Konoha no Kazoku

Naruto ©Masashi Kishimoto

This fic belong to me~

Genre : Family, Friendship

Chara : Menma, Naruko Uzumaki, Naruto Uzumaki, Minato Namikaze, Kushina Uzumaki, etc

Warning : alur GJ, cerita GJ, Typo(s) bertebaran, segala hal nista ada di sini, humor gak lucu, humor jarang

Don't like, don't read

Summary : Tanggal 10 Oktober, adalah hari kelahiran si kembar Naruto dan Naruko. Segel Kyuubi mulai melemah, akankah Kushina dan Minato kehilangan nyawa untuk menyelamatkan si kembar ? Ahh, tau ah, gak pandai bikin summary –newbie tingkat akut-

.

.

.

Chapter 1 : The Beginning

Di sebuah rumah di mansion utama Namikaze ada seorang anak laki-laki berusia 5 tahun dengan kulit berwarna tan sedang bermain bersama ibunya. Anak ini memiliki ciri-ciri berambut jingga gelap jabrik dengan iris violet seperti sang ibu. Ketika sedang bermain tiba-tiba sang ibu memang perutnya sambil meringis kesakitan. Menma sangat khawatir dengan keadaan ibunya yang sedang mengandung 9 bulan "Kaaaaaa-channnn... Kaa-chan kenapa ?" Teriak Menma.

"Gak apa kok sayang, kaa-san gak apa, sepertinya adik mu mau lahir. Bisa tolong kau panggilkan tou-san di gedung hokage?" Jawab sang ibu yaitu Kushina Uzumaki. Menma hanya mengangguk kemudian segera menuju gedung hokage.

Setelah sampai di gedung hokage, Menma segera mendobrak pintu itu dengan tidak berperi kepingan *malang sekali nasib mu wahai pintu* Sang hokage yang sedang mengecek dokumen-dokumen penting pun kaget hingga hampir terjungkal dengan tidak elitnya.

"Tou-chan, hosh... Kaa-chan, hosh... Kaa-chan kesakitan, kata Kaa-chan adik Menma mau lahir jadi Menma disuruh manggil Tou-chan." Ucap Menma dengan nafas yang tersengal-sengal.

"Nani? Apa benar itu Menma-kun? Dimana kaa-chan sekarang?" tanya Minato dengan wajah yang tidak kalah khawatir dengan Menma.

"Di rumah Tou-chan..." jawab Menma cepat.

Tanpa berkata-kata lagi Minato segera menggendong Menma dan melakukan hiraishin menuju tempat Kushina berada.

"Kushi-chan, apa kau baik-baik saja?" tanya Minato khawatir.

"Baka, mana mungkin aku baik-baik saja? Sepertinya aku mau melahirkan." Kushina menjitak kepala kuning Minato.

Segera Minato menyuruh Anbu untuk segera memanggil para ketua desa agar segera menuju tempat yang akan digunakan untuk persalinan.

.

.

-skip time-

.

.

"HUAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA... sakiiiiiiiiiiiiiiiiiittttttt sekali..." Kushina berteriak sambil tetap berusaha untuk melahirkan anaknya.

'baru kali ini aku melihat Kushina kesakitan seperti itu. Besabarlah sayang.' Minato sedikit sweetdrop dengan respons sang istri sedangkan Menma memegang tangan sang ibu untuk menenangkannya.

Tak beberapa lama kemudian, anak yang mereka tunggu-tunggu sudah lahir, kali ini yang lahir bukan hanya 1, tapi 2. 2 brooooo, kembar... *abaikan* Anak yang pertama lahir berjenis kelamin laki-laki dengan rambut pirang seperti Minato dengan tanda 3 garis di tiap pipinya seperti kumis kucing, anak ini memiliki iris mata berwarna saphire seperti sang ayah dengan warna kulit tan. Sedangkan anak kedua berjenis kelamin perempuan, memiliki ciri-ciri yang hampir mirip, tapi dia memiliki kulit berwarna putih susu dan tidak memiliki 3 garis di tiap pipinya.

"Minato... Akhirnya aku berhasil melahirkan mereka..." Kushina tersenyum haru, air mata menetes dari kedua matanya.

"Diamlah sebentar Kushina, segel Kyuubi semakin melemah, ku mohon bertahanlah, aku akan menguatkannya kembali." Raut khawatir Minato, tergambar jelas diwajahnya.

Ketika sedang berusaha menguatkan kembali segel kyuubi, tiba-tiba ada pria dengan topeng spiral menyerang tempat persalinan.

"Serahkan kyuubi sekarang..." pria itu berkata dengan nada yang sedikit misterius.

'Sepertinya aku mengenal suara itu... Ahh, sudahlah nanti saja aku ingat-ingatnya, yang penting sekarang aku harus menyelamatkan keluarga ku terlebih dahulu' Minato berkata dalam hati.

"Sarutobi-sensei, bisakah kau menggantikan ku sebentar untuk mempertahankan segel kyuubi agar kyuubi tidak lepas kendali?" Minato meminta sandaime hokage untuk menggantikannya sebentar.

"Kakashi, Yamato, tolong bantu aku mengalahkan pria bertopeng itu. Sepertinya dia sangat berbahaya." Minato berkata dengan tegas. Setelahnya, Yamato dan Kakashi mengikuti Minato dan ikut menyerang pria bertopeng itu, tujuan mereka hanya 1 yaitu menjauhkan pria bertopeng itu dari Kushina dan yang lainnya.

Setelah dirasa cukup jauh dari tempat Kushina berada, mereka saling beradu taijutsu.

"Bagaimana kau bisa menembus kekai yang telah kami buat?" tanya Minato pada pria bertopeng.

"Itu bukanlah hal sulit... Yang terpeting sekarang adalah serahkan kyuubi pada ku." Jawab pria bertopeng itu dengan santai.

"Dalam mimpi mu..." Jawab Kakashi sambil berusaha menyerang si pria bertopeng. Tapi ternyata usaha Kakashi dia-sia. Tak ada satu pun serangannya yang mampu melukai si pria bertopeng. Semua tebasan dari pedangnya hanya melewati tubuhnya seakan tubuh itu bisa menembus benda padat.

Kakashi bersama Yamato berusaha menyerang terus dengan pedang masing-masing sedangkan Minato hanya mengawasi sambil menganalisa keadaan.

'Tunggu sebentar, sepertinya tubuh pria itu tidak benar-benar menembus benda padat, setiap dia akan menyerang lawan, tubuhnya akan memadat kembali' Minato segera menyadari keganjilan itu.

Minato pun berlari dengan jikukan kunai di tangannya siap menyerang pria bertopeng itu.

"Kakashi, Yamato, mundur sekarang. Biar aku yang menghadapi pria bertopeng ini." Teriak Minato mengisyaratkan Kakashi dan Yamato untuk memback-up Minato.

Minato melempar kunainya nya, kemudian dia melompat dengan rasengan sudah siap ditangan kanan. Setelah kunai itu melewati tubuh pria tersebut, segera Minato melakukan hiraishin menuju tempat kunai berada kemudian mengarahkan rasengan ke punggung pria itu.

Selagi pria itu lengah, Kakashi dan Yamato segera menyerang pria bertopeng itu. Kakashi memukul topeng pria itu hingga retak karena dia menambahkan chakra ditangannya. Setelah dua kali memukul, akhirnya topeng itu pecah juga dan tampaklah wajah yang sangat familia bagi Kakashi dan Minato.

"Obito." Ucap Minato dan Kakashi secara bersamaan.

"Doushite?" tanya Minato dengan sedikit terkejut mengetahui yang mengincar kyuubi adalah muridnya sendiri, Uchiha Obito.

"Aku sudah muak dengan dunia ini... Dan kau Kakashi, aku telah mempercayakan Rin pada mu tapi kau malah membunuh Rin dengan chidori mu." Kata Obito dengan nada penuh amarah.

"Bukan seperti itu Obito... Aku ti-" belum sempat Kakashi melanjutkan kata-katanya, Obito sudah menyerang Kakashi dengan kunainya.

"Dengarkan aku Obito." Kata Kakashi ditengah pertarungannya dengan Obito.

"Tak ada yang perlu kau jelaskan lagi Kakashi, semuanya sudah sangat jelas." Obito menjawab Kakashi sambil tetap terus menyerangnya.

Saat jarak mereka sangat dekat, Kakashi melakukan genjutsu pada Obito untuk menunjukkan kebenarannya.

.

.

-Flash Black: On-

Rin diincar oleh desa lain untuk dijadikan jinchuuriki sanbi. Musuh sudah berkumpul mengelilingi Rin.

Tak beberapa lama kemudian Kakashi muncul tepat didepan Rin. Segera Chidori terbentuk ditangannya berniat untuk menyerang musuh.

"Kakashi, bunuh aku agar mereka tak menjadikan ku jinchuuriki sanbi. Aku tidak mau ikut mereka." Rin memohon pada Kakashi.

"Aku tak mungkin melakukannya Rin, aku telah berjanji pada Obito untuk menjaga mu." Kakashi menjawab Rin dengan tegas.

Tanpa diduga-duga, Rin mengarahkan Chidori ditangan Kakashi tepat dijantungnya, kemudian tangannya mulai melepaskan tangan Kakashi. Kakashi yang masih syok hanya mampu melihat dengan mata terbelalak tak percaya. Air mata sudah menggenang di mata Kakashi. Berbeda dengan Rin, dia malah tersenyum lembut.

"Tak apa Kakashi... Terima kasih telah menjadi teman ku selama ini dan selamat tinggal. Aku menyayangi mu." Rin berucap sebelum matanya benar-benar tertutup untuk selama-lamanya.

Tubuh Rin terjatuh, tapi sebelum sampai ke tanah, tubuh itu sudah ditangkap oleh Kakashi. Tiba-tiba sharingan Kakashi berubah menjadi mangekyou sharingan. Kakashi yang sangat emosi segera menghabisi seluruh lawan yang berada didepannya. Setelah beres, Kakashi membawa tubuh Rin ala bidal style menuju Konoha. Sesampainya di Konoha, tubuh Rin dibwa ke rumah sakit. Seakan masih tak percaya, Kakashi menyuruh dokter untuk memeriksa Rin.

"Maaf Kakashi, tapi Rin memang sudah meninggal. Lebih baik kita segera menguburkan jasadnya." Jawab dokter itu.

Keesokan harinya, diadakan acara pemakaman untuk Rin.

Nohara Rin, itulah nama yang tertera pada batu diatas makam Rin. Setelah semua orang pergi meninggalkan makam, hanya tersisa Kakashi disana. Kakashi menangis dengan penuh penyesalan karena tak bisa menepati janjinya pada Obito. Langit sudah mulai berubah menjadi jingga, akhirnya Kakashi memutuskan untuk pulang.

"Rin, aku pulang dulu... Lain kali aku akan mengunjungi mu lagi, tunggulah." Kata Kakashi lirih.

-Flash Black: Off-

.

.

Tiba-tiba Obito merasakan kakinya menjadi lemas, tak mampu menopang berat tubuhnya. Obito menangis.

"Rin... Kenapa kau meninggalkan aku..." Obito menangisi Rin didepan para musuhnya.

"Sudahlah Obito, itu sudah menjadi pilihan Rin." Minato berucap sambil mendekati Obito.

"Sensei, maafkan aku... Aku tidak tau jika Kakashi tidak bersalah, yang aku yakini selama ini adalah Kakashi membunuh Rin tepat didepan mata ku." Jawab Obito masih menangis.

"Maafkan aku Obito, maafkan aku karena tak bisa menepati janji ku untuk menjaga RIn setelah kepergian mu." Kakashi ikut mendekati Obito dan belutut didepannya.

"Tak apa Kakashi... Aku sekarang telah mengetahui kebenarannya." Obito bekata sambil berusaha meredakan tangisannya.

"Sensei, maafkan aku... Aku menyesal atas perbuatan ku tadi." Obito menyesali perbuatannya yang berusaha mencuri kyuubi.

"Tak apa Obito, aku sudah memaafkan mu." Minato berkata dengan senyum lembut terukir dibibirnya.

"Apakah Konoha mau menerima ku kembali sensei? Aku sungguh ingin mengabdi pada Konoha. Aku ingin melindungi Konoha dan aku ingin menjadi hokage agar bisa melindungi Konoha dengan tangan ku sendiri." Obito bertanya pada Minato dengan penuh keyakinan.

"Tentu saja Konoha akan menerima mu kembali. Kau adalah salah satu bagian dari Konoha. Konoha adalah rumah mu, jadi kembalilah Obito." Jawab Minato.

Setelah itu, Minato kembali ke tempat Kushina bersama dengan Kakashi, Yamato dan Obito.

"Minato... Siapa orang yang berada dibelakang Kakashi itu?" tanya sandaime hokage penasaran.

Semua orang menoleh pada orang yang dimaksud oleh sandaime hokage.

"Dia adalah Obito Uchiha sensei. Murid ku yang hilang ketika sedang berperang dulu." Minato menjawab dengan sopan.

"Sarutobi-sensei, bolehkah aku berbicara dengan mu sebentar?" tanya Minato.

"tentu saja, tapi setelah aku menyelesaikan jutsu ini." Kata sandaime menjawab pertanyaan Minato.

"Ahh, iya, aku hampir lupa, hehe... Biar aku yang melanjutkan sensei, kau pasti sangat lelah bukan." Kata Minato sambil nyengir kuda.

"Haha, baiklah." Minato pun segera menyelesaikan segel untuk mengurung kyuubi, tapi kali ini Minato juga menyegel kyuubi di kedua anaknya yang baru lahir. Chakra Yang kyuubi disegel ditubuh Kushina, sedangkan chakra Yin kyuubi disegel di kedua anaknya.

Chapter 1 End

-TBC-

.

.

.

A/N: hai hai saya author baru, yoroshiku ne~ *abaikan*

Di sini ceritanya Menma itu punya rambut jingga gelap, gabungan dari gen Minato sama Kushina. Menma di sini mirip banget sama Kushina, mulai dari sifat sampai fisik, yang ngebedain Cuma warna rambut sama bentuk rambutnya aja.