A-Yo readers~! FF ini adalah karya pertama saya hehe kalo mungkin readers pernah baca dan ada bagian yang mungkin mirip-mirip itu hanya kebetulan. Enelan deh '-' FF ini murni dan asli hasil dari imajinasi saya yang muncul tiba-tiba ditempat pembuangan(?)

Mari bersama-sama kita membaca FF abal-abal ini dengan bismillah terlebih dahulu (?) dan jangan lupa REVIEW after READING ya~ dan baca juga closing saya karena ada yang menarik persembahan dari saya hoho

Oke HAPPY READING~ ^^

Note :

Menggunakan bahasa baku (maaf jika readers tidak memahami diksi/gaya bahasanya)

Alur membingungkan (perlu kecermatan tinggi untuk memahami alur penulis)

DON'T BE SILENT READERS !

WARNING GENDERSWITCH OF KRISBAEK COUPLE

Cast :

Kris/Chanyeol/Tao : Boy

Baekhyun/Kyungsoo : girl

.

.

.

Different Ability

Seseorang pernah berkata kepadaku "aku bisa terbang !" dengan penuh keangkuhan dia menyanjungkan dirinya meyakinkan orang-orang disekitarnya.

terlahir dengan bakat seni, setiap sentuhan gambarnya adalah masterpiece

Kemudian aku selalu tertawa dan memerintahkan dia untuk terbang dihadapanku. Begitu juga dia akan membalas "aku tidak bisa menunjukkannya sekarang, mungkin lain kali. Tapi aku yakin aku bisa terbang, seperti ini ..." Mengepakan kedua tangannya dan bermain dengan itu.

Sungguh , dia ini bodoh atau apa? Haha

Tidak, dia hanya berbeda. Dengan segala keangkuhannya. Kau akan menyukainya.

-Byun Baekhyun-


"Naga itu sebesar apa?" menatap langit dengan angkuh, Kris menyibak hamparan rumput kering yang tidak pernah ia tinggalkan dari pikiran-pikirannya.

"naga itu tidak ada" mencoba menjawab pertanyaan Kris seperlunya. Baek memang selalu seperti ini, mencoba menjawab setiap pertanyaan Kris dengan pertentangan pendapat.

"jika naga itu tidak ada, bagaimana diluar sana seseorang dapat menggambarkannya?" butuh beberapa waktu bagi Kris merangkai kata-katanya dengan benar. Percayalah, Kris sudah jauh lebih baik sekarang. Hanya saja, sulit untuk membiasakannya dengan realita hidup didunia ini. Dia belum siap menghadapinya.

"aku lapar, ayo pulang" Sungguh, Baek tidak pernah benar-benar ingin mendengarkan apa yang Kris katakan. Hidup dibawah tekanan kehidupandengan segala harapan dan impian di pundaknya. Bukan hal yang luar biasa baginya. Ia lebih suka membantu Kris dengan segala prosedur-prosedur fisioterapi itu daripada harus menanggapi pertanyaan-pertanyaan imajinatif yang sulit ia pikirkan.

"apa kita akan makan serangga-serangga itu lagi?"

Kris tidak pernah menyukai setiap kata singkat yang Baek katakan. Tidak ada naga? Tidak ada terbang? Meminta Baek menggambar apapun yang ingin Ia katakan bukan hal mudah. Baek tidak menginginkannya.

"kita tidak makan serangga Kris, tidak sekalipun" mendesah pelan adalah satu-satunya hal yang bisa dilakukan Baekhyun.

"aku akan terbang sekarang. ah ~ tidak, aku ingin serangga !"tandanya Kris lapar.

Ia tidak pernah benar-benar mengungkapkan perasaannya dengan tepat. Ah .. setidaknya Ia bisa mengucapkan sesuatu sekarang. Pikir Baek.

Menterjemahkan setiap perkataannya dari sebuah coretan adalah fase tersulit dalam kehidupan Baekhyun. Dia bukan sebuah kamus berjalan, mengartikan gambar serupa dengan analog kuno syarat makna yang menyakitkan untuk dilihat. Baek berharap ada pilihan lain, sebuah gambar digital atau?

Sudahlah, Kris sudah bisa bicara sekarang. Sial ! serangga? Aku juga sangat lapar ! pikir Baek. Ini menggelikan, mendudukkan dirinya diatas kursi beroda, Baek akan selalu mendorongnya bahkan sebelum kaki Kris berpijak dengan benar. Ada beberapa luka, mungkin karena terjepit roda itu. Kris tidak pernah bisa menterjemahkan rasa sakitnya dengan benar.

"serangga !" Kris memutar matanya. Memperhatikan dengan seksama benda diatas meja makannya, sebuah benda bundar pipih terbuat dari alumunium berukirkan "Wu Fan". Sial ! dia bahkan tidak bisa membacanya.

"serangga, kau.." Kris memutar matanya lagi.

"berhenti bicara Kris, katakan Aaaa~" Baek bosan, memberi perintah membuka mulut adalah percuma. Percuma karena Kris tidak akan memahaminya. Kata 'A' akan selalu berhasil membuatnya membuka mulut untuk suapan yang satu ini.

Jadi, apa yang bisa kita pelajari hari ini? 'Serangga', berarti Kris lapar. Aku yakin baek sudah mencatatnya.


###

"Baek, suatu hari nanti kau harus menjadi perawat yang handal, ibu akan sangat bangga"

"apa itu berarti aku bisa menyuntik?"

Baek kecil tidak pernah mengerti bagaimana Ia menjalani hidupnya nanti sebagai orang dewasa. Dengan segala mimpi yang ditanamkan ibunya. Bukan, mungkin 'dibebankan' akan lebih tepat daripada 'ditanamkan'.

Sesuatu yang ditanamkan akan menuai hasil, lalu bagaimana dengan sesuatu yang dibebankan?. Baek tidak tumbuh menjadi seseorang yang lembut dan penuh kasih. Dia mungkin menyayangi orang disekitarnya. Apakah Kris Wu termasuk didalamnya?

Apapun itu, disinilah Baek sekarang. Berkutat pada segala teori prosedur fisioterapi nyata dengan semua aturan hukum yang melekat padanya. Ia bahkan tidak punya mimpi untuk dirinya sendiri.

###

"kau harus cepat sembuh Kris" Baek menghela nafasnya.

Ini tidak benar, sudah terlalu lama Ia disini. Siapa? Dia, Kris Wu. Sulit bagi Baekhyun bertahan selama ini, Baek hanya ingin punya kehidupannya sendiri. Bahagia, menikah dengan seorang pria. Hidup sederhana namun bersahaja, dengan anak-anaknya. Menjalin kasih dengan orang yang membuatnya nyaman, bukan hidup dengan orang yang harus dia buat nyaman. Ah, Baek lelah bermimpi. Realitanya adalah, disini Ia sekarang.

Baek tersadar dari secuil mimpi sederhananya. Ia berfikir, hidupnya selalu melulu untuk membuat Kris lebih baik. Ah, Kris Wu, dia bahkan tidak pernah memanggil nama Baekhyun. Sayangnya, Baek tidak berharap banyak. Jangankan mengeja namanya, bahkan mungkin Kris tidak tahu siapa nama orang yang menemaninya lima tahun belakangan ini.

Kehidupan Kris tidak semudah kelihatannya, menggantungkan seluruh diri dan kemandiriannya pada Baekhyun. Baek memang akan selalu membantunya. Tapi apakah yang sebenarnya Kris rasakan? Bagaimanapun juga, Kris tidak dilahirkan seperti ini. Suatu kejadian merubah hidupnya, membuatnya memulai semua hal dari awal lagi. Seperti bayi merah yang baru datang ke dunia, bagai sebuah reinkarnasi hidup bahkan sebelum kematian. Kris mengalami kehidupan selanjutnya tanpa menyelesaikan kehidupan sebelumnya. Bagaimana kehidupannya sebelum ini? Sayangnya, kita tidak akan membahas kehidupan masa lalunya yang aku yakin Ia tidak akan mengingatnya dengan pasti. Baek juga tidak tahu, dia hanya berharap Kris dapat hidup lebih mandiri tanpa dirinya.

"sembuh?"

Kris meletakkan pensil dibelakang lipatan telinganya, apapun yang dia lakukan pensil dan buku polos tanpa garis akan membuatnya tenang. Apalagi ditambah Baekhyun disampingnya. Ini lah hidup bagi Kris yang sekarang. Hidup artinya ketika pensil, buku dan Baekhyun didekatnya.

"dengar Kris, aku .. akan pulang" Baek melambatkan nada bicaranya, berusaha membuat Kris memahaminya dengan tepat. "pu..lang" ulang Baek.

"pu..lang, apakah itu siput?" balas Kris.

apa kalian bingung? Aku akan menjelaskan. Siput berarti rumah. Mengapa? Karena bagi Kris hanya siput yang mempunyai rumah. Dulu, ketika Baek dan Kris bersama diladang yang lembab, mereka akan sangat mudah bertemu siput dan menertawakannya bersama. Tertawa, karena siput membawa benda itu kemana-mana. Benda yang dijelaskan Baek sebagai 'rumah'. Jadi Kris akan mengingatnya, mengingat apapun hal menarik yang Baek katakan.

"apa? Siput?" Baek bingung. Ia tidak ingat kejadian mereka menertawakan siput diladang.

"Kris, aku ..ah~ benar siput !" syukurlah, Baek ingat sekarang. "aku akan menjadi siput" menatap Kris tajam, kembali berharap Kris mengerti apa yang Baek maksud dengan bahasanya.

"serangga !" balas Kris menatap meja makannya.

"tidak tidak Kris , kita baru saja makan. Dengar, Siput, aku siput" Baek lelah mengeja. Menelaah setiap bahasa baru yang belum Ia sadari, dan bahasa lama yang tidak selalu Ia ingat. Meskipun hanya Kris dan Baekhyun yang akan memahaminya.

"siput? Disini siput" Kris menggunakan jari kelingkingnya, mengangkat dan meletakkannya tepat didepan dada Baekhyun. Baek tertunduk, Ia sebenarnya paham.

Saat pertama Kris datang ke Rumah Singgah ini wajahnya nampak bingung, ia ketakutan. Tidak bicara, tidak makan, tidak mau bertemu orang lain, tempat ini asing baginya. Sampai akhirnya Baek melakukan hal yang sama dengan yang Kris lakukan padanya sekarang. Dulu Baek juga mengangkat tangannya, meletakkan tangan kecilnya didepan dada Kris dan berkata 'rumah'. Kata-kata yang singkat, namun syarat makna. Kata-kata yang sanggup menenangkan kebingungan hati Kris saat itu.

'Rumah adalah suasana dimana kamu menemukan ketenangan hati, bersama hal-hal yang kau sukai'. Kata-kata Baekhyun dengan manis terkenang kembali dalam memori singkat Kris Wu. Tidak perduli dimanapun tempatnya, rumah adalah ketika Byun Baekhyun dan Kris Wu bersama. Mungkin itu yang dipikirkan Kris sekarang.

Tapi bagaimana dengan pikiran Baekhyun? Apakah Ia juga merasa bahwa rumah adalah kebersamaan Ia dan Kris?


"Ibuku sakit, aku tidak akan lama. Hanya tiga hari" kata Baek memelas.

"hanya tiga hari? Hanya?" kyungsoo tidak pernah berfikir Baek akan meninggalkan Kris bahkan dengan hitungan menit, apalagi hitungan hari. Ini tidak benar.

"apa aku salah? Ibuku sakit" Baekhyun tidak mangkir, ibunya membutuhkannya.

"tidak Baek, hanya saja orang lain lebih membutuhkanmu disini sekarang" apalagi yang bisa kyungsoo katakan? Seseorang benar-benar sangat membutuhkan Baekhyun disini, bukan sekedar untuk mengurusnya secara fisik. Lebih tepatnya menenangkan batinnya yang bisa Baek lakukan dengan hanya berada disampingnya saja. Siapa? Tentu saja Kris Wu.

"aku lelah, ibuku membutuhkanku !" Baek menatap mata Kyungsoo tajam, seolah dapat menyaingi lingkar matanya yang bulat. Ia memohon, hanya satu kesempatan saja. Selama ini ia tidak pernah mengunjungi ibunya, hanya ibunya yang datang sesekali. Menyakitkan harus menjadi anak yang tidak berguna dibawah mimpi-mimpi yang dibebankan ibunya sendiri.

"Baek tidak, Kris Wu disini. Bagaimana bisa kau berfikir meninggalkannya?" sesungguhnya Kyungsoo merasa terlalu egois dengan segala tekanan-tekanan tentang kondisi Kris Wu tanpa seorang Byun Baekhyun nantinya. Kyungsoo bukannya tidak pernah mencoba, hanya saja tidak berhasil.

"Mengapa harus aku? Orang yang bahkan tidak punya hubungan darah dengannya !" bibir Baek bergetar. Tidak, yang benar adalah seluruh tubuhnya gemetar. Mengungkapkan seluruh perasaan dirinya selama lima tahun ini, kejenuhan hatinya yang bertahun-tahun terpendam terwakili hanya dengan satu kalimat tajam. Itu melegakan, Baekhyun hanya ingin menatap hal lain.

"aku akan kirim perawat untuk ibumu" Sungguh, kyungsoo tidak tega, Ia merasa kejam. Tetapi ada hal lain. Kris membutuhkannya, tanpa Baek sadari. Kyungsoo melihatnya dengan jelas, ada sebuah ikatan di luar hubungan darah yang hanya Ia lihat saat Kris dan Baekhyun bersama. Sesuatu yang syarat makna. Seperti, kombinasi yang sulit diterjemahkan, kombinasi yang menghasilkan listrik statis mungkin. Ah, apa ini kyungsoo? Yang jelas Ia yakin keputusan menahan Baek pulang adalah yang terbaik.

Baekhyun terduduk lemas, kyungsoo adalah orang yang selalu memberinya kekuatan. Ditahun-tahun pertama mungkin ini berjalan dengan baik. Baek baru merasakannya ditahun berikutnya. Seperti tumpukan beban, ketika seseorang datang dalam keadaan sangat buruk menggantungkan hidup pada dirinya. Membuatnya merasa kehilangan mimpinya sendiri.

"maafkan aku Kyungsoo, maaf.." lirih suara Baek cukup menggambarkan air mata jernih yang turun dari kedua matanya.

"jangan menangis Baek, kau terlihat bodoh" mengelus kepala Baek lebih baik dari pada terus mencecarnya dengan kata larangan, pikir kyungsoo. Kyungsoo memeluk Baek dengan lembut pada akhirnya.

"apakah sama bodohnya dengan Kris?" Baek tertawa ringan di akhir tangisannya.

"hahaha, berhenti mengatainya bodoh sayang. kalian berdua sama. Kau tahu itu" Kyungsoo mendorong kepalanya ke belakang untuk menatap Baek.

Kyungsoo benar, jika Kris bodoh maka begitu halnya sama dengan mengatai Baekhyun bodoh. Karena semua hal yang didapatkan Kris tidak lain berasal dari semua sikap dan kata-kata yang ditunjukkan Baek. Apa aku sudah ceritakan? Kris dengan kehidupan barunya, meniru setiap hal yang Baek lakukan, menangkap kata-kata yang Baek ucapkan. Apapun itu, Kris kembali seperti anak usia tiga tahun yang meniru orang-orang disekitarnya. Sayangnya, tidak ada orang lain disekitar Kris selain Baekhyun.

Jadi, apa lagi yang bisa kita pelajari hari ini? 'Siput' berarti 'rumah'. Pastikan Baek sudah mencatatnya.


"kita akan belajar.. .jar" yeeyy ~ Baekhyun kembali sekarang.

"belajar?" kris mengulangnya.

"berhenti mengulang kata-kataku, kau sudah lebih baik dalam memahami? Iyaa bukan?" omel Baek. oh tidak ! mata Baek membentuk bulan sabit melengkung kebawah, bibirnya menipis, terangkat dengan cantik. Itu tadi kalimat yang cukup panjang untuk mewakili bahwa Baekhyun sedang 'tersenyum' sekarang. Senyuman Baekhyun adalah kehormatan bagi Kris, yaa .. karena Ia sangat jarang mendapatkan senyum semewah ini dari Baekhyun.

"kau tahu, aku tidak yakin dengan pelajaran hari ini" Baek mengganti senyuman mewahnya dengan mengernyit kearah buku tebal dihadapannya. Kris kecewa, kehormatannya hanya ia dapat sebentar.

"itu? Tidak ada gambar didalamnya?" ucapan Kris lebih lancar sekarang, baguslah. Buku itu tidak terlihat seperti buku bagi Kris, terlalu tebal. Terlihat seperti alas untuk memotong daging naga (?). itulah bahasa Kris Wu, 'daging naga'. Tandanya buku itu sangat menyebalkan untuknya.

"ini buku bahasa Inggris, semua berisi tulisan" Baek tampak membencinya juga. Ia tidak suka bahasa Inggris dan tidak pandai dalam bidang ini, tapi mengapa ia harus mengajarkannya? Tidak, Baek tetap harus menyampaikan pada Kris meskipun Ia tidak menyukainya. Ini tidak ada dalam prosedur terapi, hanya saja kegiatan mengisi waktu luang pemecah rutinitas yang ada tiap harinya. Tidaklah buruk. Baek tidak ingin Kris bodoh seperti Baekhyun. tidak lagi untuk waktu yang lama, pikir Baek.

"tidak perlu,aku bisa bahasa inggris" ini dia, keangkuhan Kris Wu muncul lagi. Hal yang sangat membuat Baek tidak nyaman, jangan-jangan Ia akan membicarakan naga atau kemampuannya terbang lagi? Sial sial. Kris mengambil pensil dari lipatan telinga atasnya, haha benda itu memang selalu disitu.

"apa yang kau katakan? Berhenti bicara" Baek menggerutu.

"tidak tidak, kau juga tidak boleh menggambar, ini bukan waktunya" Baek menaikkan nada bicaranya. Mengomel tidaklah buruk ketika Kris mulai menggerakkan ujung pensilnya. Tandanya dia akan menggambar, atau? Apalah itu, Baek juga tidak yakin dengan apa yang ada didalam buku kesayangan Kris.

Kris tertawa kecil. Sangat manis pikir Baek. Sebenarnya bukan manis, tapi Kris itu tampan. Sangat! Baek saja yang tidak bisa menyadarinya, Ia malah selalu berfikir Kris bodoh. Terlintas di ingatan Baekhyun ketika Kyungsoo mengatakan 'hahaha, berhenti mengatainya bodoh. kalian berdua sama. Kau tahu itu'. Sial ! kata-kata itu menggema mengusik gendang telinganya. 'aku akan berhenti saja, maksudku berhenti mengatai Kris bodoh' batin Baek.

Ada sesuatu, mata Baek menatap lekat pada daun telinga Kris. Ia tidak pernah memperhatikan dengan seksama sebelumnya. Bahkan ketika memandikan Kris ataupun memakaikannya baju. Hei, ini terdengar menggelikan. Memandikannya? Tenanglah, Baekhyun seseorang yang profesional. Jika kau bertanya siapa orang yang mengenal Kris luar dalam? Jawabannya adalah Baekhyun. benar-benar sampai kedalam-dalamnya (?)

Sedang membahas apa kita tadi? Benar, daun telinga. Dengan memiringkan kepala, Baek mencoba menelaah apa yang terlihat. Ada beberapa lubang yang nampak seperti tindik. Ah ~ pasti masa lalunya buruk, mungkin dulu Kris seorang anggota geng motor atau semacamnya. Menggunakan narkoba dan barang-barang yang aneh. Menyakiti dirinya sendiri dengan hal ini dan juga tatto, Baek sudah lama melihat tatto Kris saat pertama membantunya berganti baju. 'Dasar Kris bodoh. Oh tidak, lagi? Aku mengatainya bodoh lagi'. Baek terlalu sibuk dengan pikiran-pikiran ini, lagipula sejak kapan Ia memandang Kris sedetail ini? Ia hanya tahu harus memberikan terapi pada Kris. Tidak lebih. Ini dia Baekiee yang keras hati sudah kembali.

"jadi .." kata-kata Baek terputus, melihat Kris tertidur dengan memeluk buku dan pensil pribadinya disandaran kursi. Benar, benda-benda itu pribadi. Baek tidak pernah melihat sekalipun apa yang tertera pada buku itu. Sebenarnya itu lebih kepada tidak peduli. Ingat? Baek hanya menjalankan prosedur fisioterapinya. Lagipula apa yang bisa Kris Wu lakukan dengan benda-benda itu? menggambar? Atau menulis? Haha itu mustahil. Pikir Baek.

"hah, apa ini? Tidur ya? Benar-benar, Kris bodoh !"
hey Baekiee ~ aku hanya mengingatkanmu, kau sudah berjanji untuk berhenti mengatai Kris bodoh.

"apa? Siapa yang bicara itu?" terus saja mengendus kesal, lebih baik kau juga tidur Baekie.


Sudahlah, belajar apa kita hari ini? 'Daging naga' ini hanya istilah. Kris akan selalu membandingkan hal yang tidak ia sukai dengan naga. Biar aku bantu Baek untuk menambahkan istilah ini ke catatannya.

END (?)

Nyahahahahaha ~ *ketawa jahat*

Tidak tidak pemirsa ~ belum end yaa ini yaa '-'v

Ayo rame-rame di review dulu ayo ~ saya tunggu review readers tercintaaaa (titik dua bintang)

Karena riview readers sekalian menjadikan author semakin bersemangat ngelanjutin post FF-nya huhuhihihehe

Jadi tolong dibantu-bantu yahh (?)

Review review review ^^ (readers : pengen baget ya di review?) yaaaa ! ngebet baget author sama review kawan kawan (titik dua de)

BIG THANKS TO :

Pakdhe 0110alfin yang telah menyumbangkan segala tenaga dan hotspot gretongannyaa ! XD umumumumu :*

Oia readers tersayang ~ author punya games buat para readers nih.. mau banget kan ? (raeders : TIDAK !) mau aja dehhhh ~ hahaha

Ini gamesnya nih : bagi Readers tercinta terkasih tersayang umumumumu ~ yang bisa menebak ending cerita FF "Different Ability" dengan tepat dan benar sebelum Chapter 7, maka Readers tersebut yang akan jadi pemenang. kekeke

Syarat dan ketentuan berlaku ya guys :

Readers yang dinyatakan menang dengah sah dan adil yaitu :

Readers yang menebak akhir ceritanya dengan tepat dan benar sebelum Chapter ke-7. Tidak berlaku jika Chapter ke-8 sudah di post.

Kesempatan menjawab diberikan pada readers maksimal hanya 2 (dua) kali. Jadi ada kesempatan berubah pikiran 1 (satu) kali ya readers sayang. Hihihi

Karena batasnya sampai Chapter 7, jadi jangan buru-buru. Readers bisa belajar dulu gitu di Chapter 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7. Hihihi. Ayo ayo ditebak ~

Pengumunan pemenang akan diberikan di akhir cerita. Cerita berakhir pada Chapter-10. Sebagai bentuk apresiasi kepada pemenang yang berhasil menebak, maka reviewnya akan ditampilkan pada Chapter-10 bersamaan dengan pengumuman pemenangnya.

Sesuai yang dimaksud di pasal 1 (satu) dan 2 (dua), ending cerita yang dimaksud adalah akhir dari cerita yang akan ada di Chapter-10 nanti. Jadi bukan kelanjutan ceritanya ya guys. Tapi tenang, bagi jawabannya yang nyrempet-nyrempet (?) dikit tetep dianggep menang ^^. Cuma yang nyrempetnya jauh yaa di deket-deketin (?) dong.. hehe

Author tidak menerima kecurangan dalam bentuk apapun. Jujur, FF ini sudah selesai pembuatan ceritanya sebelum Chapter 1 di post. Dan author janji tidak akan mencurangi readers sekalian dengan merubah-rubah endingnya. Janji ! '-'v Semua adil yaa. Hihi sepakat ^^

FF "Different Ability" bisa saja tidak dilanjutkan jika readers tidak menginginkan atau terlalu banyak silent readers. Huhu. Dan jika FF "Different Ability" dihentikan maka games ini tidak berlaku lagi ya guys. T-T jadi mau dilanjut gag nihh? ^^ DON'T BE SILENT READERS !

Nb : games ini dibuat semata-mata karena author adalah reader yang suka baca ff dengan ending yang sulit ditebak. Jadi iseng-iseng aja pengen tau respon readers mengenai ending "Different Ability" ini. Begitulah ceritanya bagaimana ide tentang games ini menyembul (?) ke otak author. ^^/

Udah gitu aja ya readers, jangan banyak-banyak nanti bingung. Hehe

Sampai jumpa di Chapter 2 readers

Peluk cium

Author Abal in the House