yang terindah
bleach © kubo tite
saya tidak mengambil keuntungan materiil dari fanfiksi ini
note. pusing pala berbie pala berbie pala berbie XD fic rikues stuck, saya milih bikin semacam prekuel dari 'tersimpan dalam masa'. drabble super singkat yang (mungkin) ga bakal dilanjutin lagi.
Sedikit hal yang Byakuya ingat tentang hari itu.
Langkahnya yang terhenti di depan gerbang sekolah. Harum bunga sakura yang merebak di sana, pertanda musim semi masih merajai hari. Suasana sekolah yang absen dari manusia. Denting jam sekolah yang menunjukkan pukul setengah enam sore—dia lupa semua detil-detil ini.
Ia hanya mengingat yang terpenting: suara yang begitu kedewian menembus udara, menembus jiwanya.
Juga, kakinya tanpa komando ditarik menuju di mana suara itu berada. Terpaan angin menyapa saat Byakuya tiba di atap sekolah. Matahari yang mulai menutup pintu cahaya. Punggung rapuh yang membelakanginya.
Dan ketika si pemilik punggung itu berbalik—
—Byakuya melihat senja di matanya.
"Er, halo," suara lirih itu semerdu nyanyiannya, "ada yang bisa kubantu?"
Tangan besarnya tak diduga terulur, telapak tangan terbuka lebar, "Namaku Byakuya."
Tangan kecil itu membalas uluran, "Namaku Hisana."
(Senja yang singkat,
senja yang memikat,
senja yang terindah.)
