GOMEN, NEAR

BY : ALVAREZ

Saya dan Mello sudah lama berteman. Entah sejak kapan, tapi saya masih mengingat kejadian itu dengan jelas. Mello menghampiri saya dan memperkenalkan dirinya seraya tersenyum. Saya tidak bisa melakukan apa – apa kecuali tersenyum. Entah apa yang membuat saya tersenyum, tapi begitu melihat senyumannya saya jadi ingin tersenyum bersamanya. Seperti magnet, dia bisa menarik apa pun yang ada disekelilingnya dengan gaya tariknya. Saya pun ikut memperkenalkan diri. Aneh, rasa senang, gugup, malu menjadi satu, perasaan apa ini?

XxX

Chapter 1 : Result

"Toblerone, Van Houten..." gumam Mello seraya menggigit cokelat batangnya.

"Mello, kau sedang apa?" tanya Near ikut duduk disamping Mello

"Menyebutkan nama – nama cokelat yang pernah kumakan." jawab Mello, lalu dia melirk Near. "Aku kira sekarang kau sedang bermain dengan gundammu."

"Saya bosan." jawab Near singkat.

"Oh." hanya jawaban itu yang dikatakan Mello.

"Near, Mello!" teriak seorang laki – laki dari kejauhan. Sontak Near dan Mello menengok ke asal suara tersebut. Seorang laki – laki berambut merah dan tampak memegang sebuah psp ditangannya. Siapa lagi kalau bukan Matt?

"Gawat!" ucap Matt ngos – ngosan, nafasnya tidak teratur. Sekarang dia sudah berada dihadapan Near dan Mello.

"Demi cokelat Silver Queen dengan kacang almond, apa yang sedang terjadi, Matt?" seru Mello khawatir. (A/N : sebenernya khwatirnya agak hiperbola ya? –-")

"Tadi aku tidak sengaja mendengar pembicaraan Roger dengan L ditelepon. Lalu, Roger bilang akan diadakan tes mendadak besok! Belum lagi, tes ini menentukan siapa yang akan menjadi penerus L selanjutnya!" ucap Matt tanpa titik, koma, spasi.

"Saya tidak heran." ujar Near santai.

"APA?!" seru Mello, berbanding terbalik dengan Near yang santai. "Kau tidak salah dengar, Matt?"

"Mana mungkin aku salah dengar." Sahut Matt santai seraya memainkan pspnya.

"Kalau begitu, saya ingin kembali ke kamar saya." pamit Near, lalu pergi meninggalkan Mello dan Matt.

"Nah, aku juga." Mello pun ikut – ikutan pergi meninggalkan Matt sendiri. Matt yang tidak menghiraukan Mello masih sibuk dengan pspnya.

XxX

TOK! TOK! TOK!

"Siapa?" tanya Mello dari dalam kamar.

"Ini saya, Near. Saya hanya ingin menawarkan diri, apakah Mello inginbelajar bersama?" tanya Near masih diluar kamar Mello. "Saya pikir belajar berdua lebih efektif daripada belajar sendiri."

"Maaf, Near. Aku ingin belajar sendiri." tolak Mello lembut.

"Begitu? Maaf, mengganggumu, Mello." Ucap Near seraya pergi menjauhi kamar Mello. Langkahnya terhenti saat ia melihat Matt yang sedang berdiri tanpa mengalihkan pandangan dari pspnya. "Matt, kau tidak belajar?"

Matt melirik Near sekilas, lalu kembali ke pspnya. "Belajar sekeras apa pun, aku tidak akan bisa mengalahkan kau dan Mello." kemudian, Matt langsung berjalan ke kamarnya.

Mau tidak mau, Near juga harus kembali ke kamarnya dan belajar sendiri. Yah, mau bagaimana lagi?

XxX

Esoknya, tes berlangsung dengan lancar. Near, Mello, dan Matt memutuskan untuk makan bersama setelah tes. Mereka bertiga makan di halaman Wammy's House.

"Payah! Tes barusan sangat sulit. Otakku serasa mau pecah. Sepertinya L benar – benar serius untuk memilih calon penerusnya." Ucap Matt memulai topik pembicaraan.

"Kau ini bicara apa Matt? Tentu saja L serius untuk memilih calon penerusnya!" bentak Mello.

"Tesnya akan diumumkan nati sore." celetuk Near mengalihkan topik, berharap agar mereka tidak memulai pertengkaran sengit.

"Ah, aku jadi tidak sabar!" ucap Mello semangat. Matt hanya menggeleng, lalu kembali memainkan pspnya.

"Saya rasa, saya tahu siapa yang akan menjadi penerus L selanjutnya." ujar Near yang membuat Mello dan Mattmenatap Near bingung.

XxX

Hasil tes sudah ditempel di papan pengumuman. (A/N : lho, memangnya di Wammy's House ada papan pengumuman?). Dan tentunya, papan tesebut ramai dikelilingi anak – anak Wammy's House. Near, Mello, dan Matt berusaha menyelip diantara anak – anak yang berkumpul.

Nafas mereka tersenggal – semggal setelah mereka berhasil menyelip diantara kerumunan. Dengan cepat, mereka melihat papan pengumuman. Dan mereka hanya bisa cengo saat melihat anak yang menduduki peringkat 1. Bukan Near, tapi . . . "Mello?"

XxX