would mean a lot to me ahahah well see u in the next chapter!
