CHOCOLATE

Title : Chocolate

Author : gaemkevin

Rated : T lah. Masih wajar keknya

Genre : Romance *pasti*, and a little bit angst

Cast :Byun Baekhyun (EXO-K), Park Chanyeol (EXO-K), Kim Jong In (EXO-K), Do Kyungsoo (EXO-K), Xi Luhan (EXO-M), and other (bisa bertambah sewaktu-waktu)

Pairing : Baekyeol slight ChanLu, KaiSoo slight KaiBaek. And other (bisa bertambah sewaktu-waktu)

Sumarry : Apa kamu tahu? Kalau bermain suit disini, ditangga ini. Kita bisa bertemu dengan cinta yang ditakdikan untuk kita! Tapi, aku tidak tertarik dengan cerita macam itu

Disclaimer : Semua cast milik author! Titik! *dibantai-_-

Warning : Genderswitch!for uke. Gaje dan agak gapenting juga sih. Cuma cerita asik kok! Efek samping ditanggung masing-masing pembaca.

A/N : hai, syudah lama saya tdak mengetik ff nih. Sibuk nyari inspirasi eaaa. Saya juga ganti pename loch. :*

Ini ff semacam re-make dari komik yang judulnya sama, Chocolate karya Haruki Fukushima. Yang udah pernah baca pasti paham alur ceritanya. Kalo yang belom, ya gapapa sih. Tapi yang pasti banyak bagian yang author ubahlah. Why author buat ini cerita? Soalnya ceritanya keren bangetz. Sampe buat author terbawa ke sungai nil *yakali. Maklumin ya, saya emang agak lebay dan sedikit alay *yassalam. Author juga sengaja bikin genderswitch biar reader lebih menghayati. Baik kan:') #eouh

.

.

Happy reading and Enjoy it~

.

.

.

"Jika aku lahir kembali...aku ingin merasakan cinta..."

.

CHOCOLATE

.

.

"Apa kamu tahu? Kalau bermain suit disini, ditangga ini. Kita bisa bertemu dengan cinta yang ditakdikan untuk kita! Tapi, aku tidak tertarik dengan cerita macam itu"

-Baekhyun POV-

Aku berjalan semangat menuju sekolah.

"Suit! Batu Gunting Kertas!" aku menaiki tangga yang banyak orang bilang, tangga ini dapat mempertemukan kita dengan takdir kita. Tapi aku tidak percaya pada hal-hal semacam itu. Terlalu omong kosong.

"Cho..co...la...te!" teriakku girang.

"Ng..apa itu?" aku menyipitkan mataku saat melihat seorang anak lelaki berbaring di perpotongan anak tangga.

"Apa mayat?!" aku berlari menghampirinya. Wah tampan sekali, ucapku dalam hati.

"Apa dia mati?" tanyaku memegang tangannya. Kutempelkan telingaku ke dadanya. Masih berdetak, tapi badannya dingin.

"Hei bangun!" kuguncangkan tubuh kurusnya. Kudekatkan wajahku kewajahnya. Ingin tau apa masih bernafas atau tidak.

CLIK

"Uwaaaa!" aku hampir saja terjungkal kebelakang ketika dia membuka matanya secara tiba-tiba. Untung tangannya menarik tanganku. Dia duduk berhadapan denganku.

"Ka..kau masih hidup?" tanyaku takut. Bukannya menjawab, dia malah menatapku intens.

Deg Deg Deg

Wajahnya tampan sekali, sungguh. Kulitnya yang putih, rambutnya coklat lurus *byngin chan yang sekarang oke*, Badannya yang sepertinya tinggi, dan dan.. tatapannya yang...

"Hei, apa saat itu kau sedang memadu cinta?" tanyanya sambil menggengam tanganku.

"Hah?" aku mengerutkan dahiku bingung.

"Ada orang yang kamu suka?" tanyanya lagi.

"Ng..ngak ada!" jawabku gugup.

"Syukurlah," ucapnya.

"Eh?"

Dia berdiri dan menuruni tangga. "Cho...co..la...te"

"Heee?" aku membuka tanganku. 1 bungkus coklat berukuran kecil.

"A..apa maksudnya? Siapa dia?"

'Aku Byun Baekhyun...kelas 6 SD'

-Baekhyun pov end-

+-+-+chocolate+-+-+

"Baekhyunaaaa~" Kai berlari menerjang Baekhyun yang baru datang.

"Yaaa! Lepaskaaaan!" Baekhyun meronta-ronta didalam pelukan Kai.

"Tidak akan!" Kai memeluk Baekhyun lebih erat.

"Ya hentikan kegiatan mesummu Kim Jongin!" Kyungsoo melempar sebuah buku tebal kearah Kai. Kai dengan gesit menghindar.

GREP

Seseorang menangkap buku itu. Anak lelaki tinggi berambut coklat lurus. Baekhyun sedikit terkejut. Dia..

"Ya! Kalian! Duduk ditempat masing-masing! Bapak membawa murid baru," perintah Kim Songsaenim. Semua anak langsung kembali ketempat duduk masing-masing.

"Dia pindahan dari Incheon, namanya Park Chanyeol," jelas Kim Songsaenim.

'Ah! Ternyata benar! Anak yang tadi pagi! Dia murid baru?!' pikir Baekhyun.

"Kyyaaaa! Chanyeol-aaah~~~" gadis-gadis berteriak kegirangan mendapat murid baru yang super duper wow cetar mebahana ulala *yassalam.

"Baiklah, silahkan kamu duduk. Di...sebelah Byun Baekhyun. Dibelakang sana," tunjuk Kim Songsaenim memberi isyarat Baekhyun untuk mengangkat tangannya.

"Berteman baiklah dengannya," pesan Kim Songsae pada Baekhyun dan Baekhyun hanya mengangguk.

"Ng...tadi pagi..kenapa kau tiduran ditangga?" tanya Baekhyun berbisik.

Chanyeol menolehkan kepalanya. "Aku sedang berpikir, bagaimana cara mudah untuk mati," jawabnya santai.

Baekhyun membelalakan matanya. "Haaaah?!"

"Hei, murid baru. Jangan menggodanya, dia ini milikku!" Kai merangkul erat leher Baekhyun.

"Kalian berdua akrab ya," gumam Chanyeol.

"Begitulah, sejak lahir aku selalu bersama Kai," sungut Baekhyun sambil mencubit kedua pipi Kai dari belakang.

"Ya..ya.. Memang takdir kan? Tanggal lahir kami saja sama," jawab Kai bangga.

"14 Februari,"

Chanyeol membulatkan mata besarnya.

"Benarkah? Aku juga lahir tanggal 14 Februari," ucapnya acuh.

"hah? Beneran?" tanya Baekhyun agak shocked *bahasanya-_-

Kai tertawa canggung. "A..ahahaha..itu, sih..pasti hanya kebetulan," ucapnya.

"Begitukah?" Chanyeol berdiri dan menatap Kai. "Ini hanya kebetulan saja ya," gumamnya. Lalu ia beranjak pergi. Bisa dilihat cewek-cewek yang tadi berteriak histeris mulai mengerubuninya. Tapi dia malah cuek dan memilih keluar kelas.

"A..ah, sebentar!" panggil Baekhyun. Dia mendesah kecewa ketika Chanyeol sudah benar-benar pergi.

Baekhyun agak kaget. Ternyata tanggal lahir Chanyeol sama dengannya dan Kai. Dia menatapi coklat pemberian Chanyeol tadi pagi.

"Apa ini kebetulan?"

+-+-+chocolate+-+-+

"Pelajaran seni hari ini adalah menggambar objek yang berada disekitar sekolah. Kalian bebas menggambar apapun. Tapi udara sangat panas, kalian hati-hati ya," suruh dan pesan Jang Songsaenim selaku guru Kesenian. Anak-anak menjawab semangat.

"Baiklah, silahkan bekerja!"

Anak-anak mulai mengitari halamn sekolah yang luas mencari-cari objek yang menarik.

"Hei Baekkie~ katanya ultahmu barengan ama Chanyeol yah?" tanya Luna.

"Yang pasti bareng Kai juga kaaan?" goda Sulli.

"Waah kalau begitu jadi cinta segitiga dooong!" sahut Krystal.

"Cieee~ Chanyeol sama Kai. Kamu pilih yang manaa?" tanya Hyoyoung.

"Teman masa kecil..."

"Atau murid pindahan yang keren?"

"Kalian ngomong apa sih?! Aku gak ngertiiiii!" Baekhyun berlari menghindari pertanyaan-pertanyaan bodoh teman-temannya.

Kyungsoo yang sedaritadi tadi memperhatikan mereka hanya diam. Menahan rasa sakit didadanya.

"Teman masa kecil sih ya..enak sekali hidup Baekhyun," gumamnya sedih.

.

.

.

"Haah, haah..ke..kenapa mereka?! Kok jadi ke pembicaraan tentang suka atau benci sih?! Menyebalkan!"

Baekhyun duduk dibalik rumput-rumput dan pohon pohon pendek. Dia beranjak, niatnya ingin masuk kekelas, tapi..

"Aah! Sakiiit!"

Ternyata rambutnya tersangkut ranting pohon.

"hihi.." tawa seseorang. "Melilit tuh," ucapnya. Baekhyun menoleh kedepannya yang kebetulan adalah kaca jendela kelas. Ternyata yang tertawa dan bicara adalah Chanyeol.

Wajahnya memerah. "A...aku tau!" jawabnya sebal.

'Duuh memalukan!' gumamnya dalam hati.

Chanyeol beranjak naik ke jendela. Tangannya terulur menggapai ranting pohon yang melilit rambut Baekhyun.

"Eh?" wajah Baekhyun memerah. Jarak mereka dekat sekali.

"Ke..kenapa bisa ada disini?" tanya Baekhyun gugup.

"Kebetulan saja," jawab Chanyeol yang telah selesai melepas rambut Baekhyun dari pohon.

"Tapi...kalau kebetulannya lebih dari tiga kali..."

Deg Deg Deg

"Itu namanya takdir..." Chanyeol tersenyum sambil menangkup kedua pipi Baekhyun.

"Ta..takdir?"

"Hei, kamu sudah memakan coklatnya?" tanya Chanyeol.

"Be..belum! Orang sudah kubuang!" jawab Baekhyun lebih gugup. Bagaimana tidak? Wajah Chanyeol dekat sekali dengannya.

"Hmm.. begitukah?" tanya Chanyeol. Baekhyun menunduk.

'Aku bohong...'

+-+-+chocolate+-+-+

"Oi dengerin, karena ada pertemuan antar kelas digedung olahraga, kita disuruh pindah kesana," kata Ketua kelas.

"Ayo pergi," ajak Krystal pada Luna dan Sulli.

"Ah, Baekkie bagaimana?" tanya Luna.

"Kalian pergi saja..." ketiga anak perempuan itu menoleh.

"Biar aku yang menunggu Baekhyun," ucap Kai.

"Apa? Sok keren, deh," ejek Krystal.

"Gara-gara muncul rival kamu jadi berjuang yaah~" goda Sulli.

Wajah Kai berubah merah "Be..berisik!"

Ketiga gadis itu pergi keluar kelas sambil tertawa. Tak lam pintu kelas terbuka.

"Ah, Baekkie, lama ba.." Kai berhenti berbicara saat yang dilihatnya Kyungsoo yang memasuki kelas.

Kyungsoo menunduk. "Maaf, aku hanya ingin mengambil sesuatu,"

Kai mengeryitkan alisnya. "Kenapa canggung gitu? Biasanya kamu kan cerewet," canda Kai. Kyungsoo terdiam menuju bangkunya dan mengambil sesuatu.

"Tak apa.." dia berjalan menuju pintu kelas. Saat dia ingin membukanya, pintu sudah dibuka terlebih dahulu. Kai terdiam. Chanyeo dan Baekhyun masuk berbarengan.

"Eh? Yang lainnya kemana?" tanya Baekhyun bingung.

Kai dan Kyungsoo hanya terdiam.

"Kai-ie? Kyungie?" panggil Baekhyun.

"Kalian sendiri? Apa yang kalian lakukan berduaan?" tanya Kai sewot.

"hah? Apaan sih Kai? Gak jelas, deh," jawab Baekhyun kasar.

Kai menggigit bibirnya. Dia menggengam tangan Baekhyun.

" Kamu suka..sama..murid baru itu?!" tanya Kai.

"A..apa?!" Baekhyun menarik tangannya.

KLUK

Sesuatu terjaruh dari balik jaket ang dipakai Baekhyun. Coklat..pemberian Chanyeol.

Chanyeol memperhatikan coklat itu . "Ah..ini.."

"Bu..bukan!" Baekhyun melempar coklat itu keluar jendela. Dan seketika itu Chanyeol...

"Eh?"

Melompat keluar jendela.

"A..apa yang dia lakukan?!" jerit Baekhyun buru-buru keluar kelas itu menyusul Chanyeol yang terjun itu.

"Baekhyun!" Kai ikutan mengejar Baekhyun. Sedangkan Kyungsoo terdiam. Setetes air menetes mebasahi pipi mulusnya itu.

"Hiks.. benar kan.. aku bodoh..." dia mengusap kasar air matanya.

"Aku bodoh!"

+-+-+chocolate+-+-+

"Hah..haah..hah! Chanyeol-ah!" panggil Baekhyun di sekitar kolam renang. Harusnya Chanyeol jatuh kekolam renang karena memang tepat berada dibawah kelasnya.

"Phuaah!" Chanyeol muncul dari dalam air. Baekhyun terkejut, dan langsung berlari menghampirinya. Duduk dipinggir kolam.

"Bo..bodoh! apa yang kau lakukan?!" bentaknya.

"Kebetulan aku mungut ini," Chanyeol menunjukan coklat yang dibuang Baekhyun. Dia tersenyum.

"Apa kamu merasa kalau ini takdir?" tanya Chanyeol.

'Kalau kebetulannya lebih dari 3 kali, itu namanya takdir'

"Eh..ng..ngaak!" sergah Baekhyun. Chanyeol membuka bungkus coklatnya dan memasukan coklatnya kedalam mulut Baekhyun. Baekhyun menelannya.

"Ma..manis!" ucapnya.

"ta..tapi...pahit?" tanyanya sambil memegang bibirnya.

Chanyeol tersenyum lagi "Itulah cinta..."

"H..hah? Aku..aku gak mengerti maksudmu," ucap Baekhyun.

"Kalau begitu, aku...akan mengajarimu apa itu cinta..." Chanyeol memegang pipi Baekhyun.

BLUSH

Seketika muka Baekhyun berubah menjadi semerah tomat. "Hah? Y..yag benar saja!"

"Janji," Chanyeol mengulurkan kelingkingnya. Baekhyun menatapnya. Agak ragu, tapi...

Baekhyun menautkan kelingkingnya "Janji ya!"

Sedangkan dari jauh Kai yang menatap adegan itu merasa...sesak.

Dia mengigit bibirnya.

"Baekhyun..."

+-+-+chocolate+-+-+

-Baekhyun pov-

"Hari ini...berawal dari coklat ini..."

Aku menempelkan bungkus coklatnya ke kaca kamar mandi.

"Terjadi banyak hal..."

'Aku juga lahir tanggal 14 Februari tuh,"

'Itu namanya takdir...'

'Aku akan mengajarimu apa itu cinta...'

Aku tersenyum. "Yang namanya cinta itu...Bagaimana ya?"

"Main suit berulang-ulang ditangga ya?" aku tertawa sendiri.

-Baekhyun pov end-

.

.

.

Esoknya...

"Uwaaaa! Aku telat masuuuk!" Baekhyun berlari sekuat tenaga.

"Aku kebanyakan mikir yang macam-macam! Jadi bangun kesiangan, nih," ucapnya buru-buru menuju kelas.

Dia membuka pintu kelas dengan kasar.

"Se..selamat pagi!" sapanya.

SIIIIIING~

"Lho?" Baekhyun menatap heran kekelas. 'Hening sekali' pikirnya.

"Baekhyun-ssi, sekarang kita sedang membicarakan hal yang penting," ucap Kim songsaenim.

"Pembicaraan penting?" tanya Baekhyun heran.

"Tadi pagi..."

Deg deg deg deg

"Park Chanyeol... Meninggal dunia.."

'Cinta itu bagaikan cokelat yang manis dan pahit...'

ToBeContinued-

Aahh.. akhirnya selesai. Gimana aneh ya? Pasti lah ya. -_-

Sempet bingung milih karakternya.

Kyungsoonya disini emang belum ditampakin baru sedikit hahaha *tawa setan. Luhan juga belum. Sabar dan ikutin makanye oke wkwk

Kalo respon positif dilanjut, kalo gak ya disetop lah. Makanya comment mau kayak apa, okeh~ salam damai~