Fandom Kuroko no Basuke
Story by Mystical Gold
Cast :
Akashi Seijurou
Aihaara Hyuna
Genre: Romance, Drama, action
Summary: Aihaara Hyuna adalah sarjana lulusan seni musik yang memiliki sejuta impian. Impian terbesarnya adalah menjadi aktris terkenal yang di kagumi banyak orang. Sayangnya, ayahnya tk mengizinkan. Akashi Seijurou, pria tampan yang tiba tiba mendatanginya dan selalu membantu saat Hyuna dalam kesusahan.
Cerita ini saya buat dengan menggabungkan ribuan drama korea yang saya tubruk menjadi satu cerita dan juga ide ide cemerlang (Halaaah..) saya sendiri.
Aihaara Hyuna adalah OC buatan saya sendiri. Di cerita ini, perawaan nya Berkulit bersih putih susu, bermata tidak terlalu sipit dan tidak terlalu besar, berhidung mancung, Cantik, berambut coklat tua panjang di blow di bagian bawahnya, Ceria, ramah. Bisa di bilang hampir sempurna tapi paling bodoh di kelas musik tetapi ia pintar di bidang perfilman.
... Lets to the Story ...
Chapter 1
"Saya akan umumkan 100 besar nilai tertinggi Sarjana jurusan Seni musik di Ozawa University." Kata dosen yang mewakili pengumuman 100 sarjana dengan nilai tertinggi.
Hyuna menanti nanti namamu di sebut oleh sang dosen. Hyuna berdoa sambil komat kamit. "Ya tuhan... sebutlah nama ku..." gumam nya.
Kini urutan 95 dan nama Aihaara Hyuna belum di sebut sebut. Ia tambah panik. "Urutan ke 96, Hara Kozuna; Urutan ke 97 Uzashi otsuna; Urutan ke 98, Yuha Maiko, Urutan ke 99, Kozu Takeku, Dan yang ke 100...,"
Sang dosen memberi jeda. " Aihaara Hyuna! Itulah ke 100 mahasiswa-.. maaf, maksud saya adalah itulah 100 orang sarjana lulusan seni musik dengan nilai tertinggi! Silahkan naik ke altar. Berikan Tepuk tangan!"
Prok prok prok...
Hyuna berteriak riang sambil melompat lompat seperti orang gila. Semua mata tertuju nya. "Akhirnya! Akhirnya! Aku... aku... AKU ADALAH 100 SARJANA LULUSAN SENI MUSIK TERBAIK! KYAAA!"
Hyuna berjalan dengan anggun ke altar untuk memindahkan tali topi nya yang ada di kanan menjadi di kiri walaupun sebenarnya ia adalah peringkat ke 100.
Sang dosen pun memindahkan tali topimu. "Selamat. Padahal kau adalah murid paling bodoh di kelasku. Tapi aku tidak menyangka kau bisa masuk 100 besar. Selamat!" Kata dosen tadi.
Hyuna berojigi dengan sangat bahagia. "Aku... Aku... aku sangat saaaaangat senang! Aku.. AKU LULUS! IBU AKU LULUS!" Teriak Hyuna sambil melirik ke arah ibunya.
Ibu Hyuna hanya tersenyum bahagia. "Hyunaaa... ibu yakin kau akan menjadi penyanyi terkenal! Kau berbakat!"
.
.
"Ayah! Aku lulus! Aku masuk 100 besar nilai tertinggi!" Kata Hyuna memberitahu ayahnya yang baru pulang kerja. Ibunya membuatkan masakan super spesial untuk merayakan kelulusan Hyuna.
"Wahh... selamat! Ayah ternyata tidak salah memilih jurusan untukmu! Kau memang hebat!" Kata Ayah Hyuna lalu menepuk pundak Hyuna. Senyum di wajah Hyuna agak memudar tapi ia tetap tersenyum.
"Hmm.. bagaimana untuk merayakan kelulusan Hyuna, kita berlibur di Hokkaido? Kebetulan disana sedang turun salju! Kita bisa main sky!" Usul ibu Hyuna.
Senyum langsung terpancar di wajah Hyuna. "Maaf, aku tidak bisa. Banyak pekerjaan yang harus aku selesaikan. Belum lagi proyek ku yang ada di Korea." Senyum di wajah Hyuna langsung menghilang.
"Baiklah, kalau begitu biar aku dan Hyuna saja yang kesana-"
"Tidak! Kau tetap disini. Bukan kah Hyuna sudah besar? Dia bisa kesana sendirian bukan? Kalau tidak, ajak temanmu saja, Hyuna." Potong ayah Hyuna. Hyuna memaksakan tersenyum.
"Baiklah ayah! Aku akan ajak temanku!" Bohong Hyuna. Bohong? Ya, Hyuna berbohong. Dia tidak punya teman. Air mata telah menggenang di pelupuk mata nya tapi tetap ia tahan.
'Ayah selalu begitu.' Batin Hyuna lirih.
.
.
Esoknya, 9.00 AM
Saat di stasiun untuk ke Hokkaido, ibu Hyuna mengantar nya. Ayahnya tidak ada karena sibuk dengan proyeknya.
"Hyuna, memang teman teman mu itu kemana? Apa sebaiknya kau tidak naik mobil saja?" Tanya ibu Hyuna khawatir.
"Tidak, bu. Aku tidak tau jalan ke Hokkaido. Teman temanku sudah duluan kesana. Tenang saja." Bohong Hyuna. Kereta telah datang.
"Tidak ada yang ketinggalan kan?" Tanya Ibu Hyuna. Hyuna menggeleng sambil mengangkat kopernya.
"Tidak ada, bu. Aku berangkat dulu ya! Dah ibu!" Hyuna mencium pipi ibunya kemudian masuk kedalam kereta. Saat di kereta ia melambaikan tangan ke arah ibunya lewat jendela. Ibu nya membalas lambaian nya.
.
.
Hokkaido, 13.00 PM
Sendiri.
Dan masih tetap sendiri. Hyuna tak menikmati perjalanannya ke Hokkaido ini. Saat ini tujuannya adalah ke tempat Ski. Saat sampai di tempat ski, Hyuna tak lagi memikirkan kopernya dan menaruhnya begitu saja di pinggir jalan dan ia hanya membawa tongkat ski dengan jaket yang super tebal.
"SKI! I'M COMING!" Teriak Hyuna senang. Sekarang ia sedang asyik main ski.
Sementara itu, seorang pria tampan berambut merah yang melihat koper Hyuna tergeletak begitu saja langsung mengangkat koper tersebut. "Dasar ceroboh." Gumam pria itu.
Hyuna terjatuh saat bermain ski. Sekelebat ingatan muncul di pikiran nya. Seorang bocah cantik berumur 9 tahun yang mirip dengan dirinya menolongnya berdiri saat jatuh main ski.
Hyuna buru buru berdiri. "Aku bisa berdiri tanpamu." Kata Hyuna yang melanjutkan bermain ski nya.
Hyuna terus bermain dan bermain seakan lupa akan waktu dan perutnya yang belum terisi makanan sejak siang.
Kini waktu menunjukan pukul 4.00 PM. Saking lupa waktu dan perut, Hyuna juga lupa akan tempat bermain skinya yang sudah sangat jauh. Bahkan ia bisa melihat sekelilingnya bukan lagi orang orang yang sedang bermain ski. Hyuna baru menyadari itu.
Ya, dia tersesat.
"D-dimana aku?!" Kata Hyuna. Ia begitu takut. Hyuna menengok ke kanan dan ke kiri.
"Aku... aku ingin pulang! Ayah! Ibu! AKU ADA DIMANA?!" Teriak Hyuna. Hyuna terus meluncur dengan tongkat ski nya untuk mencari jalan pulang.
5.30 PM.
Langit mulai agak gelap. Kaki dan tangan Hyuna terasa pegal terus terusan meluncur. Hyuna pun menangis.
Hyuna berbaring di atas es tersebut. "Sepertinya inilah jalan hidupku.. aku.. aku akan menyusul nya.. selamat tinggal, ayah, ibu, terima kasih... maaf jika aku menyusahkan kalian.." gumam Hyuna kemudian memejam kan matanya. Ia pingsan.
Tap Tap Tap
Pria itu. Pria berambut merah itu. Ia sekarang tengah berdiri di samping Hyuna. Ia tersenyum. "Dasar ceroboh!" Kata pria itu.
.
.
Hyuna terbangun dari tidurnya. Ia berada di sebuah kamar mewah tengah berbaring di atas kasur.
"Dimana ini?" Kata Hyuna yang masih mengerjab erjab matanya.
"Apa... apa ayah khawatir padaku lalu ia menyusulku? Setelah itu dia mencariku dan menemukan ku tersesat di Hokkaido? Lalu ia menyewakanku hotel semegah ini?! KYAAAAA! AKU SAYANG AYAH!" Teriak Hyuna.
"Hei." Hyuna menengok ke sumber suara. Seorang pria tampan berambut merah terang tengah berdiri di depan pintu kamar.
"Ini hotelku. Ini bukan hotel yang di sewa oleh ayahmu. Aku yang menyelamatkan mu saat kau pingsan di tempat ski. Kau itu bodoh." Kata pria itu.
"A-apa?! Kau bilang aku bodoh?!" Kesal Hyuna. "HEI! Asal kau tau ya, aku ini Aihaara Hyuna, sarjana lulusan seni musik di Ozawa University! Aku sarjana 100 besar dengan nilai tertinggi!" Tutur Hyuna panjang lebar.
"Kau hanya hoki. Peringkatmu tepat yang ke 100 bukan?" Tanya pria itu. 'Bagaimana ia bisa tau?' Batin Hyuna. "Jangan pikirkan aku tau dari mana. Oh iya, nama ku Akashi Seijurou. Cepatlah mandi. Baumu busuk sekali setelah 3 hari pingsan."
"3 hari?!" Hyuna terkejut dan agak terdiam sebentar.
"Apa yang kau tunggu? Cepat mandi!" Perintah Akashi. Hyuna terlihar kesal tetapi mau bagaimana lagi? Ia terlanjur berhutang budi dengan si merah ini.
.
.
"Oh my god! Sudah tau kau itu bau kenapa masih pakai baju yang sama? Oh iya, aku lupa, ini, ambil kopermu!" Kata Akashi setelah melihat Hyuna memakai baju yang sama setelah mandi.
Bruk
Akashi melempar koper Hyuna. Hyuna juga bingung bagaimana Akashi bisa menemukan koper nya. "HEI! Di dalam koper ini ada k-kosmetik ku! Harganya mahal! Kalau pecah bagaimana?!"
"Ckckck... kau sendiri lupa membawa kosmetik bukan?"
'Bagaimana dia bisa tau? Apa dia peramal?' Batin Hyuna curiga.
"Aku bukan peramal. Tapi aku bisa membaca pikiranmu. Kau kesini naik kereta sendirian untuk berlibur tanpa teman. Sampai disini, kau meninggalkan koper mu di pinggir jalan dan bermain ski sampai tersesat. Benar bukan?"
'Lagi lagi dia benar? Dasar orang aneh!' Batin Hyuna.
"Aku bukan orang aneh. Kau tidak usah berterima kasih karena aku membantu mu ikhlas. Walau sebenarnya kau berhutang budi padaku."
"Aku mau pulang saja! Hokkaido tidak cocok untukku!" Kata Hyuna yang berjalan keluar pintu sambil menjinjing kopernya.
"Ini sudah di tokyo." Langkah Hyuna terhenti.
"TOKYO?! KYAAAA! YES! AKU SUDAH SAMPAI DI TOKYO!" Teriak Hyuna senang. "Terima kasih!" Hyuna berojigi kemudian pergi darisana.
Akashi tersenyum simpul.
Satu bulan kemudian ...
"Hyuna! Bangun! Dasar pemalas! Bangun! Ini sudah siang!" Teriak Ibu Hyuna saat membangunkan Hyuna.
Hyuna masih bergelut di balik selimut padahal ini sudah jam 11 siang. Ibu nya kesal dan menarik paksa selimutnya.
"Bangun! Kau ini bisa tidak sih bangun pagi pagi?! Kerjamu hanya makan-tidur saja! Carilah pekerjaan! Kau ini sarjana musik bukan?! Suaramu itu bagus! Kenapa tidak jadi penyanyi saja hah?!" Cerama ibu Hyuna panjang lebar.
Hyuna masih mengerjab erjab matanya dan bergegas tidur lagi tetapi ibu Hyuna menariknya. "Timbang berat badanmu sekarang!"
Hyuna langsung panik. "Tidak! Aku tidak mau!" Ibu Hyuna menarik Hyuna dan tetap memaksa ia untuk menimbang berat badan di timbangsn yang sudah ia bawa. Akhirnya Hyuna berdiri di atas timbangan itu.
54 KG
"KYAAA-HMMP!" Hyuna berteriak tetapi ia menutup mulutnya.
"Lihat! Lihat berat badanmu sekarang! Maka dari itu carilah pekerjaan supaya kau bisa berktivitas!" Hyuna masih shock melihat berat badannya sendiri.
"Pak Produser, aku adalah sarjana lulusan seni musik di Ozawa University dengan peringkat ke 100 nilai tertinggi. Suaraku bagus dan aku bisa bermain piano Over The Rainbow."
"Maaf nona, aku hanya menangani artis artis saja."
"Produser Mizaki, aku adalah sarjana lulusan seni musik di Ozawa University dengan peringkat ke 100 nilai tertinggi. Suaraku bagus dan aku bisa bermain piano Over The Rainbow."
"Maaf, tapi ku dengar di kampus mu itu kau paling bodoh di kelas."
"Produser Kanoki, aku adalah sarjana lulusan seni musik di Ozawa University dengan peringkat ke 100 nilai tertinggi. Suaraku bagus dan aku bisa bermain piano Over The Rainbow."
"Maaf, tapi aku yakin album mu tidak laku karena kau tidak punya ciri khas. Suaramu juga banyak mirip penyanyi lain."
Sudah berkali kali Hyuna menawarkan dirinya untuk di buat kan album oleh produser produser musik di jepang. Ia agak putus asa. Hyuna pun duduk di bangku suatu taman.
"Bodoh! Bodoh! Ayah bodoh! Kenapa ia memilih aku masuk ke jurusan seni musik?! Aku tidak bisa apa apa! Aku akan jadi pengangguran seumur hidup jika begini!" Kata Hyuna putus asa.
"Cita citamu masih bisa kau capai."
"HEEEE?!" Hyuna terkejut saat melihat Akashi ada di belakang nya sedang tersenyum nakal.
.
.
To Be Continue
Author zone:
Hello... Aloha... Hahahihi... saya author newbie di . this is my first fict! Ini fict fandom Kuroko no Basuke tapi yang saya pakai cuma Akashi aja.. aneh... tenang, nanti Kuroko dateng jugaaa beserta teman teman satu tim nyaaa... Hyuna ini OC buatan saja. Karena saya bingung milih siapa tokoh cewek nya di KNB. Review ya? Review ya? Review ya? Hahahaaha...
