Ada Rahasia Kecil
Attack on Titan credit to Isayama Hajime
[Penulis tidak mengambil keuntungan apa pun dari pembuatan fanfiksi ini]
A EreHisu Fanfiction by Prominensa
Dedicated to #erehisuweek #erehisuweekIndonesia #DayFour #Secret
Summary: Kapalku butuh hatimu untuk berlabuh
(AU)
.
.
.
Happy Reading
.
.
.
Dunia tak lagi warna-warni kala hati tak bertemu hatimu
Pagi tak lagi berembun kala hati tak bertemu parasmu
Siang tak lagi terik kala hati tak bertemu ragamu
Senja tak lagi oranye kala hati tak bertemu jiwamu
Historia, malam tak lagi menjadi malam yang gelap;
kala kerinduan ini tak tersampaikan kepadamu
Berahiku menguap
Afeksiku meledak
Harus dengan cara apa aku menghentikan semua ini?
Lekaslah engkau bertanggung jawab, Ratuku
Kapalku butuh hatimu untuk berlabuh;
juga jangkar cintamu untuk mengikatnya
Jadi, jangan buat aku menunggu terlalu lama
Menunggu di atas awan merah jambu
Menunggu sosok emas yang menjadi warna mahkotamu
Menunggu kilauan sapphire yang menghantui di tiap tidurku
Historia, sosokmu terlalu membuai jagat
Terkadang juga membuatku sekarat
Namun cinta ini aku yakin tak akan berkarat
Karena cintaku akan menyiramimu bagai hujan yang lebat
Eren melipat kertas bertuliskan puisi itu serapi mungkin, dan pelan-pelan mengecupnya beberapa kali agar kertas tidak basah karena saliva. Kemudian, ia menyelipkannya di antara lembar halaman sebuah buku yang bertuliskan Milk and Honey karya Rupi Kaur. Dengan penuh percaya diri, ia berjalan ke arah sosok wanita yang tengah duduk di sebuah meja. Karena ruangan sedang sepi, langkah sepatu Eren cukup menggema hingga membuat wanita berambut pirang itu menatapnya penuh tanda tanya.
"Mr. Yeager?"
Cepat-cepat Eren menyodorkan sebuah buku dengan sampul berwarna hitam, "Ini buku yang kemarin saya pinjam dari Anda, Mrs. Reiss."
Historia Reiss—nama lengkap wanita itu—mengangguk sambil tersenyum; menampilkan giginya yang putih bagaikan mutiara, dan menerima buku tersebut dari tangan Eren.
"Terima kasih. Aku harap kamu menyukainya."
"Tentu—dan saya menyukai Anda."
Kedua pipi putih Historia tiba-tiba merona. Ia tak mengerti kenapa tanpa basa-basi Eren berucap demikian. Karena satu hal yang ia tahu, Eren ialah seorang mahasiswa yang rajin mengikuti kelasnya. Tanpa ia sadari, mungkin Historia sudah melepas feromon, dan membuatnya jatuh cinta begitu saja.
Eren berdeham sekali dan mencondongkan tubuhnya sedikit ke arah Historia. Ia pun berbisik, "Saya ada rahasia kecil di dalam buku itu."
[End]
